Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN INTEGRASI

PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER

oleh
Dinas Kesehatan Kab. Polewali Mandar

Disampaikan Pada Orientasi ILP


Makassar, 07 Maret 2024

1
4 penyakit katastrofik utama penyebab kematian tertinggi &
paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, &
ginjal
Perubahan pola penyakit penyebab kematian Kelompok penyakit tersebut
tertinggi menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar

Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation


(IHME)
Sumber: BPJS Kesehatan,
2020

7
Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan
Indonesia
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan

Outcome
RPJMN Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem
bidang ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
kesehatan berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
kesehatan reproduksi makanan
1 Transformasi layanan 2 Transformasi 3 Transformasi sistem
primer layanan ketahanan
a b c d rujukan kesehatan a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatka Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan
n ketahanan
6 pilar Penguatan peran
Penambahan Screening 14 kapabilitas layanan sekunder sektor farmasi & tanggap
kader, kampanye, penyakit penyebab layanan primer & tersier alat kesehatan darurat
transforma imunisasi rutin
dan membangun kematian tertinggi
si menjadi 14 Revitalisasi Pengembangan Produksi dalam Tenaga cadangan
gerakan, melalui di tiap sasaran usia,
antigen dan jejaring dan jejaring layanan negeri 14 antigen tanggap darurat,
platform digital screening stunting,
standardisasi penyakit prioritas, vaksin imunisasi table top exercise
perluasan & peningkatan ANC
dan tokoh layanan perbaikan tata kelola rutin, top 10 bahan kesiapsiagaan
cakupan di untuk kesehatan ibu
masyarakat Puskesmas, RS pemerintah. baku obat, top 10 krisis.
seluruh & bayi.
Posyandu, alkes by volume &
Indonesia.
Labkesmas & by value.
kunjungan rumah

4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes kesehatan.
a
pemanfaatan yang efektif dan lulusan luar negeri. Teknologi informasi b Bioteknologi
efisien.

9
3 Program Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan
Primer

Imunisasi rutin: 14 Screening Peningkatan kesehatan ibu


dari 11 menjadi 14 jenis vaksin Penyakit Prioritas dan anak
BCG, DPT-Hib, Hep B, Pemantauan tumbuh kembang
Screening penyakit penyebab kematian
MMR/MR, anak di Posyandu dengan alat
tertinggi di setiap sasaran usia:
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, antropometri terstandar
1.Hipotiroid kongenital
HPV, 2.Thalasemia Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari
PCV,
KankerRotavirus
Serviks merupakan 3.Anemia 4 kali menjadi 6 kali, termasuk 2
kanker yang bisa dicegah 4.Stroke kali USG dengan dokter pada
dengan imunisasi Human 5.Serangan jantung
trimester 1 dan 3
Papillomavirus (HPV) 6.Hipertensi
7.Penyakit paru obstruksi kronik
8.Tuberkulosis Screening kanker Payudara
Pneumonia dan diare merupakan 9.Kanker paru dengan
2 dari 5 penyebab tertinggi 10.Hepatitis USG
11.Diabetes
kematian balita di Indonesia* Screening Penyakit Jantung
12.Kanker payudara
yang dapat dicegah dengan 13.Kanker serviks Bawaan di Puskesmas dengan
imunisasi (PCV dan Rotavirus) 14.Kanker usus Pulse Oxymetry Neonatus

1 1
0 0
Fokus Transformasi
+270 juta penduduk
Pelayanan Kesehatan Indonesia mendapatkan
Primer Pelayanan Kesehatan Primer
berkualitas
Siklus hidup sebagai fokus integrasi
pelayanan kesehatan sekaligus sebagai
fokus penguatan promosi dan pencegahan

Mendekatkan layanan kesehatan melalui +300 ribu unit


penyedia pelayanan
jejaring hingga tingkat desa dan dusun, Kesehatan Primer dengan
termasuk untuk memperkuat promosi dan fasilitas dan SDM
pencegahan serta resiliensi terhadap terstandardisasi
pandemi
Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) antara lain melalui pemantauan
dengan dashboard situasi kesehatan per 100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk
desa, serta kunnjungan rumah dengan termonitor secara berkala
konsep Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
1
2
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilakukan dengan
jaringan pelayanan kesehatan restrukturisasi
primer Tingkatan Target
Arsitektur Pelayanan Kesehatan kelembagaan jangkauan
Primer
Klinik
Pemberi Layanan Klinik
Kesehatan
Pratama PUSKESMA 7,281
S Kecamatan
Praktek
Klinik Prakti Mandiri
Puskesma
Pratam k
a
s
Mandir Unit Kesehatan
83,794 Desa / Kelurahan
i Fasyankes di Koordinir pelayanan kesehatan
dan partisipasi masyarakat
desa/kelurahan
Penunjan •Nakes (min.1 perawat, 1 bidan)
Tempa g
Sekola •Kader
t
h
Kerja
Unit Kesehatan
di POSYAND ~300,000 Dusun /
U RT/RW
Desa/Kelurahan
Posyandu

