Anda di halaman 1dari 7

JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA: Ciptaan disebarluaskan di bawah

HEALTH SCIENCES JOURNAL, VOL. 10 NO. 01, JUNI 2019 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.78 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

PENGARUH KONSUMSI PISANG EMAS (MUSA ACUMINATA)


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA KLIEN
HIPERTENSI RINGAN DI KECAMATAN SELAJAMBE
KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2018
Dewi Lailatul Badriah1, Nur Wulan2, Ajijah Yulianti2
1
Universitas Majalengka
2
Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Abstrak

Angka kejadian hipertensi akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025
sekitar 1,5 miliar orang akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi memerlukan penanganan
secara kontinu. Sebagai pengobatan non-farmakologi yaitu pisang emas (Musa acuminata)
mengandung kalium tinggi dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi pisang emas terhadap penurunan tekanan darah
pada klien hipertensi ringan. Jenis penelitian adalah Quasi Experiment dengan pre-post test
design without control. Teknik sampel purposive sampling dengan 10 responden. Instrumen
berupa sphygmomanometer air raksa dan stetoskop pengukuran tekanan darah. Uji statistik
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penurunan
tekanan darah sistolik dan diastolik dengan rata-rata 21 mmHg dan 20 mmHg secara berurutan.
Nilai statistik diperoleh 0,005 sistolik dan 0,005 diastolik, karena nilai ρ < α = 0,05 berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Terdapat pengaruh konsumsi pisang emas terhadap penurunan tekanan
darah pada klien hipertensi ringan. Disarankan pada klien hipertensi ringan untuk
mengkonsumsi pisang emas sebagai alternatif pengobatan alami dalam mengontrol tekanan
darah.

Keyword: Pisang Emas, Musa Acuminata, Hipertensi.

Pendahuluan menyebutkan bahwa penanganan secara


nonfarmakologi dapat dilakukan dengan
Angka kejadian hipertensi akan terus cara modifikasi perilaku sehat dan
meningkat tajam dan diprediksi pada tahun menerapkan pola diet DASH (Dietary
2025 sekitar 1,5 miliar orang akan hidup Approach to Stop Hypertension). Diet
dengan hipertensi (WHO, 2013). Provinsi DASH menganjurkan salah satunya yaitu
Jawa Barat menempati posisi keempat konsumsi makanan yang kaya akan kalium.
berdasarkan pengukuran tekanan darah Menurut WHO (2012), “peningkatan
sebesar 29,4% setelah Bangka Belitung, asupan kalium dari makanan untuk
Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. mengurangi tekanan darah, stroke, dan
Kabupaten Kuningan turut menyumbang jantung koroner sebesar 3510 mg/hari”.
angka tersebut dengan jumlah hipertensi Peningkatan asupan kalium dapat
pada tahun 2016 mencapai 46.178 orang menurunkan tekanan darah sistolik dan
(Laporan Tahunan Dinkes Kabupaten diastolik dikarenakan adanya penurunan
Kuningan, 2016). resistensi vaskular. Resistensi vaskular
Hipertensi memerlukan penanganan diakibatkan oleh dilatasi pembuluh darah
secara kontinu. Penanganan hipertensi dapat dan adanya peningkatan kehilangan air dan
dilakukan dengan cara farmakologi dan natrium dari tubuh, hasil aktivitas pompa
nonfarmakologi. Hardinsyah (2016:311) natrium dan kalium (Tulungnen, 2016).

E-ISSN 2623-1204 P-ISSN 2252-9462 | 11


JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA: Ciptaan disebarluaskan di bawah
HEALTH SCIENCES JOURNAL, VOL. 10 NO. 01, JUNI 2019 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.78 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

Salah satu buah yang tinggi asupan eksperiment dengan rancangan pre- posttest
kaliumnya adalah pisang. Imam dan Akter design without control. Populasi yang
(2011) melaporkan bahwa, “dengan digunakan adalah seluruh klien hipertensi
mengkonsumsi pisang rata-rata tekanan ringan. Sampel berjumlah 10 orang, dengan
darah arteri pada tikus albino menurun”. menggunakan teknik non-probability
Hasil penelitian yang dipublikasi pada dengan metode purposive sampling, dengan
beberapa jurnal menunjukkan hasil yang kriteria inklusi: klien hipertensi ringan
sama bahwa pisang memiliki pengaruh dengan tekanan darah sistolik 140-160 dan
terhadap penurunan tekanan darah. Menurut tekanan darah diastolik 90-100, usia antara
Utami (2017), “penelitian di Amerika yang 40-55 tahun.
dilaporkan Frank dkk dalam Journal of Pisang emas diberikan sebanyak 3
Alternative and Complementary Medicine kali sehari atau 100 gram per satu kali
(2003), “penderita hipertensi yang berusia konsumsi (300 gram) selama 7 hari (pagi,
35-50 tahun yang mengonsumsi 2 buah siang, dan sore). Uji analisis menggunakan
pisang ambon setiap hari mengalami Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat
penurunan tekanan darah sampai 10 % signifikansi untuk menerima maupun
dalam 7 hari”. Penelitian yang dilakukan menolak hipotesis ditentukan sebesar 5%
oleh Sutria dan Insani (2017) menunjukkan (0,05).
bahwa, “pemberian konsumsi pisang ambon
selama 5 hari dengan frekuensi 3 kali sehari Hasil Penelitian
terjadi penurunan tekanan darah dengan
masing- masing penurunan rata-rata tekanan Tabel 1 Pengaruh Konsumsi Pisang
darah sistolik maupun diastolik adalah Emas (Musa acuminata) Terhadap
sebesar 19 mmHg dan 12 mmHg”. Penurunan Tekanan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tekanan Mean SD Perbed ρ
pengaruh konsumsi pisang emas terhadap Darah aan value
Mean
penurunan tekanan darah pada klien Sistolik Pre- 146- 9.661- 21 0,005
hipertensi ringan. Post 125 8,498
Diastolik 92-72 4,216- 20 0,005
Metode Penelitian Pre-Post 6,325
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2018
Jenis penelitian menggunakan metode quasi
Pembahasan
Gambaran Tekanan Darah Sebelum perubahan tekanan darah seseorang. Hal
Konsumsi Pisang Emas (Musa ini sesuai dengan pernyataan Bustan
acuminata) Pada Klien Hipertensi dalam Fitriani, dkk (2017) bahwa
Ringan kecenderungan peningkatan prevalensi
Hasil pengukuran tekanan darah menurut usia biasanya terjadi pada usia
pre-test didapatkan rata-rata tekanan darah >40, karena tekanan arterial meningkat
sistolik adalah 146 mmHg dan tekanan sesuai dengan bertambahnya usia, dan
darah diastolik 92 mmHg. Artinya, terjadinya regurtasi aorta.
responden memiliki nilai diatas normal Berdasarkan jenis kelamin,
baik sistolik maupun diastoliknya. responden paling banyak adalah
Data karakteristik responden perempuan sebanyak 8 orang (80%).
ditemukan usia responden lebih banyak Amaliah (2014) menyatakan bahwa
pada rentang umur 46-50 tahun sebanyak wanita yang memasuki usia >45 tahun
8 orang (40%). Pertambahan usia mempunyai risiko lebih tinggi
menyebabkan rentan terjadinya perubahan dikarenakan wanita mulai memasuki usia
struktural dan fungsional pada pembuluh menopause yang mengakibatkan
perifer yang bertanggung jawab pada penurunan produksi estrogen sehingga

E-ISSN 2623-1204 P-ISSN 2252-9462 | 12


JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA: Ciptaan disebarluaskan di bawah
HEALTH SCIENCES JOURNAL, VOL. 10 NO. 01, JUNI 2019 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.78 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

terjadi penurunan elastisitas pembuluh tekanan darah.


darah yang menyebabkan aliran darah Selain kalium buah pisang juga
terhambat dan meningkatkan tekanan mengandung vitamin A dan vitamin C.
darah. Vitamin A dapat menghambat terjadinya
Responden yang memiliki riwayat radikal bebas dan membuat radikal bebas
hipertensi pada keluarga sebanyak 5 orang menjadi non-aktif sehingga memproteksi
(50%). Menurut pernyataan Fitriani LDL kolesterol dalam darah. LDL
(2017) bahwa jika dalam keluarga kolesterol merupakan zat yang dapat
seseorang mengalami hipertensi, ada 25% merusak sistem vaskuler sehingga
kemungkinan orang tersebut mengidap makrofag di sirkulasi darah menurun.
hipertensi, dan apabila kedua orangtua Vitamin C merupakan salah satu jenis
mengidap hipertensi, kemungkinan antioksidan golongan vitamin yang dapat
hipertensi naik menjadi 60%. Responden menyebabkan proses remodeling vaskuler
yang memiliki kebiasaan konsumsi kopi sehingga menyebabkan vasodilatasi
sebanyak 6 orang (60%). Rata-rata pembuluh darah (Lestari dkk, 2011).
responden mengkonsumsi kopi maksimal Kalium dan natrium adalah pasangan
3 cangkir per hari. mineral yang bekerja sama dalam
memelihara keseimbangan cairan,
Gambaran Tekanan Darah Sesudah elektrolit, dan asam basa sehingga dua
Konsumsi Pisang Emas (Musa mineral tersebut berpengaruh terhadap
acuminata) Pada Klien Hipertensi regulasi tekanan darah. Kalium yang
Ringan terdapat dalam buah pisang dapat
Hasil penelitian menggambarkan menghilangkan kepekaan natrium pada
bahwa rata-rata tekanan darah cenderung penderita hipertensi.
menurun dibanding tekanan darah Pengaruh Konsumsi Pisang Emas
sebelumnya setelah responden rutin (Musa acuminata) Terhadap
memakan pisang. Buah pisang Penurunan Tekanan Darah Pada Klien
mempunyai kandungan kalium yang Hipertensi Ringan
tinggi, terutama pada pisang emas sebesar Hasil penelitian yang dilakukan
510 mg dalam setiap 100 gram. kepada 10 responden pemberian pisang
Menurut pendapat Sukmawati emas (Musa acuminata) selama 7 hari
(2017) mekanisme kalium dalam didapatkan perbedaan mean tekanan darah
mencegah penyakit hipertensi adalah sistolik sebelum dan sesudah
dengan menjaga dinding pembuluh darah pemberian sebesar 21 mmHg dan tekanan
besar tetap elastis dan mengoptimalkan darah diastolik sebesar 20 mmHg. Nilai ρ
fungsinya. Kalium juga mempunyai efek value 0,005 sistolik dan 0,005 diastolik
yaitu dalam pompa Na-K bahwa kalium (ρ<0,05), yang artinya terdapat perbedaan
dipompa dari cairan ekstraseluler ke tekanan darah sebelum dan sesudah
dalam sel, dan natrium dipompa keluar, konsumsi pisang emas (Musa acuminata)
sehingga kalium dapat menurunkan pada klien hipertensi ringan.
Sebagian besar responden terjadi tinggi dan natrium yang rendah dalam
penurunan tekanan darah setalah pisang emas yang berperan penting dalam
mengkonsumsi pisang emas sebanyak 3 menurunkan tekanan darah. Kandungan
buah (300 mg) per hari (pagi, siang dan kalium dalam pisang emas berpengaruh
sore) selama 7 hari. Penurunan ini menurunkan tekanan darah, dikarenakan
disebabkan karena kombinasi kalium yang kalium bekerja mirip obat anti hipertensi

E-ISSN 2623-1204 P-ISSN 2252-9462 | 13


JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA: Ciptaan disebarluaskan di bawah
HEALTH SCIENCES JOURNAL, VOL. 10 NO. 01, JUNI 2019 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.78 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

di dalam tubuh manusia. terdapat di dalam sel. Ilma dkk (2015)


Kalium yang terkandung dalam berpendapat bahwa asupan kalium dalam
pisang sebagai penurun tekanan darah jumlah cukup dapat menurunkan
terbukti dalam penelitian yang dilakukan sensitivitas vasokontriksi pada
oleh Dayanand et al. (2015) di Nepal norepinefrin dan angiotensin II sehingga
bahwa klien hipertensi yang mengonsumsi dapat mengurangi retensi natrium dan
2 buah pisang sehari mengalami cairan dengan cara menghambat
penurunan tekanan darah secara angiotensinogen menjadi angiotensin I.
signifikan. Penelitian yang sama juga Pelepasan renin yang dihambat oleh
ditunjukkan oleh Tryastuti dkk. (2012) kalium menyebabkan angiotensin I tidak
bahwa penderita hipertensi berusia 60-75 dapat diubah oleh Angiotensin
tahun yang mengonsumsi 2 buah pisang Converting-Enyzme (ACE) menjadi
ambon setiap hari mengalami penurunan bentuk aktifnya yaitu angiotensin II yang
tekanan darah, rata-rata penurunan bersifat sebagai vasokontriktor kuat dan
tekanan darah sistolik adalah 11,70 mmHg dapat merangsang pengeluaran aldosteron
dan tekanan darah diastolik 3,450 mmHg. yang menyebabkan retensi natrium.
Hasil penelitian Fatmawati, dkk Adanya blok pada sistem ini maka
(2017) menunjukkan bahwa pemberian pembuluh darah akan mengalami
pisang ambon selama 7 hari dapat vasodilatasi sehingga akan terjadi
menurunkan tekanan darah sistolik dan relaksasi dinding pembuluh darah yang
diastolik dengan ρ value 0,023. Penelitian akhirnya akan menurunkan tekanan darah
oleh Pujiani (2017) kepada ibu hamil (Ilma dan Wirawanni, 2015).
dengan preeklamsia menunujukkan Kusumastuty (2016) menambahkan
pisang ambon dapat menurunkan tekanan bahwa mekanisme kalium dalam
darah dengan ρ value 0,0001 sistolik dan menurunkan tekanan darah terjadi melalui
0,031 diastolik. Penelitian yang dilakukan tiga tahapan. Pertama, jika asupan kalium
oleh Alini (2017) juga menunjukkan tinggi dari makanan, maka konsentrasi
selisih tekanan darah lansia sebelum dan kalium dalam tubuh dan sel di tubular
setelah mengonsumsi 3 buah pisang ginjal akan meningkat. Hal tersebut akan
ambon (420 gr) perhari selama 7 hari merangsang pengaturan gradient
adalah 14 mmHg untuk tekanan darah konsentrasi sekresi kation pada lumen
sistolik dan 10 mmHg untuk tekanan tubular ginjal sehingga meningkatkan
darah diastolik. ekskresi kalium. Kedua, kalium akan
Beberapa komponen penting dalam menurunkan hormon aldosteron yang
pisang bersifat sebagai angiotensin- menstimulasi tubulus distal untuk
converting enyme (ACE) inhibitor. reabsorpsi natrium, dan secara simultan
Menurut pendapat Bahtiar (2016) bahwa meningkatkan sekresi natrium. Ketiga
ACE inhibitor pada pisang bekerja dengan yakni dengan menjaga kalium agar berada
cara mengekang aksi ACE yang pada collecting duct dan meningkatkan
memerintahkan pelepasan angiotensin II. reabsorpsi kalium.
Enzim ini mengatur pelepasan angiotensin Kalium mempertahankan fungsi sel
II yang merupakan substansi penyebab pembuluh endotel melalui peningkatan
meningkatnya tekanan darah melalui produksi NO (nitrit oksida) yang
vasokontriksi pembuluh darah. berpengaruh terhadap penurunan tekanan
Kalium adalah salah satu mineral darah sistolik maupun diastolik dengan
makro yang dibutuhkan oleh tubuh dan cara vasodilatasi atau relaksasi otot halus

E-ISSN 2623-1204 P-ISSN 2252-9462 | 14


JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA: Ciptaan disebarluaskan di bawah
HEALTH SCIENCES JOURNAL, VOL. 10 NO. 01, JUNI 2019 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.78 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

pembuluh darah. Kalium juga berguna darah klien hipertensi ringan 21 mmHg
untuk membersihkan karbondioksida di tekanan darah sistolik dan 20 mmHg
dalam darah, bermanfaat untuk memicu tekanan darah diastolik.
kerja otot dan simpul saraf serta akan
memperlancar pengiriman oksigen ke otak Simpulan
dan membantu menjaga keseimbangan
cairan sehingga tubuh menjadi lebih segar Penelitian ini menunjukkan bahwa
(Yanti dkk, 2017; Ramadhian dkk, 2016). ada pengaruh konsumsi pisang emas
Pengobatan secara non- (Musa acuminata) terhadap penurunan
farmakologi selain menjadi alternatif tekanan darah sistolik (ρ=0,005) dan
pengobatan juga dapat dijadikan sebagai diastolik (ρ=0,005) pada klien hipertensi
terapi komplementer yaitu pelengkap ringan.
untuk mempercepat penyembuhan. Diet
Saran
DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension) menganjurkan untuk Klien dengan hipertensi dapat
mengkonsumi makanan, buah-buahan dan menggunakan buah pisang sebagai
sayur-sayuran yang tinggi kalium dan pengobatan non-farmakologi yang tidak
serat untuk mengontrol dan menurunkan memiliki efek samping, biaya yang mahal,
tekanan darah. Penelitian ini dan sangat mudah dilakukan dalam
menunjukkan bahwa pisang emas (Musa mengontrol tekanan darahnya.
acuminata) dapat menurunkan tekanan

Daftar pustaka Brunner & Suddarth. (2011). Keperawatan


Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta:
Amaliah F, dan Sudikno. (2014). Faktor EGC
Risiko Hipertensi Pada Orang Umur Black JM dan Hawks JH. (2014).
45-74 Tahun Di Pulau Sulawesi. Keperawatan Medikal Bedah:
Jurnal Gizi Indon, Vol.37, No.2, Manajemen Klinis Untuk Hasil Yang
ISSN 2528- 5874, pp 145-151. Diharapkan. Edisi 8. Buku 2.
Diakses pada tanggal 05 Juni Singapura: Elsevier.
2018, dari Dahlan, Sopiyudin. (2012). Statistik Untuk
https://ejournal.persagi.org. Kedokteran Dan Kesehatan:
Anggraini P, Rusdi, dan Ilyas EI. (2016). Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat
Kadar Na+, K+, CI-, dan Kalsium Dilengkapi Aplikasi dengan
Total Serum Darah Serta Menggunakan SPSS, Edisi 5: Seri
Hubungannya Dengan Tekanan Evidence Based Medicine I. Jakarta:
Darah Pada Penderita Hipertensi. Salemba Medika.
Jurnal Biologi Indonesia, Vol.12. Dayanand G, dkk. (2015). Effect Of Banana
No.1, ISSN 0126-3552, pp 50- 66. On Blood Pressure Of Hypertensive
Diakses pada tanggal 17 Mei 2018, Individuals: a cross sectional study
dari http://e-journal.unj.ac.id. from Pokhara, Nepal. Journal of
Badriah, DL. (2012). Metodologi Penelitian Medical Science, Vol.3, No.2, ISSN
Ilmu-Ilmu Kesehatan. Bandung: 2321-5291, pp 234-237. Diakses pada
Multazam. tanggal 18 Mei 2018, dari
http://pubmedhouse.com.

E-ISSN 2623-1204 P-ISSN 2252-9462 | 15


JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA: Ciptaan disebarluaskan di bawah
HEALTH SCIENCES JOURNAL, VOL. 10 NO. 01, JUNI 2019 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.78 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

Ambon (Musa Paradisiaca S) Terhadap Pharmacognosy and Phytochemistry,


Penurunan Tekanan Darah Pada Vol.1, No.3, ISSN 2278- 4136, pp 51-
Lansia Penderita Hipertensi. Jurnal 63. Diakses pada tanggal 11 Maret
Keperawatan Muhammadiyah, Vol. 2018, dari http://phytojournal.com.
2, No.2. ISSN 2541-2390, pp 160- Kusumastuty I, Widyani D, dan Wahyuni ES.
165. Diakses pada tanggal 18 Mei 2018, dari (2016). Asupan Protein dan Kalium
http://journal.um- Berhubungan Dengan Penurunan
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article Tekanan Darah Pasien Hipertensi
/ view/1109. Rawat Jalan. Indonesian Journal of
Fitriani N, dan Nilamsari N. (2017). Faktor- Human Nutrition, Vol.3, No.1, ISSN
Faktor Yang Berhubungan Dengan 2355-3987, pp 19-28. Diakses pada
Tekanan Darah Pada Pekerja Shift tanggal 20 Mei 2018, dari
Dan Pekerja Non-Shift Di PT.X http://ijhn.ub.ac.id.
Gresik. Journal of Industrial Lestari EP, Bakar A, dan Hidayati L. (2011).
Hygienen and Occupational Health, Regulasi Tekanan Darah Pada
Vol.2, No. 1, ISSN:2541-5727, pp 57- Penderita Hipertensi Primer Dengan
75. Diakses pada tanggal 17 Smoothie Pisang (Musa paradisiaca).
Mei 2018, dari Jurnal Ners, Vol. 6, No.2, ISSN 2502-
http://ejournal.unida.gontor.ac.id. 5791, pp 141-146. Diakses pada
Heriana, Cecep. (2015). Manajemen tanggal 18 Mei 2018, dari http://e-
Pengolahan Data Kesehatan. journal.unair.ac.id.
Bandung: Refika Aditama. Murdiati A dan Amaliah. (2013). Panduan
Hidayat, AA. (2008). Pengantar Kebutuhan Penyiapan Pangan Sehat Untuk
Dasar Manusia. Jilid 1.Jakarta: Semua. Edisi 2. Jakarta: Kencana.
Salemba Medika. Notoatmodjo S. (2012). Metodologi
Ilma AD, dan Wirawanni Y. (2015). Pengaruh Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Pemberian Jus Mentimun dan Tomat Cipta.
Terhadap Tekanan Darah Perempuan Hardinsyah. (2016). Ilmu Gizi : Teori dan
Overweight dan Obesitas. Journal of Aplikasi. Jakarta: EGC.
Nutrition College, Vol.4, No.2, ISSN Puspaningtyas DE. (2013). The Miracle of
2337-6236, pp 281-287. Diakses pada Fruit. Jakarta: Agromedia Pustaka.
tanggal 19 Mei 2018, dari Diakses pada
http://ejournal- Ramadhian MR, dan Hasibuan NC. (2016).
s1.undip.ac.id/index.php/jnc. Efektivitas Kandungan Kalium dan
Karch, Amy. (2010). Buku Ajar Farmakologi Likopen yang Terdapat Dalam Tomat
Keperawatan. Jakarta: EGC. (Solanum lycipersicum) Terhadap
Katadata. (2016). Pisang, Buah Paling Banyak Penurunan Tekanan Darah Tinggi.
Diproduksi di Indonesia. Diakses Medical Journal of Lampung
pada tanggal 7 maret 2018, dari University, Vol.5, No.3, pp124-128.
https://databoks.katadata.co.id. Diakses pada tanggal 19 Mei 2018,
Kemenkes RI. (2013). Mencegah dan dari
Mengontrol Hipertensi Agar http://juke.kedokteran.unila.ac.id.
Terhindardari Kerusakan Organ Riskesdas. (2013). Laporan Hasil Riset
Jantung, Otak, dan Ginjal. Jakarta: Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Departemen Kesehatan RI. Diakses Nasional Tahun 2013. Jakarta:
pada tanggal 27 Februari 2018, dari Departemen Kesehatan RI. Diakses
http://depkes.go.id. pada tanggal 26 Februari 2018, dari
Kumar S, Bhownik D, Duraivel S, dan http://depkes.go.id.
Umadevi M. (2012). Traditional and
Medicinal Uses of Banana. Journal of

E-ISSN 2623-1204 P-ISSN 2252-9462 | 16


JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA: Ciptaan disebarluaskan di bawah
HEALTH SCIENCES JOURNAL, VOL. 10 NO. 01, JUNI 2019 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.78 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.

Sudarmoko, Arif. (2010). Tetap Tersenyum Syamsudin M. (2011). Buku Ajar


Melawan Hipertensi. Yogyakarta: Farmakoterapi Kardiovaskuler dan
Atma Media Press. Renal. Jakarta: Salemba Medika.
Sugiyono. (2017). Statistika Untuk Penelitian. Tambayong, Jan. (2010). Farmakologi
Bandung: Alfabeta. Keperawatan Edisi 2. Jakarta: EGC.
Sujarweni, Wiratna. (2014). Metodologi Tryastuti D, Huriani E, dan Nurdin Y. (2012).
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Pengaruh Konsumsi Pisang Ambon
Suherman J, dan Rusli M. (2010). (Musa paradisiaca s.) Pada Lansia
Effect of Pisang Ambon (Musa Penderita Hipertensi Sedang Di Panti
acuminata colla) On Adult Female Sosial Tresna Werdha Sabai Nan
Blood Pressure On Cold Stress Test. Aluih Sicincin. Jurnal Ners, Vol.8,
Jurnal Medika Planta, Vol.1, No.2, pp No.1, ISSN 2461-0747. Diakses pada
21-25. Diakses pada tanggal 17 Mei 2018, tanggal 19 Mei 2018, dari
dari http://ners.fkep.unand.ac.id.
http://majour.maranatha.edu/index.ph Tulungnen RS, Sapulete IM, dan
p/jmp/article/view/885Sukmawati, Pangemanan. (2016). Hubungan
Ellyzabeth. (2017). Efektivitas Kadar Kalium Dengan Tekanan
Konsumsi Buah Pisang Ambon Untuk Darah Pada Remaja Di Kecamatan
Menurunkan Hipertensi Pada Ibu Bolangitang Barat Kabupaten Bolang
Usia Reproduksi Sehat. 2-trik: Tunas- Mongondow Utara. Jurnal
Tunas Riset Kesehatan, Vol.7, No.2, Kedokteran Klinik, Vol.1, No.2, pp
ISSN 2548-5970, pp 121-127. 37-45. Diakses pada tanggal 2 Maret
Diakses pada tanggal 17 Mei 2018, 2018, dari
dari https://ejournal.unsrat.ac.id.
http://2trik.jurnalelektronik.com/inde Utami N dan Sari AW. (2017). Konsumsi
x. php/2trik/art. Pisang Ambon Sebagai Terapi Non
Sunarjono, Hendro. (2008). Berkebun 21 Farmakologis Hipertensi. Jurnal
Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Majority, Vol.6, No.2, pp 120-125.
Penebar Swadaya. Diakses pada Diakses pada tanggal 2 Maret 2018,
tanggal 1 Maret 2018, dari dari
http://repository.lppm.unila.ac.id.
https://books.google.com.
Sutria E dan Insani A. (2017). Pengaruh Wardhany, KH. (2014). Khasiat Ajaib
Konsumsi Pisang Ambon Terhadap Pisang. Yogyakarta: Rapha
Penurunan Tekanan Darah Pra Lansia Publishing.
Hipertensi. Journal of Islamic WHO. (2012) . Guideline : Potassium
Nursing, Vol 1, No.1, pp 33-41. Intake For Adults and Children.
Diakses pada tanggal 7 Maret 2018, Geneva: WHO Press. Diakses
dari http://journal.uinalauddin.ac.id. pada tanggal 27 Februari 2018,
Suyanti dan Supriyadi A. (2008). Review a dari http://who.int.
book : Pisang, Budi Daya, . (2013). A Global Brief on
Pengolahan, dan Prospek Pasar.
Hypertension – Silent Killer,
Depok: Swadaya. Diakses pada
tanggal 1 Maret 2018, dari
Global Public Crisis. Geneva:
https://books.google.com. WHO Press. Diakses pada tanggal
26 Februari 2018, dari
http://apps.who.int.

E-ISSN 2623-1204 P-ISSN 2252-9462 | 17

Anda mungkin juga menyukai