Anda di halaman 1dari 32

OD KERATITIS PUNGTAT SUPERFISIAL

Disusunleh :
Putri Mentari Samrin
C111 11 361

PEMBIMBING:
dr. George Sitanaya

SUPERVISOR:
Dr. dr. Batari Todja Umar, Sp. M

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 42 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Matahari, Pangkep
No. Register Pasien : 783698
Tanggal Pemeriksaan : 24 Desember 2016
Rumah Sakit : IGD RS. Wahidin Sudirohusodo
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Merah di mata kiri
Anamnesis Terpimpin :
Keluhan ini dialami sejak + 5 hari yang lalu, terus menerus
yang disertai penurunan penglihatan. Pasien juga mengeluh
silau saat melihat cahaya sehingga pasien sulit untuk
membuka mata. Keluhan air mata berlebih ada, nyeri ada saat
terkena sinar matahari, kotoran mata berlebih ada. Keluhan
gatal disangkal.
ANAMNESIS

Riwayat mata nyeri sebelumnya ada.


Riwayat trauma tidak ada.
Riwayat menggunakan kacamata tidak ada.
Riwayat penggunaan kontak lens tidak ada
Riwayat ada berenang di kolam renang umum.
Riwayat berobat ada. sekitar 2 hari yang lalu, di puskesmas dan diberi obat
gentacimin zalf, obat minum ciprofloxacin.
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada.
Riwayat diabetes mellitus tidak ada.
Riwayat hipertensi tidak ada.
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Sakit sedang, gizi cukup, Compos
Mentis
Tanda Vital :
Tanda Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/m
Pernapasan : 18 x/m
Suhu : 36,6o C
FOTO KLINIS

OCULUS DEXTRA OCULUS SINISTRA


FOTO KLINIS

Oculus Sinistra setelah Tes Floresens


INSPEKSI Pemeriksaan OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (+), minimal
Apparatus lakrimalis Hiperlakrimasi (-) Hiperlakrimasi (+)
Silia Sekret (-) Sekret (-)
Hiperemis (-), Hiperemis (+)

Konjungtiva

Normal Normal
Bola Mata

Mekanisme muskular

Kornea Jernih Jernih

Bilik mata depan Normal Normal

Iris Cokelat, Krypte (+) Cokelat, Krypte (+)


Pupil Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC (+)
PALPASI
Pemeriksaan OD OS
Tekanan Okular Tn Tn
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Glandula pre-aurikular Pembesaran tidak ada Pembesaran tidak ada

VISUS
VOD: 20/20 VOS: 20/30
SLIT LAMP
SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih,
edema(-), fluoresensi (-), BMD normal, iris coklat kripte
(+), pupil bulat sentral, refleks cahaya (+), lensa jernih

SLOS : Konjungtiva hiperemis (+), kornea jernih.


Edema(-). Tes fluoresensi (+), bentuk pungtat bagian
inferior, parasentral arah jam 4-8, BMD kesan normal,
iris coklat kripte (+), pupil bulat sentral, refleks cahaya
(+), lensa jernih
PENYINARAN OBLIK
No Pemeriksaan Oculus Dextra Oculus sinistra
1. Konjungtiva Hiperemis (-), Hiperemis (+)

2. Kornea Jernih Jernih

3. Bilik mata depan Normal Normal


4. Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
5. Pupil Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC (+)

6. Lensa Jernih Jernih


RESUME
Seorang laki laki 32 tahun datang ke UGD RS. Wahidin
Sudirohusodo dengan keluhan utama merah pada mata kiri
yang dialami sejak + 5 hari yang lalu, terus menerus yang
disertai penurunan penglihatan. Fotofobia ada. Blefarospasme
ada. Hiperlakrimasi ada, sekret tidak ada, nyeri ada saat
terkena sinar matahari, kotoran mata berlebih ada. Riwayat
penggunaan kontak lens tidak ada. Riwayat ada berenang di
kolam renang umum. Riwayat berobat ada. sekitar 2 hari yang
lalu, di puskesmas dan diberi obat gentacimin zalf, obat minum
ciprofloxacin. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak
ada. Riwayat diabetes mellitus tidak ada. Riwayat hipertensi
RESUME
Dari hasil pemeriksaan oftalmologi, OD didapatkan palpebra edema
tidak ada. Konjungtiva hiperemis tidak ada. Kornea jernih. BMD
kesan normal. Iris coklat, kripte (+). Pupil bulat, sentral, reflex
cahaya (+). Lensa jernih. OS didapatkan edema palpebra (+),
minimal. Hiperlakrimasi ada, secret tidak ada, konjungtiva hiperemis
ada, kornea tampak keruh di bagian inferior kornea, tes sensitivitas
kornea menurun, Korne Jernih. Tes floresens (+), bentuk puntat,
bagian inferior, parasentral arah jam 4-8. BMD kesan normal, iris
coklat, kripte (+). Pupil bulat, sentral, reflex cahaya (+), lensa jernih.
Pemeriksaan visus VOD = 20/20. VOS = 20/30
DIAGNOSIS

OS KERATITIS PUNGTAT SUPERFISIAL


PENATALAKSANAAN
Levofloxacin EDMD 6x1gtt OD
Reepithel EDMD 6x1gtt OD
Terapi oral :
C Levoflocacin EDMD 6 dd 1 gtt OS
Natrium Diklofenak 2 x 50 mg
PROGNOSIS
Qua ad vitam : Bonam
Qua ad sanationem : Bonam
Qua ad visum : Dubia ad bonam
Qua ad kosmeticum : Dubia ad bonam
keratitis
Definisi

Keratitis adalah peradangan kornea yang ditandai


dengan edema kornea, infiltrasi seluler dan
kongesti siliar.

Khurana AK. Comprehensive Ophthalmology. New Delhi: New Age International; 2007.
ANATOMI

Khurana AK. Comprehensive Ophthalmology. New Delhi: New Age International; 2007. p. 99-114.
Vaskularisasi kornea Persarafan kornea
epidemiologi

Di negara-negara berkembang insidensi antara


5,9-20,7 per 100.000 orang tiap tahun.
Insidensi keratitis pada tahun 1993 adalah 5,3 per
100.000 penduduk di Indonesia
Kejadian keratitis sebagian besar disebabkan oleh
bakteri (90% kasus merupakan microbial keratitis).

Lang GK. Ophthalmology: a short textbook Cornea and Disease: Thieme; 2000.
.
KLASIFIKASI
Menurut penyebabnya
Keratitis Keratitis Virus
KLASIFIKASI
Menurut tempatnya

Keratitis
Patomekanisme
1. Adanya faktor predisposisi terjadinya inflamasi pada kornea
2. Lesi pada kornea
3. Patogen akan menginvasi dan mengkolonisasi stroma kornea
4. Antibodi akan menginfiltrasi lokasi invasi patogen
5. Hasilnya akan tampak gambaran opasitas pada kornea dan titik invasi
pathogen akan membuka lebih luas dan memberikan gambaran infiltrasi
kornea
6. Iritasi dari bilik mata depan dengan hipopion (umumnya berupa pus yang
akan berakumulasi pada lantai dari bilik mata depan)
7. Patogen akan menginvasi seluruh kornea.
8. Hasilnya stroma akan mengalami atropi dan melekat pada membarana
descement yang relatif kuat dan akan menghasilkan descematocele dimana
hanya membaran
Lang descement
GK. Ophthalmology: yang
a short intak.
textbook Cornea and Disease: Thieme; 2000.
Gambaran klinik
Sensasi benda asing
Mata merah
Penglihatan menurun
Mata berair (hiperlakrimasi)
Silau (fotofobia)
Sulit membuka mata (blepharospasme)
DIAGNOSIS
Penatalaksanaan
Farmakologik

Prinsip penatalaksanaan sesuai kausa


Non-Farmakologik
Bakteri gram (+): cefazolin, penisilin G,
vancomycin
Pada keratitis yang telah mengalami penipisan stroma dapat
Bakteri gram (-): Tobramisin, gentamisin, ditambahkan lem cyanoacrylate untuk menghentikan luluhnya
stroma.
polimixin B
Jamur: Natamisin, amfoterisin,
Bila tindakan diatas gagal, harus dilakukan flap konjungtiva;
fluconazole bahkan bila perlu dilakukan keratoplasti.

Amoeba: Polyhexamethylane biguanide


Obat membantu reepitelisasi

Goodman RL. Ophtho notes: the essential guide: Thieme; 2003.


Komplikasi
Hipopion
Bila peradangan dalam, penyembuhan berakhir dengan
pembentukan jaringan parut yang dapat berupa :
1) nebula,
2) makula,
3) leukoma
Iritis/ Iridosiklitis
Descemetocoele
Perforasi Kornea
KOMPLIKASI
sikatriks
descematocele

perforasi kornea

iridosiklitis
PROGNOSIS
Secara umum prognosis dari keratitis superfisial baik,
karena tidak terdapat jaringan parut ataupun
vaskularisasi dari kornea.
Prognosis kembali pada seberapa cepat pengobatan
yang diberikan, apa agen penyebab keratitisnya, dan
sejauh apa komplikasi keratitis dapat dihindari.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai