HEALTH SCIENCES JOURNAL, VOL. 10 NO. 01, JUNI 2019 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.78 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
Abstrak
Angka kejadian hipertensi akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025
sekitar 1,5 miliar orang akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi memerlukan penanganan
secara kontinu. Sebagai pengobatan non-farmakologi yaitu pisang emas (Musa acuminata)
mengandung kalium tinggi dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi pisang emas terhadap penurunan tekanan darah
pada klien hipertensi ringan. Jenis penelitian adalah Quasi Experiment dengan pre-post test
design without control. Teknik sampel purposive sampling dengan 10 responden. Instrumen
berupa sphygmomanometer air raksa dan stetoskop pengukuran tekanan darah. Uji statistik
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penurunan
tekanan darah sistolik dan diastolik dengan rata-rata 21 mmHg dan 20 mmHg secara berurutan.
Nilai statistik diperoleh 0,005 sistolik dan 0,005 diastolik, karena nilai ρ < α = 0,05 berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Terdapat pengaruh konsumsi pisang emas terhadap penurunan tekanan
darah pada klien hipertensi ringan. Disarankan pada klien hipertensi ringan untuk
mengkonsumsi pisang emas sebagai alternatif pengobatan alami dalam mengontrol tekanan
darah.
Salah satu buah yang tinggi asupan eksperiment dengan rancangan pre- posttest
kaliumnya adalah pisang. Imam dan Akter design without control. Populasi yang
(2011) melaporkan bahwa, “dengan digunakan adalah seluruh klien hipertensi
mengkonsumsi pisang rata-rata tekanan ringan. Sampel berjumlah 10 orang, dengan
darah arteri pada tikus albino menurun”. menggunakan teknik non-probability
Hasil penelitian yang dipublikasi pada dengan metode purposive sampling, dengan
beberapa jurnal menunjukkan hasil yang kriteria inklusi: klien hipertensi ringan
sama bahwa pisang memiliki pengaruh dengan tekanan darah sistolik 140-160 dan
terhadap penurunan tekanan darah. Menurut tekanan darah diastolik 90-100, usia antara
Utami (2017), “penelitian di Amerika yang 40-55 tahun.
dilaporkan Frank dkk dalam Journal of Pisang emas diberikan sebanyak 3
Alternative and Complementary Medicine kali sehari atau 100 gram per satu kali
(2003), “penderita hipertensi yang berusia konsumsi (300 gram) selama 7 hari (pagi,
35-50 tahun yang mengonsumsi 2 buah siang, dan sore). Uji analisis menggunakan
pisang ambon setiap hari mengalami Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat
penurunan tekanan darah sampai 10 % signifikansi untuk menerima maupun
dalam 7 hari”. Penelitian yang dilakukan menolak hipotesis ditentukan sebesar 5%
oleh Sutria dan Insani (2017) menunjukkan (0,05).
bahwa, “pemberian konsumsi pisang ambon
selama 5 hari dengan frekuensi 3 kali sehari Hasil Penelitian
terjadi penurunan tekanan darah dengan
masing- masing penurunan rata-rata tekanan Tabel 1 Pengaruh Konsumsi Pisang
darah sistolik maupun diastolik adalah Emas (Musa acuminata) Terhadap
sebesar 19 mmHg dan 12 mmHg”. Penurunan Tekanan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tekanan Mean SD Perbed ρ
pengaruh konsumsi pisang emas terhadap Darah aan value
Mean
penurunan tekanan darah pada klien Sistolik Pre- 146- 9.661- 21 0,005
hipertensi ringan. Post 125 8,498
Diastolik 92-72 4,216- 20 0,005
Metode Penelitian Pre-Post 6,325
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2018
Jenis penelitian menggunakan metode quasi
Pembahasan
Gambaran Tekanan Darah Sebelum perubahan tekanan darah seseorang. Hal
Konsumsi Pisang Emas (Musa ini sesuai dengan pernyataan Bustan
acuminata) Pada Klien Hipertensi dalam Fitriani, dkk (2017) bahwa
Ringan kecenderungan peningkatan prevalensi
Hasil pengukuran tekanan darah menurut usia biasanya terjadi pada usia
pre-test didapatkan rata-rata tekanan darah >40, karena tekanan arterial meningkat
sistolik adalah 146 mmHg dan tekanan sesuai dengan bertambahnya usia, dan
darah diastolik 92 mmHg. Artinya, terjadinya regurtasi aorta.
responden memiliki nilai diatas normal Berdasarkan jenis kelamin,
baik sistolik maupun diastoliknya. responden paling banyak adalah
Data karakteristik responden perempuan sebanyak 8 orang (80%).
ditemukan usia responden lebih banyak Amaliah (2014) menyatakan bahwa
pada rentang umur 46-50 tahun sebanyak wanita yang memasuki usia >45 tahun
8 orang (40%). Pertambahan usia mempunyai risiko lebih tinggi
menyebabkan rentan terjadinya perubahan dikarenakan wanita mulai memasuki usia
struktural dan fungsional pada pembuluh menopause yang mengakibatkan
perifer yang bertanggung jawab pada penurunan produksi estrogen sehingga
pembuluh darah. Kalium juga berguna darah klien hipertensi ringan 21 mmHg
untuk membersihkan karbondioksida di tekanan darah sistolik dan 20 mmHg
dalam darah, bermanfaat untuk memicu tekanan darah diastolik.
kerja otot dan simpul saraf serta akan
memperlancar pengiriman oksigen ke otak Simpulan
dan membantu menjaga keseimbangan
cairan sehingga tubuh menjadi lebih segar Penelitian ini menunjukkan bahwa
(Yanti dkk, 2017; Ramadhian dkk, 2016). ada pengaruh konsumsi pisang emas
Pengobatan secara non- (Musa acuminata) terhadap penurunan
farmakologi selain menjadi alternatif tekanan darah sistolik (ρ=0,005) dan
pengobatan juga dapat dijadikan sebagai diastolik (ρ=0,005) pada klien hipertensi
terapi komplementer yaitu pelengkap ringan.
untuk mempercepat penyembuhan. Diet
Saran
DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension) menganjurkan untuk Klien dengan hipertensi dapat
mengkonsumi makanan, buah-buahan dan menggunakan buah pisang sebagai
sayur-sayuran yang tinggi kalium dan pengobatan non-farmakologi yang tidak
serat untuk mengontrol dan menurunkan memiliki efek samping, biaya yang mahal,
tekanan darah. Penelitian ini dan sangat mudah dilakukan dalam
menunjukkan bahwa pisang emas (Musa mengontrol tekanan darahnya.
acuminata) dapat menurunkan tekanan