Anda di halaman 1dari 2

HARMONISASI AKOR Oleh: Lukas Chrisantyo, M.Eng.

Pada kesempatan ini kita akan belajar tentang kombinasi komponen-komponen yang membentuk harmoni akor tertentu. Kalau kita memperhatikan susunan harmonisasi SATB, kita melihat ada berbagai macam kombinasi di sana. Pada materi sebelumnya, kita sudah bisa mengenali kombinasi 1-3-5 membentuk akor I, 2-4-6 membentuk akor ii, dan seterusnya. Pada materi ini kita akan fokus ke satu akor dahulu, dengan variasi harmoni yang berbeda-beda. Mari kita lihat definisi berikut: Tabel 1. Definisi harmoni akor, dalamDo=C Kombinasi 1-3-5 1-3mol-5 1-3-5-7mol 1-3-5-7 1-3mol-5-7mol 1-2-3-5 1-3-5-7-2 1-3-5kruis 1-3mol-5mol 1-3mol-5mol-7molmol 1-4-5 Akor yang dibentuk untuk Do=C C mayor (C) C minor (Cm) C (dominan) septime (C7) C mayor 7 (CM7) C minor 7 (Cm7) C add 9 (C9) C mayor 9 (CM9) C augmented (C+) C diminished (CO/Cdim) C diminished 7 (Cdim7) C sustain 4 (Csus4) Notasi huruf C-E-G C-Es-G C-E-G-Bes C-E-G-B C-Es-G-Bes C-D-E-G C-E-G-B-D C-E-Gis C-Es-Ges C-Es-Ges-A C-F-G

Definisi tidak hanya terbatas pada yang tercantum pada Tabel 1, karena harmoni ini bergantung pada tangga nada yang digunakan. Ketika kita menggunakan tangga nada pentatonis pelog, misalnya, tentu saja kombinasi di atas banyak yang kurang cocok. Dengan mengacu pada Tabel 1, kita bisa dengan mudah mendapatkan komposisi akor lain, karena kita hanya tinggal mengubah/menggeser tangga nada (dengan kata lain menggeser do) ke root akor yang dicari. Misalnya jika kita ingin mencari komponen akor Es mayor 7 (EsM7), kita bisa dengan cepat mengetahui komponennya adalah Es-G-Bes-D, kemudian Adim7 adalah A-C-Es-Fis. Lalu bagaimana caranya menganalisis komponen akor ii-vii untuk mendapatkan notasi hurufnya? Pertama, kita harus mengenali tiga komponen utama yang ada tersebut membentuk jenis akor apa (I/ii/iii/IV/V/vi/vii). Kedua, kita anggap root akor tersebut menjadi nada dasarnya. Ketiga, cari rumusnya sesuai definisi. Kita lihat contoh berikut dengan Do=G, dan pembacaan dari kiri ke kanan adalah Bass-Tenor-Alto-Sopran. Contoh 1. 3 5 7 2 kita kenali 3 5 7 sebagai akor iii. Terhadap Do=G, akor iii adalah Bm. Sesuai cara di atas, kita menganggap B sebagai nada dasarnya. Dari perhitungan interval, 3 pada G adalah 1 pada B, 5 adalah 3mol, dan 7 adalah 5. Susah? Kita bisa membuat tabel berikut:

Tabel 2. Transpose tangga nada 1 G B A 2 A Cis B 3 B Dis Cis 4 C E D 5 D Fis E 6 E Gis Fis 7 Fis Ais Gis

Dari Tabel 2, sebenarnya kita bisa dengan mudah melihat bahwa susunan 3-5-7 adalah B-D-Fis alias Bm. Namun dengan mengikuti konsep, kita lihat nada D dalam tangga nada B mayor adalah nada ketiga diturunkan setengah (3mol), yang berarti susunannya adalah 1-3mol-5. Dari tabel di atas kita dapatkan dengan pasti bahwa kombinasi tersebut menghasilkan akor minor, Bm. Lalu bagaimana dengan nada 2 dalam 3 5 7 2 ? Kita analisis berdasarkan Tabel 2 bahwa nada 2 di Do=G adalah A. Jika kita lihat dalam Do=B, A adalah nada ketujuh diturunkan setengah (7mol), sehingga kombinasi keseluruhan adalah 1-3mol-5-7mol alias Bminor7. Contoh 2. 4/ 6 2 2> dari susunan di atas kita lihat bahwa yang dibunyikan adalah Cis-E-AA. Bentuk yang paling mendekati adalah akor kedua (A-C-E). Kemudian kita perlu memastikan jenis mayor-minornya. Kita lihat lagi dalam tangga nada Do=A, C adalah nada ketiga diturunkan setengah (3mol). Sementara yang dibutuhkan adalah Cis sehingga didapatkan akor 1-3-5 murni, yaitu A mayor. Dari susunan 4/ 6 2 2> kita bisa memastikan akor tersebut adalah A balikan I, atau A dengan bass Cis.

Silakan berlatih mengenali akor-akor yang ada pada teks aransemen SATB yang Anda punyai. Apabila ada kesulitan silakan langsung menanyakan ke saya atau associate lecturer. Have a nice day!

Silakan dibaca lebih lanjut di laman berikut: http://en.wikipedia.org/wiki/Seventh_chord

Anda mungkin juga menyukai