Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 BAB II pasal 3 tentang Kesehatan

disebutkan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang


produktif

secara sosial dan ekonomi.

Arah pembangunan kesehatan Kabupaten Bogor sebagaimana tertuang dalam Renstra

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dengan Visi “terwujudnya


masyarakat

Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat“ adalah merupakan upaya untuk
mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor yang setinggi-tingginya yang dilaksanakan


secara

partisipatif dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia yang
produktif

melalui peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan serta mendorong


kemandirian

masyarakat untuk hidup sehat dan peningkatan daya dukung pelayanan kesehatan.

Berkaitan dengan visi diatas Puskesmas Cirimekar sebagai salah satu bagian dari
Dinas

Kesehatan Kabupaten Bogor mempunyai kewajiban melaksanakan pembangunan


kesehatan

sesuai arah pembangunan yang telah ditetapkan sehingga visi “Terwujudnya Masyarakat
Kabupaten Bogor yang Mandiri untuk Hidup Sehat” diatas dapat terwujud sesuai dengan

harapan.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut telah dilakukan berbagai upaya kesehatan secara

menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Dalam penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan,

puskesmas mempunyai nilai strategis sebab puskesmas berfungsi sebagai penggerak

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang diselenggarakan dalam upaya

peningkatan derajat kesehatan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya puskesmas perlu

melakukan pengawasan seluruh pelaksanaan kegiatan atau program termasuk dalam


pengelolaan

keuangan. Selain itu puskesmas juga perlu bersinergi dengan pelaku pembangunan
diwilayah

kerjanya. Koordinasi dengan lintas sektoral, lurah, Rt, Rw dan tokoh masyarakat serta
tokoh

agama menjadi sangat penting guna terjalinnya kemitraan dalam upaya pembangunan kesehatan

sehingga peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud.

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah 140mmHg (sistolik)/ 90


mmHg

(diastolik), yang mana termasuk penyakit tidak menular dan dikenal dengan silent killer.
Di

wilayah Puskesmas Cirimekar hipertensi merupakan penyakit terbanyak ketiga yaitu sebesar 709

kasus, 217 kasus terjadi pada laki-laki dan 492 terjadi pada perempuan. Kasus ini terjadi
pada

kelompok umur pra usila dan usila yaitu umur 45 tahun keatas. Salah satu cara untuk

mengendalikan dan mencegah perkembangan penyakit tersebut meluas, maka diperlukan

program promkes berupa penyuluhan terkait tentang hipertensi dan pengenalan tentang
faktor
risiko hipertensi dengan metode CERDIK. Metode CERDIK yaitu Cek kesehatan secara
rutin,

Enyahkan asap rokok, Rutin berolahraga, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stres.
B. Tujuan

Adapun tujuan umum dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

terkait hipertensi dan mengenal faktor risiko, serta cara mencegahnya.

Sedangkan, tujuan khusus dari kegiatan ini yaitu sebagai proses pembelajaran bagi siswa-

siswi nusantara sehat batch 7 sebagai bekal sebelum ditempatkan di tempat penugasan
masing-

masing.

C. Sasaran

Sasaran dalam kegiatan ini adalah kelompok umur pra usila dan usila di wilayah Puskesmas

cirimekar, yang mana didalamnya terdapat masyarakat yang berisiko hipertensi.

D. Waktu dan Tempat

Waktu dan Tempat pelaksanaan kegiatan yaitu:

Hari/ Tanggal : Kamis/ 10 Agustus 2017

Waktu : 08. 15 – 09.20 WIB

Tempat : Ruang Aula Puskesmas Cirimekar, Kabupaten Bogor

Jumlah Audiens : 15 orang


BAB II

PROSES KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

Proses kegiatan penyuluhan di Puskesmas Cirimekar dimulai dari pembukaan oleh

pembimbing dari kementerian kesehatan, kemudian dilanjutkan oleh moderator dari tim

nusantara sehat selanjutnya penyampaian materi penyuluhan yaitu mengenai hipertensi


dan

pencegahan penyakit tidak menular. Audiens juga diajak untuk ikut mempraktekkan cara

mengetahui faktor resiko penyakit tidak menular (mengukur lingkar perut dengan menggunakan

tangan) dan melakukan senam anti stroke bersama.

Setelah penyampaian materi, dilanjutkan sesi tanya jawab (diskusi) dengan jumlah

penanya 5 orang, dimana audiens antusias dengan materi yang disampaikan dan
mengajukan

beberapa pertanyaan terkait materi penyuluhan.

Sebelum acara ditutup, audiens diajak untuk konsultasi kesehatan (Konseling) dengan

tim. Dilanjutkan foto bersama dan pembagian souvenir.


BAB III

PEMBAHASAN

a. Hal-Hal positif yang terjadi

- Audiens antusias terhadap materi dan senam anti stroke yang

disampaikan oleh TIM

- Adanya feedback dari sasaran (Komunikasi terjalin dua arah)

- Penyuluhan yang diberikan tepat sasaran pada kelompok berisiko

- Masyarakat terpacu untuk lebih tahu tentang materi Hipertensi

- Manajemen waktu sesuai dengan yang direncanakan

b. Hambatan

- Listik padam saat akan menyampaikan materi

Upayanya : Menyiapkan Media Lain sebagai pengganti media sebelumnya

- Materi yang dipersiapkan tim kurang maksimal (Power Point) yang disiapkan berbeda

dengan materi yang ada.

c. Tindak Lanjut

- Tim tetap melakukan .penyuluhan dengan menggunakan media alternatif yang ada

yaitu dengan menggunakan leaftlet dan metode persentasi kepada sasaran


d. Usul dan Saran

1. Sebelum penyuluhan dilakukan ada baiknya kita mengetahui siapa saja sasaran

yang akan diberikan penyuluhan

2. Menyiapkan materi dengan maksimal dengan banyak media dan metode yang

lebih bervariasi. Contoh selain dengan power point kita juga bisa menyiapkan

Poster, Leftlet, Lembar Balik, Brosur dan lain sebagainya.

3. Meyiapkan game-game (permainan) agar audiens tidak bosan


BAB IV

HASIL KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

Hasil kegiatan praktek lapangan (penyuluhan kesehatan) adalah

a. Bagi audiens

audiens jadi lebih tahu mengenai faktor risiko .penyakit tidak menular dan mampu

mempraktekkan cara pencegahan penyakit tidak menular.

b. Bagi Tim

Dari hasil kegiatan penyuluhan ini tim dapat mengetahui kekurangan dan kendala
pada

saat penyuluhan dimasyarakat, serta sebagai masukan bagi tim penyuluh dimasa

mendatang.
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulannya adalah masyarakat telah menerima materi penyuluhan, sehingga


audiens

telah memiliki pengetahuan tentang hipertensi dan mengenal faktor risiko, serta cara

mencegahnya.

Siswa-siswi nusantara sehat batch 7 telah melaksankan proses pembelajaran mengenai

kegiatan Promkes di Puskesmas Cirimekar sebagai bekal sebelum ditempatkan di tempat

penugasan masing-masing.

Rekomendasi yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan berikutnya yaitu agar

lebih mempersiapkan materi dengan matang, yang mana tidak terpaku pada satu metode
dan

media saja, melainkan mempersiapkan metode dan media cadangan jika terjadi hal yang
tidak

diinginkan. Selain itu, penyampaian yang diberikan perlu diperhatikan agar mudah
dimengerti

oleh masyarakat atau sasaran kegiatan.


Lampiran.

Dokumentasi Kegiatan

Persiapan sebelum penyuluhan Perkenalan


Penyampaian materi penyuluhan Pengukuran lingkar perut

Sesi tanya jawab sesi tanya jawab


Konseling Foto Bersama

Anda mungkin juga menyukai