Anda di halaman 1dari 2

Etiologi:

NAMA : ARU PALAKA Penatalaksanaan : - Peristiwa trauma tunggal (berupa


NIM : J230181053  Rekoknisi yaitu menyangkut diagnosis fraktur benturan,pemukulan,
pada tempat kecelakaan dan selanjutnya di rumah penghancuran,penekukan atau
sakit dengan melakukan pengkajian terhadap terjatuhnya dengan posisi miring, atau
riwayat kecelakaan,derajat keperahan . penarikan.
Manifestasi klinis :
 Reduksi fraktur (mengembalikan posisi tulang - Tekanan yang berulang-ulang
 Nyeri dan terus-menerus dan
keposisi anatomis) - Kelemahan abnormal pada tulang
bertambah beratnya sampai
- Reduksi terbuka
fragmen tulang di mobilisasi.
- Reduksi tertutup.
 Setelah terjadi fraktur, bagian yang Komplikasi :
 Imobilisasi
fraktur tidak dapat digunakan dan Syok, emboli lemak, sindrom
 Mempertahankan dan mengembalikan fungsi.
cenderung bergerak secara tidak kompertemen.
alamiah (gerakan luar biasa)
bukannya tetap regid seperti
normalnya. Definisi :
 Pada fraktur tulang panjang, terjadi Fraktur adalah terputusnya kontiunitas
pemendekan tulang yang jaringan tulang,tulang rawan epifisis
sebenarnya terjadi karena kontraksi dan atau tulang rawan sendi.
otot yang melekat diatas dan
dibawah tempat tidur. FRAKTUR PEMERIKSAAN PENUNJANG :
 Saat tempat fraktur diperiksa teraba Scan tulang, Pemeriksaan rotgen
adannya derik tulang dinamakan (sinar X) untuk menentukan lokasi
krepitus akibat gesekan antara fraktur, tomogram,scan
fragmen satu dengan lainnya. CT/MRI,arteriogram, hitung darah
 Pembengkakan dan perubahan lengkap.
warna lokal pada kulit yang terjadi
akibat trauma dan pendarahan yang
mengikuti fraktur NOC: Management Pain
- Mampu mengontrol nyeri
- Mampu menggunakan teknik non
farmakologi
- Mampu menggunakan
Trauma langsung Trauma tidak langsung Kondisi patologis manajemen nyeri
NIC:
1. Kaji nyeri pasien (lokasi,
fraktur karakteristik, durasi, kualitas dan
Dekontinuitas tulang
fx.presptasi)
2. Ajarkan teknik relaksasi nafas
Pergeseran fraktmen tulang
Perubahan jaringan sekitar dalam
3. Anjurkan pasien menggunakan
4. Edukasi pasien untuk teknik
Deformitas Nyeri relaksasi nafas dalam (guided
imagery, teknik music)
5. Kolaborasi pemberian analgetik
Gangguan fungsi Laserasi kulit Spasme otot
pengurang nyeri

Kerusakan Putus vena/arteri Kerusakan frakmen


Gangguan/hambatan Peningkatan teknan
intergitas kulit tulang
mobilitas fisik kapiler
Pendarahan
NOC: tissue integrity : Pelepasan histamin Tekanan sumsum tulang
NOC: belakang lebih tinggi dari
 skin and - -mucous
- Joint movement Kehilangan volume kapiler
membranes. Protein plasma
- Mobility level cairan
 Intergitas kulit yang baik hilang
- Selft care :ADLs
bisa di peratahankan
- Trasfer performance Reaksi stress klien
 Tidak ada lesi/luka pada
Kriteria hasil : Shock hipivolemik Edema
kulit
- Klien meningkatkan dalam
NIC :
aktivitas fisik
1. Jaga kebersihan kulit agar Melepaskan ketekolamin
- Mengerti tujuan dari Penekanan pembulu darah
tetap bersih dan kering
peningkatan mibilitas
- Memverbilisasikan perasaan 2. Monitor kulit akan
dalam menigkatkan adanya kemerahan. Penurunan perfusi Mobilisasi asam lemak
kekuatan dan kemampuan 3. Hindari kerutan pada jaringan
berpindah tempat tidur. Bergabung dengan
NIC: 4. Monitor status nutrisi Gangguan perfusi trombosit
1. Monitoring vital sign jaringan
pasien.
sebelum/sesudah latihan
dan lihat respons pasien emboli
saat latihan. NOC :
2. Konsultasikan dengan terapi - syok prevention
fisik tentang rencana - syok management Menyumbat pembuluh darah
ambulasi sesuai dengan Kriteria hasil :
kebutuhan. - nadi dalam batas yang diharapkan NOC :
3. Bantu klien untuk - irama jantung dalam batas diharapkan -circulation status
menggunakan tongkat saat - frekuensi nafas dlam batas normal - tissue perfusion : cereberal
berjalan dangan cegah NIC : NIC :
terhadap cedera 1. monitor status sirkulasi BP, warna kulit, suhu 1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
4. Ajarkan pasien atau tenaga
kulit, denyut jantung, HR dan ritme nadi panas/dingin/tajam/tumpul.
kesahatan lain tentang
parifer dan kapilery refill 2. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lesi
teknik ambulasi.
2. monitor tanda inadekuat oksigenasi jaringan atau laserasi
5. Berikan alat bantu jika klien
3. monitor suhu dan pernafasan. 3. Batasi gerakan pada kepala.leher, dan punggung.
memrerlukan
4. Monitor tanda awal syok 4. Kolaborasi pemberian analgetik.
5. Monitor tanda dan gejala asites.
DAFTAR PUSTAKA

E.oswari,2011, bedah dan perawatannya. Cetakan VI, Jakarta.

Keliat Anna Budi, SKp, MSC, 2010, Proses Asuhan Keperawatan, penerbit EGC, Jakarta.

Mariylnn E. Doenges, at all 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi III,penerbit EGC

Jarkarta

Priharjo Rasional, 2009, Perawatan Nyeri untuk paramedis, edisi revisi penerbit EGC,

Jakarta

Rasjad Chaeruddin, Ph.D. Prof, 2009, ilmu bedah ortopedi, cetakan IV,penerbit bintang Lamumpatuc,

Makassar

Anda mungkin juga menyukai