Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATENPOHUWATO

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS MOTOLOHU

JL.TRANS SULAWESI KM. 198 DESA MOTOLOHU

KERANGKA ACUAN KERJA


PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan
oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung,
diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis ( PPOK), dan gangguan
akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 10
besar penyebab kematian tertinggi diindonesia, 6 diantaranya adalah karena PTM.
Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi (15,4%), disusul tuberkulosis paru
(7,5%), hipertensi (6,8%), cedera (6,5%), perinatal (6,0%), DM (5,7%), tumor (5,7%),
penyakit hati (5,2%), penyakit jantung iskemik (5,1%), dan penyakit saluran nafas bawah
(5,1%).
Penyakit terbanyak didominasi oleh PTM. Dari hasil surveilance PTM puskesmas
di wilayah kecamatan randangan Baru tahun 2022, didapat Hipertensi dan Diabetes
Mellitus menduduki urutan teratas. Program PTM ini dilaksanakan untuk mendukung misi
Puskesmas Kecamatan randangan Baru yaitu meningkatkan profesionalisme SDM,
menggalang kemitraan lintas sektor, serta mewujudkan visi puskesmas, yaitu
“Mewujudkan Masyarakat randangan yang Sehat dan Mandiri”

B. LATAR BELAKANG
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan
kesehatan yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan
masyarakat. Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat
berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan dan
demografi. Pada awal perkembangannya, kesehatan masyarakat difokuskan pada
faktor-faktor yang menimbulkan risiko kesehatan seperti udara, air, penyakit-penyakit
bersumber makanan seperti penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan
kemiskinan dan kondisi kehidupan yang buruk. Dalam perkembangan selanjutnya,
disadari bahwa kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat.
Sekitar tahun 80-an mulai disadari bahwa pendidikan kesehatan saja tidak cukup
berdaya untuk mengubah perilaku masyarakat. Pendidikan kesehatan harus disertai pula
dengan upaya peningkatan kesehatan. Kesadaran akan hal ini menimbulkan munculnya
paradigma baru kesehatan masyarakat, yang mengubah pendidikan kesehatan menjadi
promosi kesehatan. Kesadaran akan hal ini menimbulkan munculnya paradigma baru
kesehatan masyarakat, yang mengubah pendidikan kesehatan menjadi promosi
kesehatan.
Aktifitas promosi kesehatan menurut piagam Ottawa adalah advokasi,
pemberdayaan dan mediasi. Selain itu, juga dirumuskan 5 komponen utama promosi
kesehatan, yaitu :
1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung
3. Memperkuat gerakan masyarakat
4. Membangun keterampilan individu
5. Reorientasi pelayanan kesehatan

Berdasarkan piagam ottawa tersebut, dirumuskan strategi dasar promosi kesehatan,


yaitu pemberdayaan masyarakat, bina suasana, dan advokasi (WHO, 2009)

C. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan program promosi kesehatan antara lain :
1. Tersosialisasinya program-program kesehatan da terwujudnya masyarakat yang
berbudaya hidup bersih dan sehat serta terwujudnya masyarakat randangan yang
sehat dan mandiri dalam kesehatan.

2. Tujuan khusus
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat
- Memperbaiki perilaku/ sikap masyarakat
- Meningkatkan status kesehatan masyarakat

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pembinaan kelurahan siaga
- Pertemuan RW
- SMD (Survey Mawas Diri)
- MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)
2. Pembinaan PHBS
3. Penyuluhan Kesehatan dan program prioritas
4. Penyuluhan HIV/AIDS (Aku Bangga Aku Tahu)
5. Penyuluhan kesehatan didalam dan luar gedung
6. Membuat kelengkapan media promosi kesehatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pembinaan Kelurahan Siaga Aktif
Diawali dengan pertemuan tingkat RW untuk mensosialisasikan kelurahan siaga aktif
supaya masyarakat memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri. Kemudian dilakukan SMD (survey mawas diri) untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di wilayah tersebut. Masalah yang
ditemukan pada SMD kemudian di bicarakan dalam MMD (Musyawarah Masyarakat
Desa) bersama lintas sektor dan masyarakat untuk mencari solusi yang dapat
dilakukan dan membuat rencana tindak lanjut.
2. Pembinaan PHBS.
Melakukan Upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan PHBS serta peran aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
3. Penyuluhan program prioritas
Melakukan pertemuan dan penyuluhan pada kader dan masyarakat tentang masalah
kesehatan yang menjadi prioritas maupun tentang program prioritas
4. Penyuluhan HIV/ AIDS (Aku Bangga Aku Tahu)
Melakukan penyuluhan tentang bahaya HIV AIDS kepada masyarakat sekolah, SMP
dan SMA
5. Penyuluhan kesehatan di dalam dan luar gedung
Melakukan penyuluhan kesehatan dengan sasaran pasien, kader, masyarakat
umum, masyarakat sekolah yang dilakukan baik didalam gedung maupun di luar
gedung
6. Membuat kelengkapan media promosi kesehatan
Dilakukan dengan membuat spanduk, poster, banner, stiker, leaflat, dsb.

F. SASARAN
1. Pembinaan kelurahan Siaga Aktif : Pengurus RT?RW< kader, tokoh masyarakat,
lintas sektor
2. Pembinaan PHBS : Masyarakat sekolah, Masyarakat Umum (rumah Tangga)
3. Penyuluhan program prioritas : Kader, Masyarakat umum
4. Penyuluhan HIV/ AIDS : Siswa/i SMP dan SMA
5. Penyuluhan kesehatan di dalam dan luar gedung : Masyarakat umum, kader
6. Membuat kelengkapan media promosi : ditujukan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat luas
G. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR

1. Kecamatan sebagai pembina wilayah kecamatan randangan


2. Kelurahan sebagai pembina di kelurahan di wilayah kecamatan randangan
3. Kepala sekolah sebagai pembina sekolah
4. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) sebagai pembina dan pelaksana di Puskesmas
Kecamatan randangan
5. Promosi Kesehatan sebagai pelaksana kegiatan
6. Kader kesehatan sebagai pelaksana kegiatan

H. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan/ Bulan
No
Tahapan Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ags Sep Ok No De Anggaran
.
kegiatan n b r r i n l t t t v s
1 Deteksi dini v v v v v v v v v v v v
faktor
resiko
Pemeriksaa
n PTM
2 Sosialisasi v
14.000.000
iva test dan
sadanis
3. Melakukan
pemeriksaa
n iva test da
sadanis

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan dilaporkan dalam SPJ dan laporan Tahunan, sehingga pencapaian SPM dalam
1 tahun dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai