Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DAWAN I

Desa Pikat, Kec. Dawan, Kab. Klungkung - 80761


Telepon : (0366) 23712, Email : puskesmasdwn1@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PTM DAN POSYANDU LANSIA
NOMOR : …09…………………………….

A. Pendahuluan
Penyakit tidak menular (PTM) telah menjadi masalah besar di
masyarakat Indonesia. Penyakit tidak menular cenderung terus meningkat
secara global dan nasional telah menduduki sepuluh besar penyakit
penyebab kematian. Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat
PTM menjadi ancaman serius kesehatan masyarakat karena menambah
beban ekonomi dan sosial keluarga serta masyarakat. Maka dari itu
sesuai dengan visi dan misi Puskesmas diharapkan kesehatan
masyarakat meningkat sehingga terwujudnya Kesehatan masyarakat
yang unggul dan sejahtera.

B. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang sering tidak
bergejala dan tidak memiliki tanda klinis secara khusus. Hal ini
menyebabkan seseorang tidak menyadari kondisi tersebut sejak awal.
Keterlambatan penanganan akibat tidak adanya gejala tersebut dapat
mengkakibatkan tingginya biaya u harus dikeluarkan untuk pengobatan
Kejadian ini dapat dicegah melalui faktor risiko penyakit. Dengan
diketahui faktor resikonya seperti merokok, kurang aktivitas, dll,
diharapkan masyarakat menjadi mawas diri untuk mengendalikan faktor
resikonya dan segera mencari pertolongan pada petugas kesehatan
setempat. Kegiatan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak dan tindak
lanjut dini ini dapat dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan Posbindu
PTM.
Indikator jumlah Kab/Kota yang melakukan pencegahan dan
pengendalian PTM merupakan indikator baru tahun 2020-2024 dengan
target awal tahun 2020 adalah 52 kab/kota dan akhir tahun 2024
sebanyak 514 Kab/Kota. Tahun 2020, jumlah kab/Kota yang telah
melakukan program pencegahan dan pengendalian PTM sesuai standar
sebanyak 242 kab/kota. Provinsi yang seluruh kab/kotanya telah
melakukan program pencegahan dan pengendalian PTM sesuai standar
yaitu Provinsi Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Nusa Tenggara dan
Sulawesi Barat. Meskipun ada sebanyak 242 Kab/Kota telah melakukan
pencegahan dan pengendalian PTM sesuai standar tetapi capaian
deteksi dini faktor risiko pada populasi usia ≥ 15 tahun di setiap kab/kota
di Provinsi tersebut belum mencapai 80%. Tahun 2020, hanya ada 2
Kab/Kota yang mencapai 80% populasi usia ≥ 15 tahun atau sebesar
3,8% dari target 52 Kab/Kota seperti digambarkan dalam grafik dibawah
ini. Dalam grafik terlihat bahwa capaian yang masih sangat rendah pada
tahun 2020 akan mempengaruhi hasil akhir tahun 2024 karena target
tahun 2020 akan menjadi target tambahan pada tahun 2021 dan tahun
berikutnya. Oleh karena itu, akan dilakukan akselerasi pencapaian target
di tahun 2021 sehingga capaian sampai tahun 2024 bisa berjalan on
track. (Laporan Kinerja Kemenkes, 2020)

Indikator jumlah Kab/Kota yang melakukan deteksi dini faktor risiko


PTM ≥ 80% populasi usia ≥ 15 tahun merupakan indikator baru Renstra
dan RAP Tahun 2020-2024. Pandemi COVID-19 pada tahun 2020
menyebabkan segala kegiatan Kementerian Kesehatan fokus pada
pencegahan dan pengendalian COVID-19. Kegiatan deteksi dini faktor
risiko PTM dilakukan dengan mengumpulkan warga dan hal ini
bertentangan dengan pembatasan sosial pada masa pandemi sehingga
kegiatan tersebut dihentikan sementara demi memutus mata rantai
penularan COVID-19. Tidak hanya kegiatan posbindu namun semua
kegiatan UKBM dan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak saat
pandemi ini dilakukan penghentian sementara. Pemberhentian
sementara kegiatan posbindu sangat berpengaruh terhadap capaian
deteksi dini faktor risiko PTM. (Laporan Kinerja Kemenkes, 2022)
Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator tersebut salah
satunya :
1. Melakukan advokasi dan sosialisai yang bersifat massif dan
terintegrasi dalam mendukung kegiatan Posbindu PTM ditengah
pandemic Covid-19
2. Peningkatan kapasitas petugas dan kader dalam pelaksanaan
Posbindu PTM melalui pelatihan berjenjang dan pembekalan baik
melalui dana dekonsentrasi, APBD, dana DAK Non Fisik maupun
dana lain sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Melakukan sosialisasi dan advokasi pengendalian faktor risiko PTM,
melalui penguatan Posbindu di daerah.
4. Penguatan sistem informasi faktor risiko berbasis web.
5. Mengintegrasikan kegiatan Posbindu PTM dengan kegiatan Program
Indonesia Sehat melalui pendekatan Keluarga Sehat (PIS – PK),
Posyandu Lansia, SPM, Germas, Rmah Sehat, Kampus Sehat dan
institusi lainnya (OPD, swasta, sekolah, dll)
6. Mendorong Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan anggaran
sarana dan prasarana (Posbindu Kit dan Bahan Habis Pakai) sesuai
dengan kebutuhan dan jumlah sasaran diwilayah nya.
7. Melakukan bimbingan teknis dan monev secara berkala.
8. Meningkatkan kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor
terkait dalam rangka perluasan cakupan Posbindu dan skrining faktor
risiko PTM. (Laporan Kinerja Kemenkes, 2022)
Untuk mendukung upaya nasional dalam mencapai indicator kinerja
deteksi dini factor risiko PTM, oleh karena itu UPTD Puskesmas Dawan I
melaksanakan kegiatan deteksi posbindu dan lansia secara rutin dan
berkesinambungan dilaksankan sesuai tata nilai Puskesmas dawan I yaitu
SIAGA, yang terdiri dari :
1. Senyum, sapa, salam, santun dimana dalam menjalankan pelayanan
PTM didalam dan diluar gedung petugas harus menerapkan tata nilai
tersebut dimana petugas harus memberikan senyum, sapa, salam,
santun yang tulus kepada penerima pelayanan, karena dengan petugas
yang ramah mampu memberikan dukungan emosional bagi penerima
pelayanan sehingga penerima pelayanan merasa relaks, dan cepat
sembuh.
2. Inovatif yang dimaksud dalam bekerja diperlukan melakukan inisiasi-
inisiasi yang diperlukan untuk merubah setiap permasalahan dalam
program agar tercapainya target kinerja serta tuntasnya permasalahan
yang ditemukan dalam pelayanan PTM.
3. Adil dalam pelayanan dimaksud adalah petugas dalam memberikan
pelayanan tidak memandang suku, ras, golongan maupun agama.
4. Gelorakan semangat layanan prima dimaksud dalam memberi layanan
petugas harus tetap semangat untuk mencapai tujuan kinerja dan
menyehatkan masyarakat sehingga pelayanan prima tercapai.
5. Aman dalam pelayanan dimaksud dalam memberikan pelayanan petugas
harus memperhatikan keamanan dengan menggunakan APD agar
terwujudnya keselamatan pasien, keselamatan petugas dan keselamatan
lingkungan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat PTM
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui faktor risiko PTM pada penderita usia produktif dan
lansia.
b. Mengendalikan faktor risiko PTM.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Pokok
Deteksi dini faktor risiko PTM dan posyandu lansia
2. Rincian Kegiatan
a. Membuat perencanaan dan menyusun jadwal kegiatan
b. Koordinasi dengan lintas sector dan lintas program terkait rencana
pelaksanaan.
c. Melakukan pemeriksaan atau pengukuran faktor risiko di posbindu
dan posyandu lansia.
d. Memberikan KIE.
e. Melakukan rujukan
f. Dokumentasi pelaporan.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegitan Deteksi dini faktor risiko PTM dan posyandu lansia di wilayah
UPTD Puskesmas Dawan I dilakukan dengan melaksanakan pengukuran
dan pemeriksaan faktor risiko ke posbindu dan posyandu yang ada di
Desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Dawan I yang meliputi :
1. Membuat jadwal kegiatan
2. Membentuk Tim
3. Menyampaikan jadwal kepada LS dan LP terkait pelaksanaan
kegiatan
4. Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran deteksi dini faktor risiko
PTM sesuai dengan standar
5. Melakukan rujukan apabila ada hasil gula darah dan tensi yang tidak
normal.
6. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan pada register.
7. Melaksanakan kegiatan pembuatan laporan sesuai dengan format
laporan.

F. Sasaran
1. Penduduk usia produktif usia 15 s/d 59 tahun mendapatkan skrining
Kesehatan sesuai standar.
2. Penderita hipertensi mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai
standar.
3. Penderita diabetes militus mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai
standar.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal 2022

Waktu Lokasi Petugas


No Kegiatan
Pelaksana
J F M A MJ J A S O N D
1 Perencanaan x x x x x x x x x x x x UPTD - Tim
Puskesma Posbindu
s dawan I - Bides

2 Pemeriksaan x x x x x x x x x x x Desa - Pelaksan


faktor risiko a P2PTM
PTM diposbindu - Tim
Posbindu
- Bides
3 Melakukan x x x x x x x x x x x x Desa - Pelaksan
pencatatan dan a P2PTM
pelaporan hasil - Tim
Posbindu
pemeriksaan
- Bides

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM dan
posyandu lansia dilaksankan setiap bulan sekali oleh penanggung
jawab upaya kesehatan masyarakat esensial.
2. Pelaporan evaluasi dilaporkan dalam laporan inventarisasi kegiatan
setiap akhir bulan berjalan oleh penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat esensial dan ditujukan kepada Kepala Puskesmas.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
1. Pencatatan
Seluruh hasil kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM dan posyandu
lansia dicatat dan di dokumentasikan setiap akhir bulan oleh
pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular.
2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dengan merekap seluruh data hasil kegiatan
deteksi dini faktor risiko PTM dan posyandu lansia yang dicatat dalam
blangko penyakit tidak menular setiap akhir bulan oleh pelaksana
pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
diserahkan ke penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat
esensial, Kepala Puskesmas,dan dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung
3. Evaluasi
Evaluasi pencapaian hasil kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM dan
posyandu lansia dilakukan setiap bulan oleh penanggu jawab upaya
kesehatan masyarakat esensial melalui rapat UKM dan minilokakarya
Puskesmas.

Tanggal 30 Desember 2021


PJ UKM Esensial Kordinator pelaksana pencegahan
dan pengedalian P2PTM

Luh Putu Purwaningsih, SKM Ni Putu Dewi Rosalia UtarA.Md.Keb


NIP. 197803262003122005 NIP. 198012032009022005

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Dawan I

dr.I.A.Ketut Sri Handayani


NIP. 197908102006042017

Anda mungkin juga menyukai