Oleh :
SALFIA
NIM. S.0016.P.018
KEPERAWATAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
normal (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg).
menjadi 2 jenis, yaitu hipertensi primer atau esensial (90% kasus hipertensi) yang
penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder (10%) yang disebabkan oleh
World Health Organization (WHO) tahun 2015 mengataan sekitar 1,13 milyar orang
di dunia menderita hipertensi. Prevalensi hipertensi pada kawasan Asia Tenggara, dimana
Indonesia (21,3%). Sedangkan di Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 32% dari jumlah
total penduduk 63.309.620 jiwa. Di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017 survey
tentang penyakit hipertensi penduduk berusia 18 tahun ke atas sebanyak 54.127 orang
menjadi 6119 kasus. Berdasarkan data yang di peroleh dari puskesmas sawa tahun 2019
Hipertensi ini, apabila tidak dilakukan penanganan dengan cepat, maka akan
menimbulkan komplikasi yang akan memicu berbagai penyakit lainnya seperti gagal
jantung, arteri perifer, stroke, gagal ginjal, pecah pembuluh darah, hingga gangguan
aliran darah ke otak.(4) Secara umum terapi yang digunakan untuk menurunkan
tekanan darah dibagi menjadi dua, yaitu terapi farmakologis dan terapi
dan terapi non farmakologis yaitu pengobatan secara tradisional tanpa menggunakan
Latihan fisik yang dianjurkan bagi penderita hipertensi salah satunya ialah senam
aerobik dengan cara berkelompok. Pada senam aerobik misalnya dari variasi gerakan-
gerakan yang banyak terutama gerakan dasar pada kaki dan jalan dapat memenuhi
kriteria continous, rhytmical, interval, progresif dan endurance (CRIPE) bisa melakukan
olahraga secara continue untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.(6) Senam
aerobik adalah senam yang gerakannya menggunakan seluruh otot, terutama otot-otot
besar sehingga memicu kerja jantung dan juga paru, gerakan badan secara bersamaan
pada bagia-bagian badan. Untuk manfaat dari senam aerobik antara lain dapat
dan membakar kalori.(7) Penelitian Sri Hardianti (2019) menyimpulkan bahwa ada
Pengaruh yang signifikan antara Senam Aerobic Terhadap Penurunan Tekanan Darah.
(4)
Berdasarkan data yang di peroleh dari puskesmas sawa pada tahun 2018 adalah
distribusi nya mencapai 231 kasus, dan pada tahun 2019 distribusi kasus hipertensi
meningkat menjadi 246 kasus kemudian pada tahun 2020 bulan januari – maret jumlah
dilakukan penulis, upaya yang biasa dilakukan menangani masalah hipertensi adalah
meminum obat. Selain itu, Di Provinsi Sulawesi Tenggara data untuk penelitian tentang
pengaruh senam aerobic terhadap penurunan tekanan darah, belum ada yang pernah
melakukan penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah pada latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian
ini adalah ‘’Apakah ada pengaruh senam aerobic terhadap penurunan tekanan darah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu, untuk melihat apakah ada perbedaan
antara yang melakukan senam aerobic dan yang tidak melakukan senam aerobic
2. Tujuan khusus
1. Bagi penulis
dan sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Keperawatan
2. Bagi masyarakat
3. Bagi institusi
lingkungan STIKES Karya Kesehatan yang dapat menjadi bahan bacaan ilmiah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian hipertensi
dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic diatas
90 mmHg. (8)
b. Klasifikasi hipertensi
Penebab dari hipertensi esensial ini belum diketahui secara pasti . Ada
(9)
2) Hipertensi sekunder
hipertiroidisme. (9)
c. Etiologi
denyut jantung yang terjadi akibat rangsangan abnormal saraf atau hormon
saraf atau hormon pada arterior yang berlebihan. Pada peningkatan TPR,
tekanan yang lebih besar untuk mendorong darah melewati pembuluh darah
d. Patofisiologi
vasomotor, yang terletak pada medula otak. Mekanisme tersebut dimulai dari
pusat vasomotor melalui jarak saraf simpatis ke ganglia simpatis yang berlanjut
ke korda spinalis dan keluar dari columna medulla spinalis ke ganglia simpatis
simpatis. Pada titik ini neuron pre ganglion melepaskan asetilkolin, yang
darah. (10)
e. Manifestasi klinis
Gejala umum yang biasa terjadi pada hipertensi adalah epistkasis, sakit
Empat akibat utama hipertensi adalah stroke, infark miokard, gagal ginjal, dan
ensefalopati. Beberapa penderita hipertensi yang tidak menunjukkan gejala
manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh
darah.(10)
f. Komplikasi
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam
jangka panjang akan terjadi komplikasi serius pada organ-organ tubuh baik
1) Stroke Stroke
4) Kejang Kejang
5) Ensefalopati
dengan irama musik yang telah dipilih dengan durasi tertentu. Aerobik
merupakan pengertian dari suatu sistem latihan fisik dengan tujuan untuk
dengan berbagai alasan seperti, besarnya efek samping yang akan ditimbulkan
buah dan sayur, serta menurunkan asupan lemak . Latihan fisik yang
pada bagian kaki terlebih dahulu dan berjalan dapat memenuhi kriteria
rohani.
B. Kerangka teori
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
senam aerobic merupakan senam yang dilakukan untuk mengurangi tekanan darah
selama 30 menit setiap hari. Olahraga yang dilakukan secara teratur seperti melakukan
senam aerobic, dapat mengurangi tekanan darah sistolik 3 sampai 5 mmHg dan
Hipertensi
Terapi non
farmakologi
Senam aerobik
: variabel Penelitian
Gambar 2.2
1. Hipotesis penelitian
METODE PENELITIAN
pretest- posttest control group design yaitu desain penelitian yang melibatkan dua
R1 01 X 03
R2 02 - 04
Keterangan:
senam aerobik.
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
1) Jumlah sampel
hipertensi.
Kemudian jumlah sampel tersebut di bagi menjadi dua kelompok sama besar
darah.
sampel. (10)
3) Kriteria sampel
a. Kriteria inklusi
b. Criteria eksklusi
D. Variable penelitian
darah.
F. Instrument penelitian
penelitian yang terdiri dari instrument yang berupa terapi meditasi dan instrumen
G. pengumpulan data
a. Hari pertama
1. Kelompok control
beristirahat.
2. Kelompok intervensi
menit.
1. kelompok control
2. kelompok intervensi
menit.
d. hari ketiga
1. kelompok control
penyakitnya.
2. kelompok intervensi
a) Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah kepada responden sebelum
menit.
1. pengolahan data
Data primer yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a). Coding
b). Editing
dahulu). Apabila ada data-data yang belum lengkap, jika memungkinkan perlu
apabila tidak memungkinkan, maka data yang tidak lengkap tersebut tidak diolah
atau dimasukkan.
c) . Cleaning
kembali untuk melihat kemungkinan terjadi kesalahan kode dan scoring yang
d). Entry
e). Tabulation
pengolahan dalam hal ini setelah data di coding kemudian di tabulasi agar lebih
2. Analisa data
a. analisa univariat
atau frekuensi dan presentase tiap variable yang di teliti dengan menggunakan
b. Analisa bivariat
tekanan darah tiap kelompok. Bila data berdistribusi normal maka uji altelnatif
yang di lakukan yaitu uji T tidak berpasangan, dan jika data tidak berdistribusi
normal maka uji alternatif yang digunakan adalah uji wilxocon. Tujuan dari
I. Etika penelitian
sebagai berikut:
sampel peneliti.
melampirkan nama pada lembar pengumpulan data yang di telah diisi oleh
responden, tetapi di berikan nomor kode tertentu. Pada saat pengisian kuisioner,
pengolahan data dalam bentuk master tabel peneliti menggunakan nama inisial
responden.
3. Kerahasiaan
merahasiakan identitas dari responden dan tidak menyebutkan nama ataupun hal
lain yang ada hubungannya dengan responden. Baik saat penyajian pada seminar
J. jadwal penelitian
2020
N Kegiatan jan feb mar apr mey jun jul ags sep okt nov des
o
1 Survey awal
2 Pengajuan judul
3 Pengambilan data
awal
4 Penyelesaiyan dan
bimbingan
proposal dari BAB
I sampai BAB III
5 Ujian proposal
6 Revisi proposal
7 penelitian
8 Penyelesaiyan dan
bimbingan skripsi
9 ujian hasil
penelitian
10 ujian skripsi/tutup