Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Mudrikah

NIM : 1812101010123
Tutorial : 4 ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Kongenital  Nyeri Pemeriksaan Sinar X-Ray
Terjadi sejak lahir akibat  Perubahan kontur sendi Akan menegakkan Diagnosis dan
PENGERTIAN kesalahan pertumbuhan, paling sering memperlihatkan kemungkinan adanya
 Perubahan panjang ekstremitas
terlihat pada pinggul. Fraktur yang terjadi.
 Dislokasi sendi adalah suatu
 Kehilangan mobilitas normal
keadaan di mana permukaan sendi  Spontan atau Patologik CT Scan
tulang yang membentuk sendi tak  Perubahan sumbu tulang yang
lagi dalam hubungan anatomis. Akibat penyakit struktur sendi CT-Scan yaitu pemeriksaan sinar-X
mengalami dislokasi
Secara kasar tulang “lepas dari dan jaringan sekitar sendi. yang lebih canggih dengan bantuan
sendi”. (Smeltzer & Bare, 2001)  Deformitas komputer, sehingga memperoleh
 Traumatik
gambar yang lebih detail dan dapat
 Dislokasi adalah pindahnya  Kekakuan dibuat gambaran secara 3 dimensi
Akibat cedera dimana sendi
permukaan sentuh tulang yang mengalami kerusakan akibat (Wahid, 2013)
menyusun sendi (helmi,2012) MRI
kekerasan.
 Dislokasi adalah suatu keadaan MRI merupakan pemeriksaan yang
(Smeltzer & Bare, 2001)
dimana permukaan sendi tulang menggunakan gelombang magnet dan
yang membentuk sendi tidak lagi Penyebab dari dislokasi dibagi 3, yaitu: frekuensi radio tanpa menggunakan
dalam posisi anatomis nya sinar-X atau bahan radio aktif
1. Cedera olaraga
(kholid,2013) (Smeltzer & Bare, 2001)
2. Trauma yang tidak berhubungan
 Dislokasi adalah cedera yang dengan olaHraga.
menyebabkan ujung tulang
mengalami perubahan posisi dari 3. Terjatuh
posisi normal dan artikulasi sendi
4. Patologis
menghilang (priscilla,2015)
(kholid,2013)
1. Penatalaksanaan medis
PENATALAKSANAAN
a. Farmakologis
1. Sendi yang terkena diimobilisasi saat
Pemberian obat-obatan: Analgesik non Narkotik KASUS
klien dipindahkan
b. Pembedahan Seorang laki laki usia 18 thn di bawa ke UGD oleh
2. Dislokasi direduksi atau direposisi
keluarganya setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
3. Diimobilisasi dengan pembalut, bidai, 1. Reduksi terbuka Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri berat karena
gips, atau traksi sampai posisi stabil 2. ORIF adanya dislokasi di patela dan susah bergerak. Pengkajian
fisik : adanya perubahan kontur sendi patela sebelah kiri.
4. Kompres es selama 20-30 menit secara 3. Graft Tulang Skala nyeri 8, ADL pasien dibantu oleh keluarga , wajah
intermiten selama 24 jam meringis, kekuatan ektremitas kiri 0, pasien nampak
4.Pergantian Sendi
5. Ekstremitas ditinggikan setinggi jantung cemas dengan kondisinya saat ini. Tekanan darah 130/80
untuk mengontrol pembengkakan dan 5. Pergantian Sendi Total mmHg, nadi 110×/menit, suhu 37,6 ⁰C, pernafasan
memberi istirahat 28×/menit. Pasien akan dilakukan reduksi terbuka, hasil
6. Atroplasti rongen x ray adanya dislokasi di sendi patela sinistra.
6. Setelah reduksi, lakukan gerakan aktif Pasien mendapatkan keterolak 100ml/12 jam.
7. Menisektomi
lembut, 3-4 kali/hari
2. Penatalaksanaan Nonmedis
7. Tingkatkan kenyamanan
a. Dislokasi reduksi
8. Lindungi sendi selama penyembuhan
b. RICE : ( Rest, Ice, Compresing, Elevation )
9. Pembedahan dilakukan jika terdapat
robekan. Rest (istirahat)
(Suratun,2008) Ice (es).
Compression (kompresi)
Elevation (elevasi)
ANALISA DATA
Diagnosa 1 : Nyeri akut berhubungan dengan
discontinuitas jaringan
Ds : Pasien mengeluh nyeri berat pada patela kiri
DIAGNOSA
Do :Wajah tampak meringis
Dx 1 : Nyeri akut berhubungan dengan discontinuitas jaringan EVALUASI
 Perubahan kontur sendi patela sebelah kiri
INTERVENSI S : - pasien mengatakan sudah sanggup
 Skala nyeri 8
beraktifitas walaupun tidak lama
a. Kaji skala nyeri
 TD: 130/80 mmHg
- pasien mengatakan sakit dibagian lutut mulai
b. Berikan posisi relaks pada pasien
 Nadi : 110x/menit berkurang
c. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
 Suhu : 37,6 °C O : - pasien terlihat lebih tenang
 RR : 28x/menit d. Berikan lingkungan yang nyaman, dan aktifitas hiburan
- skala nyeri menurun menjadi 3
Diagnosa 2 : Gangguan mobilitas fisik berhubungan e. Kolaborasi pemberian analgesic
- suhu tubuh 36,9⁰c
dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi IMPLEMENTASI
A : masalah nyeri teratasi sebagian
Ds : pasien mengaku kesulitan bergerak
 Melakukan pengkajian nyeri ( lokasi, karakteristik, awitan,
P : 1. tetap memberikan obat analgesik ketika
DO: Dislokasi patela dan sebelah kiri durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas )
pasien nyeri
 kekuatan ektremitas kiri 0  Memberikan posisi relaks pada pasien
2. tetap memberikan manajemen non farmakologi
 ADL pasien dibantu oleh keluarga  Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi
 TD: 130/80 mmHg  Memberikan lingkungan yang nyaman
 Nadi : 110x/menit  Memberikan obat (Keterolak 100ml/12 jam)
 Suhu : 37,6 °C
 RR : 28x/menit
EVALUASI
DIAGNOSA
S : “pasien dapat menggerakkan kaki lagi”
Dx 2 : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas
dan nyeri saat mobilisasi O : kekuatan otot ekstremitas kiri 3

INTEVENSI A : mobilitas fisik teratasi sebagian

 Kaji tingkat mobilisasi pasien P : intervensi dilanjutkan

 Berikan latihan ROM - bantu mengubah posisi jika pasien kesulitan

 Anjurkan penggunaan alat bantu jika diperlukan - latihan berjalan sedikit demi sedikit

 Monitor tonus otot

 Membantu pasien untuk immobilisasi baik dari perawat


maupun keluarga
IMPLEMENTASI
o Mengkaji tingkat mobilisasi pasien
o Membantu pasien untuk latihan ROM
o Menganjurkan penggunaan alat bantu jika diperlukan
o Memonitor tonus otot
o Membantu pasien untuk imobilisasi dengan baik

Anda mungkin juga menyukai