Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

PADA BAPAK S DENGAN GOUT DI DUSUN BUARAN RT.01 RW.09 DESA


KEBOGUYANG KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO

Diajukan untuk memenuhi tugas Praktik Keluarga


Dosen pembimbing : Rina N.H., M.Kep.Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :
Kelas / Semester : 3A / V
FARISATUL FATHQIYAH
(201804002)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Tanggal Pengkajian : 15 Maret 2021

1. IDENTITAS KLIE :
N
Nama : Tn.S
Umur : 72 Tahun
Agama : Islam
Alamat asal : Dsn.Buaran RT.01 RW.09 Keboguyang Jabon Sidoarjo

2 DATA :
. KELUARGA
Nama : Ny.I
Hubungan : Anak
Pekerjaan : Penjahit
Alamat : Dsn.Buaran RT.01 RW.09 Keboguyang Jabon Sidoarjo

3 STATUS KESEHATAN SEKARANG :


.
Keluhan utama:
Klien mengatakan sering nyeri sendi bagian lutut dan pusing

Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan:


Meminta cek tekanan darah, asam urat dan minum obat

Obat-obatan:
Membeli obat sendiri Allupurinol 100mg 1x sehari

4. AGE RELATED CHANGES(PERUBAHAN TERKAIT PROSES MENUA) :

FUNGSI FISIOLOGIS

1. Kondisi Umum
Ya                      Tidak
Kelelahan :                          √
Perubahan BB : √
Perubahan nafsu : √
makan
Masalah tidur : √
Kemampuan : √
ADL
KETERANGAN : Jika klien merasa pusing klien selalu tidur, klien mengatakan menderita
hipertensi sudah lama tetapi klien tidak mau/malas untuk menjaga pola
makannya. Aktivitas sehari-hari pasien terhambat dikarenakan nyeri
pada sendi yang dirasakan oleh klien. Dengan hasil TB : 169, BB : 55,
IMT : 19,2 (berat badan ideal), TD : 160/100mmHg, N : 89x/mnt, S :
36,2 ℃, RR : 20 x/mnt

2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : √
Pruritus : √
Perubahan pigmen : √
Memar : √
Pola penyembuhan lesi : √
KETERANGAN : Klien mengatakan bahwa kakinya memar kemerahan di
kaki sebelah kiri, kulit tampak kering, turgor
kulit menurun, akral hangat

3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : √
Pembengkakan kel. : √
Limfe
Anemia : √
KETERANGAN : -

4 Kepala
.
Ya                    Tidak
Sakit kepala : √
Pusing : √
Gatal pada kulit : √
kepala
KETERANGAN : Klien mengatakan biasanya sering sakit kepala, pusing saat tekanan darahnya
Tinggi, dan klien minum obat saat klien benar-benar dirasa sakit sekali setelah
Itu dibuat tidur. Kulit kepala terlihat kusam, kusut, dan setengah rambutnya
Berwarna putih.

5 Mata
.
Ya Tidak
Perubahan : √
penglihatan
Pakai kacamata : √
Kekeringan mata : √
Nyeri : √
Gatal : √
Photobobia : √
Diplopia : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN : Klien mengatakan kemampuan penglihatannya menurun dan saat melihat
seperti buram
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan : √
pendengaran
Discharge : √
Tinitus : √
Vertigo : √
Alat bantu dengar : √
Riwayat infeksi : √
Kebiasaan : √
membersihkan
telinga : √
Dampak pada ADL : Tidak ada

KETERANGAN : Klien mengatakan tidak ada


masalah pada telinganya dan
klien selalu membersihkan
telinganya

7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : √
Discharge : √
Epistaksis : √
Obstruksi : √
Snoring : √
Alergi : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN : Klien mengatakan tidak ada masalah pada hidungnya

8. Mulut,
tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : √
Kesulitan : √
menelan
Lesi : √
Perdarahan gusi : √
Caries : √
Perubahan rasa : √
Gigi palsu : √
Riwayat Infeksi : √
Pola sikat gigi : 1 hari 2x gosok gigi dipagi hari dan sore hari
KETERANGAN : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan mulut dan tenggorokannya

9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan : √
Nyeri tekan : √
Massa : √
KETERANGAN : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lehernya

10 Pernafasan
.
Ya Tidak
Batuk : √
Nafas pendek : √
Hemoptisis : √
Wheezing : √
Asma : √
KETERANGAN : Klien mengatakan tidak ada masalah dipernafasannya dan tidak pernah sesak

11 Kardiovaskuler
.
Ya Tidak
Chest pain : √
Palpitasi : √
Dipsnoe : √
Paroximal : √
nocturnal
Orthopnea : √
Murmur : √
Edema : √
KETERANGAN : Klien mengatakan tidak pernah merasa sesak saat bernafas.
TD : 140/100 mmHg .

12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : √
Nausea / vomiting : √
Hemateemesis : √
Perubahan nafsu : √
makan
Massa : √
Jaundice : √
Perubahan pola BAB : √
Melena : √
Hemorrhoid : √
Pola BAB : 1x/hari di pagi hari.
KETERANGAN : Klien mengatakan jika klien tiap hari BAB secara teratur
dipagi hari

13 Perkemihan
.
Ya Tidak
Dysuria : √
Frekuensi : .......................................................................................................
Hesitancy : √
Urgency : √
Hematuria : √
Poliuria : √
Oliguria : √
Nocturia : √
Inkontinensia : √
Nyeri berkemih : √
Pola BAK : Kurang lebih 4-5x/hari
KETERANGAN : Klien mengatakan tidak ada masalah di sistem pekemihannya.
Tetapi jika klien kedinginan, dan setelah minum banyak klien
biasanya BAK kurang lebih 5-7x/hari

14 Reproduksi (laki-laki)
.
Ya Tidak
Lesi : √
Disharge : √
Testiculer pain : √
Testiculer massa : √
Perubahan gairah sex : √
Impotensi : √
Reproduksi
(perempuan)
Lesi :
Discharge :
Postcoital bleeding :
Nyeri pelvis :
Prolap :
Riwayat menstruasi :
Aktifitas seksual :
Pap smear :
KETERANGAN : Klien mengatakan tidak ada keluhan di alat reproduksinya

15 Muskuloskeletal
.
Ya Tidak
Nyeri Sendi : √
Bengkak : √
Kaku sendi : √
Deformitas : √
Spasme : √
Kram : √
Kelemahan otot : √
Masalah gaya : √
berjalan
Nyeri punggung : √
Pola latihan : Klien tiap pagi hari berjalan” sebentar
Dampak ADL : Ketika sakitnya datang, klien tampak susah untuk berjalan
KETERANGAN : Klien tampak meringis dan menhanan nyeri apabila menekuk lutut
kirinya. Terlihat bengkak disekitar lutut kiri. Klien mengatakan jika
penyakitnya datang, nyerinya sangat hebat dengan skala 5, serta
terdapat kekuan pada sendinya jika sehabis dibuat duduk lalu
berdiri dan sehabis berjalan-jalan. Dan klien sering merasakan
kram pada malam harinya, dan gaya berjalan klien juga tampak
menyeret sedikit dan kalua jalan selalu berpegangan jika
penyakitnya datang.

16 Persyarafan
.
Ya Tidak
Headache : √ √
Seizures : √
Syncope : √
Tic/tremor : √
Paralysis : √
Paresis : √
Masalah memori : √
KETERANGAN : Klien mengatakan sering pusing dan sakit kepala akibat
tekanan darahnya yang tinggi. Dan setelah berjalan lama
terlihat kaki pasien tampak tremor. Tidak pernah memiliki
Riwayat ayan, pingsan, kelumpuhan, dan tidak ada masalah
pada memori pasien.

5 POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL :


.
Psikososial YA Tidak
Cemas : √
Depresi : √
Ketakutan : √
Insomnia : √
Kesulitan : √
dalam
mengambil
keputusan
Kesulitan : √
konsentrasi
Mekanisme : Saat ada masalah yang dialami, klien selalu mendekatkan diri dan
koping berdoa kepada Allah SWT , meminta bantuan dan meminta pendapat
kepada anak-anaknya maupun kepada cucunya

Persepsi tentang kematian :klien menganggap kematian adalah takdir dari Allah SWT
yang harus diterima dengan ikhlas, karena klien berfikir kalua didunia itu hanya
sementara, hanya mampir minum, dan di akhirat itulah yang kekal, jadi klien sudah mulai
menyiapkan untuk menghadapinya

Dampak pada ADL: berdampak pada ADL, karena aktivitas klien terhambat akibat pasien
sering merasakan pusing dan nyeri pada sendinya sehingga sulit untuk melakukan aktivitas
sehari-harinya

Spiritual
 Aktivitas ibadah :klien mengatakan sholat 5 waktu di masjid jika penyakitnya
tidak datang
 Hambatan: tidak ada

6. LINGKUNGAN :

 Kamar : lantai kamar tidur terbuat dari keramik, pencahayaan sangat terang
 Kamar mandi : lantai terbuat dari keramik dan dinding setengahnya dari
keramik dan setengahnya dari ubin semen, kamar mandi cukup bersih,
tidak licin,, toilet model jongkok, pencahayaannya terang karena atapnya yg
bagian tengah dari genteng kaca
 Dalam rumah : dalam rumah tampak rapi, dan bersih dibagian ruang tamu,
pencahayaannya terang karena terdapat beberapa jendela sehingga cahaya dan
angin dapat masuk kerumah , terdapat 5 kamar tidur
 Luar rumah : klien tinggal di lingkungan yang mayoritas penduduknya islam,
luar rumah tampak bersih dan terdapat banyak bunga yang indah

7. NEGATIVE FUNCTIONAL CONSEQUENCES

1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandir Skor
Bantuan i Yang
Didapat
1 Makan 5 10 10
2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, atau 5-10 15 10
sebaliknya
3 Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok 5 10 10
gigi)
4 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka 0 5 5
tubuh, menyiram)
5 Mandi 0 5 5
6 Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan 10 15 15
kursi roda )
7 Naik turun tangga 5 10 5
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
10 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 10
Total nilai 90
Interpretasi hasil :

0 – 20 : ketergantungan
21 – 61 : ketergantungan berat / sangat tergantung
62 – 90 : ketergantungan sedang
91 – 99 : ketergantungan ringan
100 : mandiri

2. Aspek Kognitif

MMSE (Mini Mental Status Exam)

N Aspek Nilai Nila Kriteria


o Kognitif maksim i
al Klie
n
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2021
Hari : Senin
Musim : Hujan
Bulan : maret
Tanggal : 15
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara: Indonesia
Desa : Buaran RT 01 RW 09
Propinsi:JawaTimur
Kabupaten/kota : Sidoarjo
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja,
kertas), kemudian ditanyakan kepada klien,
menjawab :
1) Kursi 2). Meja 3). Kertas
4 Perhatiandankalku 5 3 Meminta klien berhitung mulai dari 100 kemudia
lasi kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
1). 93 2). 86 3). 79 4). 71 5). 64
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada  
poinke- 2 (tiap poin nilai 1)
6 Bahasa 9 8 Menanyakan pada klien tentang benda (sambil
menunjukan benda tersebut).
1). Korden
2). Jam
3). Minta klien untuk mengulangi kata berikut :
“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab : semuanya

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut


yang terdiri 3 langkah.
4). Ambil kertas ditangan anda
5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila
aktifitas sesuai perintah nilai satu poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien untuk menulis
kalimat dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima yang saling
bertumpuk

Total nilai 30 27 Tidak ada gangguan kognitif


Interpretasihasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat

3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test

No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)


1 15 Maret 2021 20 detik
1. Bangun dari kursi
2. Berjalan mengikuti garis di lantai pada
kecepatan normal
3. Berbalik
4. Jalan Kembali ke kursi pada kecepatan
normal
5. Duduk Kembali ke kursi
2
3

Rata-rata Waktu TUG

Interpretasi hasil Resiko Tinggi Jatuh


Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6
bulan
>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan
dalam mobilisasi dan melakukan ADL
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet:
2007: Podsiadlo & Richardson:1991)

4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 1 0 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 0 1 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 0 1 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 1 0 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 0 1 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 1
sesuatu hal
10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 0 1 0
.
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 1 0 0
.
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 0 1 0
.
13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 1
.
14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
.
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
.
Jumlah 4
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological
Nursing, 2006)
Interpretasi :
0 – 4 : normal
5 – 8 : depresi ringan
9 – 11 : depresi sedang
12 – 15 : depresi berat

5. Status Nutrisi

Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:


No Indikators score Pemeriksaan
1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan 2 0
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3 0
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2 0
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman 2 0
beralkohol setiap harinya
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak 2 0
dapat makan makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 4 0
7. Lebih sering makan sendirian 1 1
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali 1 0
atau lebih setiap harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan 2 0
terakhir
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk 2 0
belanja, memasak atau makan sendiri
Total score 1
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory
Gerontological Nursing, 2001)

Interpretasi:

0 – 2 : Good

3 – 5 : Moderate nutritional risk

6≥ : High nutritional risk

6. Hasil pemeriksaan Diagnostik

No Jenis pemeriksaan Tanggal Hasil


Diagnostik Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Asam urat 15 Maret 2021 Usam urat (urid acid) : 9 mg/dl
(urid acid), cholesterol, Cholesterol : 145mg/dl
glucose Glucose : 120 mg/dl
Pemeriksaan TD TD : 140/90 mmHg

7. Fungsi sosial lansia

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA


Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia

NO URAIAN FUNGSI SKORE


1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman- ADAPTATION 2
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)saya PARTNERSHI 2
membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan P
masalah dengan saya
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya GROWTH 2
menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas / arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya AFFECTION 1
mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi
saya seperti marah, sedih/mencintai
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya RESOLVE 2
meneyediakan waktu bersama-sama
Kategori Skor: TOTAL 9
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab:
1). Selalu : skore 2). Kadang-kadang : 1
3). Hampir tidak pernah : skore 0
Intepretasi:
< 3 = Disfungsi berat
4 - 6 = Disfungsi sedang
> 6 = Fungsi baik
Smilkstein, 1978 dalam Gerontologic Nursing and health aging 2005

Analisa Data

No Data Etiologi Diagnosa


. Keperawatan
1. DS : Kondisi Kronis Nyeri Kronis
Klien mengatakan lutut kirinya nyeri (Gout Athritis)
karena Asam Urat semenjak 5 bulan
yang lalu
P : Nyeri karena Asam Urat dan banyak
berjalan
Q : Ditusuk-tusuk
R : Lutut kiri
S:5
T : Hilang timbul

DO :
a. Klien tampak meringis apabila
menekuk lutut kirinya
b. Kadar Asam urat 9 mg/dl
c. Terlihat adanya kemerahan dan
bengkak disekitar lutut kiri

2. DS : Nyeri Gangguan Mobilitas


a. Klien mengatakan sulit bergerak Fisik
aktif karena lutut terasa nyeri
b. Klien mengatakan apabila lama
bergerak lutut terasa nyeri
c. Klien mengatakan merasa tidak
nyaman saat bergerak karena nyeri

DO :
a. Kekuatan otot
5 5

5 4
b. Klien terlihat berjalan lambat dan
sedikit menyeret
c. Lutut klien terlihat termor setelah
Kembali dari berjalan

3. DS : Kurang terpapar Defisit Pengetahuan


a. Klien mengatakan belum informasi
mengetahui tentang Asam Urat
b. Klien sering bertanya tentang
tujuan dilakukannya kompres
hangat

DO :
a. Klien terlihat bingung saat ditanya
tentang asam urat dan bagaimana
pelaksanaannya
b. Klien memakan apa saja bahkan
maknan yang tidak dianjurkan
untuk penderita Asam Urat

4. DS : - Usia ≥ 65 tahun Resiko Jatuh

DO :
a. Usia klien 72 tahun
b. Klien berjalan berpegangan benda-
benda sekitar
c. Klien berjalan lambat dan
lemahserta berpegangan
d. Kekuatan otot
5 5

5 4

e. Klien memiliki diagnose sekunder


lebih dari satu yaitu Asam Urat dan
Hipertensi
f. Hasil pemeriksaan TUG 20 detik
(resiko tinggi jatuh)

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi musculoskeletal kronis (Gout Arthritis)


2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
3. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
4. Resiko jatuh berhubungan dengan usia yang lebih dari 65 tahun

Intervensi
NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
. Keperawatan
1. Nyeri kronis Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
kondisi diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi,
musculoskeletal menurun dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
kronis (Gout 1. Kemampuan menuntaskan frekuensi, kualitas,
Arthritis) aktivitas meningkat intensitas nyeri
2. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
dengan skala (3) 3. Identifikasi faktor yang
3. Meringis menurun memperberat dan
memperingan nyeri
4. Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
Terapeutik
1. Berikan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
( mis. Akupresur, terapi
pijat, kompres
hangat/dingin)
2. Fasilitasi istirahat dan
tidur
3. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
obat secara tepat
5. Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat
2. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan asuhan Dukungan Mobilisasi
fisik berhubungan keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
dengan nyeri diharapkan mobilitas fisik 1. Identifikasi adanya nyeri
meningkat dengan kriteria hasil atau keluhan fisik
: lainnya
1. Pergerakan ekstremitas 2. Identifikasi toleransi
meningkat fisik melakukan
2. Kekuatan otot meningkat pergerakan
3. ROM meningkat 3. Monitor frekuensi
4. Nyeri menurun jantung dan tekanan
5. Kaku sendi menurun darah sebelum memulai
6. Gerakan terbatas menurun mobilisasi
4. Monitor kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu (mis. Pagar tempat
tidur)
2. Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu
3. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk
ditempat tdur, pindah
dari tempat tdur ke kursi)
3. Deficit pengetahuan Setelah dilakukan asuhan Edukasi Kesehatan
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 24 jam Observasi :
kurang terpapar diharapkan tingkat pengetahuan 1. Identifikasi kesiapan dan
informasi meningkat dengan kriteria hasil kemampuan menerima
: informasi
1. Perilaku sesuai anjuran 2. Identifikasi faktor-faktor
meningkat yang dapat meningkatkan
2. Kemampuan menjelaskan dan emnurunkan
pengetahuan tentang asam motivikasi perilaku hidup
urat dan hipertensi bersih dan sehat
meningkat Terapeutik
3. Perilaku sesuai dengan 1. Sediakan materi dan
pengetahuan meningkat media Pendidikan
4. Persepsi tentang keliru Kesehatan terutama
terhadap masalah menurun tentang asam urat dan
hipertensi
2. Jadwalkan Pendidikan
Kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor resiko
yang dapat mempengaruhi
Kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat

4. Resiko jatuh Setelah dilakukan asuhan Pencegahan jatuh


berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
usia yang lebih dari diharapkan tingkat jatuh 1. Identifikasi faktor resiko
65 tahun menurun dengan kriteria hasil : jatuh (mis. Usia > 65
1. Jatuh dari tempat tidur tahun, neuropati,
menurun gangguan
2. Jatuh saat berdiri menurun keseimbangan)
3. Jatuh saat duduk menurun 2. Identifikasi faktor
4. Jatuh saat berjalan menurun lingkungan yang
5. Jatuh saat naik tangga meningkatkan resiko
menurun jatuh (mis. Lantai licin,
6. Jatuh saat dikamar mandi penerangan kurang)
menurun 3. Hitung resiko jatuh
7. Jatuh saat membungkuk dengan menggunakan
menurun skala (mis. Fall Morse
Scale, Humpty Dumpty
Scale)
4. Monitor kemampuan
berpindah dari tempat
tidur kekursi roda dan
sebaliknya
Terapeutik
1. Gunakan alat bantu
berjalan (mis. Kursi
roda, walker)
2. Atur tempat tidur dengan
posisi terendah
Edukasi
1. Anjurkan berkonsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan tubuh
2. Anjurkan melebarkan
jarak kedua kaki untuk
meningkatkan
keseimbangan saat
berdiri
Implementasi

N Tgl / Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi TTD


O
1. Selasa , 23 Nyeri kronis berhubungan Manajemen Nyeri
maret dengan kondisi Observasi
2021 musculoskeletal kronis (Gout 1. mengkaji lokasi, karakteristik, durasi,
08.00 Arthritis) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. mengkaji skala nyeri
3. mengkaji faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
4. mengkaji pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
Terapeutik
1. memberikan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri ( mis.
Akupresur, terapi pijat, kompres
hangat/dingin)
2. memasilitasi istirahat dan tidur
3. mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. menjelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
2. menjelaskan strategi meredakan nyeri
3. menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4. menganjurkan menggunakan obat
secara tepat
5. mengajarkan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. mengingatkan untuk minumobat tepat
waktu sesuai anjuran dari dokter

2. Rabu , 24 Nyeri kronis berhubungan Manajemen Nyeri


maret dengan kondisi Observasi
2021 musculoskeletal kronis (Gout 1. mengkaji skala nyeri
08.00 Arthritis) Terapeutik
1. memberikan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri ( mis.
Akupresur, terapi pijat, kompres
hangat/dingin)
2. memasilitasi istirahat dan tidur
3. mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. menjelaskan strategi meredakan nyeri
2. menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
3. menganjurkan menggunakan obat
secara tepat
4. mengajarkan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. mengingatkan untuk minum obat tepat
waktu sesuai anjuran dari dokter

3. Kamis, 25 Nyeri kronis berhubungan Manajemen Nyeri


maret dengan kondisi Observasi
2021 musculoskeletal kronis (Gout 1. mengkaji skala nyeri
08.00 Arthritis) Terapeutik
1. memberikan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri ( mis.
Akupresur, terapi pijat, kompres
hangat/dingin)
2. memasilitasi istirahat dan tidur
3. mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. menjelaskan strategi meredakan nyeri
2. menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
3. menganjurkan menggunakan obat
secara tepat
4. mengajarkan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. mengingatkan untuk minum obat tepat
waktu sesuai anjuran dari dokter

Evaluasi

N TANGGAL
DX KEP EVALUASI TTD
O / JAM
Selasa, 23 Nyeri kronis S: klien mengatakan lutut kirinya
maret 2021 berhubungan nyeri karena Asam Urat semenjak
dengan kondisi
Jam 10.00 5 bualn yang lalu
musculoskeletal
kronis (Gout P : klien mengatakan masih
Arthritis) nyeri saat kakinya dibuat jalan
jauh dan ditekuk
Q : klien mengatakan nyerinya
dirasakan seperti ditusuk
-tusuk.
R : klien mengatakan sakitnya
dirasakan pada daerah lutut
kiri
S : klien mengatakan nyerinya
pada skala 5 (nyeri sedang)
T : klien mengatakan nyeri
yang dirasakan hilang timbul

O : klien tampak meringis apabila


menekuk lutut kirinya. Kadar
Asam Urat 9mg/dl. Terlihat
adanya kemerahan dan bengkak
disekitar lutut kiri.
TTV : TD : 140/90 mmhg N : 80
x/menit S : 36,80C R : 20 x/menit

A : masalah nyeri kronis belum


teratasi

P : intervensi dilanjutkan
2. Rabu, 24 Nyeri kronis S: klien mengatakan nyerinya
maret 2021 berhubungan berkurang setelah diberi kompres
dengan kondisi
10.00 hangat
musculoskeletal
kronis (Gout P : klien mengatakan masih
Arthritis) nyeri saat kakinya dibuat jalan
jauh dan ditekuk tetapi tidak
terlalu nyeri seperti kemarin
Q : klien mengatakan nyerinya
dirasakan seperti ditusuk
-tusuk.
R : klien mengatakan sakitnya
dirasakan pada daerah lutut
kiri
S : klien mengatakan nyerinya
pada skala 4 (nyeri sedang)
T : klien mengatakan nyeri
yang dirasakan hilang timbul

O : klien terlihat lebih rileks, klien


terlihat lebih nyaman setelah
lututnya diberi bantalan
TTV : TD : 140/90 mmhg N : 80
x/menit S : 36,80C R : 20 x/menit
A : masalah tnyeri kronis teratasi
sebagian

P : intervensi dilanjutkan
3. Kamis, 25 Nyeri kronis S: klien mengatakan nyeri
maret 2021 berhubungan berkurang
dengan kondisi
10.00 P : klien mengatakan masih
musculoskeletal
kronis (Gout nyeri saat kakinya dibuat jalan
Arthritis) jauh tetapi tidak terlalu nyeri
seperti kemarin tapi jika dibuat
jalan tidak terlalu jauh sudah
tidak nyeri
Q : klien mengatakan nyerinya
dirasakan seperti ditusuk
-tusuk.
R : klien mengatakan sakitnya
dirasakan pada daerah lutut
kiri
S : klien mengatakan nyerinya
pada skala 3(nyeri ringan)
T : klien mengatakan nyeri
yang dirasakan hilang timbul

O : klien terlihat lebih rileks, klien


terlihat lebih nyaman. Kadar
Asam Urat 8,4 mg/dl. Terlihat
adanya kemerahan disekitar lutut
kiri.
TTV : TD : 140/90 mmhg N : 80
x/menit S : 36,80C R : 20 x/menit

A : masalah teratasi Sebagian

P : intervensi dilanjutkan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN NYERI PADA LANSIA DI DUSUN BUARAN RT. 01 RW. 09 DESA

KEBOGUYANG KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO

Di susun oleh :

