Anda di halaman 1dari 11

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian,
memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi akurasi suatu hasil. Rancangan penelitian merupakan hasil akhir
dari suatu tahap keputusan yang di buat oleh peneliti berhubungan dengan
bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan . rancangan penelitian ini pada
hakikatnya merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang
telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada
seluruh proses penelitian (Nursalam, 2015)

Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan


cross sectional. Pendekatan cross sectional dilakukan dengan menekankan
waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu
kali satu saat (Nursalam, 2013)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi dengan


klasifikasi tekanan darah tinggi (hipertensi) pada dewasa pertengahan diwilayah
kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Kalimantan Selatan tahun 2020.

3.2. Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
(diukur) yang memungkinkan peneliti melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemmudian dapat
diulangi lagi oleh orang lain. Jadi, definisi operasional dirumuskan untuk
kepentingan akurasi, komunikasi, dan replikasi (Nursalam, 2015).
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional

Definisi Alat
Variabel Parameter Skala Hasil Ukur
Operasional Ukur
Variabel Responden 1. Tidak mengkonsumsi Kuesi Nomi 1. Tidak
Indepen yang kopi 0 cangkir perhari oner nal mengkonsumsi
dent : memiliki 2. Konsumsi kopi kopi bila 0
Konsum riwayat Rendah 1 cangkir cangkir perhari
si kopi konsumsi perhari 2. Mengkonsumsi
kopi dan 3. Konsumsi kopi kopi bila 1-5
masih rutin Sedang 2-3 cangkir cangkir perhari
mengkonsu perhari
msi kopi 4. Konsumsi kopi Tinggi
hingga 4-5 cangkir perhari
sekarang (jurnal darma agung
husada, volume vi,
nomor 2, 2019)
Variabel Meningkatn 1. Normal, sistolik <120 Lemb Ordi 1. Hipertensi bila
depende ya tekanan mmHg dan diastol ar nal tekanan darah
nt : darah yang <80 mmHg Obser sistolik >140
Kejadian sudah 2. Prahipertensi, sistolik vasi mmHg dan
Hiperten diklasifikasi 120-139 mmHg dan diastolik >90
si kan diastolik <80 mmHg mmHG
3. Stadium 1, sistolik 2. Tidak
140-159 mmHg dan hipertensi bila
diastol 80-89 mmHg tekanan darah
4. Stadium 2, sistolik diastoliknya
≥140 mmHg dan <140 mmHg
diatolik ≥90 mmHg dan
5. Stadium 3, sistolik diastoliknya
≥180 mmHg dan <90 mmHg
diastoliknya
≥110mmHg
(AHA, 2017)

3.3. Populasi, Sampel dan Sampling


3.3.1. Populasi
Merupakan unit dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan. Idealnya
penelitian dilakukan pada populasi, karena dapat melihat gambaran
seluruh populasi sebagai unit dimana hasi peneitian di terapkan. Populasi
adalah keseluruhn subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan
(Nursalam, 2014)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek


yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono,
2014)

Melihat dari semua jurnal yang diambil siapa yang menjadi populasi
(minimal 7 jurnal) dan mencerminkan apa yang diteliti didalam variabel
penelitian sesuai jurnal yang didapat.

Tabel 3.2 Jumlah populasi

Jumlah
No Judul Jurnal Populasi
Populasi
Hubungan Kebiasaan Semua pasien yang
Minum Kopi Terhadap didiagnosa hipertensi di
1 58 orang
Tingkat Hipertensi Puskesmas Nelayan
Gresik
Hubungan Merokok Semua penderita
dan Konsumsi Kopi hipertensi yang
dengan Tekanan Darah berkunjung ke
2 -
Tinggi pada Pasien puskesmas pembina
Hipertensi palembang pada tanggal
4-9 april 2016
Pengaruh Kebiasaan Semua laki-laki yang
Minum Kopi Terhadap berumur 15-59 tahun
Grade Hipertensi pada yang menderita
Laki-laki Usia hipertensi di wilayah
3 537 Orang
Produktif di Wilayah kerja Puskesmas
Kerja Puskesmas Larangan kota
Larangan Kota Cirebon.
Cirebon
Hubungan antara Semua pasien yang
kebiasaan minum kopi didiagnosa hipertensi di
dengan kejadian puskesmas Paniki
4 73 Orang
hipertensi di wilayah bawah kota manado
kerja puskesmas paniki selama 1 bulan, yaitu
bawah kota manado bulan oktober 2018
Hubungan Kebiasaan Populasinya adalah
Mengkonsumsi Kopi
seluruh dewasa muda
5 dengan -
Tekanan Darah Pada yang memiliki kebiasan
Dewasa Muda mengkonsumsi kopi
6 Coffee with a high Semua pasien yang 37 orang
content of chlorogenic
didiaognosa bordeline
acids and low content
of atau tahap 1 hipertensi
hydroxyhydroquinone
improves postprandial
endothelial
dysfunction in patients
with borderline and
stage 1 hypertension
7

3.3.2. Sampel
Sampel adalah sekelompok individu yang merupakan bagian dari
populasi terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau
melakukan pengamatan/pengukuran pada unit ini. Sampel adalah bagian
populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai subjek penelitian
melalui sampling (Nursalam, 2014)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2014)

3.3.3. Teknik Sampling


Sampling merupakan proses penyeleksi porsi dari populasi untuk
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian ( Nursalam, 2015)

Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan nonprobability


sampling dengan aksidental sampling yaitu suatu teknik penetapan
sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi yang sesuai degan
kehendak peneliti (Nursalam, 2013)

