Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan
kepada kami selaku penanggung jawab program diare, sehingga dapat menyelesaikan
tugas kami sebagai petugas pelaksana program dan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kutowinangun.

Penyusunan Pedoman Upaya Diare puskesmas Kutowinangun Tahun 2023


merupakan tanggung jawab kami sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan terkait
pelaksanaan program diare dan penanganan pasien diare di Wilayah Kutowinangun
sebagai bagian dari program penanggulangan penyakit menular yang ada di puskesmas.

Puskesmas Kutowinangun menjalankan fungsi pokok sebagai pusat kesehatan


masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang melaksanakan kegiatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Mudah-mudahan dengan buku pedoman ini setiap orang yang terkena penyakit daire
dapat ditemukan secara dini tanpa cacat dan mempunyai kesempatan yang sama untuk
mendapat pelayanan yang berkualitas, serta dapat meningkatkan hasil cakupan program
di puskesmas.

Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
berperan dalam penyusunan pedoman ini, saran dan masukan sangat kami harapkan agar
pedoman ini lebih sempurna dan mudah dilaksanakan di lapangan.

1
BAB I.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Derajat Kesehatan di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup
bermakna, hal ini ditunjukkan dengan semakin menurunnya angka kematian bayi dan ibu,
menurunnya prevalensi gizi buruk pada balita serta meningkatnya angka harapan hidup.
Namun demikian Indonesia masih mengahadapi beban karena munculnya beberapa
penyakit menular baru, sementara penyakit menular lain belum dapat dikendalikan dengan
tuntas. Salah satu penyakit menular yang belum dapat dikendalikan adalah penyakit diare.

Meskipun penyakit diare saat ini sudah disembuhkan bukan berarti Indonesia sudah
terbebas dari masalah penyakit diare. Hal ini disebabkan karena dari tahun ke tahun
masih ditemukan sejumlah kasus diare. Penyakit diare adalah suatu penyakit menular
yang masih banyak menimbulkan masalah kompleks. Masalah yang dimaksud bukan
hanya dari segi medis tetapi meluas sampai ke masalah social, ekonomi dan budaya.

Penyakit diare sampai saat ini masih banyak terjadi di masyarakat. Hal ini sebabkan
masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang diare serta banyaknya pengertian dan
kepercayaan yang keliru terhadap penyakit diare. Penyakit diare dapat menunjukkan
gejala-gejala yang tanpa dehidrasi sampai dengan dehidrasi berat.

Kecamatan Kutowinangun masih banyak terjadi angka kejadian diare pada balita.
Secara proporsional di Indonesia diare lebih banyak terjadi pada golongan balita
( 55% ).sedangkan di Propinsi kasus diare pada balita sekitar 20,9% dan di kecamatan
Kutowinangun sebesar 0,25%. Adapun kebijakan pemberantasan penyakit diare
dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan penanggulangan
kejadian luar biasa (KLB) dan meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector
terkait serta partisipasi aktif masyarakat secara luas antara lain organisasi profesi dan
lembaga masyarakat di Pusat maupun Daerah.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum.

2
Menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat diare dan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tata laksana diare sesuai standar.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan penemuan kasus diare secara dini

b. Menentukan diagnosis secara tepat

c. Memberikan pengobatan yang tuntas

d. Mencegah terjadinya diare berulang

C. SASARAN

Sasaran dari penyusunan pedoman program kegiatan penanggulangan penyakit


diare di puskesmas ini adalah :

a. Wasor Kota / Kabupaten

b. Penaggung jawab program diare di puskesmas

c. Semua unit pelayanan pasien di puskesmas

d. Lintas program

e. Lintas sektor

f. Masyarakat

D. RUANG LINGKUP

Upaya penaggulangan penyakit diare di puskesmas meliputi tatalaksana program


penanggulangan penyakit diare dan tatalaksana pasien diare.

