Anda di halaman 1dari 7

ANALISA JURNAL

PENGARUH ELEVASI POSISI KEPALA PADA KLIEN STROKE HE


MORAGIK TERHADAD TEKANAN RATA-RATA ARTERIAL, TEKAN
AN DARAH DAN TEKANAN INTRA KRANIAL
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD TELUK KUANTAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I

ZUL HENDRI, S.Kep


BALDIATUL ANISAH, S.Kep
YENITA, S.Kep
RUJI ASTUTI, S.Kep
PANTI PRIHATININGSIH, S.Kep
ABDUL AZIZ, S.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
PEKANBARU
2020/2021
PENGARUH ELEVASI POSISI KEPALA PADA KLIEN STROKE HE
MORAGIK TERHADAD TEKANAN RATA-RATA ARTERIAL, TEKAN
AN DARAH DAN TEKANAN INTRA KRANIAL
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD TELUK KUANTAN

A. PENDAHULUAN

Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan

saraf akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Secara sederhana stroke akut didefenisi

kan sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (str

oke iskemik) atau pendarahan (stroke hemoragik) (Irfan,2010).

Orang yang menderita stroke biasanya mengalami banyak gangguan fungsional,

seperti gangguan motorik, psikologis atau prilaku, dimana gejala yang paling khas adal

ah hemiparesis, kelemahan ekstremitas sesisi, hilang sensasi wajah, kesulitan bicara da

n kehilangan penglihatan sesisi (Irfan, 2010).

Faktor resiko stroke diantaranya yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kela

min, ras, riwayat keluarga. Dan yang dapat diubah seperti hipertensi, obesitas, diabetes,

merokok , alkohol. Organisasi Stroke Dunia mencatat hampir 85% orang yang memp

unyai faktor resiko dapat terhindar dari stroke bila menyadari dan mengatasi faktor res

iko tersebut sejak dini. Badan kesehatan dunia memprediksi bahwa kematian akibat str

oke akan meningkat seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kura

ng lebih 6 juta pada tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030.

Stroke yang terlambat mendapatkan penanganan akan mengakibatkan kelumpu

han luas dan gangguan pada kognitif. Dengan demikian perlu penanganan yang secepa

t mungkin untuk menurunkan angka cacat fisik akibat stroke (Batubara, S, Tat, F, 201

5). Panduan penanganan pasien stroke oleh AHA/ASA, 2013 disebutkan bahwa penan

ganan stroke harus dilakukan sesegera mungkin. Golden time (waktu emas) penangana
n pasien stroke terutama stroke iskemik adalah 3 jam sejak terjadinya serangan (AHA/

ASA, 2013).

Stroke hemoragik sekitar 10 - 15% mengakibatkan perdarahan intra serebral

terhitung dari seluruh stroke dan memiliki tingkat mortalitas lebih tinggi dari infark

serebral. (Nasisi, 2010). Peningkatan intra kranial akan menyebabkan herniasi ke arah

batang otak sehingga mengakibatkan gangguan pusat pengaturan organ vital,

gangguan pernafasan, hemodinamik, kardiovaskuler dan kesadaran (Anurogo, 2008).

Oleh karena itu peningkatan intrakranial merupakan kegawat-daruratan yang harus

diatasi dengan segera. Dalam studi penelitian yang dilakukan oleh Schneider, dkk (2000

dalam Irfan, 2010) menyatakan bahwa salah satu penatalaksanaan penurunan peningkatan

intra kranial adalah dengan mengatur posisi kepala elevasi 15- 30 0 untuk meningkatkan

venous drainage dari cerebral ke jantung. Elevasi kepala 15- 30 0 aman sepanjang tekanan

perfusi serebral dipertahankan lebih dari 70 mmHg dengan melihat indikator MAP (Mean

Arterial Pressure). Disamping itu tindakan elevasi kepala 15- 30 0 tersebut juga diharapkan

venous return (aliran balik) ke jantung berjalan lebih optimal sehingga dapat mengurangi

edema intaserebral karena perdarahan.

Berdasarkan dari data Medical Record Puskesmas Kumpulan tahun 2020 terdapat 81 ka

sus, sedangkan 2021 terdapat 67 kasus stroke dan 25 orang diantaranya pasien rawat jalan yan

g mengalami kelemahan pada bagian ekstremitas, kesulitan dalam bicara, dan keluhan lainnya.

Berdasarkan latar belakang diatas tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh elevasi posisi

kepala pada klien stroke hemoragik terhadap tekanan rata-rata arterial, tekanan darah dan

tekanan intra kranial.

B. SKENARIO
Seorang perempuan inisial Ny.R berumur 52 thn datang ke IGD RSUD Teluk

Kuantan pada tanggal 23 Juli 2021 pada pukul 09.00 wib bersama keluarga dengan

keluhan utama sebelah kiri lemah. Dari rangkaian data pengkajian di atas penulis

menemukan data-data sebagai berikut: tangan sebelah kiri pasien tiba-tiba lemah,

susah untuk digerakkan, pasien mempunyai riwayat hipertensi dan pernah di rawat

sebelumnya. kekuatan otot tangan kiri 2, kesadaran composmentis, badan teraba

hangat. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter didapatkan diagnose Stroke. TD:

180/100 mmhg, N 96 x/menit, Rr 20 x/menit, suhu 36,4 0C BB:52 kg, TB:152 cm.

Dengan yaitu IVFD Asering 20 Tpm, Drip nicardipin 6 amp dalam 300 cc Nacl 0,9 %

20 Tpm (mikro), Manitol 200 – 150 - 150, Ranitidine 1 amp / 12 jam, Citicoline 1

amp / 12 jam, Irbesartan 1x300 mg Hasil pemeriksaan labor: Hemoglobin:11,2 gr/dl,

Hematokrit:35%, Leukosit:3,670 ribu/mmk, Trombosit:338.000 ribu/mmk, Erytrosit:

4,8 juta/mmk.

C. RUMUSAN

P I C O
Peningkatatan Elevasi posisi kepala Terapi musik Penurunan tekanan
Tekanan darah instrumental darah
classic

Rumusan masalah “Apakah elevasi posisi kepala efektif menurunkan tekanan darah

dibandingkan dengan terapi musik instrumental classic untuk pasien stroke?”

Key word: Elevasi posisi kepala, Terapi musik instrumental classic, Stroke.

D. METODE PENELUSURAN BUKTI


 Supadi. Pengaruh elevasi posisi kepala pada klien stroke hemoragik terhadad tek

anan rata-rata arterial, tekanan darah dan tekanan intra kranial di rumah sakit ma

rgono soekarjo purwokerto tahun 2011.

 Ahmad Afandi. Terapi musik instrumental classic: penurunan tekanan darah pad

a pasien stroke.

E. HASIL PENELUSURAN / TELAAH JURNAL

N JURNAL VALIDITY IMPORTANCE APPLICABILITY


O (RESULT) (CONCLUSION)
1 Supadi. Rancangan dari 42 orang Data dianalisis
Pengaruh penelitian yang responden dengan uji t
elevasi posisi digunakan adalah kelompok dependen dan
kepala pada kuasi eksperimen intervensi dan pendekatan
klien stroke (pre - post test kelompok kontrol analisis chi
hemoragik with control yang dilakukan square.bahwa ada
terhadad design).. Populasi penelitian pengaruh yang
tekanan rata- dalam penelitian didapatkan bahwa signifikan dari
rata arterial, ini adalah semua rata-rata tekanan posisi elevasi
tekanan darah pasien stroke darah sistolik kepala terhadap
dan tekanan hemoragik kelompok tekanan arteri
intra kranial sedangkan intervensi lebih rata-rata, tekanan
di rumah sakit Pengambilan tinggi yaitu 151,81 darah, dan
margono sampel dilakukan mmHg, tekanan
soekarjo dengan metode dibandingkan intrakranial pada
purwokerto non probability dengan tekanan pasien stroke
tahun 2011. sampling melalui darah sistolik hemoragik
purposive kelompok kontrol setelah perawatan
samplig.. Jumlah yaitu 167,86 (p value 0, 00).
sampel ada 42 mmHg. Sedangkan
sampel dengan rata-rata tekanan
pembagian darah diastolik
responden 21 kelompok
untuk kelompok intervensi lebih
intervensi dan 21 tinggi yaitu 97,95
responden untuk mmHg
kontrol dibandingkan
dengan kelompok
kontrol yaitu 89,90
mmHg. Rata–rata
tekanan arterial
pada kelompok
kontrol lebih tinggi
117,04
dibandingkan
dengan kelompok
intervensi 116,59.
2 Ahmad Desain penelitian Pengukuran Data dianalisis
Afandi. Quasy- tekanan darah yang dengan uji
Terapi musik experimental, dilakukan selama 1 willcoxon Mann
instrumental dengan minggu pada Whitney untuk
classic: menggunakan kelompok variabel
penurunan Accidental perlakuan penurunan
tekanan darah sampling dalam menunjukkan hasil tekanan darah
pada pasien pengambilan bahwa sebagian dengan nilai
stroke respondennya, 9 besar pasien stroke kemaknaan α ≤
responden untuk sebanyak 8 0,05. setelah
kelompok responden memiliki dilakukan terapi
perlakuan dan 9 tekanan darah musik
responden untuk dengan kriteria instrumental
kelompok kontrol sedang dan yang classic, dengan
terkecil sebanyak 1 ρ= 0,004 yang
responden memiliki berarti ada
tekanan darah pengaruh terapi
sedang, pada musik
kelompok kontrol instrumental
menunjukkan hasil classic terhadap
bahwa sebagian penurunan
besar pasien stroke tekanan darah.
sebanyak 6
responden memiliki
tekanan darah
dengan kriteria
sedang dan yang
terkecil sebanyak 3
responden memiliki
darah berat

F. DISKUSI

Kelebihan perlunya pengaturan posisi elevasi kepala 30° untuk menyokong perba

ikan aliran darah arteri pada pasien dengan stroke hemoragik untuk menurunkan tekanan

darah.

Kelebihan Terapi musik instrumental classic yaitu cara alternative sebagai terapi

pendamping obat dengan menggunakan terapi musik instrumental classic untuk

menurunkan tekanan darah pasien stroke.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelusuran jurnal Pengaruh elevasi posisi kepala pada klien

stroke hemoragik terhadap tekanan rata-rata arterial, tekanan darah dan tekanan intra k

ranial di rumah sakit margono soekarjo purwokerto tahun 2011 sama efektif dengan T

erapi musik instrumental classic: penurunan tekanan darah pada pasien stroke.

H. DAFTAR PUSTAKA

(AHA/ASA), A. H. 2013. An update Definition of Stroke for the 21st Century. AHA J
ournal Vol. 44.

Anurogo, Ditto & Fritz Sumantri Usman. 2008.” 45 Penyakit dan Gangguan Saraf”. Y
ogyakarta. Raphe publishing
Sengkey, L. S. (2015). Mirror Therapy in Stroke Rehabilitation. 4(7), 660–663. Retrie
ved from https://www.ijsr.net/archive/v4i7/SUB156438.pdf. Diakses tanggal:
27 Juli 2021

Dr. Junaidi, Iskandar. 2011. Stroke dan Waspadai Ancamannya.Yogyakarta ; C.V An


di Offset.

Syamsudin. 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular Dan Renal, Salemba Me


dika. Jakarta

Nasissi, Denise.(2010). Hemorrhagic Stroke Emedicine. Medscape.diunduh dari:


http://emedicine.medscape.com/article/793821-overview Diakses tanggal: 27
Juli 2021.

Mesiano, T. 2007. Perdarahan Subarakhnoid Traumatik. FK UI/RSCM. Diunduh dari:


http://images.omynenny.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/R@u
Diakses tanggal: 27 Juli 2021.

Irfan, Muhammad, 2010. Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Edisi Pertama. Penerbit Grah
a Ilmu:Yogyakarta.

Batubara, O. S.,& Tat, F. (2015). Hubungan antara penanganan awal dan kerusakan
neurologis pasien stroke di RSUD Kupang. Jurnal Keperawatan Soedirman, 10
(3) : 143-157. http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/627.
Diakses tanggal: 27 Juli 2021.

Anda mungkin juga menyukai