FARISATUL FATHQIYAH

(201804002)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO

TAHUN 2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


MANAJEMEN NYERI PADA LANSIA

Bidang Study : Keperawatan Lansia

Topik : Manajemen Nyeri

Sub-Topik : Penyuluhan tentang Manajemen Nyeri pada Lansia

Sasaran : Tn.S dan keluarga di Dsn.Buaran RT.01 RW.09 Ds.Keboguyang


Kec.Jabon Kab.Sidoarjo

Tempat : Ruang tamu rumah Tn.S Dsn. Buaran RT.01 RW.09

Hari/tanggal, Jam : Selasa/23 Maret 2021 jam 08.00 wib

Waktu : 1 x 45 menit

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 45 menit, pasien dan keluarga memahami dan
mampu menjelaskan tentang Manajemen Nyeri

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan peserta mampu :
1) Menngetahui pengertian Nyeri
2) Menngetahui tujuan Manajemen Nyeri
3) Menngetahui cara-cara sederhana mengatasi Nyeri
4) Mendemonstrasikan cara-cara mengatasi Nyeri

3. Sasaran
Tn.S dan keluarga di Dsn.Buaran RT.01 RW.09 Keboguyang Jabon Sidoarjo

4. Materi
Terlampir

5. Metode
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya Jawab

6. Media
 Poster
 Flyer
 Leaflet

7. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
1. 2 Pendahuluan  Tn.S dan keluarga
menit
 Mempersiapkan peserta, menyiapkan diri stay di
dan materi ruang tamu

2. Pembukaan
5 menit
 Membuka kegiatan dengan  menjawab salam
mengucapkan salam  mendengarkan
 Memperkenalkan diri  memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari  menerima leaflet dan
penyuluhan membacanya
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan
 Membagikan leaflet
3. 30 Pelaksanaan  Memperhatikan
menit
 Menjelaskan pengertian  Memperhatikan
Nyeri  Bertanya dan
 Menjelaskan tujuan mendengarkan penjelasan
Manajemen Nyeri  Memperhatikan
 Menjelaskan cara-cara  Memperhatikan
sederhana mengatasi Nyeri  Memperhatikan
 Mendemonstrasikan cara-  Bertanya dan
cara mengatasi Nyeri mendengarkan penjelasan

4. 10 Menit Evaluasi :  menjelaskan pengertian


 meminta peserta untuk
Nyeri
menjelaskan pengertian
 menyebutkan minimal dua
Nyeri
tujuan Manajemen Nyeri
 meminta peserta untuk
 menjelaskan cara-cara
menjelaskan tujuan
sederhana mengatasi Nyeri
Manajemen Nyeri
 mendemonstrasikan cara-
 meminta peserta untuk
cara mengatasi Nyeri
menjelaskan cara-cara
sederhana mengatasi Nyeri
 meminta peserta untuk
mendemonstrasikan cara-
cara mengatasi Nyeri

5. 1 Menit Terminasi  mendengarkan dan


 Mengucapkan ucapan menjawab salam
terima kasih atas partisipasi
yang telah diberikan dan
salam penutup

8. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Kehadiran peserta 100 %
 Persiapan alat dan media penyuluhan dan demonstrasi
2. Evaluasi Proses
 Moderator, penyuluh, observer, fasilitator dan peserta mampu menjalankan fungsi
dan perannya dengan baik.
 Peserta antusias dalam mendengarkan penyuluhan dengan kriteria : menyimak
penyaji dalam menyampaikan materi, peserta aktif dalam diskusi dengan bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji.
 Peserta mendengarkan penjelasan yang disampaikan penyaji dan bertanya tentang
hal-hal yang belum dimengerti.
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan penyaji.

Lampiran 1 : Bahan Materi


Lampiran 2 : Leaflet

9. Daftar Pustaka
Elizabeth, Anderson. 2006.Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik. EGC:
Jakarta.
LAMPIRAN MATERI

1. Konsep Lansia dan Perubahan System Tubuh Pada Lansia

Lanjut usia (lansia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu

proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi

dengan stress lingkungan. Seseorang dikatakan lanjut usia apabila usianya lebih dari

65tahun ke atas (Efendi dan Mahfudin 2009).

Lansia merupakan tahap akhir perkembangan pada daurkehidupan manusia yang

merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Perubahan-

perubahan fisiologis maupun psikososial, akan berpotensi pada masalah kesehatan baik

secara umum maupun kesehatan jiwa(Maryam dkk 2008).

Perubahan Sistem Tubuh Lansia (Nugroho, 2008)

a) Perubahan Fisik

1) Perubahan pada kulit : kulit wajah, leher, lengan, dan tangan menjadi lebih

kering dan keriput, kulit di bagian bawah mata membentuk seperti kantung dan

lingkaran hitam dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas, warna merah

kebiruan sering muncul di sekitar lutut dan di tengah tengkuk.

2) Perubahan otot : pada umumnya otot orang berusia madya menjadi lembek dan

mengendur di sekitar dagu, lengan bagian atas, dan perut

3) Perubahan pada persendian : masalah pada persendian terutama pada bagian

tungkai dan lengan yang membuat mereka menjadi agak sulit berjalan

4) Perubahan pada gigi : gigi menjadi kering, patah, dan tanggal sehingga kadang-

kadang memakai gigi palsu

5) Perubahan pada mata : mata terlihat kurang bersinar dan cenderung

mengeluarkan kotoran yang menumpuk di susdut mata, kebanyakan menderita

presbiop atau kesulitan melihat jarak jauh, menurunnya akomodasi karena

menurunnya elastisitas mata

6) Perubahan pada telinga : fungsi pendengaran sudah mulai menurun, sehingga

tidak sedikit yang mempergunakan alat bantu pendengaran. mulai terjadi

penurunan. Penurunan ini bisa berlangsung secara perlahan bahkan bisa terjadi

secara cepat tergantung dari kebiasaan hidup pada masa usia muda.
7) Perubahan pada sistem pernafasan : nafas menjadi lebih pendek dan sering

tersengal-sengal, hal ini akibat terjadinya penurunan kapasitas total paru-paru,

residu volume paru dan konsumsi oksigen basal, ini akan menurunkan

fleksibilitas dan elastisitas dari paru. Selain ganggunan fisik yang bisa terlihat

secara langsung, dengan bertambahnya usia sering pula disertai dengan

perubahan-perubahan akibat penyakit kronis, obat-obat yang diminum akibat

operasi yang menyiksa kesusahan secara fisik dan psikologis.

Beberapa gangguan fisik pada bagian dalam tersebut seperti :

1) Perubahan pada sistem syaraf otak : umumnya mengalami penurunan ukuran,

berat, dan fungsi contohnya kortek serebri mangalami atropi.

2) Perubahan pada sistem cardiovascular : terjadi penurunan elastisitas dari

pembuluh darah jantung dan menurunnya cardiac out put

b) Perubahan Mental

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental:

1) Kenangan (Memory)

2) Intelligent Quention (IQ)

c) Perubahan Psikososial

1) Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awarness of mortality)

2) Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih

sempit.

3) Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic depriviation)

4) Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit bertambahnya biaya

pengobatan.

5) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.

6) Gangguan saraf pancaindera, timbul kebutaan dan ketulian.

7) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.

8) Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan

keluarga.

9) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri,

perubahan konsep diri.


2. Manajemen Nyeri

1. Definisi

Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri

merupakan suatau ketidaknyamanan yang meningkat dan sensasinya sangta

subyektif, serta menimbulkan gangguan dan perubahan aktivitas fisik, psikis yang

meliputi emosi, pola fikir dan sebagainya

2. Tujuan Manajemen Nyeri

a) Mengatasi nyeri akut atau nyeri kronis

b) Memberikan rasa nyaman

c) Mengurangi ketergantungan pasien pada obat-obatan penghilang rasa sakit

3. Cara Sederhana Mengatasi Nyeri

a) Distraksi (pengalihan pada hal-hal lain sehingga lupa terhadap nyeri sedang

dirasakan)

Contoh :

1) Membayangkan hal-hal yang indah

2) Membaca buku, koran sesuai yang disukai

3) Mendengarkan music, radio dan lain-lain

b) Relaksasi

Tiga hal penting dalam relaksasi adalah :

1) Posisi yang tepat

2) Pikiran tenang

3) Lingkungan tenang

Teknik relaksasi :

1) Menarik nafas dalam

2) Keluarkan perlahan-lahan dan rasakan

3) Nafas beberapa kali dengan irama yang normal

4) Ulangi nafas dalam dengan konsentrasi pikiran

5) Setelah rileks, nafas pelan

c) Stimulasi kulit

Strategi penghilang nyeri tanpa obat yang sederhana yaitu dengan menggosok

kulit. Masase adalah stimulasi kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan
pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena

masase membuat relaksasi otot.

Anda mungkin juga menyukai