Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

Kegiatan : …………………………………………………………………….
“.....................”
Di RS………………………………………….. Surabaya
Jumat, 27 Januari 2020

LOGO

Oleh :
..................
NIM.....

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN …
Jl. ……………..

1
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN…………

1. Judul Kegiatan ...... pada..


2. Bidang Ilmu Manajemen Keperawatan
3. Ketua
a. Nama Lengkap Ketua ......
b. Jenis Kelamin Perempuan
c. NIP 0715027801
d. Semester
e. Prodi D-III Keperawatan
f. Institusi STIKes ……
g. Alamat Jl…. Surabaya
4. Jumlah Tim 6
5. Nama Anggota Tim
6. Lokasi Kegiatan .....
7. Waktu 60 menit
8. Biaya yang diperlukan (sumber dari Rp. 1.500.000,-(satu juta lima ratus ribu
institusi) rupiah)
Ditulis angka & huruf

Surabaya, 03 Januari 2020


Mengetahui, Ketua Pelaksana
Dosen pembimbing

Iswati, S.Kep.Ns., M.Kep .................................


NIDN. 0713038602

Menyetujui, Mengetahui,
Ketua STIKes Kaprodi DIII Keperawatan

Xxxxxxxx jjjjjjjj………………
NIDN. 070900000xxxxx NIDN. 0710xxxxxxxx

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami
bisa menyusun Proposal Kegiatan ... pada .. dengan judul ......... pada...”. Proposal kegiatan ini dapat
dipakai sebagai bahan evaluasi dalam melakukan perbaikan kegitan manajemen keperawatan
di................
Ucapan terima kasih juga kami sampai kepada :
1. Ibu …… SKep.Ns., M.Kes selaku Ketua STIKES ……..
2. Ibu ………, S.Kp., M.Kep. selaku Wakil Ketua STIKES ……..
3. Ibu .........
4. Kepala ........ seluruh................yang telah bekerja sama dengan baik
5. Rekan-rekan STIKES ……yang memberikan motivasi kepada kami.
Besar harapan kami agar Proposal Kegiatan ………..berguna untuk para pembaca sehingga
dapat menjadi masukan yang baik.

Surabaya, 03 Januari 2020

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Halaman Sampul..................................................................................................................1
Halaman Pengesahan...........................................................................................................2
Surat Ijin kegiatan................................................................................................................3
Kata Pengantar.....................................................................................................................4
Daftar Isi..............................................................................................................................5
Satuan Acara Kegiatan........................................................................................................5
Materi ..................................................................................................................................8
Daftar Pustaka......................................................................................................................19
Lampiran..............................................................................................................................20

contoh sesuaikan judul ya


4
A. Latar Belakang
Ronde adalah s………………..
MASALAH NYA APA SEHINGGA PERLU KEGIATAN ITU,
SEBERAPA BESAR MASALAHNYA, PENYEBABNYA APA, DAMPAK
SOLUSI. Hal tersebut dikarenakan seringkali kondisi kegawatdaruratan pertama kali
ditemukan oleh orang awam yang berada dekat tempat kejadian. CONTOH

Ronde keperawatan merupakan bentuk dari pelaksanaan Model Asuhan


Keperawatan dengan metode Keperawatan Primer, dan metode pemberian pelayanan
keperawatan yang harus ditingkatkan dan dimantapkan. Ronde keperawatan ditujukan
untuk menggali dan membahas lebih mendetail mengenai masalah keperawatan yang
ditemukan pada pasien sehingga dengan adanya ronde keperawatan diharapkan dapat
memecahan masalah melalui berpikir kritis berdasarkan konsep asuhan keperawatan
(Nursalam, 2014).
Selama ini, ronde keperawatan jarang dilakukan di ruang rawat Inap Lantai 4
RSUA.maka dari itu kami mencoba menerapkan proses ronde keperawatan agar tetap
terus dilaksanankan secara berkesinambungan.
Ronde keperawatan adalah sarana perawat untuk membahas masalah
keperawatan dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan, konsultan
keperawatan, serta divisi terkait (medis, gizi, rehabilitasi medik, dan sebagainya).
Ronde keperawatan juga merupakan suatu lahan belajar bagi perawat dengan harapan
dapat meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan serta berpikir kritis
perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata. Dalam pelaksanaan
ronde juga akan terlihat kemampuan perawat dalam melaksanakan kerja sama dengan
tim kesehatan yang lain guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien
(Nursalam, 2011).
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kelompok 6 akan mengadakan
kegiatan role play ronde keperawatan di kelas selama proses pembelajaran
manajemen dengan materi ronde keperawatan berlangsung.

5
A. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Pelaksanaan ronde keperawatan menjadikan mahasiswa mampu menyelesaikan
masalah pasien dengan berpikir kritis.
2. Tujuan khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu :
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pada klien
c. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien dan berbasis pada hasil penelitian terkini.
e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja ronde.
f. Menumbuhkan kemampuan berdiskusi dengan tenaga kesehatan lainnya.
B. Manfaat
1. Bagi Pasien :
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat :
a. Meningkatkan kognitif dan afektif dan psikomotor perawat.
b. Meningkatkan kerjasama antar tim
c. Menciptakan kerja perawat profesional.
3. Bagi rumah sakit :
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
b. Menurunkan lama hari perawatan pasien.

C. Waktu dan Tempat


Hari/ Tanggal : Jumat/ 27 April 2020
Tempat : RS….. Surabaya

D. Sasaran
……….Surabaya

6
E. Materi (komponen dari materi)
1. Pengertian Basic Life Support (BLS)
2. Indikasi pelaksanaan Basic Life Support (BLS)
3. Teknik pelaksanaan Basic Life Support (BLS)
4. Pengertian Resusitasi Jantung Paru (RJP)
5. Hal-hal yang harus diperhatikan pada pelaksanaan Resusitasi Jantung Paru (RJP)
6. Langkah-langkah pelaksanaan Resusitasi Jantung Paru (RJP)

F. Metode
Ceramah, Diskusi, dan Roleplay

G. Media
Laptop, LCD, Pointer, Soundsystem, leaflet, phantom RJP

H. Setting Tempat

Keterangan:
: Penyaji materi
: Siswa

: Fasilitator

I. Rencana Pelaksanaan (sesuaikan dengan kegiatnnya ya)


Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan sasaran
5 menit Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan
4. Menjelaskan kontrak waktu 4. Menyetujui
50 Inti 1. Menyampaikan materi meliputi: Pengertian 1. Memperhatikan
menit luka bakar, pengertian BLS, indikasi BLS,
teknik BLS, pengertian RJP, hal-hal yang
harus diperhatikan pada RJP, langkah-
langkah RJP
2. Mempraktikkan Resusitasi Jantung Paru 2. Memperhatikan
(RJP)
3. Membuka forum diskusi dan 3. Bertanya
mempersilahkan audience mengajukan
pertanyaan (evaluasi hasil)
4. Melakukan feed back dengan menanyakan 4. Menjawab
kembali sebagian materi yang disampaikan pertanyaan
(recall memory)
5. Memberi kesempatan audience praktik RJP 5. Roleplay RJP

7
Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan sasaran
6. Memberikan pujian kepada 6. Mendengarkan
Audience
5 menit Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
3. Membagikan leaflet 3. Menerima
4. 4.

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1) Sasaran yang hadir dalam penyuluhan berjumlah 153 orang (hampir 200% target peserta) dari
siswa kelas X dan XI
2) Media tersedia H-1 pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
1) Selama pelaksanaan penyuluhan sasaran memperhatikan dengan antusias
2) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai
3) Sasaran mengikuti kegiatan simulasi.
4) Peserta yang mengajukan pertanyaan berjumlah 1 orang dari siswi kelas XI:
1. Bagaimana jika penolong telah kelelahan, apakah pijat jantung dapat dihentikan? Kapan bisa
menghentikan pijat jantung?
5) Peserta yang melakukan roleplay RJP kembali sebanyak 4 siswi kelas X dan XI
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
1) Menjelaskan kembali pengertian Basic Life Support (BLS)
2) Menjelaskan kembali indikasi Basic Life Support (BLS)
3) Menjelaskan kembali teknik Basic Life Support (BLS)
4) Menjelaskan kembali pengertian Resusitasi Jantung Paru (RJP)
5) Menjelaskan kembali hal-hal yang harus diperhatikan saat Resusitasi Jantung Paru (RJP)
6) Menjelaskan kembali tentang langkah-langkah Resusitasi Jantung Paru (RJP)
7) Mempraktikkan kembali Resusitasi Jantung Paru (RJP)

8
MATERI KEGIATAN (CONTOH)

1. Definisi Basic Life Support (BLS)


Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support disingkat BLS) adalah suatu tindakan penanganan
yang dilakukan dengan sesegera mungkin dan bertujuan untuk menghentikan proses yang menuju
kematian. Tujuan utama dari BLS adalah untuk melindungi otak dari kerusakan  yang irreversibel
akibat hipoksia, karena peredaran darah akan berhenti selama 3-4 menit.
2. Indikasi Basic LifeSupport
Tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang terkandung didalam bantuan hidup dasar
sangat penting terutama pada pasien dengan cardiac arrest karena fibrilasi ventrikel yang
terjadi di luar rumah sakit, pasien di rumah sakit dengan fibrilasi ntai keselamatan pada korban
dewasa
A. Langkah-langkah Basic Life Support pada korban dewasa
1. Identifikasi korban henti jantung dan aktivasi SPGDT segera
1) Melakukan 3A (Aman)
Sebelum melakukan pertolongan harus diingat bahwa tidak jarang anda memasuki
keadaan yang berbahaya. Selain resiko infeksi, anda juga dapat menjadi korban jika
tidak memperhatikan kondisi sekitar pada saat melakukan pertolongan. Beberapa hal
yang harus dilakukan penolong pada korban yaitu :
1) Memastikan keamanan anda
Keamanaan sendiri merupakan prioritas utama? karena bagaimana kita dapat
melakukan pertolongan jika kondisi kita sendiri berada dalam bahaya. Akan
merupakan hal yang ironiis seandainya kita bermaksud menolong tetapi karena tidak
memperhatikan situasi kita sendiri yang terjerumus dalam bahaya
2) Memastikan keamanan lingkungan
Ingat rumus do no futher harm karena ini meliputi juga lingkungan sekitar penderita
yang belum terkena sedera. Sebagai contoh ketika terjadi kecelakaan lalu lintas.
Ingatlah para penonton untuk cepat-cepat menyingkir karena ada bahaya seperti
ledakan/api.
3) Memastikan keamanan penderita
Gimanapun ironisnya, tetapi prioritas terakhir adalah penderita sendiri, karena
penderita ini sudah mengalami cedera dari awal
4) Memastikan kesadaran korban
Penolong juga perlu memeriksa pernafasaan korban, jika korban tidak sadarkan diri
dan bernafas secara abnormal (terengah-engah) penolong harus mngasumsikan
korban mengalami henti jantung. Penolong harus memastikan korban tidak
merespon dengan cara memanggil korban dengan jelas, lalu menepuk-nepuk atau
menggoyang-goyangkan bahu korban
5) Meminta pertolongan
Korban tidak merespon maka penolong harus segera mengaktifkan SPGDT dengan
menelpon Ambulans Gawat Darurat 118 Dinas Kesehatan DKI Jakarta, atau
ambulans rumah sakit terdekat.
6) Mengaktifkan SPGDT
Penolong harus siap dengan jawaban mengenai lokasi kejadian, kronologi kejadian,
jumlah korban, dan bantuan yang dibutuhkan. Rangkaian tindakan tersebut dapat
dilakukan secara bersamaan apabila pada lokasi kejadian terdapat lebih dari satu
9
penolong, misalnya penolong pertama memeriksa respon korban kemudian
melanjutkan tindakan BLS sedangkan penolong kedua mengaktifkan SPGDT
dengan menelpon ambulans terdekat dan mengambil alat kejut jantung otomatis
(AED). (Ani, 2016)
2. Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Resusitasi Jantung Paru (RJP) terdiri dari penekanan dada dan bantuan napas dengan
perbandingan 30:2 berarti 30 kali penekanan dada kemudian dilanjutkan dengan
memberikan 2 kalibantuan napas. Bantuan napas diberikan jika penolong yakin
melakukannya.
Resusitasi Jantung Paru (RJP) dilakukan bergantian setiap 2 menit (5 siklus RJP)
dengan penolong lain. Penolong melakukan penekanan dada sampai alat kejut jantung
otomatis (AED) dating dan siap untuk digunakan atau bantuan dari tenaga kesehatan
telah datang. (Ani, 2016)
3. Melakukan kejut jantung dengan alat kejut jantung otomatis (AED)
Alat kejut jantung otomatis (AED) merupakan alat yang dapat memberikan kejutan
listrik pada korban. Pertama, pasang terlebih dahulu bantalan (pad) alat kejut jantung
otomatis pada dada korban sesuai instruksi yang ada pada alat, setelah dinyalakan ikuti
instruksi dari alat tersebut yaitu jangan menyentuh korban kaena alat kejut jantung
otomatis akan menganalisis irama jantung korban. Alat mengidentifikasi irama jantung
yang abnormal dan membutuhkan kejut jantung, minta orang-orang agar tidak ada yang
menyentuh korban, lalu penolong menekan tombol kejut jantung pada alat. Penekanan
pada dada segera setelah alat memberikan kejutan listrik pada korban. Hal ini dilakukan
untuk mengembalikan kelistrikan jantung seperti semula.
4. Melakukan Bantuan Hidup Lanjut yang efektif
5. Melakukan Resusitasi setelah henti jantung secara terintegrasi (Ani, 2016)

10
DAFTAR PUSTAKA

Ani, R. (2016). Pengaruh Latihan Basic Life Support. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Purwokerto , 9-13.

Hardisman. (2014). Gawat Darurat Medis Praktis. Padang: Gosyen Publishing.

Latief, K. A. (2009). Neurologi. Jakarta: Erlangga.

Robert A. Berg, e. a. (2010). Adult Basic Life Support. American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care, Part 5.

Sudoyo, A. W. (2014). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.

RENCANA ANGGARAN DANA

11
Nama : .......
Judul Kegiatan : .............
NO. URAIAN JUMLAH SATUAN DEBET KREDIT SALDO
1 ANGGARAN PENGABMAS       Rp. 1,500,000        
                   
2 ATK                  
MEDIA LEAFLET 110 Rp. 2,000        
LAPORAN PELAKSANAAN 2 Rp. 28,000        
3 KONSUMSI              
SNACK 153 orang Rp. 4,000      
MINUM 153 orang Rp. 1,000        
4 SOUVENIR RESPONDEN 153 orang Rp. 3.000        
TOTAL       Rp. 1,500,000 Rp. 0

Surabaya, 03 Januari 2020


Mengetahui, Ketua Pelaksana
Koordinator PPM

Iswati, S.Kep.Ns., M.Kep JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ


NIDN. 0715027801 NIM.

Menyetujui, Mengetahui,
Ketua STIKes Kaprodi DIII Keperawatan

GGGGGGG Riiiiiiiii…….,S.Kp,,M.Kep
NIDN. 0709026403 NIDN. 0710047202

12
SKENARIO ROLE PLAY

Assalamualaikum wr,wr..
Ronde keperawatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilakukan oleh perawat selain itu melibatkan pasien dalam
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Tahapan ronde ini terdiri
beberapa tahapan yang akan digambarkan pada roleplay kali ini.
1 hari sebelum ronde
(Tempat Nurse station)
Dalam Tahapan ini
a. Menetukan kasus dan topic
b. Menentukan tim ronde
c. Menentukan literature
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien
f. Diskusi pelakasanaan
Terjadi percakapan antara PA 1 dengan PA 2 dan dilajutkan percakapan dengan PP
1...
PA 1 (sri) : pagi bu is…
PA 2 (isnaeni) : pagi mbk sri…bagaimana dengan pasien Tn Y ini
kelanjutanya?
PA 1(sri) : iya bu…kok luka gangrene nya sedikit kemajuanya…masih saja ada
pus nya dan luka nya berwarna hitam…padahal sudah dirawat luka. (menentukan
topic). Mari kita konsulakan ke perawat primer…

13
PA2(isnaeni) : ayoo mbak..
PP 1(Deby): iya mbak bagaimana perkembangan Tn Y?
PA 1(sri) : jadi begini pak…hasil observasi hari ini menunjukkan luka
ganggerenya masih keluar pus nya dan terdapat jaringan nekrotiknya pada
jari kelingking kaki kiri...
PP 1(deby) : baikalah besok kita lakukan ronde keperawatan saya akan
mengundang tim gizi dan dokter…
PA1(sri) : saya akan segera mempersiapkan pasiennya bu...serta akan say
persiapkan inform consentnya..
PP 1(deby) : ah ada ners tia...sibuk bu?
PP 2(Tia) : iya ners deb.. .lg gak sibuk kok..ada apa?
PP 1 (deby) : begini ners tia...saya ada pasien Tn Y...pasien ini sudah
dirawat 3 minggu tapi gangren nya tak kunjung sembuh masih saja
bernanah.
PP 2(tia) : loh iya...pasti ada yang tidak beres ini mas deb. lebih baik dilakukan
ronde keperawatan coba dilaporkan KARU.. nanti saya coba batu cari literaturnya
PP 1 (deby) : baiklah makasih mbak tia
PP1 pergi menemui KARU pukul 12.00....
PP 1(deby) : selamat siang bu...
KARU : iya selamat siang. .ada apa mas deby
PP 1 (deby) : begini bu saya mau melaporkan mengenai pasien Y...sampai saat ini
gangrene nya belum mengalami kemajuan.
KARU : baiklah kita adakan ronde keperawatan saja. Saya akan
menghubungi tim lainya dan besok diadakan jam 09.00
Hari H ronde keperawatan
(Tempat Nurse station)
1. Pe

mbuk
aan
Taha
pan
a. Salam pembuka
b. Memperkenalkan tim ronde
c. Menyampaikan identitas dan masalah pasien

14
d. Menjelaskan tujuan ronde

Kepala ruangan(yeni) : assalamualaikum wr,wb…dan salam


sejahtera bagi kita semua…terimakasih atas kedatanganya dr saver, bu nisa
dari tim gizi, bu is dan mbak sri sebagai pearwat ruangan. Sebelumnya kita
berdoa dulu..menurut agama dan kepercayaan masing-masing..berdoa
mulai…
Pada hari ini kita berkumpul untuk membahas masalah kesehatan
yang dialami Tn Y yang belum tercapai sesuai kriteria hasilnya. Dimana
a. Nama : Tn. Y
b. Sex : laki-laki
c. Umur : 50 tahun
d. Alamat : Desa X Surabaya
e. Pekerjaan : buruh pabrik
f. Diagnosa Medis : DM dengan Gangren
g. Keluhan Utama : Pasien mengungkapkan adanya luka dan
lukanya tidak sembuh-sembuh
Kepala ruangan(yeni) : baik lah untuk mempersingkat waktu…
selanjutnya saya serahkan kepada bu isnaeni untuk memaparkan tentang
askep Tn. Y.
2. Penyajian

masalah.
Tempat di
nurse station
Tahapan
a. Memberikan salam dan memperkenalkan pasien dan keluarga kepada tim ronde
b. Menjelaskan riwayat penyakit dan keperawatan pasien
c. Menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan yang telah
dilakasanakan dan menetapkan prioritas yang perlu didiskusikan

PP 1(sri) : assalamualaikum..wr,wb…selamat pagi…hari ini


kita akan melakukan ronde pada kasus Tn Y yang ditemani istrinya Ny
M...selanjutnya saya akan membacakan riwayat Tn. Y..(membaca riwayat
penyakit dan keperawatan, menjelaskan masalah pasien dan rencana
tindakan yang telah dilakukan dan menetapkan prioritas yang perlu
didiskusikan)

15
Pasien, keluarga pasien, dr saver, tim gizi, KARU, perawat konselor menyimak…
Kepala ruangan (yeni): terimakasih kepada bu is yang telah
memaparkan…selanjutnya kita akan melakukan validasi data dengan
melakukan pemeriksaan kepada klien…
3. Vali

dasi
data
Tempat
bed Tn
Y
Tahapa
n
a. Mencocokkan dan menjelaskan kembali data yang telah disampaikan
b. Diskusi antar anggota tim dan pasien tentang masalah keperawatan tersebut.

memasuki keruangan pasien…


kepala ruangan : selamat pagi Tn Y…ini dengan istrinya Ny M ya…
Ny M(tia) : iya ners…
Kepala ruangan : bagaimana keadaan bapak hari ini?tidurnya
semalam nyenyak?
Tn Y(imam) : sering terbangun ners, karena terbiasa tidur
dirumah jadi kurang merasa nyaman saya…
Kepala rungan(yeni) : oh jadi begitu…dicoba untuk melakukan beberapa
tindakan ya pak…direndam kakinya at obis amenggunakan aroma terapi
mungkin juga bias mendengarkan musik untuk meningkatkan kenyamanan
ato relaks selama tidurnya.. Tn Y(imam) : jadi hal seperti itu bisa ya
ners…
Dr saver dan perawat memeriksa luka, dan dilakukan pengkajian
lainyanya….
Dr saver : permisi ya pak saya akan memeriksa…
Dilihat dari keadaan jari kelingking kaki kiri klien yang sudah
menghitam, berbau, mengeluarkan pus, perfusi ke area itu sudah tidak
bagus alangkah baik nya bila itu diangkat saja, kalaupun kelingking
bapak ini tetap dipertahankan hasilnya malah
tidak bagus…monggo bapak pikirkan dulu jika bapak berkenan saat visite

16
sore saya akan melakukan tindakannya…
Tn Y(imam) : tapi saya masih takut dan ragu…bagaimana
nanti rasanya dok?

Dr saver : mungkin hanya sedikit nyeri karena syaraf-syaraf


dibagia ini juga sudah rusak…
Tn Y(imam) : baiklah dok akan saya bicarakan lagi dengan istri saya…
Dr saver : iya silahkan…
Tim gizi(annisa) : melihat kasus pada pasien ini dari segi dietny
sebenarnya DM gangrene dengan DM pada umumnya sama hanya saja beda
pada asupan proteinnya…dimana memiliki tujuan yaitu
a. Memperbaiki kesehatan umum penderita
b. Mengarahkan berat badan normal
c. Mempertahankan glukosa darah
d. Menekan perkembangan komplikasi angiopati diabetic
e. Memberikan modifikasi diet sesuai keadaan paien
f. Menarik dan mudah
diterima Sedangkan
untuk syarat dietnya:
a. Energy cukup untuk mempertahankan BB ideal
b. Kebutuhan proteinya 20%
c. Kebutuhan lemak 20%
d. Kebutuhan karbohidrat 60%
e. Serat 25 % dengan manfaat mengendalikan kadar gula darah
f. Cukup mineral dan vitamin
g. Interval makan 3 jam sekali
h. Posri kecil diberikan sering
Tim gizi(annisa) : bapaknya bagaimana dengan makan nya
bu?selama perawatan ini..

Ny M (tia) : waduh bu…susah di bilangingnya…bapak ini


sering nyolong- nyolong makan yang manis berlemak…kalo makan se
enaknya suka nyemil jajan yang dibawakan saudara-saura disaat saya
tidak ada…makanan di RS malah tidak dihabiskan kadang-kadang…

Tim gizi(annisa) : oh jadi begitu ya bu…begini bapak kesembuhan


kaki bapak ini tidak hanya dapat disembuhkan dengan obat-obatan
namun faktor nutrisi juga

17
ikut berperan…bagaimana bapak bisa sembuh kalau susah mengatur
dietnya…ayo mulai sekarang membenahi dirinya..
Tn Y(imam) : habis makanan dari sini saya kurang selera, tidak
ada rasanya bu…
Tim gizi (annisa) : memang masakannya sudah ditakar bapak
sesuai keadaan bapak…

Tn Y(imam) : iya bu…

…………………………………..
Dr saver : terapinya tetap lanjutkan antibiotiknya, dan
insulinya tetap jalan. Selanjutnya pada visite nanti sore saya akan
melakukan debridemen jaringan yang sudah menjadi gangrene bila pasien
berkenan dan melakukan amputasi sebagian.
PP2 (isnaeni) : iya dok…
Dr saver : ya sudah ya ners saya mau pindah ke ruangan sebelah..
PP2 (isnaeni) : iya dok terimakasih ya..
Dr saver : iya sama-sama..
Tim gizi(annisa): mbk ini dietny tetap sama hanya sedikit yang saya
rubah yaitu kandungan protein dan seratnya saja. Untuk makanan nya
mungkin harus sedikit dijaga mengingat pasiennya ini agak bandel…
PP1(sri) : iya bu terima
kasih ya.. Tim gizi(annisa) :iya
sama-sama

Justifikasi olek KARU

Tempat di
bed Tn Y
Tahapan
a. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau
kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang
akan dilakukan
b. Menentukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ditetapkan

Kepala ruangan(yeni): jadi diagnose utama kerusakan integritas


jaringan berhubungan dengan faktor mekanik (robekan, tekanan)

18
ditandai dengan Ada luka

pada kaki kanan, keadaan luka bau, bernanah, dan nekrotik perlu kita
tambahi intervensinya..
Sesuai advis dokter dan tim gizi tadi..beberapa intervensi yang bisa kita lakukan
a. Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptic.
b. Anjurkan individu untuk melakukan mobilitas secara maksimal untuk
mencegah penekanan yang lama.
c. Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan debridemen dan nekrotomi..
d. Kolaborasi pemeriksaan tim gizi.
Kepala ruangan(yeni) : baikalah terima kasih Tn Y dan Ny
M….kami kembali keruangan perawat dahulu

Evaluasi
Tempat Nurse
Station Tahapan

a. Evaluasi dan rekomendasi intervensi keperawatan


b. Penutup

KARU : dari validasi ke pasien tadi kita sudah menemukan


beberapa fakta yang mendukung mengenai masalah klien..dari perawat,
tim dokter, tim gizi sudah mengutarakan intervensi untuk kasus Tn Y
ini…
Mungkin ada tambahan yang mau dismapaikan…
Baiklah kalau tidak ada ronde keperawatan bisa kita akhiri…
wassalamualaikum wr,wb

19

Anda mungkin juga menyukai