Anda di halaman 1dari 29

FRAKTUR TIBIA PLATEAU

OLEH :
IDA AYU DWI OKA PUTRI
C111 12 125

PEMBIMBING :
PROF. DR. DR. CHAIRUDDIN RASJAD, PH.D,
SP.OT, FICS
Definisi

Menurut Mansjoer (2005:356)


Fraktur tibia (bumper fracture / fraktur tibia
plateau) adalah fraktur yang terjadi akibat trauma
langsung dari arah samping lutut dengan kaki yang
masih terfiksasi ke tanah.
Anatomi
Epidemiologi

Terjadi pada 1% kasus dari semua fraktur dan 8%

kasus terjadi pada pasien yang tua

Fraktur medial plateau terjadi pada 23% kasus

fraktur plateau

Fraktur lateral plateau terjadi pada 70% kasus

Kombinasi antara keduanya terjadi pada 31% kasus


Faktor Resiko

Pasien-pasien yang beresiko trauma dengan


kecepatan tinggi
Usia lebih tua dengan kualitas tulang yang jelek
Klasifikasi

Klasifikasi fraktur tibial plateau (schatzker classification)


Mekanisme Trauma

Trauma
Langsung Dari
Pejalan Kaki Tertabrak Mobil
Arah Samping
Lutut
dengan
jatuh dari Kompresi posisi
ketinggian pada lutut valgus atau
varus
Gambaran klinis

Adanya nyeri, edema, deformitas dan gangguan


fungsi

Ciri-ciri yang khas adanya pembengkakan pada lutut


dan sedikit deformitas, memar biasanya luas dan
jaringan terasa adonan karena hemathrosis
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisis Penunjang
Anamnesis

Didapatkan adanya keluhan nyeri, bengkak, ataupun


deformitas. Keluhan lain yang dipaparkan oleh
pasien adalah tidak mampu untuk menggerakkan
lutut secara seluruhan ataupun sebagian.
Pemeriksaan Fisik
Deformitas
Look Bengkak dan kebiruan
Fungsio Laesa

Tenderness
Feel Krepitasi
Nyeri sumbu

Nyeri bila digerakkan


Move Gerakan yang tidak normal

Periksa trauma Kepala, thorak, abddomen, traktus urinarius


dan pelvis
di tempat lain
Komplikasi Neurovaskular bagian distal fraktur

fraktur
Pemeriksaan Penunjang

Foto X-ray dari fraktur tibial plateau


CT Scan
Arthtroscopy
Terapi

Non Operatif

Diindikasikan untuk fraktur non displace atau displace

minimal
Pemakaian hinged cast-brace untuk melindungi pergerakan

lutut dan beban tubuh


Dibolehkan latihan untuk memikul beban tubuh secara partial

selama 8-12 minggu, dan progressif hingga memikul beban


tubuh secara keseluruhan
Operatif

Indikasi operasi pada fraktur tibial plateau adalah :

Depresi persendian berkisar < 2mm sampai 1cm


Ketidakstabilan >10 mendekati lutut yang
ekstensi dibandingkan sisi kontralateral
Fraktur terbuka
Sindrom kompartemen
Adanya kerusakan vascular.
Terapi pembedahan berdasarkan tipe fraktur nya
(Schatzker classification) yaitu :

Schatzker tipe 1. Fraktur yang bergeser. Fragmen


kondilus yang besar harus benar-benar direduksi
dan difiksasi pada posisinya. Terbaik dilakukan
dengan operasi terbuka.
Schatzker tipe 2. Fraktur komunitif. Pada dasarnya
ini adalah fraktur kompresi, mirip dengan fraktur
kompresi vertebra. Kalau depresi ringan (kurang
dari 5 mm) dan lutut stabil atau jika pasien telah
tua dan lemah serta mengalami osteoporosis,
fraktur diterapi secara tertutup dengan tujuan
memperoleh kembali mobilitas dan fungsi
Schatzker tipe 3. Kominusi dengan fragmen lateral yang

utuh. Prinsip terapinya mirip dengan fraktur tipe 2.


Fragmen lateral dengan kartilago artikular yang utuh
merupakan permukaan yang berpotensi mendapat
pembebanan, maka reduksi yang sempurna itu penting.
Cara ini kadang-kadang dapat dilakukan secara tertutup
dengan traksi yang kuat dan kompresi lateral, jika berhasil,
fraktur diterapi dengan traksi atau CPM. Kalau reduksi
tertutup gagal, reduksi terbuka dan fiksasi
Schatzker tipe 4. Fraktur pada kondilus medial.
Fraktur yang sedikit bergeser dapat diterapi dalam
gips penyangga. Kalau fragmen nyata sekali bergeser
atau miring, reduksi terbuka dan fiksasi
diindikasikan. Kalau ligament lateral juga robek, ini
harus diperbaiki sekaligus.
Schatzker tipe 5 dan 6. Fraktur bikondilus sering dapat

direduksi dengan traksi, kemudian diterapi seperti pada


cedera tipe 2. Fraktur yang lebih kompleks dengan kominusi
berat, lebih baik ditangani secara tertutup, meskipun traksi
dan latihan mungkin harus dilanjutkan selama 4-6 minggu
hingga fraktur cukup menyatu untuk memungkinkan
penggunaan gips penyangga. Jika terdapat beberapa
fragmen yang bergeser, fiksasi internal dapat dilakukan.
Fraktur tibial plateau- fiksasi
(a) sekrup tunggal mungkin sudah mencukupi untuk

retakan sederhana, meskipun (b) plat penopang dan sekrup


lebih aman. (c) depresi yang lebih dari 1 cm dapat diterapi
dengan peninggian dari bawah dan (d) disokong dengan
pencangkokan tulang. (e) fraktur compels dapat diterapi
dengan operasi tetapi, kecuali kalau reduksi dapat dijamin
sempurna, terapi dengan traksi dan gerakan saja mungkin
lebih bijaksana ; mengikat fragmen yang menonjol ke atas
permukaan sendi akan mengundang osteoarthritis dini.
Prognosis

Penyembuhan terjadi sekitar beberapa bulan,


umumnya pasien dapat menggerakkan sendi
lutut namun belum bisa menahan beban tubuh
dalam tiga bulan
Insidensi arthritis post trauma dihubungkan dengan
usia pasien, lokasi dari pergeseran, dan reduksi
Komplikasi

Komplikasi dini
Sindroma kompartemen
Kerusakan dari nervus peroneal
Laserasi arteri popliteal

Komplikasi lanjut
Kekakuan sendi
Deformitas
Osteoartritis
Malunion - non union

Anda mungkin juga menyukai