Anda di halaman 1dari 20

REKAM MEDIS ELEKTRONIK TERINTEGRASI

Dr. Iin Dewi Astuty, MKK


Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Kelompok Substansi Pelayanan Penunjang

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


Lombok, 17 Februari 2022

(
TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN 2021-2024
5 RPJMN DAN 6 PILAR TRANSFORMASI
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome RPJMN
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
bidang kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS)
berencana dan pengendalian obat dan
kesehatan reproduksi makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem ketahanan


layanan rujukan kesehatan

a b c d b
a
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
Meningkatkan
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan
ketahanan sektor
6 kategori Skrining 14 penyakit kapabilitas layanan tanggap darurat
7 kampanye farmasi & alat
utama utama: imunisasi, penyebab layanan primer sekunder & tersier
Penambahan
kesehatan Jejaring nasional
gizi seimbang, olah kematian tertinggi di Pembangunan surveilans berbasis
imunisasi rutin Pembangunan RS Produksi dalam
raga, anti rokok, tiap sasaran usia, Puskesmas di 171 lab, tenaga
menjadi 14 KawasanTimur, negeri 14 vaksin
sanitasi & skrining stunting, & kec., penyediaan cadangan
antigen dan jejaring rutin, top 10 obat,
kebersihan peningkatan ANC 40 obat esensial, tanggap darurat,
perluasan pengampuan 6 yan top 10 alkes by
lingkungan, skrining untuk kesehatan ibu pemenuhan SDM table top exercise
cakupan di unggulan, kemitraan volume & by value.
penyakit, & bayi. kesehatan primer kesiapsiagaan krisis.
seluruh Indonesia. dgn world’s top HC
kepatuhan centers.
pengobatan

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, beasiswa dalam & luar negeri, teknologi, digitalisasi, dan bioteknologi di
dan berkelanjutan; alokasi yang kemudahan penyetaraan nakes sektor kesehatan.
adil; dan pemanfaatan yang lulusan luar negeri.
efektif dan efisien.
DIGITALISASI LAYANAN RUJUKAN
LATAR BELAKANG
REKAM MEDIS KERTAS VS REKAM MEDIS ELEKTRONIK (RME)

Pengolahan Data Aksesibilitas Berbagi Data

Cenderung tidak lengkap, User harus menginput data Akses dokter ke berkas, Data bisa di akses kapan Berkas harus di print atau Data dapat diberikan kapan
Membutuhkan banyak lengkap sebelum diupload dibatasi tempat dan jam saja dan dimana saja fax dan menghabiskan saja dan dimana saja
ruang ke sistem kerja banyak waktu

Keuntungan EMR Keuntungan EMR

Input data secara elektronik Informasi dapat diakses EMR menyimpan riwayat Industri kesehatan menggunakan
meningkatkan Kerincian dengan mudah di saat genting penyakit pasien dan menegah banyak kertas dlm setahun,
data dan mengurangi waktu penggunaan obat berlebih di menciptakan masalah
pencarian rawat inap penyimpanan dan kerusakan
TARGET DAN INDIKATOR RME

Kriteria :
1. RS Rujukan
2. RS Kelas A dan B

Kriteria Layanan
TERINTEGRASI LEVEL 1 : 3 PELAYANAN
1. Pendaftaran 6 PELAYANAN + RESUME LEVEL 2 : 5 PELAYANAN
2. IGD MEDIS LEVEL 3 : 6 PELAYANAN
3. Rawat Jalan Resume Medis
4. Rawat Inap Elektronik
5. Penunjang Penerapan Rekam Medik Elektronik di Fasilitas Kesehatan
6. Farmasi
Capaian Sd. 2020 di 74 Fasyankes
ASPEK HUKUM RME

UU Praktik Kedokteran Pasal 46 Permenkes No 269 tahun 2008


UU ITE No 11 tahun 2008

Rekam Medik dapat Dokumen elektronik


Rekam Medik dapat disimpan dalam dilakukan dengan elektronik dosetarakan kedudukannya
bentuk Elektronik namun tidak ada penjabaran
secara rinci tentang RME.
dengan dokumen yang
dibuat di atas kertas

PERATURAN PEMERINTAH NO 46 TAHUN 2014

Pasal 17 huruf b Pasal 40

Ayat (1) Setiap Fasilitas Ayat (2) Sistem elektronik rekam medik Ayat (3) Sistem elektronik rekam medik
Penyelenggaraan rekam medik, meliputi rekam medik elektronik Pelayanan Kesehatan harus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak terintegrasi dengan sistem
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) harus mampu interkonektivitas
dan rekam medik nonelektronik mengoperasikan sendiri sistem
elektronik rekam medik.
elektronik rekam medik Fasilitas
Pelayanan Kesehatan lain
dengan Sistem Elektronik Kesehatan dan
sistem elektronik lainnya
REKAM MEDIS ELEKTRONIK (RME) ≠
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIM-RS)
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
adalah sebuah sistem informasi yang dirancang untuk
membantu kinerja manajemen rumah sakit dan
perencanaan program kesehatan yang dilakukan dari
mulai pengumpulan data hingga penyajian data yang
mudah untuk dipahami semua departemen yang
terlibat.

Electronic Medical Record, atau sering dikenal Rekam Medis


Elektronik (RME), merupakan catatan medis pasien dalam
format  elektronik tentang informasi kesehatan seseorang yang
dituliskan oleh satu atau lebih petugas kesehatan secara terpadu.
Rekam medis elektronik bisa diakses  dengan komputer atau
sistem elektronik dari suatu jaringan, dengan tujuan  utama
menyediakan atau meningkatkan perawatan serta pelayanan
kesehatan yang efesien  dan terpadu
REKAM MEDIS ELEKTRONIK/RME
IMPLEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK
RSUP DR. KARIADI RSUP DR. SARDJITO
SEMARANG JOGYA

RS yang sudah melaksanakan


Rekam Medis Elektronik di 6
pelayanan + Resume Medis
yang terdiri dari :

1. Pendaftaran
2. IGD
3. Rawat Jalan
4. Rawat Inap
5. Penunjang
(Lab, Radiologi)
6. Farmasi

Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis elektronik


Pelaksanaan rekam medis elektronik di RS harus sudah terlaksana paling lama 3 (tiga) tahun
Selama masa 3 (tiga) tahun bagi yang belum melaksanakan dapat dilakukan secara manual
Pelaksanaan RME di fasyankes lainnya selain RS sudah terlaksana paling lama 5 (lima) tahun
KEBUTUHAN DASAR PENYELENGGARAAN RME
n
Sudahka
iki
RS memil
hal-hal
tsb???

PERILAKU SDM
INFRASTRUKTUR KONEKTIVITAS PENGOLAH
MEMANFAATKAN APLIKASI DATA BASE
JARINGAN /INTERNET DATA /KOMPUTER
TIK
PRINSIP REKAM MEDIS ELEKTRONIK

PRINSIP KEAMANAN DATA


Rekam Medis harus memenuhi
prinsip keamanan data dan
informasi, meliputi kerahasiaan 2
(confidentiality); integritas
(integrity); dan ketersediaan
(availability). PERLINDUNGAN DATA
 pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan membuat prosedur
pemberian hak akses kepada tenaga
kesehatan .
Rekam medis dapat dilengkapi  Hak akses meliputi hak untuk
Tanda tangan elektronik penginputan data, perbaikan data
sebagai alat verifikasi dan dan peninjauan data
autentifikasi atas isi Rekam
Medis dan identitas penanda
tangan
PRINSIP REKAM MEDIS ELEKTRONIK
PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN DATA

 Penyimpanan data Rekam Medis dilakukan paling


singkat 25 tahun sejak tanggal kunjungan terakhir
pasien dengan mempertimbangkan pembiayaan dan
5 kapisitas penyimpanan.
 Pemusnahan data dapat dilakukan 5 tahun setelah
pasien meninggal namun data tersebut masih dapat
dipergunakan atau dimanfaatkan untuk
pengembangan IPTEK dalam bentuk data
anonym/tidak dapat dilacak identitasnya

PENYIMPANAN DATA
3
 Penyimpanan data Rekam Medis dilakukan pada
SISTEM ELEKTRONIK/APLIKASI media penyimpanan berbasis digital berupa
server, system cloud, atau media digital lain
 Rekam Medis dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dikembangkan
 Apabila terdapat keterbatasan sumber daya,
oleh fasyankes sendiri, Kementerian Kesehatan, atau pihak ketiga
(penyelenggara system elektronik/PSE) melalui kerja sama fasyankes dapat bekerjasama dengan pihak
ketiga (PSE) yang memiliki fasilitas
 Sistem elektronik yang digunakan harus teregistrasi di Kemenkes penyimpanan dalam negeri dan mendapat
 Aplikasi harus dapat interoperabilitas, dan menggunakan variable/meta rekomendasi dari Pusdatin Kemenkes
data dalam bentuk Keputusan Menteri (KMK)
VARIABLE DATA/META DATA REKAM MEDIS ELEKTRONIK
DRAFT PEDOMAN DALAM BENTUK KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN

Dalam Rangka kemampuan kompatibilitas dan/atau interoperabilitas,


Komunikasi atau pertukaran data Aplikasi RME harus mengacu kepada
variabel dan meta data yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan

 kamus elemen data dan terminologi kesehatan


 sebagai standar pengembangan untuk interoperabilitas

TUJUAN VARIABLE DATA/META DATA REKAM MEDIS ELEKTRONIK


 membakukan definisi
 memastikan konsistensi penggunaan
 menyediakan sarana pertukaran data
PENYIMPANAN

Penyimpanan melalui media penyimpanan berbasis digital dapat dilakukan


oleh :
1. pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan/RS sendiri
2. kerja sama dengan Penyedia penyimpanan data di dalam negeri

Media Penyimpanan berupa


3. server;
4. sistem komputasi awan (system cloud)
5. media penyimpanan berbasis digital lain berdasarkan perkembangan
teknologi dan informasi yang tersertifikasi

RS wajib memiliki media Penyimpanan cadangan data (backup system).


REKAM MEDIS ELKETRONIK TERINTEGRASI

Intra Antar
Fasyankes Fasyankes
•Diakses oleh semua instalasi/unit di • Diakses dalam bentuk RESUME MEDIS
fasilitas pelayanan kesehatan untuk kepentingan rujukan pasien
•Hak Akses (input data, perbaiki data, • Harus disandikan dan mempunyai
melihat data) format yang sama
•diperlukan sistem yang terintegrasi • Resume Medis yang dikirimkan dapat di
baik dari segi software, hardware, dan download dan disimpan ke dalam Rekam
jaringan. Medis Elekteronik/SIMR.
INTEGRASI REKAM MEDIS INTER DAN ANTAR RS
INTEGRASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK/RME

untuk PENELITIAN; contoh


membangun database untuk
penelitian kanker prostat boleh
dilakukan integrasi rekammedis
elektronik namun data yang di
integrasikan merupakan data
anonym

Integrated prostate cancer database system. EMR, electronic


medical record; CDW, clinical data warehouse; MRI,
magnetic resonance imaging
PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Permasalahan pengembangan aplikasi:


• pengembangan dan optimasi sistem informasi kesehatan di Indonesia
• keberagaman sistem informasi kesehatan
• penerapan e-kesehatan

Standardisasi Data RME interoperabilitas

prinsip satu data

Integrasi data
Variable data/Meta data RME
inter/antar RS
KENDALA DAN TANTANGAN

• Infrastruktur jaringan komunikasi dan data • Kurangnya Komitmen Fasilitas Pelayanan


(internet) di daerah masih kurang dan tidak stabil, Kesehatan untuk Menerapkan Rekam Medis
terutama DTPK Elektronik dan Rekam Kesehatan Integrasi
• Kurangnya SDM Rekam Medis dan IT di • Perubahan budaya manual ke elektronik/Digital
FasyaNkes untuk operasional Rekam Medik • Pemanfaatan Kemajuan Teknologi Informasi dan
Elektronik Komunikasi belum dapat diikuti fasilitas pelayanan
• Masih kurangnya sumber daya manusia terutama kesehatan
tenaga perekam medis dan teknologi informasi di
• Ketidaksiapan pengetahuan sumber daya
fasilitas pelayanan kesehatan untuk operasional
rekam medis elektronik. manusia yang mengerti masalah kedokteran
• Tim teknologi informasi yang harus siap setiap sekaligus masalah teknologi komputer dalam
saat agar tidak terjadi kendala sistem RME down. rangka penyelenggaraan rekam medis elektronik
• Belum seluruh rumah sakit ataupun fasilitas dan standar terminologi klinik
pelayanan kesehatan dapat menerapkan SIMRS. • Resistensi para dokter
Sebelum RME diimplementasikan, SIMRS ini
merupakan sistem elektronik yang harus lebih • Aspek Legal dan Standar Keamanan Rekam
dulu berjalan dengan baik. Medik Elektronik masih belum tersedia
THANK YOU
Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
Kementerian Kesehatan RI
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav-4 Jakarta Selatan

pelayananpenunjangpkr@kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai