Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

K
DENGAN POST OP CA THYROID DI RUANG MAWAR
RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Disusun Oleh :

ARU PALAKA
J230181053

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018

| Ners XIX UMS 1


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K
DENGAN POST OP CA THYROID DI RUANG MAWAR
RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

A. IDENTITAS DIRI
1. Klien
Nama : Ny.K
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Jawa
Sumber informasi : klien dan keluarga
Tanggal pengkajian : 23 juni 2018
Tanggal masuk RS : 17 juni 2018
No CM : 510246
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. E
Umur : 43 tahun
Alamat : Guworejo Rt 12/003
guworejo, karangmalang Sragen
Hubungan dengan klien : suami

B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama Saat Masuk RS
Pusing
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Sebelum Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan benjolan leher ± 3 bulan
terasa nyeri , pusing dan demam. Sebelum datang ke rumah sakit klien hanya
beristirah namun k keluhannya tidak ada perubahan sama sekali kemudian klien
datang ke poli uncologi tanggal 17 juli 2018 pukul 15 :12. Diperiksa ke UGD
RSUD dr. Soehadi projonegoro sragen terpasang cairan infus Ringer Laktat

| Ners XIX UMS 2


(RL) 2 0 tpm, Ranitidin 50 mg/12 jam, Keterolac 30 mg/12 jam, oxtercid mg 1
vial TD : 120/80 mmHg, N: 99 x/menit, S : 37,4 oC ,RR : 23 x/menit
Dan dipindahkan di ruang mawar pada tanggal 20 juli 2018 terpasang infus RL
20 tpm dan inj oxteroid 3 x 750 mg, ranitidin 2 x 1 ampul, asam traneksamat 3 x
500 mg ,injeksi dexketoprofen 25 mg/8jam , Ondancentron 4 mg/8 jam
TD : 120/80 mmHg, N: 99 x/menit, S ;37,4 oC ,RR : 23 x/menit.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit. Pasien mengatakan
tidak memiliki riwayat hipertensi, DM, asma dan alergi obat tertentu.
4. Riwayat Kasus Kelolaan

Terapi / Tindakan yang


Tanggal Dx Medis Pemeriksaan Penunjang
dilakukan
20 juli 2018 TB paru Lab oxteroid 3 x 750 mg,
Rongen thorak ranitidin 2 x 1 ampul
asam traneksamat 3 x
500 mg
C. PENGKAJIAN SAAT INI
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan :
Klien mengatakan kesehatan sangat penting karena kekurangan informasi
membuat pasien dan keluarga tidak begitu paham tentang penyakit yang diderita
klien. Dalam mencegah penyakit yang dialamai yaitu minum obat secara teratur,
istirahat yang cukup.
2. Pola Nutrisi/ Metabolik :

Intake makan Sebelum masuk RS Selama masuk RS


Keluhan Tidak muntah Tidak muntah
Berapa kali 3 x sehari 3 x sehari
Jumaah makan 1 porsi 1 porsi
Makanan selingan Buah Buah
Kebiasaan makan Makan sayur lauk dan pauk Diit dari rumah sakit
Makanan yang disukai Ayam Ayam
Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
A : 53 kg TB : 150 cm IMT : BB/TB2 (m) = 53/1.52 = 23 (normal) LILA = 23 cm
B : Hb : 13.30 g/dL Ht : 40.9 %
Trombosit : 326 ribu/uL leukosit : 8.90 ribu/uL
Neutrofil : 46.2 % total Lymphosit : 2.75 ribu/uL

| Ners XIX UMS 3


C : kulit tampak kering
Turgor kulit kembali > 2 detik
Konjugtiva : tidak anemis
Sklera : aniterik
D : Bubur lunak
Di habiskan 1 porsi

Intake minum Sebelum masuk RS Selama masuk RS


Keluhan Tidak ada Tidak ada
Berapa kali 6-7x /sehari 3-4 x /sehari
Jumlah minuman 1500 cc 750 cc
Minuman selingan Tidak ada Tidak ada
Kebiasaan minum Minum air putih dan teh Minum air putih dan teh
Minuman yang disukai Jahe hangat Teh hangat
Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
BB : 53 kg TB : 150 cm IMT : BB/TB2 (m) = 53/1.52 = 23 (normal)
Balance cairan
Input : 750 cc
Infus = jumalah tetesan x waktu x 24 jam = 20 x 60 x 24 = 1920
Faktor tetes 15
Output :
BAK : 1300 cc
IWL : (15 x BB)/24 jam : (15 x 53)/24 = 34 cc
Input – (output + IWL) : (750+1920 ) – ( 1300 + 34 ) = 2140 – 2275 = +1336
3. Pola Eliminasi
a. Buang air besar

Sebelum masuk RS Selama di RS


Keluhan Tidak ada BAB lancar
Berapa kali 3 x BAB Blm BAB
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning Kuning
Menggunakan alat bantu Tidak Tidak

b. Buang air kecil

Sebelum masuk RS Selama di RS


Keluhan Tidak ada Tidak ada
Berapa kali 5/4 x/hari 5/4 x/hari
Jumlah 1300 cc 1300 cc
Konsistensi Khas Khas
Warna Kuning kuning
Menggunakan alat bantu Tidak Tidak

| Ners XIX UMS 4


4. Pola Aktivitas dan Latihan :

Kemampuan perawatan Sebelum sakit Saat pengkajian


diri 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan/minum  
Mandi  
Toileting  
Berpakaian  
Mobilitas di tempat tidur  
Berpindah  
Ambulasi/ROM  
Keterangan:
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = tergantung total
Tingkat ketergantungan

5. Pola Tidur dan Istirahat

Sebelum masuk RS Selama di RS


Lama tidur 5-6 jam/hari 5-6 jam/hari
Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
Perasaan saat bangun tidur Seger Seger

6. Pola Perceptual
a. Penglihatan : tidak memakai alat bantu, kedua mata simetris
b. Pendengaran : tidak memakai alat bantu pendengaran, masih mampu
mendengar dengan jelas
c. Pengecapan : pengecap normal masih bisa merasakan asam,manis, asin
d. Penciuman : penciuman baik, masih mampu mencium bau kayu minyak
putih
e. Sensasi : dapat membedakan air hangat dan air putih dan ketika di cubit
masih merakan nyeri
Nyeri P : biologis Q : cenut-cenut R : leher

| Ners XIX UMS 5


S:3 T : hilang timbul

7. Pola persepsi diri (Pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri):
 Gambaran diri
Pasien mengatakan “ saya senang saya meskipun saya terlihat sudah di operasi
namun ini adalah hidup yang harus saya jalani ”.
 Identitas diri Pasien
mengatakan “ saya bersyukur diciptakan sebagai seorang perempuan dan saya
bangga pada diri saya dan saya selalu bersyukur apa yang saya jalani sekarang
ini adalah suatu nikamat sehingga saya bisa taat ibadah ke pada Allah SWT ”.
 Peran diri Pasien mengatakan “ saya berperan di rumah sebagai ibu rumah
tanggga dan selalu mengurusi suami dan anak-anak saya”.
 Ideal diri Pasien
mengatakan “ harapan saya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai ibu dari anak-
anak saya tabah dan ihklas tentang penyakit yang saya derita”.
 Harga diri Pasien
mengatakan “ saya senang semua keluarga mendukung saya  dan saya merasa di
perhatikan dan saya ingin cepat sembuh serta segera beraktifitas seperti biasanya
lagi
8. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Klien adalah sorang ibu yang memiliki 2 anak 1 laki dan 1 perempuan.
9. Pola peran-hubungan (komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan
keuangan)
Saat sakit hubungan pasien dengan keluarga tetap harmonis terbukti anak serta
sanak familinya tetap menjaga pasien di Rs.
10. Pola manajemen koping stress (perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir
ini)

| Ners XIX UMS 6


Klien merupakan seorang ibu yang jika di hadapai suatu masalah untuk
menenagkan jiwa yaitu berdiam diri dan selalu taat beribadah. Dan klien percaya
bahwa penyakitnya akan sembuh. Dan pasien percaya ini semua adalah coban yang
dari maha kuasa.
11. Sitem nilai dan keyakinan (spriritual): pandangan klien tentang agama, kegiatan
keagamaan, dll).
Klien mengatakan ini adalah coban dari allah, selalu sabar, istiqomah ,ihklas dan
selalu bersyukur.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : pasien lemah TD : 120/80 mmHg, N: 80x/menit, S ;36,1
o
C ,RR : 22 x/menit.
2. Kesadaran : composmestis GCS : 15 ( E4 V5 M6 )
3. Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg
RR : 22 x/m
N : 80 x/m
S : 36,1 0C
4. Kepala : tidak ada benjolan, warna kulit kepala sawo matang, tidak ada
deformitas, ukuran pupil 2 mm, bereaksi terhadap cahaya
5. Leher : tidak ada gangguan menelan, tidak ada benjolan, tidak ada
Pembengkakan kelenjar tyroid, JVP tidak ada peningkatan.
6. Thorax
a. Paru - paru
Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, paru – paru simetris
mengembang saat ekspansi (focal fremitus) , tidak ada
kelainan bentuk seperti kifosis, lordosis, scoliosis.
Palpasi : bagian sisi kanan dan kiri terdapat fibrasi/getaran, vokal
fremitus kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak terdengar suara tambahan
b. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

| Ners XIX UMS 7


Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, IC teraba pada
ruang intercostalis V (di antara costa V dan costa VI) dan
segaris dengan mid calavicula kiri. 
Perkusi : tidak terjadi pembesaran jantung, batasan jantung kanan
dan kiri, Kanan atas: SIC II Linea Para Sternalis Dextra,
Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra, Kiri
atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra, Kiri bawah: SIC
IV Linea Medio Clavicularis Sinistra
Auskultasi : tidak ada suara tambahan,reguler., S1 (lub), S2 (dup),
S3 (lub…dub…dee…), S4 (dee…lub…dub…)
c. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada penonjolan tidak ada asites.
Auskultasi : bising usus 16 x/menit
Palpasi : ada nyeri tekan saat lepas Di kuadrant 1
Perkusi : timpani, tidak ada masa.
d. Inguinal : tidak ada benjolan –benjolan di perut dan paha
e. Genetalia dan perianal : tidak terpasang kateter
f. Esktremitas
Kekuatan otot :
4 4
4 4
Refleks : spontan
Odema : tidak ada
Kulit : kering, tidak ada luka, tidak ada pradangan.
Turgor : kembali dalam dua detik

| Ners XIX UMS 8


E. PROGRAM TERAPI

No Obat Golongan obat Dosis Rute Farmakologi


1 Renger laktat IVFD 20 tpm Infuse IV Untuk
(mikro) line mengembalikan
keseimbangan
elektrolit pada
dehidarasi
2 oxtercid Duretik poten 750 g IV Infeksi saluran
nafas atas
termasuk
pneumonia,
infeksi genital
dan urinari, kulit
dan struktur kulit,
tulang dan sendi,
gonorrhoea tanpa
komplikasi dan
uretritis
gonorrhoea,
septikemia dan
meningitis
bakterial,
profilaksis pra-
operasi
3 Ranitinde H-2 antagonis 50 mg/12 IV Untuk pengobatan
jam tukak lambung
dan duodenum
akut, refluks
esofagus,
keaadaan
hipersekresi asam
lambung
patologis seperti
pada sindroma
zollinger-ellison,

| Ners XIX UMS 9


hipersekresi pasca
bedah.
4 Ondancentron Antagonis 4 mg/12 IV Mengatasi mual
serotonin 5-HT3 jam dan muntah
karena
kemoterapi,radiot
erapi dan operasi
5 Asam Antifibrinolitik 3 x 500 mg IV Gunakan untuk
traneksamat meredakan nyeri
dan intensitas
ringan hingga
menengah.
6 dexketoprofen Obat 3x 25mg/8 IV Gunakan untuk
antiinflamasi jam meredakan nyeri
nonsteroid dan intensitas
(OAINS) ringan hingga
menengah.

1 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan : 18/07/2018 jam : 09.47

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interprestasi


HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.52 g/dL 11,5 – 16,5 Normal
Eritrosit 4.79 jt/µL 4,04 – 6,13 Normal
Hematokrit 41.4 % 37,7 – 53,7 Normal
Index Eritrosit
MCV 86.4 fL 80 – 97 Normal
MCH 28.2 pg 27 – 31,2 Normal
MCHC 32.7 g/dL 31,8 – 35,4 Normal
Leukosit 8.69 ribu/µL 4,5 – 11,5 Normal
Trombosit 223 ribu/µL 150 – 450 Normal
RDW – CV 13.13 % 11,5 – 14,5 Normal
MPV 6.073 fL 0 – 99,9 Normal
Hitung Jenis
Neutrofil 59.5 % 37 – 80 Normal
Limfosit 32,2 % 19 – 48 Normal
Monosit 5.9 % 0 ~ 12
Eosinofil 1.6 % 0~7
Basofil 0.8 % 0 ~ 2.5
Total neutrofil 5.169 ribu/µL 1.5 ~ 7
Total lymphosit 2.79 ribu/µL 1 ~ 3,7
Total monosit 0.52 ribu/µL

| Ners XIX UMS 10


Total eosinofil 0.1 ribu/µL
Total basofil 0.07
Golongan Darah O
HEMOSTASIS
PT 11.5 Detik 11 ~ 16
INR 0.87 0.81 ~ 1.19
APTT 29.6 Detik 25 ~ 40
KIMIA KLINIK
Glukosa darah
GDS 117 mg/dL < 200 Normal
Fungsi hati
AST (SGOT) 31 UI < 31
ALT (SGPT) 33 U/I < 32
Fungsi ginjal
Ureum 29,6 mg/dL 10 – 50 Normal
Kreatinin 1,37 mg/dL 0,60 – 1,1 Normal
IMUNOSEROLOGI
TEST VCT
ANTIBODI
REAGEN RDT
Reagen 1 Non reaktif
HASIL AKHIR Non reaktif Non Reaktif
Hepatitis Marker
Non reaktif 0.19 Non Reaktif index < 1.00
HbsAg
S/CO Reaktif Index >1.00

Tanggal Pemeriksaan : 19/07/2018 jam : 10.22

Pemeriksaan ECG
Tanggal 19 juni 2018 jam : 09.00
ECG iskemik inferior
Ada infrak (sumbatan) di Inferior di lead 2, 3, AVF

| Ners XIX UMS 11


2. ANALISA DATA

No Hari/Tanggal Data Fokus Etiologi Problem


1. Senin DS : pasien Agen injury Nyeri akut
23-07-2018 mengatakan biologis
nyeri di leher
setalah post op
DO : P : biologis
Q : cenut-cenut
R : leher
S:3
T : hilang
timbul
RR :23 x/menit
2. Senin DS : klien mengatakan Luka post op Resiko infeksi
23-07-2018 di lehernya mulai
ada kemerahan
DO : tampak ada luka
Insisi di bagaian
Leher
TD : 120/80
mmHg
RR : 22 x/m
N : 80 x/m
S : 36,1 0C

3 Senin DS : klien mengatakan Status ansietas


23-7-2018 takut dan cemas kesehatan
dengan luka
setelah post op
DO : pasien terlihat
cemas dan takut

| Ners XIX UMS 12


tentang lukanya
TD : 120/80
mmHg
RR : 27 x/m
N : 99 x/m
S :
36,1 0C

3. PRIORITAS DIAGNOSA

1. Nyeri akut berhubungan dengan Agent injuri biologi.


2. Resiko infeksi berhubungan dengan luka post op
3. ansietas berhubungan dengan status kesehatan
3. RENCANA KEPERAWATAN (Planning)

Diagnosa
No Tujuan Perencanaan
keperawatan Rasional
I Nyeri akut Pain level (1605) 1. Lakukan
berhubungan Setelah dilakukan pengkajian 1. Untuk
dengan Agen tindakan keperawatan nyeri mengetahui
injury biologis selama 3 x 8 jam komprehansif tingkat kuantitas
(00132) diharapkan masalah yang meliputi nyeri
nyeri akut teratasi lokasi, 2. Untuk
dengan kriteria hasil : karakteristik, mengurangi
 adanya penurunan durasi, tingkat nyeri
intensitas nyeri (4) frekuansi 3. Untuk
kualitas atau mengetahui
 ketidaknayaman
berat nyeri dan pemberian
akibat nyeri faktor analgesik yang
berkurang (4) pencetus. tepat dan dapat
 menyatakan rasa 2. Kendalikan menurunkan
nyaman setelah faktor intensitas nyeri
nyeri berkurang (4) lingkungan 4. Untuk
Ket : yang dapat mengontrol dan
1 :tidak pernah mempengaruhi mengurangi
menunjukan respons pasien keadaan nyeri.
2 : jarang terhadap
menunjukkan ketidaknyama
3 : kadang – nan (misalnya,
kadang suhu, ruangan,

| Ners XIX UMS 13


menunjukkan pencahayaan,
4 : sering suara bising).
menunjukkan 3. Tentukan
5 : secara analgesik
konsisten sebalumnya
menunjukkan rute pemberian
dan dosis
untuk
mencapai hasil
pengurangan
nyeri yang
optimal
4. Kurangi atau
eliminasi
faktor-faktor
yang dapat
mencetuskan
atau
meningkatkan
nyeri
(misalnya,
ketakutan,
kelelahan,kaad
aan mononton
atau kurang
pengetahuan)

2. Resiko infeksi Knowledge: infection Perlindungan


b.d luka post op control (0708) infeksi (6550)
(00004) Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Untuk
tindakan keperawatan adanya tanda mengetahui
selama 1x8 jam dan gejala apakah ada
diharapkan resiko infeksi infeksi atau
infeksi teratasi dengan sistemik dan tidak
kriteria hasil : lokal 2. Untuk
 Klien bebas dari 2. Monitor mengetahui
tanda dan gejala kerentanan kondisi terhadap
infeksi(4) terhadap infeksi
 Menunjukan infeksi. 3. Agar tidak
prilaku hidup 3. Periksa terjadi infeksi
sehat(4) kondisi setiap terhadap luka
 Menunjukan syatan bedah yang di tularkan
kemampuan untuk atau luka oleh
mencegah 4. Pertahankan mikroorganisme
timbulya infeksi(4) aseptik untuk 4. mengetahui agar
 Mendeskrispsikan pasien tidak terjadi

| Ners XIX UMS 14


proses penularan beresiko infeksi dan
panyakit,faktor yan 5. Berikan terbebas dari
mempengaruhi perawatan mikroorganisme
penularan serta kulit yang 5. untuk
penatalaksanaanya. tepat untuk mempercepat
(4) area yang proses
Ket : mengalami penyembuhan
1. = sangat berat edema pada luka.
2 = berat
3 = cukup
4 = ringan
5 = tidak ada
3. Ansietas Anxiety level (tingkat Pengurangan
berhubungan kecemasan) (1211) cemas (5820)
dengan status Setelah di lakukan 1. Gunakan 1. membuat
kesehatan. tindakan keperawatan 3 pendekatan komitmen
(00147) x 8 jam di harapkan yang tenang hubungan saling
ansietas teratasi dengan dan percaya.
kriteria hasil: menyakinkan. 2. Untuk
 Klien mampu 2. Nyatakan mengetuhui
mengidentifikasi dengan jelas keadaan
dan harapan kecamasan
mengungkapkan terhadap pasien
gejala cemas (4) prilaku klien 3. Mengetahui
 Mengidentifikasi, 3. Pahami situasi tingkat
mengungkapkan krisis yang kecemasan
dan menunjukan terjadi dari 4. Membuat
Tehnik untuk perspektif tingakat
mengontrol cemas klien motivasi klien
 Vital sing dalam 4. Puji/kuatkan bertambah.
batas normal (4) yang terbaik
 Postur secara tepat
tubuh,ekspresi
wajah, bahasa
tubuh, dan tingkat
aktivitas
menunujukan
berkurangnya
kecemasan (4)

Ket :
1. = berat
2. = cukup berat
3. = sedang
4. = ringan
5. = tidak ada

| Ners XIX UMS 15


5. IMPLEMENTASI

No
Hari/Tgl Jam Tindakan Respon Paraf
DX
I Rabu 1. Melakukan pengkajian S : pasien mengatakan Aru P
25/7/2018 nyeri komprehansif yang nyeri pada lengan
(09:00) meliputi lokasi, atas kanan post jatuh
karakteristik, durasi, terpeleset.
frekuansi kualitas atau O : pasien tampak lemas Aru P
berat nyeri dan faktor dan manahan
pencetus. nyeri
P : biologis
Q : cenut-cenut
R : leher
S:3
T : jika digerakkan
RR : 22 x/menit
(10:
15) 2. Mengedalikan faktor Aru P
lingkungan yang dapat S : klien mengatakan
mempengaruhi respons ruangannya terlalu
pasien terhadap banyak orang
ketidaknyamanan O : pasien tampak lemas
(misalnya, suhu, ruangan, Pasien tampak gelisah
pencahayaan, suara KU : composmentis
bising).