E. BATASAN OPERASIONAL

Penyakit diare adalah suatu penyakit menular yang masih banyak


menimbulkan masalah kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi
3
medis tetapi meluas sampai ke masalah sosial, ekonomi dan budaya. Penyakit
diare sampai saat ini masih banyak terjadi di masyarakat. Hal ini sebabkan masih
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang diare serta banyaknya pengertian dan
kepercayaan yang keliru terhadap penyakit diare. Tujuan dari program diare
memberi arah bagi petugas dalam melaksananakan pemberantasan penyakit diare.
Tercapainya tatalaksana penderita diare dengan tepat dan efektif.

Kebijakan penanggulangan penyakit diare di dasarkan pada tatalaksana


diare sesuai standar, baik di sarana kesehatan maupun di rumah tangga/
masyarakat. Pernyataan bersama dengan WHO/ UNICEF banyak penderita diare
dapat di selamatkan dengan melakukan penanganan yang efektif di rumah tangga
dan tatalaksana yang tepat di sarana kesehatan.
Prinsip tatalaksana diare dengan ”Lima Langkah Tuntaskan Diare”,:
1. Oralit osmolaritas rendah
2. Obat ZINC selama 10 hari
3. ASI dan makanan sesuai umur
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat pada ibu/ pengasuh

4
BAB II

STANDAR KETENAGAAN P2 DIARE

A. Kualifikasi SDM

Upaya penanggulangan penyakit diare dilaksanakan oleh penaggung jawab upaya


diare dibawah koordinasi program penanggulangan penyakit yang ada di puskesmas.

1. Penanggung jawab upaya diare di Puskesmas Kutowinangun memiliki kompeten


sebagai berikut :

No SDM Kompeten Ijazah dan Kompeten tambahan


.
1 Penanggung Jawab a. D3 Kebidanan
Upaya P2 Diare

2. Tugas dan Kewenangan

Penanggung jawab upaya P2 Diare bertanggung jawab dan mengkoordinir semua


kegiatan yang berhubungan dengan penyakit diare.

3. Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan upaya P2 Diare dilaksnakan di Puskesmas Kutowinangun adalah :

No. Upaya Kegiatan Dalam gedung Kegiatan Luar Pelaksana


Gedung Kegiatan
1 P2 1. Penemuan kasus baru 1. Penemuan Penanggung
Diare (deteksi dini ) pada penderita diare baru jawab upaya
pasien rawat jalan P2 Diare,
2. Pemeriksaan dan Dokter Umum,
2. Pemeriksaan dan diagnosis diare dan petugas
diagnosis diare kesehatan lain
3. Pemantauan
3. Pemantauan pengobatan daire
pengobatan diare 4. Penyuluhan
kepada individu,
keluarga dan
4. Penyuluhan dan masyarakat
konseling
5. Rujukan

6. Pencatatan dan

5
5. Rujukan pelaporan

6. Pencatatan dan
pelaporan

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

Di Puskesmas Kutowinangun tidak tersedia ruangan khusus untuk pemeriksaan pasien diare.

B. STANDAR FASILITAS

1. Media sosialisasi
2. Obat-obatan
3. Alat kesehatan
4. Formulir pencatatan dan pelaporan

6
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Upaya penaggulangan penyakit diare di puskesmas meliputi tatalaksana program
penanggulangan penyakit diare dan tatalaksana pasien diare.
B. METODE
Program diare merupakan panduan tatalaksana terkait kondisi sakit khususnya
diare yang dialami oleh balita. Karena banyak penderita diare yang dapat di
selamatkan dengan melakukan penanganan yang efektif di rumah tangga dan
tatalaksana yang tepat di sarana kesehatan.Untuk mengatasi hal tersebut
Kementrian Kesehatan telah menerbitkan buku Pedoman Pengendalian Penyakit
Diare. Untuk mempermudah Petugas Kesehatan lini terdepan dalam menjalankan
tugasnya tentang Lintas Diare secara praktis dalam bentuk buku saku.
C. LANGKAH KEGIATAN
1. PENEMUAN PASIEN

1.1. Penemuan pasien secara pasif ( sukarela )

Pasien yang ditemukan karena datang ke puskesmas atau pelayanan kesehatan


atas kemauan sendiri atau saran orang lain

1.2.. Promosi Pengendalian Penyakit Diare Dan Konseling Pasien Diare

a. Pengertian

Promosi Pengendalian penyakit diare adalah upaya untuk meningkatkan


kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh dan bersama
masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri dalam upaya pengendalian
penyakit diare serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat.

Konseling diberikan untuk membantu masyarakat dalam membuat keputusan


yang tepat dalam menghadapi masalah yang timbul akibat penyakit diare.

b. Tujun

1. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap dan tindakan pasien, keluarga


dan masyarakat untuk mendukung upaya pengendalian diare

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat tentang


penyakit diare, pengobatan, dan pencegahannya
7
b. Meningkatkan dukungan lintas sektor dalam promosi P2 diare

c. Sasaran

1. Pasien diare, diberi penjelasan tentang :

a. Penyakit diare dan tanda-tandanya

b. Pentingnya berobat

2. Keluarga pasien

3. Masyarakat

1. 3. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan yangdilakukan di Puskesmas secara online setiap bulan melalui aplikasi


Sihepi. Adapun data- data yang dilaporkan menggunakan register PISP Diare
sebagai berikut :

a. Nomor register pasien

b. NIK pasien

c. Nama penderita

d. Tanggal lahir

e. Jenis kelamin

f. Alamat

g. Tanggal kunjungan

h. Tanggal mulai sakit

i. Diagnosa diare

j. Derajat dehidrasi

k. Jumlah pemberian oralit

l. Jumlah pemberian zink

m. Jumlah pemberian RL (untuk penderita yang Rawat Inap)

8
n. Penggunaan antibiotik terapi diare

o. Sratus kematian

p. Konseling

e. Riwayat penyakit sebelumnya

f. Evaluasi pengobatan diare

1.4. MONITORING DAN EVALUASI


Indikator yang dipakai untuk monitoring dan evaluasi program pengendalian diare adalah
sebagai berikut :

a. Indikator Utama

Angka penemuan kasus baru (CDR : Case Detection Rate )

Adalah jumlah kasus baru yang ditemukan pada periode satu tahun per 100.000
penduduk

Rumus :

Jumlah kasus yang baru ditemukan pada periode satu tahun X 100.000
Jumlah penduduk pada tahun yang sama

2. TATA LAKSANAN PASIEN DIARE

2..1. DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI

1. Diagnosis Diare

Diagnosis penyakit diare hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama
(cardinal sign), yaitu : Buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan
konsistensi lain dari biasanya.

2. Klaisfikasi Diare

Klasifikasi penyakit diare menurut WHO

a. Diare tanpa dehidrasi

b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang

c. Diare dengan dehidrasi berat

2. 2. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan

1. Anamnesa meliputi :

a. Nama, alamat, dan daerah asal

9
b. Keluhan pasien

c. Riwayat penyakit lain/sebelumnya

2.3. PENGOBATAN

1. Tujuan pengobatan

Tujuan pengibatan diare adalah :

a. Memutus mata rantai penularan

b. Menyembuhkan penyakit penderita

c. Mencegah terjadinya dehidrasi atau mencegah bertambah parahnya penyakit


diare

2. Pengobatan Diare

a. Penderita di sarankan utnuk meminum banyak cairan selama diare masih


berlangsung

b. Pemberian oralit untuk menghindari dehidrasi

c. Pemberian zinc pada balita

d. Pemberian obat diare bila diperlukan

e. Pemeriksaan laboratorium tinja untuk mengetahui penybab diare

3. Cara mencegah diare

a. Mencuci tangan sebelum dan setelah makan

b. Menjauhi makanan dan minuman yang di ragukan kebersihannya

c. Utamakan bahan makanan yang segar

10
BAB V

LOGISTIK

A. Manajemen Logistik

Penanggung jawab upaya merencanakan logistik kebutuhan kegiatan meliputi jenis


dan jumlah yang diperlukan. Di dalam merencanakan logistik penanggungjawab bisa
merencanakan bersama – sama dengan pelaksana upaya dan diusulkan pada tim
perencana pelaksana.

B. Jenis-jenis Logistik

1. Alat tulis

2. Alat kesehatan

3. Bahan habis pakai

4. Materi kegiatan : brosur, laefleat, lembar balik, lembar kuisioner

5. LCD dan Laptop

6. Makan minum untuk kegiatan kelas

11
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN / PASIEN

A. Keselamatan Sasaran Program / Pasien

Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan


keselamatan pasien / sasaran program melalui mekanisme pelaporan sesuai dengan
Indeks Keselamatan Pasien (IKP) yang telah ditetapkan.

Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat


kesempurnaan pelayanan kesehatan yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan
pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain
tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan.

B. Risiko yang mungkin terjadi pada sasaran pelayanan upaya penanggulangan penyakit
daire adalah :

1. Risiko yang terkait dengan pelayanan sasaran/pasien

2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana

3. Risiko financial

4. Risiko lain ( yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat
transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb ).

Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam


melaksanakan pelayanannya harus senantiasa memperhatikan keselamatan pasien
(patient safety). Upaya Keselamatan pasien adalah reduksi dan meminimalkan tindakan
yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang
terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimum.

C. Sasaran Keselamatan Sasaran / Pasien meliputi :

1. Ketepatan identifikasi sasaran / pasien;

2. Peningkatan komunikasi yang efektif;

3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;

4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat sasaran / pasien;

5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan;

6. Pengurangan risiko pasien jatuh

12
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan Kerja

Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun


penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petugas puskesmas tersebut
mempunyai ressiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular, dengan
darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan
sebagai transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial
sebagai media penularan penyakit yang lain.

B. Tujan Keselamatan Kerja

1. Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah kesehatan


kerja di wilayah kerja puskesmas. Teridentifikasinya permasalahan kesehatan
kerja dilingkungan Puskesmas.

2. Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja Puskesmas kawasan.

3. Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.

4. Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan.

5. Tersenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sektor.

C. Strategi Keselamatan Kerja

1. Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja.

2. Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.

3. Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental maupun sosial.

4. Pakai APD pada tindakan tertentu.

5. Senantisa melaksankan pelayanan sesuai dengan SOP.

D. Pengelolaan Kesehatan Petugas

Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Sulaa diselenggarakan denagn


senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.

E. Pencatatan dan Pelaporan

Semua Kegiatan yang brakaitan dengan keselamatan kerja dicatat dan dilaporkan
kepada pimpinan.

13
BAB VIII

PENGENDALI MUTU

A. Pengendali Mutu Upaya Program Diare

Pengendalian mutu dilaksanakan dengan cara menentukan sasaran mutu yang


ditetapkan berdasarkan standart kinerja/standart pelayanan minimal yang meliputi
indikator penyelenggaraan upaya puskesmas.

1. Indikator Utama Program Diare :

Tatalaksana Target
n diare 2022 2023 2024 2025 2026
sesuai 66 % 73 % 80 % 87 % 94 %
standar

2. Indikator Mutu Pusat Kesehatan Masyarakat

Penatalaksanan Target
diagnose diare 2022 2023 2024 2025 2026
A09 (Diare Non 8% 7% 6% 5% 4%
Spesifik ) tanpa
pemberian
antibiotik

Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan sasaran, hak


dan kewajiban sasaran, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan
sesuai indikator.

B. Tujaun Pengendali Mutu Upaya Program Diare

1. Terwujudnya Pelayanan Yang berkualitas.

2. Untuk meningkatka kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di


Puskesmas.

3. Untuk meeningkatkan cakupan pelayanan

C. Jenis Kegiatan pengendali Mutu Upaya Program Diare

1. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan program diare.

2. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan SOP.

3. Menentukan sasaran mutu upaya program diare.

4. Audit Internal
14
BAB IX

PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan Puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan upaya penanggulangan penyakit diare dengan tetap memperhatikan
prinsip proses pembelajaran dan manfaat.

Keberhasilan kegiatan upaya penaggulangan penyakit diare tergantung pada


komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian
masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.

15

Anda mungkin juga menyukai