Melihat dari semua jurnal yang diambil siapa yang menjadi sampel dan
teknik sampling sesuai jurnal yang didapat.
Tabel 3.3 Sampel dan Teknik Sampling

No Judul Jurnal Sampel Teknik Sampling


1 Hubungan Kebiasaan metode
Minum Kopi Porposive
Terhadap Tingkat 58 Orang sampling dengan
Hipertensi pendekatan Cross
sectional
2 Hubungan Merokok Metode analitik
68 Orang
dan Konsumsi Kopi dengan
(responden di ambil
dengan Tekanan pendekatan cross
dengan teknik
Darah Tinggi pada sectional
porposive sampling)
Pasien Hipertensi
3 Pengaruh Kebiasaan Metode studi
Minum Kopi analitik
Terhadap Grade observasional
Hipertensi pada dengan desain
Laki-laki Usia penelitan Cross
213 laki-laki
Produktif di Wilayah Sectional. Tekni
Kerja Puskesmas sampling yang
Larangan Kota digunakan
Cirebon consecutive
sampling
4 Hubungan antara Jenis penelitian
kebiasaan minum survey deskriptif
kopi dengan kejadian dengan desain
hipertensi di wilayah 73 Orang responden penelitian Cross
kerja puskesmas Sectional Study
paniki bawah kota
manado
5 Hubungan Kebiasaan 40 Orang responden Jenis penelitian
Mengkonsumsi Kopi
Korelasional
dengan
Tekanan Darah Pada dengan desain
Dewasa Muda penelitian Cross
sectional.
6 Coffee with a high Kelompok 1 : Jenis penelitian
content of
19 responden dengan single-blind,
chlorogenic acids
and low content Randomized in the randomized,
of
crossover design placebo-
hydroxyhydroquinon
e improves Kelompok 2 : controlled-
postprandial
18 responden dengan crossover
endothelial
dysfunction in Randomized in the
patients with crosover design
borderline and stage
1 hypertension
7

3.4. Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama
penelitian berlangsung ( Notoatmojo, 2010 ). Tempat dan waktu penelitian
yang akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskemas Pekauman Banjarmasin
Kalimantan Selatan dari Bulan April – Juni 2020.

3.5. Intrumen Penelitian


Intsrumen penelitian alat atau fasilitas yang digunakan untuk mengumpulkan
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih
lengkap, cermat, dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikontu, 2007)

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri
dari:

3.5.1. Konsumsi Kopi


Intrumen pengumpulan data pada dewasa yang mengkonsumsi kopi
diketahui melalui kuesioner untuk mengukur responden
mengkonsumsi kopi atau tidak mengkonsumsi kopi

3.5.2. Hipertensi
Instrumen pengumpulan data pada kejadian hipertenssi digunakan
pengukuran melalui lembar observasi untuk melihat status rekam
medik responden apakah responden hipertensi atau tidak hipertensi

3.6. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2015). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
penelusuran literature jurnal menggunakan PICOT`

3.7. Teknik Pengolahan Data


3.7.1. Teknik Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh (Hidayat, 2014). diantaranya:
3.7.1.1. Editing
Hasil kuesioner dari lapangan telah dilakukan penyuntingan
(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah
merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau koesioner tersebut.

3.7.1.2. Coding sheet (membuat lembaran kode)


Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya
dilakukan peng “kodean” atau “coding” yakni mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
3.7.1.3. Data entry (memasukan data)
Data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden
yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke
dalam program atau “softwer” komputer. Data yang telah di-
edit serta diberi kode dan skor tersebut di entry dengan
menggunakan bantuan komputer program pengolah data
statistik.

3.7.1.4. Cleaning (pembersihan data)


Setelah semua data dari setiap sumber data atau responden
selesai dimasukkan, dicek kembali untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode.
Kegiatan ini merupakan kegiatan pembersihan data dengan cara
pemeriksaan kembali data yang sudah di entry, apakah ada
kesalahan atau tidak. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan
ulang terhadap data dan pengkodean.

3.7.2. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain
(Sugiyono, 2017).

3.7.2.1. Analisis Univariat


Analisa univariat adalah untuk satu variabel penelitian
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmojo, 2010).
Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian untuk mengetahui distribusi, frekuensi dan
persentase dari tiap konsumsi kopi dan tekanan darah tinggi
(hipertensi).
3.7.2.2. Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah analisis terhadap dua variabel untuk
melihat hubungan antar variabel. Analisa bivariat berguna
untuk menganalisis hubungan masing-masing variabel
(Notoatmojo, 2010). Analisis ini dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan (menguji hipotesis) yakni
mengetahui hubungan konsumsi kopi dengan tekanan darah
tinggi (hipertensi) dengan menggunakan uji Spearman Rank.
Analisis ini dilakukan dengan bantuan perangkat komputer
dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%.

Interpretasi hasil penelitian yaitu :


a. Jika p ≤ 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti ada
hubungan antara konsumsi kopi dengan tekanan darah
tinggi (hipertensi).
b. Jika p > 0,05) maka hipotesis ditolak yang berarti tidak
ada hubungan antara konsumsi kopi dengan tekanan
darah tinggi (hipertensi).

3.8. Etika Penelitian


Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, karena
penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika
penelitian harus diperhatikan (Hidayat, 2014). Etika penelitian telah lulus Uji
etik dibuktikan dengan menuliskan nomor sertifikat dan sertifikat dilampirkan.

Anda mungkin juga menyukai