1. Menentukan analgesik
Aru P
sebalumnya rute
pemberian dan dosis untuk S : klien mengatakan
mencapai hasil Masih nyeri lengan
pengurangan nyeri yang kanan atasnya
optimal O : pasien tampak lemas

| Ners XIX UMS 16


dan
P : biologis
Q : cenut – cenut
R : lengan kanan atas
S:4
2. Mengurangi atau eliminasi T: jika digerakkan Aru P
faktor-faktor yang dapat
mencetuskan atau S : klien mengatakan
meningkatkan nyeri Takut dengan
(misalnya, ketakutan, kejadian itu takut jika
kelelahan,kaadaan terjatuh lagi
mononton atau kurang Aru P
O : pasien tampak lemas
pengetahuan) KU : composmentis
TD : 140/90 mmHg,
N : 75 x/menit,
(12:00) S : 36,5 oC
II
1. Memonitor adanya RR : 20 x/menit
tanda dan gejala
infeksi sistemik dan S: pasien
lokal mengatakan
ada nanah sedikit di
luka post op
nyenyak
O :pasien tampak
Takut jika terjadi
2. Memonitor infeksi
kerentanan terhadap
infeksi. S : pasien
Mengatakan terjadi
infeksi atau tidak
O : tampak sedikit
bernanah
3. Menghindari kontak
dengan hewan
peliharaan hewan dan S : klien mengatakan
penjamu dengan jarang berinteraksi
imunitas yang atau kontak dengan
membahayakan hewan peliharaan
(immuno O : tampak lukanya
compromised) belum kering

4. Mempertahankan
aseptik untuk pasien
beresiko. S : pasien
Mengatakan apakah
ini beresiko

| Ners XIX UMS 17


terhadap infeksi
O : duduk dengan
tidak berjongkok
pasien tidak
merasakan sakit
dan nyeri

III Kamis 26 juli 1. Mengunakan pendekatan S : klien mengatakan


2018 yang tenang dan masih takut dan
(09.30) menyakinkan. cemas jika ter jatuh
lagi
O : klien tampak masih
merasa takut dan
camas

2. Menyatakan dengan jelas S : klien mengatakan


harapan terhadap prilaku ingin sembuh dan
klien selalu memperhatikan
keselamatan jika
dalam berkerja.
O : klien tampak
memikirkan dalam
menjaga keselamatan.

3. Memahami situasi krisis


yang terjadi dari S : klien mengatakan
perspektif klien menyesal jika
melakukan aktivitas
lagi
O : pasien tampak
menyesali pasien
4. Memuji/kuatkan yang
terbaik secara tepat S : klien mengatakan
bermotivasi lagi dan
bersemgat dalam
menjalani hidup ini.
O : pasien tampak
Bersemagat lagi

| Ners XIX UMS 18


1. Evaluasi

No
Hari /
. Evaluasi TTD
Tanggal/Jam
Dx
I Jumat 27/ 7/2018 S : pasien mengatakan masih nyeri lengan kanan atasnya
(10.00) O : pasien tampak lemas dan menahan nyeri
P : biologis Q : cenut-cenut
R : leher S:3
T : jika digerakkan RR : 22 x/menit
A : masalah belum teratasi pasien dengan nyeri akut
P : lanjutkan intrvensi skala (4)
- Lakukan pengkajian nyeri komprehansif yang
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuansi
kualitas atau berat nyeri dan faktor pencetus.
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respons pasien terhadap
ketidaknyamanan (misalnya, suhu, ruangan,
pencahayaan, suara bising).
- Tentukan analgesik sebalumnya rute
pemberian dan dosis untuk mencapai hasil
pengurangan nyeri yang optimal.
II (12:00) S : klien mengatakan tidak ada pus/nanah lagi setelah
dilakukan perawatan luka
O : tidak ada luka dan pus
atau nanah setelah
post op
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intrvensi
- menghindari kontak dengan hewan peliharaan
hewan dan penjamu dengan imunitas yang
membahayakan (immuno compromised)
- Memberikan perawatan kulit yang tepat untuk
area yang mengalami edema

| Ners XIX UMS 19


III (14.45) S : klien mengatakan masih sedikit takut dan khawatir
jika terjatuh dan terpleset lagi.
O : pasien tampak tidak takut dan khawatir lagi
TD : 140/90 mmHg, N : 75 x/menit,
S : 36,5 oC RR : 20 x/menit
A : masalah teratasi sebagian dengan pasien ansietas
P : lanjutkan intrvensi
- Gunakan pendekatan yang tenang dan
menyakinkan.
- Puji/kuatkan yang terbaik secara tepat.

| Ners XIX UMS 20

Anda mungkin juga menyukai