Oleh:
Anggia Damayanti
NIM 152310101243
I. Identitas Klien
Nama : Tn. K No. RM : 27.86.64
Umur : 60 tahun Pekerjaan : Petani
Jenis : Laki-laki Status : Kawin
Kelamin Perkawinan
Agama : Islam Tanggal MRS : 30 Januari 2018
Pendidikan : SD Tanggal : 30 Januari 2018
Pengkajian
Alamat : Jtigono, Kunir Kab. Sumber Informasi : Tn. K dan istri
Lumajang
BAB
Sebelum sakit Saat di RS
Frekuensi 2-3 kali sehari 1 kali setiap dua hari
Jumlah - -
Konsistensi Lunak Lunak
Warna Kuning Kuning
Bau Bau Aromatik Bau Aromatik
Karakter - -
Alat bantu - -
Kemandirian Mandiri Dibantu istri saat
mobilisasi ke kamar
mandi
Interpretasi :
Klien tidak memiliki gangguan BAB dan BAK hanya saja mobilisasi yang
masih dibantu oleh istri karena klien merasakan nyeri pada pangkal
pahanya.
4. Pola aktivitas & latihan:
Sebelum sakit klien melakukan pekerjaannya secara mandiri. Setelah mrs,
klien hanya berbaring di tempat tidur dan sesekali mobilisasi ke kamar
mandi yang masih dibantu oleh istri klien.
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi / ROM V
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:
dibantu alat, 4: mandiri
Status Oksigenasi: Tidak terpasang alat bantu pernafasan.
Fungsi kardiovaskuler: Denyut nadi mengalami peningkatan ketika nyeri
timbul, tekanan darah klien cenderung selalu tinggi.
Terapi oksigen: klien tidak menggunakan terapi oksigen
Interpretasi: klien mengalami kesulitan dalam berpindah sehingga
membutuhkan bantuan orang lain
5. Pola tidur & istirahat
Durasi: 6-7 jam
Gangguan tidur: klien susah tidur ketika merasakan nyeri pada pangkal
pahanya.
Keadaan bangun tidur: pada saat pengkajian dilakukan klien mengatakan
saat bangun tidur klien merasa segar
Interpretasi: klien mengalami gangguan tidur karena terkadang merasa
nyeri.
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori:
Klien masih dapat mengingat identitas dirinya dan anggota keluarganya
Fungsi dan keadaan indera:
Klien masih dapat melihat, mendengar suara yang ada disekitarnya,
meraba, dan merasakan rangsangan
Interpretasi: Pola kognitif dan perceptual Tn. K masih berfungsi secara
normal.
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri :
Tn. K merasa tidak nyaman dengan benjolan dan nyeri pada pangkal paha
kirinya, sehingga saat melakukan kegiatan dan pekerjaan klien sehari-hari
klien merasa terganggu.
Identitas diri :
Tn. K dapat menyebutkan identitas dirinya berupa nama, usia, alamat,
serta pekerjaannya.
Harga diri :
Tn. K tidak merasa sungkan mengungkapkan penyakitnya dan
menceritakan riwayat penyakit yang pernah dialami.
Ideal Diri :
Tn. K merasa sedih karena tidak dapat beraktivitas seperti biasanya akan
tetapi klien tetap bersemangat untuk kesembuhannya.
Peran Diri :
Sebelum sakit Tn. K melakukan perannya sebagai kepala rumah tangga
dengan baik.
Interpretasi :
Tn. K merasa cemas tidak bisa menjalankan aktivitas harian akibat nyeri
yang dirasakan dan klien masih bersemangat untuk kesembuhannya
8. Pola peran & hubungan
Klien tidak dapat melakukan perannya sebagai kepala rumah tangga
dengan baik saat sakit. Hubungan klien dengan keluarganya baik.
Interpretasi: Pola peran Tn. K sedikit terganggu karena tidak dapat
melakukan tugasnya sebagai kepala rumah tangga saat sakit dan hubungan
klien dengan keluarganya tidak terganggu.
9. Pola manajemen koping-stress
Tn. K menanggapi penyakit yang dideritanya bukan hal baru mengingat 5
tahun sebelumnya, Tn. K juga pernah dirawat dengan penyakit yang sama.
Interpretasi : Tn. K bisa memajemen stress dengan baik
10. Sistem nilai & keyakinan
Tn. K menjalani ibadahnya dengan berbaring
Interpretasi :
Tn. K tidak dapat menjalani pola spiritualnya dengan normal dan terpaksa
menggunakan alternatif lain karena rasa nyerinya pada bagian lipat paha
sehingga sakit saat terjepit.
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Klien mengatakan kaki sebelah kanan sedikit nyeri
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 140/80 mm/Hg
- Nadi : 60 X/mnt
- RR : 24 X/mnt
- Suhu : 36,3 OC
- SPO2 :-
Interpretasi :
Tekanan darah klien menunjukkan hasil yang tinggi (hipertensi)
sedangkan nadi dan laju napas klien menunjukkan nilai normal.
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Inspeksi: bentuk simetris antara kanan dan kiri, bentuk lonjong, tidak ada
lesi, persebaran rambut merata dan warna rambut hitam dan putih.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
2. Mata
Inspeksi: sklera tidak ikterik, mata kanan kiri isokor, konjungtiva tidak
anemis
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
3. Telinga
Inspeksi: warna kulit telinga sama dengan sekitarnya, tidak ada luka,
telinga tampak bersih
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi: hidung simetris, pernapasan tidak ada cuping hidung, hidung
tampak bersih
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
5. Mulut
Inspeksi: bibir normal, warna bibir merah, tidak ada luka pada bibir dan
mulut, mulut cukup kotor, tidak ada pendarahan
6. Leher
Inspeksi: warna leher sama dengan kulit sekitarnya, tidak ada luka, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi: nadi karotis teraba, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau
benjolan.
7. Dada
Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada bekas luka, pengembangan dada
simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan dada, tidak teraba massa,atau benjolan
8. Abdomen
Inspeksi: warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, bising usus 3-
35x/menit.
Palpasi: terdapat nyeri tekan region kiri bawah akibat dari luka insisi tetapi
klien menolak untuk menunjukkannya.
9. Urogenital: Tidak terpasang kateter
10. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas: tangan kanan dan kiri normal,
b. Ekstremitas bawah: nyeri pada sekitar pangkal paha jika kaki ditekuk
keatas.
11. Kulit dan kuku
Inspeksi: warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, kuku CRT < 2 detik,
kuku bersih, tidak ada luka.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan kecuali pada pangkal paha bagian kiri, tidak
ada massa, turgor kulit elastis dan lembab, akral hangat
12. Keadaan lokal
Klien merasa lemah dan nyeri pada bagian pangkal paha kiri.
V. Terapi
NO Jenis terapi Farmako Dosis dan Indikasi dan Kontra Indikasi Efek samping Implikasi
dinamik dan rute Keperawatan
farmako kinetik pemberian
1. Ringer Sumber Intravena Indikasi: Panas, infeksi pda Anjurkan klien
Laktat 500 elektrolit dan air (infus) Mengembalikan keseimbangan tempat penyuntikan, untuk minum
ml untuk hidrasi elektrolit pada dehidrasi. trombosis vena atau banyak
tubuh. Kontraindikasi: flebitis yang meluas
Hipernatremia, kelainan ginjal, dari tempat
kerusakan sel hati, laktat asidosis. penyuntikan,
ekstravasasi
2 Ranitidine Obat golongan 1 x 50 mg Indikasi: lihat keterangan di Anjurkan klien
HCl 50 mg H2 bloker per 8 jam tukak lambung dan tukak atas; takikardi untuk makan
digunakan untuk (3x sehari)duodenum, refluks esofagitis, (jarang), agitasi, sedikit tapi sering
mengurangi via IV dispepsia episodik kronis, tukak gangguan
produksi asam akibat AINS, tukak duodenum penglihatan,
lambung. karena H.pylori, alopesia, nefritis
sindrom Zollinger-Ellison, kondisi interstisial (jarang
lain dimana pengurangan asam sekali)
lambung akan bermanfaat.
Kontraindikasi:
penderita yang diketahui
hipersensitif terhadap ranitidi
3 Furamin 10 1 x sehari Indikasi:
ml drip infus Defisiensi vit B1, spt, beri-
beri, neuritis.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas
4 Antrain 3 x 1 Indikasi: Mengantuk, Latih teknik
1000 mg ampul/ Untuk menghilangkan nyeri amnesia, relaksasi
hari terutama kolik dan setelah operasi ketergantungan obat,
via IV Kontraindikasi: pandangan kabur,
Gangguan jiwa berat, hipotensi,
kecenderungan perdarahan, agranulositosis,
porfiria, hipersensitif terhadap reaksi alergik.
derivat Pirazolon, Hamil dan
menyusui, Tekanan darah kurang
dari 100 mmHg.
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
Anggia Damayanti
NIM 152310101243
Lampiran 11
ANALISA DATA
DIAGNOSA PRE OPERASI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN