Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN NIAS BARAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NON RAWAT INAP LAHOMI
Jalan-, Desa Sitolubanua, Lahomi, Nias Barat, Sumatera Utara, Telepon-, Faksimile-,
Pos-el puskesmaslahomi@gmail.com, Kode Pos 22863

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM DIARE

A. PENDAHULUAN
Diare atau mencret didenifisikan sebagai buang air besar dengan feses yang tidak
berbentuk atau cair dengan frekuensi lebih dari 3x dalam 24 jam. Bila diare berlangsung
kurang dari 2 minggu, disebut sebagai diare akut, apabila diare berlangsung 2 minggu
atau lebih, maka digolongkan pada diare kronik. Diare merupakan masalah kesehatan
yang penting di Indonesia.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare disebabkan
kuman melalui kontaminasi makanan/minuman yang tercemar tinja, dari faktor resiko
lainnya adalah faktor penjamin dan faktor lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya
kerja sama lintas program/sektor terkait serta partisipasi aktif dari masyarakat.
Meski tidak ditemukan kasus kematian karena diare namun tetap perlu adanya
kerja sama t lintas program dan lintas sektor terkait serta partisipasi aktif masyarakat
sehingga kasus diare di wilayah UPT Puskesmas Non Rawat Inap Lahomi bisa ditekan
seminimal mungkin.
B. LATAR BELAKANG
Diare merupakan tanda dan gejala penyakit yang umum dijumpai dan bila terjadi
tanpa komplikasi, secara umum dapat diobati sendiri oleh penderita. Namun bila terjadi
komplikasi akibat dehidrasi atau toksik menyebabkan morbiditas dan mortalitas.
Mengingat tingginya morbiditas, mortalitas dan biaya yang diakibatkan oleh diare
maka diperlukan upaya penanganan yang tepat dan cepat dari pihak terkait.
C. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan program diare antara lain :
Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran epidemiologi, distribusi,frekuensi,determinan, issue
dan program penanganan penyakit diare.
Tujuan Khusus
1. Mampu memberikan pelayanan yang tepat untuk pasien
2. Agar dapat mengetahui penyebab Diare
3. Agar dapat mengetahui gejala Diare
4. Agar dapat mengetahui cara penanggulangan Diare
5. Agar dapat mengetahui cara pencegahan Diare
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok
Melakukan pemantauan, pemeriksaan dan penanganan terhadap pasien Diare
Rincian kegiatan:
1. Melakukan pendataan pasien Diare di lingkungan kerja UPT Puskesmas Non
Rawat Inap Lahomi
2. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kepada pasien Diare
3. Melakukan rujukan ke Rumah Sakit Jika terjadi Disentri.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam gedung dan diluar gedung. Kegiatan dalam
gedung dilakukan di Puskesmas sedangkan kegiatan diluar gedung dilakukan pada
saat penjaringan diare di Desa wilayah kerja UPT Puskesmas Non Rawat Inap Lahomi.
Dimana rincian kegiatan di dalam gedung yaitu :
1. Registrasi pasien di bagian pendaftaran pasien untuk mendapatkan identitas
pasien
2. Melakukan anamnesa pada pasien/keluarga pasien (jika pasien adalah bayi atau
balita)
3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
4. Memeriksa tanda-tanda dehidrasi
Pada bayi :
a. Mulut dan lidah kering
b. Wajah terlihat pucat dan tubuhnya lemas
c. Rewel dan mudah menangis
d. Mata tampak cekung
e. Tidak keluar air mata atau hanya sedikit saat menangis
f. Popok tetap kering setela beberapa jam
Pada anak-anak dan dewasa :
a. Merasa haus
b. Mulut dan kulit kering
c. Frekuensi buang air kecil menurun
d. Urine berwarna lebih gelap dan berbau lebih kuat
5. Membuat resep untuk pasien (resep untuk dehidrasi dan resep antibiotic jika
perlu)
6. Memberikan konseling tentang diare pada pasien
7. Mencatat hasil pemeriksaan ke status pasien dan buku registrasi
8. Melakukan rujuk bagi pasien yang membutuhkan tindakan rujukan
Dimana rincian kegiatan di luar gedung yaitu :
1. Melakukan registrasi dengan meminta identitas pasien
2. Melakukan anamnesa pada pasien
3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
4. Memeriksa tanda-tanda dehidrasi
Pada bayi :
a. Mulut dan lidah kering
b. Wajah terlihat pucat dan tubuhnya lemas
c. Rewel dan mudah menangis
d. Mata tampak cekung
e. Tidak keluar air mata atau hanya sedikit saat menangis
f. Popok tetap kering setela beberapa jam
Pada anak-anak dan dewasa :
a. Merasa haus
b. Mulut dan kulit kering
c. Frekuensi buang air kecil menurun
d. Urine berwarna lebih gelap dan berbau lebih kuat
5. Memberi obat penanganan diare sesuai hasil anamnesa
6. Konseling dan edukasi
7. Melakukan pandu rujuk bagi pasien yang membutuhkan tindakan rujukan
F. SASARAN
Bayi umur 0-12 bulan, Balita 6 bulan – 60 bulan (5 tahun), anak-anak dan dewasa
G. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan dalam gedung :
Kegiatan dilaksanakan setiap hari kerja
2023
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
1 Pendataan
Pasien Diare
2 Pelayanan
Pasien Diare
3 Rujukan
Pasien
Disentri

Kegiatan luar gedung :


2023
No Kegiatan Okt Nov Des
1 Penjaringan Diare

H. SUMBER BIAYA
Pendanaan Kegiatan Penjaringan Diare oleh dana BOK (Bantun Operasional
Kesehatan)
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan 1 bulan sekali dengan membuat
laporannya kepada Kepala Puskesmas dan dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Nias Barat. Apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka Kepala
Puskesmas bersama penanggung jawab program harus mencari penyebab
masalahnya dan mencari solusi penyelesaiannya.

a. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pencatatan harus dilakukan oleh petugas yang melaksanakan kegiatan dan dikelola
dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Pelaporan dilakukan oleh
penanggung jawab program setiap bulan dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai