MODUL
MUSKULOSKELETAL
KELOMPOK 32
Skenario
Terjatuh dari Pohon
Seorang laki-laki berusia 24 tahun dibawa
ke puskesmas akibat terjatuh dari pohon.
Penderita terbaring lemah di tempat tidur
puskesmas. Dokter puskesmas yang bertugas
segera melakukan initial assessment, dijumpai
Frekuensi Nadi : 60 x/menit, TD : 90/60 mmHg
serta akralnya dingin. Dokter tersebut segera
memasang infus dan melakukan resusitasi cairan.
Setelah keadaan sirkulasi penderita stabil, dokter melakukan pemeriksaan :
Setelah keadaan penderita stabil, penutupan luka dengan kain kasa dan
pemasangan bidai telah dilakukan, penderita direncanakan untuk dirujuk
kerumah sakit.
Te r m i n o l o g i
Initial assesment : proses evaluasi secara cepat
pada penderita gawat darurat yang langsung diikuti
dengan tindakan resusitasi.
Refleks bulbocavernosus (bulbospongiosus
reflex) : kontraksi otot bulbospongiosus sebagai
respon terhadap ketukan pada dorsum penis.
Deformitas : distorsi salah satu atau seluruh
bagian tubuh.
Rotasi internal : gerakan kedalam pada sekeliling
sumbu panjang tulang yang bersendi dalam.
Identifikasi Masalah
A k ral di ngi n .
Terjatuh
Fraktur Dislokasi
1. Initial assesment
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
4. Penatalaksanan awal
Learning Objective
A. Fraktur (Defenisi)
M e k a n i s m e c e d e r a t e r j a d i n y a f r a k t u r.
M e l a k u k a n i n i t i a l a s s e s m e n t p a d a f r a k t u r.
P e m e r i k s a a n p e n u n j a n g p a d a f r a k t u r.
Fraktur adalah
terputusnya
kontinuitas tulang dan
ditentukan sesuai
jenis dan luasnya.
Fraktur dapat terjadi
jika tulang dikenai
stress yang lebih
besar dari yang dapat
diabsorbsi.
Mekanisme cedera terjadinya fraktur
Berdasarkan etiologi :
Fraktur yang garis patahnya tegak Dua fraktur berdekatan pada satu
lurus terhadap sumbu panjang tulang yang menyebabkan
tulang. terpisahnya segmen sentral dari
suplai darah.
Fraktur impaksi Fraktur spiral
Pemeriksaan laboratorium :
↑ Alkalin fosfat kerusakan tulang, kegiatan osteoblastik dalam
pembentukan tulang.
↑ Kalsium serum & fosfor serum penyembuhan tulang.
↑ Enzim otot (Kreatinin Kinase, LDH-5, AST, Aldolase)
penyembuhan tulang.
Pemeriksaan lainnya :
Pemeriksaan mikroorganisme kultur & tes sensitivitas
fraktur dengan komplikasi ; didapatkan
mikroorganisme penyebab penyakit.
Biopsi tulang & otot diindikasikan bila terjadi infeksi.
Elektromiografi kerusakan konduksi saraf yang
diakibatkan fraktur.
Atroskopi jaringan ikat yang rusak/sobek karena
trauma yang berlebihan.
Indium Imaging infeksi pada tulang.
MRI menggambarkan semua kerusakan akibat
fraktur.
Penatalaksanaan fraktur
Umum :
Pengenalan terhadap fraktur melalui
Rekognisi penegakan berbagai diagnosa.
Gliding/bergeser
Angular bersudut
Fleksi : berkurang sudut antara dua tulang
Ekstensi : bertambahnya sudut antara dua tulang
Abduksi : pergerakan menjauhi garis tengah tubuh
Adduksi : pergerakan mendekati garis tengah tubuh
Sirkumduksi : pergerakan berputar kerucut dari segmen tubuh.
Rotasi : pergerakan tulang pada sumbunya sendiri
– Pronasi : rotasi dari lengan yang menyebabkan telapak
tangan mengarah ke bawah.
– Supinasi : rotasi dari lengan yang menyebabkan telapak
tangan mengarah ke atas.
Mekanisme cedera yang menimbulkan kelainan
pada tulang belakang
a. Complete transaction
Kondisi ini menyebabkan semua traktus di medulla
spinalis terputus menyebabkan semua fungsi yang melibatkan
medulla spinalis di bawah level terjadinya transection semua
terganggu dan terjadi kerusakan permanen.
Kehilangan tonus vasomotor area tubuh dibawah lesi
menyebabkan tekanan darah rendah dan tidak stabil.
Kehilangan kemampuan perspirasi menyebabkan kulit kering
dan pucat, juga terjadi gangguan pernapasan.
b. Incomplete transaction : Central cord syndrome
Sindrom ini ditandai dengan hilangnya kekuatan
motorik lebih banyak pada ekstremitas atas dibandingkan
dengan ekstremitas bawah, dengan kehilangan sensorik
yang bervariasi.
Gambaran khas Central Cord Syndrome adalah
kelemahan yang lebih prominen pada ekstremitas atas
dibanding ektremitas bawah.
Sangat sering dijumpai disabilitas neurologic
permanen.
c. Incomplete transection : Anterior Cord Syndrome
Sindrom ini ditandai dengan paraplegi dan
kehilangan sensorik disosiasi dengan hilangnya
sensasi nyeri dan suhu.
Biasanya anterior cord syndrome disebabkan infark
pada daerah medulla spinalis yang diperdarahi oleh
arteri spinalis anterior.
Kehilangan sensasi nyeri dan suhu pada level dibawah
lesi tetapi sensoris terhadap raba, tekanan, posisi, dan
getaran tetap baik.
d. Brown Sequard Syndrome Sindrome
Fraktur patologis .