Anda di halaman 1dari 10

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE UTARA

PUSKESMAS WANGGUDU RAYA


Desa wanggudu Raya, Kec. Asera, Kab. Konawe Utara, 93353
Telp. 081258031750, E-mail :puskesmaswangguduraya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
KABUPATEN KONAWE UTARA
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah.
Pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatanyang setinggi-tingginya dan perubahan paradigma sehat yaitu
upaya untuk meningkatkankesehatan bangsa Indonesia agar mampu mendorong
masyarakat untuk bersikap mandiridalam menjaga kesehatan sendiri melalui kesadaran
yang tinggi yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM maupun UKP distrata
pertama pelayanan kesehatan, dan merupakan Unit Pelaksana Teknis DinasKesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugaspembangunan
kesehatan di Kabupaten / Kota.

B. LATAR BELAKANG
Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58
juta kematian. Pada tahun 2005, (WHO), dan 80 % kematian tersebut terjadi di Negara-
negara yang berpendapatan rendah dan menengah akibat penyakit jantung dan pembuluh
darah 30%, penyakit pernapasan kronik dan penyakit kronik lainnya 16%, kanker 13%,
cedera 9%, dan diabetes militus 2%. PTM seperti kardiovaskuler, stroke, kanker, diabetes
militus, penyakit paru kronik obstruktif dan cedera terutama dinegara berkembang, telah
mengalami peningkatan kejadian dengan cepat yang berdampak pula pada peningkatan
angka kematian dan kecacatan.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2007) menunjukan penyebab kematian telah
terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Berdasarkan riset
tersebut, penyebab kematian terbesar untuk umur >5 tahun adalah stoke, baik diperkotaan
maupun diperdesaan. Penyakit menular menyumbang 28,1% kematian sedangkan
penyakit tidak menular sebagai penyumbang terbesar penyebab kematian terbesar 59,5%.
Factor resiko PTM antara lain kurang aktifitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak
seimbang, merokok, konsumsi alcohol, obesitas, hyperglikemia, hipertensi,
hiperkolesterol, dan perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan dan cedera, misalnya
perilaku berlalu lintas yang tidak benar. Upaya pencegahan dan penanggulangan PTM
akan menjadi lebih efektif jika factor resiko tersebut dapat dikendalikan.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa pada umumnya, keberadaan factor resiko
PTM pada seseorang tidak memberikan gejala sehingga mereka tidak merasa perlu
mengatasi factor resiko dan menggubah gaya hidupnya. II.
Pengendalian factor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah PTM bagi
masyarakat sehat, yang mempunyai factor resiko dan bagi penyandang PTM dengan
tujuan bagi yang belum memiliki factor resiko agar tidak timbul factor resiko, kemudian
bagi yang mempunyai factor resiko di upayakan agar kondisi factor resiko PTM menjadi
normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM. Untuk mencegah komplikasi
kecatatan, dan kematian dini, serta meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
Pemberdayaan dan Peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat di berikan fasilitas
dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian factor resiko PTM dan
dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan factor
resiko PTM serta tindak lanjutnya. Yang kemudian kegiatan ini disebut POSBINDU
PTM.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian factor resiko PTM berbasis peran serta
masyarakat secara terpadu, rutin, dan periodic di wilayah kerja Puskesmas Wanggudu
Raya.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus program kesehatan lansia yaitu:
a. Terlaksananya deteksi dini factor resiko PTM
b. Terlaksananya pemantauan factor resiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut factor resiko PTM

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan dalam Gedung Puskesmas
a. Asuhan keperawatan terhadap pasien rawat jalan
b. Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan
c. Penyuluhan/pendidikan kesehatan
d. Pemberian nasehat (konseling) keperawatan
e. Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan kewenangan yang
f. diberikan dan atau prodesure yang telah ditetapkan (contoh pengobatan,
g. penanggulangan kasus gawat darurat, dll)
h. Menciptakan lingkungan teraupetik dalam pelayanan kesehatan di gedung
i. puskesmas(kenyamanan,keamanan,dll)
j. Dokumentasi keperawatan
2. Kegiatan diluar gedung
Melakukan kunjungan ke keluarga, kelompok/masyarakat untuk melakukan asuhan
keperawatan di keluarga, kelompok dan masyarakat

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Metode
Dalam kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang digunakan oleh
Tim Perkesmas adalah wawancara, demonstrasi, penyuluhan individu, keluarga dan
Kelompok.
2. Tempat Pelaksanaan
1. Pemberian asuhan keperawatan individu dilakukan di poli umum, pustu dan mtbs
2. Pemberian asuhan keluarga dilakukan kunjungan rumah keluarga rawan
3. Pemberian asuhan kelompok dilakukan di sekolah dan kelompok usila di posyandu

F. SASARAN
Sasaran kegiatan Posbindu PTM terdiri dari 3 kelompok yaitu :
1. Sasaran Utama
Yang merupakan penerima langsung manfaat pelayanan yang di berikan yaitu
masyarakat yang beresiko dan masyarakat PTM berusia mulai dari 15 tahun keatas.
2. Sasaran antara
Merupakan sasaran individuatas kelompok masyarakat yang dapat berperan
sebbagai agen pengubah terhadap factor resiko PTM, dan lingkungan yang lebih
kondusif untuk penerapan gaya hidup sehat. Sasaran tersebut adalah; petugas
kesehatan, tokoh masyarakat atau lainnya.
3. Sasaran Penunjang
Merupakan sasaran individu/kelompok lembaga masyarakat/profesi, lembaga
pendidikan dan lembaga pemerintah yang berperan memberi dukungan baik
kebijakan, teknologi, dan ilmu pengetahuan, material, dana untuk Posbindu PTM.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No. Kegiatan Waktu Pelaksana Pelaksana
1. Pemberian Asuhan Setiap Hari Kerja Perawat
Keperawatan Individu

2. Pembinaan/KunjunganRumah Bulan Januari - Tim Perkesmas


Keluarga Rawan Desember kerjasama lintas
program KIA, Gizi,
Promkes, Kesling
dan P2P
3. Pembinaan Kelompok Bulan Agustus Tim Perkesmas
kerjasama lintas
program Usila,
Promkes dan
Dokter
H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
No. Kegiatan Waktu pelaksana Pelaksana
1. Pemberian Asuhan Keperawatan Setiap Hari Kerja Setiap hari kerja setelah
Individu Implementasi

2. Pembinaan / Kunjungan Rumah Bulan Januari s/d Setiap Kunjungan setelah


Keluarga Rawan Desember Implementasi

3. Pembinaan Kelompok Bulan Agustus Setelah Pembinaan

I. PENCATAATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Pencatatan dan pelaporan Posbindu PTM dilapangan di lakukan secara manual dan atau
menggunakan sistem surveilans PTM oleh petugas/pengelola PTM puskesmas dari
kegiatan harian per Posbindu kemudian di rekap pada akhir bulan yang kkemudian
menjadi laporan ke Dinas Kesehatan.
II. TUJUAN DAN STRATEGI
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. STRATEGI
Untuk mencapai keberhasilan program Posbindu PTM perlu di kembangkan
strategi pelaksanaan kegiatan yaitu :
a. Sosialisasi dan advokasi dengan kepala puskesmas dan lintas program di
puskesmas;
b. Sosialisasi lintas sektor di desa dan kelurahan;
c. Pemberdayaan masyarakat;
d. Pendekatan itegrative pada kelompok masyarakat khusus dan pada berbagai
tatanan seperti sekolah, tempat kerja dan pemukiman;
e. Peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat dan pengendalian
factor resiko PTM dengan pelatihan kader PTM;
f. Fasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana.

III. LANDASAN HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular.

IV. SASARAN KEGIATAN

V. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan Posbindu PTM dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Desember
2019, di 12 Desa yang masuk wilayah kerja Puskesmas Wanggudu Raya.
VI. PELAKSANAAN KEGIATAN
Penyelenggaran Posbindu PTM meyaliputi kegiatan :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menelusuri factor resiko perilaku seperti : merokok,
konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, konsumsi alcohol dan stress.
2. Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan mengukur berat badan, tinggi badan, indeks masa
tubuh, lingkar perut dan Tensi darah.
3. Pemeriksaan
Pemeriksaan factor resiko PTM seperti gula darah Sewaktu, Kolesterol Total,
Asam Urat, IVA test (dilakukan oleh Bidan terlatih).
4. Tindak lanjut Dini
Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan di lakukan tindak
lanjut dini berupa pembinaan secara terpadu dengan peningktan pengetahuan dan
kemampuan klien tentang tata cara mengendalikan factor resiko PTM melalui
penyuluhan massa atau konseling.
5. Rujukan
Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan berkelnjutan dari
masyarakat hingga ke fasilitas kesehatan dasar termasuk rujuk balik ke
masyarakat untuk pemantaunnya.

VII. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Anda mungkin juga menyukai