DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
A. PENDAHULUAN
saraf akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Secara sederhana stroke akut didefenisi
kan sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (str
seperti gangguan motorik, psikologis atau prilaku, dimana gejala yang paling khas adal
Faktor resiko stroke diantaranya yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kela
min, ras, riwayat keluarga. Dan yang dapat diubah seperti hipertensi, obesitas, diabetes,
merokok , alkohol. Organisasi Stroke Dunia mencatat hampir 85% orang yang memp
unyai faktor resiko dapat terhindar dari stroke bila menyadari dan mengatasi faktor res
iko tersebut sejak dini. Badan kesehatan dunia memprediksi bahwa kematian akibat str
oke akan meningkat seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kura
han luas dan gangguan pada kognitif. Dengan demikian perlu penanganan yang secepa
t mungkin untuk menurunkan angka cacat fisik akibat stroke (Batubara, S, Tat, F, 201
5). Panduan penanganan pasien stroke oleh AHA/ASA, 2013 disebutkan bahwa penan
ganan stroke harus dilakukan sesegera mungkin. Golden time (waktu emas) penangana
n pasien stroke terutama stroke iskemik adalah 3 jam sejak terjadinya serangan (AHA/
ASA, 2013).
terhitung dari seluruh stroke dan memiliki tingkat mortalitas lebih tinggi dari infark
serebral. (Nasisi, 2010). Peningkatan intra kranial akan menyebabkan herniasi ke arah
diatasi dengan segera. Dalam studi penelitian yang dilakukan oleh Schneider, dkk (2000
dalam Irfan, 2010) menyatakan bahwa salah satu penatalaksanaan penurunan peningkatan
intra kranial adalah dengan mengatur posisi kepala elevasi 15- 30 0 untuk meningkatkan
venous drainage dari cerebral ke jantung. Elevasi kepala 15- 30 0 aman sepanjang tekanan
perfusi serebral dipertahankan lebih dari 70 mmHg dengan melihat indikator MAP (Mean
Arterial Pressure). Disamping itu tindakan elevasi kepala 15- 30 0 tersebut juga diharapkan
venous return (aliran balik) ke jantung berjalan lebih optimal sehingga dapat mengurangi
Berdasarkan dari data Medical Record Puskesmas Kumpulan tahun 2020 terdapat 81 ka
sus, sedangkan 2021 terdapat 67 kasus stroke dan 25 orang diantaranya pasien rawat jalan yan
g mengalami kelemahan pada bagian ekstremitas, kesulitan dalam bicara, dan keluhan lainnya.
Berdasarkan latar belakang diatas tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh elevasi posisi
kepala pada klien stroke hemoragik terhadap tekanan rata-rata arterial, tekanan darah dan
B. SKENARIO
Seorang perempuan inisial Ny.R berumur 52 thn datang ke IGD RSUD Teluk
Kuantan pada tanggal 23 Juli 2021 pada pukul 09.00 wib bersama keluarga dengan
keluhan utama sebelah kiri lemah. Dari rangkaian data pengkajian di atas penulis
menemukan data-data sebagai berikut: tangan sebelah kiri pasien tiba-tiba lemah,
susah untuk digerakkan, pasien mempunyai riwayat hipertensi dan pernah di rawat
180/100 mmhg, N 96 x/menit, Rr 20 x/menit, suhu 36,4 0C BB:52 kg, TB:152 cm.
Dengan yaitu IVFD Asering 20 Tpm, Drip nicardipin 6 amp dalam 300 cc Nacl 0,9 %
20 Tpm (mikro), Manitol 200 – 150 - 150, Ranitidine 1 amp / 12 jam, Citicoline 1
4,8 juta/mmk.
C. RUMUSAN
P I C O
Peningkatatan Elevasi posisi kepala Terapi musik Penurunan tekanan
Tekanan darah instrumental darah
classic
Rumusan masalah “Apakah elevasi posisi kepala efektif menurunkan tekanan darah
Key word: Elevasi posisi kepala, Terapi musik instrumental classic, Stroke.
anan rata-rata arterial, tekanan darah dan tekanan intra kranial di rumah sakit ma
Ahmad Afandi. Terapi musik instrumental classic: penurunan tekanan darah pad
a pasien stroke.
F. DISKUSI
Kelebihan perlunya pengaturan posisi elevasi kepala 30° untuk menyokong perba
ikan aliran darah arteri pada pasien dengan stroke hemoragik untuk menurunkan tekanan
darah.
Kelebihan Terapi musik instrumental classic yaitu cara alternative sebagai terapi
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelusuran jurnal Pengaruh elevasi posisi kepala pada klien
stroke hemoragik terhadap tekanan rata-rata arterial, tekanan darah dan tekanan intra k
ranial di rumah sakit margono soekarjo purwokerto tahun 2011 sama efektif dengan T
erapi musik instrumental classic: penurunan tekanan darah pada pasien stroke.
H. DAFTAR PUSTAKA
(AHA/ASA), A. H. 2013. An update Definition of Stroke for the 21st Century. AHA J
ournal Vol. 44.
Anurogo, Ditto & Fritz Sumantri Usman. 2008.” 45 Penyakit dan Gangguan Saraf”. Y
ogyakarta. Raphe publishing
Sengkey, L. S. (2015). Mirror Therapy in Stroke Rehabilitation. 4(7), 660–663. Retrie
ved from https://www.ijsr.net/archive/v4i7/SUB156438.pdf. Diakses tanggal:
27 Juli 2021
Irfan, Muhammad, 2010. Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Edisi Pertama. Penerbit Grah
a Ilmu:Yogyakarta.
Batubara, O. S.,& Tat, F. (2015). Hubungan antara penanganan awal dan kerusakan
neurologis pasien stroke di RSUD Kupang. Jurnal Keperawatan Soedirman, 10
(3) : 143-157. http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/627.
Diakses tanggal: 27 Juli 2021.