Kunjungan Kader Kunjungan


Partisipasi Masyarakat/ rumah ~273.5
Pemberdayaan Masyarakat juta
penduduk
MASYARAKA
1
T 3
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan
Untuk meningkatkan cakupan Primer
dan jangkauan intervensi
Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
X

Puskesma
s Pemantauan
(Kecamatan) Wilayah Setempat
Klaster (PWS) Dashboard
Manajemen
hingga tingkat desa
Klaster Usia Klaster
Klaster Ibu -
Produktif- Penanggulangan
Anak
Lansia Penyakit Menular
Laboratoriu
Puskesmas dan Unit di
m 7 Desa melakukan evaluasi
ANC rendah; Bumil KEK tinggi; bulanan
1 Cakupan imunisasi rendah
Tinda
k Kunjungan terjadwal untuk
Puskesmas melakukan evaluasi Unit di Desa dan Dusun
cakupan berdasar wilayah
lanju 6 melakukan evaluasi 5 kader melakukan pengecekan
t mingguan catatan home based record
Pust Tindak (buku KIA) saat kunjungan
u lanjut rumah dan mengidentifikasi
Unit Kesehatan missing services
Puskesmas meneruksan data
2 evaluasi capaian ke unit di
Dusun/RT/RW
Desa
Desa/Keluraha
n Kader menindaklanjuti
4 permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan
3
Posyandu meneruskan data Dusun/ dari kegiatan Posyandu dengan
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW RT/RW
Posyandu melakukan kunjungan rumah
Kegiatan Posyandu
melayani semua
siklus hidup 1
4
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup
(1/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / (Dusun /
Kelurahan) RT/RW)
1. ANC Terpadu (6x +USG oleh dokter) 1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) 1. Kelasibu hamil
Ibu 2. Kelasibu hamil 2. Kelasibu hamil 2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu
hamil, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
K urang Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
bersalin, 4. Persalinan normal 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 5. Pengobatan sederhana
nifas 6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak ( KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan

1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Kelas Ibu Balita


Bayi dan 2. Kelas Ibu Balita 2. Kelas Ibu Balita 2. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
anak pra- 3.
4.
Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR)
3.
4.
Imunisasi Rutin Lengkap
Pemberian Vitamin A dan obat cacing
sekolah 5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 4. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 5. Deteksi dini, Pendampingan serta rujukan balita
6. Imunisasi Rutin Lengkap 5. Imunisasi Rutin Lengkap weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi
7. Pemberian Vitamin A dan obat cacing 6. Pemberian Vitamin A dan obat cacing buruk dan stunting
8. Pencegahan, deteksi dini , Tatalaksana dan 7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan 6. Skrining kasus TBC
rujukan balita weight faltering, underweight, gizi rujukan balita weight faltering, underweight,
kurang, gizi buruk dan stunting gizi kurang, gizi buruk dan stunting
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 8. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
10. Skrining kasus TBC 9. Skrining kasus TBC
11. Skrining Talasemia 10. Pengobatan sederhana
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak (KtPA)
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14. Pengobatan

1. KIE Kesehatan
Usia 1.
2.
Skrining kesehatan
Vaksinasi / Imunisasi
1. Skrining kesehatan
2. Vaksinasi / Imunisasi Remaja
sekolah 3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Fasilitasi UKS
3. Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja
2. Pencegaham anemia

dan remaja 5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan 4. Pencegahan anemia


