Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN NIAS BARAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NON RAWAT INAP LAHOMI
Jalan-, Desa Sitolubanua, Lahomi, Nias Barat, Sumatera Utara, Telepon-, Faksimile-,
Pos-el puskesmaslahomi@gmail.com, Kode Pos 22863

Kerangka Acuan Kerja


Program Acuan Kegiatan Skrining Usia Produktif Tahun 2023
A. PENDAHULUAN
Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan
oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung,
diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis ( PPOK), dan gangguan
akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2019-2023 menunjukkan bahwa
angka kejadian tertinggi penyebab kematian tertinggi di indonesia karena PTM adalah
kanker merupakan penyebab kematian tertinggi (9,juta), penyakit pernapasan kronik
(4,1juta), diabetes mellitus (2juta), stroke, hipertensi dan jantung.
Di Puskesmas Kecamatan lahomi, Penyakit terbanyak didominasi oleh PTM.
Dari hasil surveilance PTM puskesmas di wilayah kecamatan Lahomi tahun 2022,
didapat Hipertensi dan Diabetes Mellitus menduduki urutan teratas. Program PTM ini
dilaksanakan untuk mendukung misi Puskesmas Kecamatan Lahomi yaitu
meningkatkan profesionalisme SDM, menggalang kemitraan lintas sektor, serta
mewujudkan visi puskesmas, yaitu “Mewujudkan Masyarakat kecamatan lahomi yang
Sehat dan Mandiri”.
B. LATAR BELAKANG
Untuk mengurangi dampak PTM pada masyarakat dilakukan dengan pendekatan
komprehensif yang mengharuskan keterkaitan semua faktor termasuk kesehatan.
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan
kesehatan yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan
masyarakat. Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat
berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan dan
demografi. Pada awal perkembangannya, kesehatan masyarakat difokuskan pada
faktor-faktor yang menimbulkan risiko kesehatan seperti udara, air, penyakit-penyakit
bersumber makanan seperti penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan
kemiskinan dan kondisi kehidupan yang buruk. Dalam perkembangan selanjutnya,
disadari bahwa kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat.
Sekitar tahun 80-an mulai disadari bahwa pendidikan kesehatan saja tidak cukup
berdaya untuk mengubah perilaku masyarakat. Pendidikan kesehatan harus disertai
pula dengan upaya peningkatan kesehatan. Kesadaran akan hal ini menimbulkan
munculnya paradigma baru kesehatan masyarakat, yang mengubah pendidikan
kesehatan menjadi promosi kesehatan. Kesadaran akan hal ini menimbulkan
munculnya paradigma baru kesehatan masyarakat, yang mengubah pendidikan
kesehatan menjadi promosi kesehatan.
C. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan program promosi kesehatan antara lain :
1. Untuk deteksi dini faktor resiko tidak menular pada usia produktif di masyarakat
2. Tujuan khusus
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tidak menular
- Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta posbindu sehingga bila
terdapat masalah dapat segera ditindaklanjuti
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Registrasi
Registrasi/ pendaftaran dilakukan di meja 1 dengan mengisi identitas peserta
posbindu
2. Wawancara
Wawancara faktor resiko tidak menular dan riwayat penyakit tidak menular
pada individu atau keluarga dilakukan pada meja 2
3. Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan meliputi pemeriksaan tinggi badan, berat badan,
lingkar perut yang merupakan deteksi dini obesitas
4. Pemeriksaan
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan tekanan darah,
pemeriksaan gula darah , asam urat maupun kolesterol sebagai salah satu
deteksi dini penyakit hipertensi dan diabetes melitus
5. Identifikasi faktor resiko PTM dan konseling
Konseling dilakukan secaraindividu/ kelompok untuk mengedukasi adanya faktor
resiko tidak menular yang ditemukan saat pemeriksaan.
6. Rujukan
Rujukan dilakukan bila terdapat hasil pemerksaan yang tinggi dan perlu untuk
mendapat pengobatan lebih lanjut di FKTP

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Prosedur / langkah langkah yang harus dilakukan oleh kader/ petugas Posbindu
a. Persiapan Penyelenggaraan Deteksi Dini
1) Melakukan koordinasi dengan bidan desa dan kader untuk waktu
pelaksanaan posbindu
2) Menginformasikan agar peserta yang datang ke Posbindu
3) Melakukan registrasi
4) Registrasi peserta dengan mencatat identitas peserta dan data lainnya
sesuai format yang disiapkan
5) Pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar perut,
6) Melakukan pengukuran tekanan darah,cek darah gula, kolestrol dan asam
urat.
7) Konseling dan edukasi
8) Melakukan pandu rujuk bagi pasien yang membutuhkan tindakan rujukan.
F. SASARAN
Masyarakat yang berusia 15-59 tahun
G. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan/ Bulan
No Tahapan Me Ags Ok
kegiatan Jan Feb Mar Apr i Jun Jul t Sept t Nov Des
1 Skrining Usia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Produktif

H. SUMBER BIAYA
Pendanaan Kegiatan Skrining Usia Produktif dibiayai oleh dana BOK (Bantun
Operasional Kesehatan)
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Peralatan di persiapkan 1 hari sebelum kegiatan
2. Proses
Seluruh peserta yang hadir dilakukan pemeriksaan skrining usia produktif
3. Hasil
Terdeteksinya secara dini masalah penyakit tidak menular dalam masyarakat

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan,. Data hasil pemeriksaan
dicatat dalam buku rekap posbindu/ form skrinig usia produktif
2. Pelaporan dilakukan setiap 1 bulan sekali dan di input dalam SIPTM

Anda mungkin juga menyukai