Anak (KtPA) 5. Pengobatan sederhana
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
1
9
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup
(2/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan Kecamatan) Desa / (Dusun /
Kelurahan) RT/RW)
1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas
Usia 2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi
Produktif 3. Skrining DM 3. SKrining DM 3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke 4. Skrining kanker (Kanker 4. Skrining TBC
dan Lansia 5. Skrining faktor risiko penyakit jantung payudara) 5. Skrining Indera Penglihatan
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, 5. Skrining PPOK 6. Skrining masalah kesehatan
Kanker Payudara, Kanker Kolorektal, Kanker 6. Skrining TBC jiwa
Paru) 7. Skrining Indera Penglihatan 7. Skrining layak hamil bagi PUS
7. Skrining PPOK 8. Skrining masalah
9. Skrining
kesehatan
layak jiwa 8. Pelayanan KB
8. Skrining TBC hamil bagi PUS
10. Pelayanan 9. Skrining Geriatri
9. Skrining Indera Penglihatan 11. Skrining Geriatri
KB
10. Skrining kebugaran 12. Pengobatan sederhana
11. Skrining Talasemia
13.
12. Skrining
Skrining masalah kesehatan
kasus kekerasan jiwa
terhadap
14. Pelayanan
perempuankesehatan reproduksi bagi
calon pengantin
15. Skrining layak hamil bagi PUS
16. Pelayanan KB
17. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
18. Skrining Geriatri
19. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
20. Pelayanan Pengobatan

Pengendalian 1. Pencegahan, Kewaspadaan Dini, Respon


2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Penyakit
Menular

1. Laboratorium 1. Laboratorium dengan 1. Laboratorium dengan


Layanan 2. Farmasi RDT RDT
lain 3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap

2
0
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ▪ Klaster 1 mengkoordinir
DI PUSKESMAS manajemen dan
Berdasarkan klaster, tata organisasi Puskesmas adalah sebagai ketatausahaan
berikut: ▪ Klaster 2 dan 3
Kepala Puskesmas memberikan
pelayanan komprehensif
Klaster 3 Klaster 4
dan PWS
▪ Klaster 4 menghentikan
Klaster 1 (Manajemen) Klaster 2 (Ibu dan Lintas
(Usia Dewasa dan (Penanggulangan
Anak) Klaster
Lansia) Penyakit Menular)
penularan penyakit dengan
Ketatausahaan Ibu Hamil, Usia Dewasa Kesehatan Kegawatdaruratan surveilans dan
Bersalin, Nifas Lingkungan pengawasan kualitas
lingkungan
▪ Dalam hal keterbatasan
Manajemen Sumber Balita dan Anak Lanjut Usia Surveilans Rawat Inap*
Daya Pra-sekolah
SDM, pelayanan dapat
Manajemen Anak Usia Sekolah Laboratorium
diberikan oleh petugas
Puskesmas dan Remaja dari klaster lainnya yang
memiliki kompetensi dan
Manajemen Mutu dan Kefarmasian kewenangan yang sesuai
▪ Pembagian ruang
Keselamatan

Manajemen Jejaring pelayanan mengikuti


Puskesmas sistem klaster dan sasaran
pelayanan, diutamakan
Sistem Informasi
Puskesmas dan ruangan tersebut
Dashboard PWS berdekatan dalam 1
* Pada Puskesmas Rawat Inap klaster
8
Kepala
Puskesmas

Kepala Tata
Usaha
Permenkes 43 Tahun
2019 Penanggung Penanggung Penanggung
Jawab Jawab Jawab
Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:
1)PJ UKM Esensial dan Perkesmas Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
2)PJ UKM Pengembangan 1)PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan Perkesmas
3)PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium 2)PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4)PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas 3)PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
5)PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan 4)PJ Mutu
6)PJ Mutu

Rancangan revisi
Permenkes 43 Tahun
2019 Kepala
Puskesma
s

Kepala TU Pj. Klaster Pj. Klaster Pj. Klaster 4 Pj.


Pj. Klaster 1 2 (Ibu dan 3 (Usia (Penanggulangan Lintas
(Manajemen) Produktif Penyakit Klaster
Anak)
dan Menular)
• Masing-masing klaster terdiri atas penanggung jawab (Pj) dan anggota sebagai pelakana teknis.
Lansia)
• Khusus untuk Penanggung jawab klaster 1 adalah Kepala Tata Usaha.
• Penataan organisasi Puskesmas diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas dan fungsi
Puskesmas
secara efektif, efisien dan akuntabel, serta elaras dengan kebijakan pemerintah daerah dan
perundang- undangan.
• Dapatditunjuk penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan persetujuan
kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. 1
9
Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas
Puskesmas ke dalam klaster-klaster dan lintas klaster
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
1 Manajemen ∙ Ketatausahaan: kepegawaian, ∙ PJ: Kepala Tata Usaha
keuangan dan sistem informasi ∙ Manajemen data dan
∙ Manajemen Puskesmas sistem informasi
∙ Manajemen mutu pelayanan dan ∙ Manajemen keuangan
keselamatan bagi masyarakat, ∙ Manajemen aset
pasien, dan petugas ∙ Manajemen sumber daya (SDM,
∙ Manajemen Jaringan dan Jejaring sarpras, obat dan BMHP)
Puskesmas
∙ Manajemen program/klaster
∙ Manajemen pengelolan sediaan
farmasi dan BMHP ∙ Mengoordinir manajemen
Puskesmas
∙ Mengoordinir manajemen mutu
∙ Manajemen pemberdayaan
masyarakat

2
0
2 Ibu dan Anak ∙ Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi ibu hamil, bersalin, Mampu memberikan pelayanan, seperti:
nifas ∙ANC
∙ Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak balita dan anak ∙ibu hamil
prasekolah ∙persalinan normal dan nifas.
∙ Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak usia sekolah dan ∙Neonatal esensial
remaja ∙Pelayanan gizi bagi ibu dan anak
∙SDIDTK
∙Imunisasi
∙Skrining penyakit
∙Skrining Kesehatan jiwa
∙MTBS
∙Pengobatan umum
∙Kesehatan gigi dan mulut
∙Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
∙Gadar Matneo
∙Perkesmas
∙Skrining KtPA
3 Usia Produktif dan Lansia ∙ Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi usia produktif Mampu memberikan pelayanan, seperti:
∙ Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi lanjut usia ∙Skrining penyakit menular
∙Skrining PTM
∙Skrining Kesehatan jiwa
∙Skrining kebugaran
∙Skrining layak hamil
∙Skrining geriatri
∙Kespro bagi catin
∙KB
∙Pelayanan gizi bagi uspro dan lansia
∙Pengobatan umum
∙Kesehatan gigi dan mulut
∙Kesehatan kerja
∙Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
∙Perkesmas
∙Skrining KtPA
4 Pengendalian Penyakit ∙ Pencegahan, Kewaspadaan Dini dan Respon Mampu melakukan:
Menular ∙ Pengawasan kualitas lingkungan ∙Surveilans
∙Penemuan kasus
∙Penyelidikan epidemiologi
∙Pengendalian vector
∙Outbreak Respon Imunization (ORI)
∙Pelayanan Kesehatan lingkungan
∙Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
5 Lintas Klaster ∙ Pelayanan gawat darurat Mampu melakukan pelayanan:
∙ Pelayanan rawat inap ∙Kegawatdaruratan
∙ Pelayanan kefarmasian ∙Rawat inap
∙ Pelayanan Laboratorium ∙Kefarmasian
∙Pemeriksaan laboratorium specimen manusia, zoonosis
2
1
Alur pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk seluruh siklus
hidup
∙ Pasien dilakukan identifikasi masalah
kesehatan dan ditentukan skrining
sesuai siklus kehidupan yang perlu
dilakukan pada saat kunjungan
tersebut.
∙ Pasien diarahkan ke petugas di klaster
pelayanan siklus hidup yaitu Klaster
ibu dan anak atau klaster usia
produktif dan Lansia untuk dilakukan
skrining tersebut dan dilakukan
penanganan terhadap masalah
Kesehatan yang dialami sesuai paket
pelayanan.
∙ Penanganan di klaster
komprehensif terIntegrasi berbagai
program
pelayanan laboratorium,
∙ Pelayanan yang dilakukan
kefarmasian
di ke-2 ∙ Dashboard PWS dipantau dan dianalisis morbiditas dan cakupan
Petugas di
dan lainnya.
∙klaster Klaster melakukan pelayanan/program. Notifikasi ke Pustu jika ada yang perlu di
tersebut didukung
pencatatan pelayanan di P
tindaklanjuti di desa/kelurahan.
dengan Puskesmas. Variabel penting
informasisistem W
∙ Puskesmas melakukan evaluasi bulanan atas hasil PWS bersama
yang dipantauakan muncul S seluruh perwakilan Pustu.
dalam
dashboard situasi kesehatan ∙ Dapat melibatkan FKTP lain.
wilayahnya.
Alur pelayanan klaster penanggulangan penyakit
menular • Petugas memantau data PWS: morbiditas
dan mortalitas penyakit menular dan
cakupan pelayanan di wilayah kerja
Puskesmas.
• Data penyakit menular dinilai apakah
berpotensi KLB atau bukan.
• Penyakit berpotensi KLB dilaporkan ke
dalam aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini
dan Respon (SKDR).
• Dilakukan tindak lanjut penyelidikan
epidemiologi, penelusuran kontak erat,
pengendalian faktor risiko dan
lingkungan/vektor/binatang pembawa
penyakit termasuk pemeriksaan
laboratorium serta pemberian imunisasi
(untuk KLB Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi/PD31).
• Klaster 4 melakukan kegiatan dengan
melibatkan Pustu dan kader serta lintas
sektor terkait lainnya.
23
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di
Pustuyang memberikan pelayanan kesehatan dan
Unit kesehatan di desa/kelurahan
mengkoordinir pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan

Layanan Kegiata
n
kesehatan
pemberdayaan
•Setiap hari kerja masyarakat
•Layanan dalam dan luar
• Terencana
gedung
• Evaluasi
Sarana, prasarana dan Alkes sesuai Ruang:mingguan
untuk aktivitas
standar kader
SDM: 2
SDM: min. 1 perawat dan 1 bidan kader
Kegiatan pemberdayaan:
Paket Layanan terstandar sesuai 1. Perencanaan desa &
Unit Kesehatan di
siklus hidup: Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Skrining, edukasi kesehatan Desa/Kelurahan
2. Manajemen Kader Posyandu
2. Pengobatan terbatas 3. Kunjungan rumah
3. Laboratorium dengan PoCT
4. Pemantauan wilayah setempat
4. Perencanaan Desa dan
pendampingan Posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat 2
(PWS) 5
Pustubertanggung jawab atas hasil status kesehatan
masyarakat di
Masalah Kesehatan di setiap siklus hidup yang
desa/kelurahan
ingin diatasi
Ibu Hamil, bersalin, nifas Bayi dan balita Remaja Usia Produktif Lansia
PTM (hipertensi, DM, Stroke, PTM (hipertensi,
Status gizi Ibu Hamil Status gizi, tumbuh Status gizi, Anemia remaja, Karies
PPOK) , kanker, penyakit DM, stroke,
Kehamilan, persalinan dan kembang, infeksi gigi, Penglihatan pendengaran,
Perilaku berisiko, obesitas, maslaah
menular/ infeksi (TBC,dll), PPOK), kanker,
nifas beresiko. masalah gizi (anemia, masalah gizi,
kebugaran obesitas) gangguan mental
emosional dan depresi,
penglihatan,
masalah kebugaran, demensia.
masalah layak hamil tingkat
Pustu dan Posyandu kemandirian
• Semua Ibu Hamil memeriksakan lansia,
kandungan (ANC) Bayi dan Balita mendapatkan: • Seluruh sasaran dilakukan • Seluruh sasaran mendapatkan • Seluruh sasaran
gangguan
• Semua Ibu hamil mengikuti kelas •ASI Ekslusif skrining kesehatan. skrining Hipertensi, Diabetes mendapatkan
mentalskrining
ibu hamil •Imunisasi dasar dan • Memastikan sasaran yang Melitus, jantung dan stroke, emosional
Hipertensi, Diabetes
• Semua ibu hamil mendapatkan bermasalah kesehatan kanker, PPOK, obesitas, gejala
lanjutan Melitus, kanker, PPOK,
edukasi gizi seimbang •Pemantauan tumbuh mendapatkan pelayanan TBC, masalah kesehatan jiwa,
kebugaran, layak hamil geriatri terpadu, gejala
• Semua Ibu Hamil mendapatkan dan kembang kesehatan
TBC, katarak, kebugaran
konsumsi TTD •Memastikan sasaran yang sakit • Seluruh remaja putri • Memastikan usia subur
• Ibu Hamil KEK mendapatkan dan menjadi akseptor KB
• Pemantauan kepatuhan
mendapatkan layanan kesehatan mengkonsumsi TTD
mengonsumsi makanan tambahan • Seluruh remaja pengobatan pada sasaran
• Semua ibu pasca bersalin dengan penyakit kronis
mendapatkan edukasi
mendapatkan pelayanan nifas
kesehatan reproduksi
• Semua ibu memberikan ASI

Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan dini
masalah kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan
21
34
Gambaran
Umum
Posyandusebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan
merupakan wadahpartisipasi (LKD/LKK)
masyarakat yang bertugas
Desa/Lurah dalam peningkatan
membantu pelayananKepala
bidang kesehatan dan bidang lainnya
sesuai dengan potensi dan kebutuhan. Posyandu melakukan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan dikoordinir oleh PUSTU PUSTU

PERSYARATAN
POSYANDU
1. Dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat
2. Ditetapkan melalui Peraturan Desa untuk Desa dan Peraturan Posyand
Posyand
Posyand
Bupati/Walikota untuk Kelurahan uu POSYAN
Posyand
3. Memiliki pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang uDU
u
Kesehatan dan Bidang-Bidang lainnya sesuai kebutuhan yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Kepala Desa/Lurah
4. Berkedudukan di tingkat RT/RW/dusun
5. Memiliki kader yang memenuhi kriteria
6. Memiliki bangunan, prasarana dan peralatan untuk mendukung
pelayanan.
Kegiata 1. Melakukan kegiatan sebelum hari buka
posyandu :
a. Mempersiapkan bahan PMTpenyuluhan bagi ibu hamil dan
n balita
Posyan b. pertemuan
Menyebarluaskan hari
warga setempat. buka Posyandu melalui
c.Mempersiapkan sasaran, tempat pelaksanaan, sarana, dan
du media Posyandu.
d.Melakukan pembagian tugas antar kader.
e.Berkoordinasi dengan petugas Posyandu Prima/Tenaga
Kesehatan Puskesmas, dan petugas terkait.

2. Menyelenggarakan hari buka posyandu bagi sasaran :


ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, balita, anak usia prasekolah,
usia sekolah, remaja, usia produktif, dan lansia dengan 5
langkah.
• Hari buka: minimal 1 kali sebulan mempertimbangkan
jumlah
sasaran, sumber daya dan kesepakatan bersama.
• Petugas : minimal 5 Kader dan 2 Nakes
(perawat/bidan/tenaga gizi) yang berasal dari Posyandu
Prima atau Puskesmas.
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di
Posyandu
∙ Posyandu merupakan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K), dibentuk
berdasarkan prakarsa pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat yang ditetapkan dalam
peraturan desa atau peraturan bupati/walikota.
∙ Kader Posyandu minimal 5 orang
∙ Kegiatan:
1. sebelum hari buka Posyandu,
2. hari buka Posyandu minimal 1 kali sebulan untuk semua sasaran siklus hidup (ibu hamil,
bayi,
balita, anak usia prasekolah, anak usia sekolah, remaja, usia produktif serta lansia),
3. Setelah hari buka Posyandu: kunjungan rumah dan kegiatan lainnya sebagai tindak lanjut
PWS.
∙ Kunjungan rumah rutin terencana untuk mengidentifikasi sasaran yang tidak akses pelayanan
kesehatan (missing services), ketidakpatuhan pengobatan (non compliance), dan tanda
bahaya (danger sign) serta memberikan edukasi.
∙ Kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader dilakukan terintegrasi dengan kunjungan rumah
dalam rangka pendekatan keluarga. Hasil kunjungan rumah disampaikan kepada petugas Pustu
untuk ditindaklanjuti dan sebagai bahan evaluasi mingguan.
Kesimpula
n
1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memfokuskan pelayanan pada
pendekatan berbasis siklus hidup, bukan berbasis program dengan penerapan
guna
integrasi layanan
mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif,
responsif,
terjangkau. dan
2. Perluasan jangkauan pelayanan kesehatan primer untuk
mendekatkan
dilakukan denganakses pelayanan
mendayagunakan Pustu sebagai unit kesehatan di desa/keluraha dan
Lembaga Kemasyarakatan Desa Posyandu di tingkat dusun/RT/RW
3.Melalui integrasi pelayanan kesehatan primer, peran Puskesmas sebagai penanggung
jawab wilayah dalam kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat dengan
aktifnya PWS tingkat desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader.
4.Petugas Puskesmas harus senantiasa memelihara dan meningkatkan kompetensinya
agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan paket
pelayanan di setiap siklus kehidupan.

31
PIS-PK, setiap paket itu, untuk mengukur keberhasilannya indikator apa yg digunakan
Sumberdaya
Dipolman ada Inovasi = posterjago (perkecamatan)=layanan ke seluruh siklus hidup, kendalanya adalah komitmen,
instrumen yg belum tersusun dengan baik,
Mateng ; Standarisasi Kader Posyandu
Pasangkayu:komitmen pimpinan untuk membiayai posyandu atau melalui PMD,
Polman=banyak hal yg perlu dikaji kembali, standarisasi posyandu yg layak, membuat regulasi posyandu

Anda mungkin juga menyukai