MODUL PERSARAFAN
Kelompok 20
Skenario
MENDADAK MENGANTUK dan TIDAK BISA BERGERAK
Penurunan kesadaran
Tidak mampu menggerakkan anggota gerak
sebelah kiri.
Bicara terdengar pelo.
dikepala.
5. Sebutkan kesadaran OS?
Jawab : somnolen/sopor.
- Somnolen : keadaan mengantuk. Kesadaran dapat
pulih penuh bila dirangsang.
- Sopor (stupor) : kantuk yang dalam. Masih bisa
dibangunkan dengan rangsang yang kuat, namun
kesadarannya segera menurun lagi.
Mapping Concept
OS wanita
39 tahun
Tidak mampu
Penurunan
menggerakkan bagian
kesadaran tubuh sebelah kiri
DD : - Stroke iskemik
- Stroke hemorrhage
- TIA
Diagnosa sementara :
Stroke iskemik
Learning Objective
• Stroke
Belajar Mandiri
- Spontan 4
- Dengan rangsang nyeri (tekan pada saraf supraorbita atau kuku jari) 2
- Tidak ada reaksi (dengan rangsang nyeri pasien tidak membuka mata) 1
- Baik dan tidak ada disorientasi (dapat menjawab dengan kalimat yang baik) 5
- Kacau (confused) 4
- Tidak tepat (dapat mengucapkan kata-kata, namun tidak berupa kalimat dan
3
tidak tepat
- Mengerang (tidak mengucapkan kata-kata, hanya suara mengerang) 2
- Menurut perintah 6
- Reaksi menghindar 4
Inspeksi perhatikan sikap, bentuk, ukuran dan adanya gerak abnormal yang
tidak dapat dikendalikan.
Palpasi otot dipalpasi untuk menentukan konsistensi serta adanya nyeri tekan.
A. Refleks fisiologik
Refleks biceps
Refleks triceps
Refleks patella/quadriceps
Refleks Achilles
B. Refleks patologis
Refleks Hoffman dan Tromner (+) jika timbul gerakan fleksi pada ibu
jari, jari telunjuk dan jari-jari lainnnya.
Refleks Babinski (+) jika ada respon dorsofleksi ibu jari kaki yang
disertai pemekaran jari-jari lain.
Refleks Chaddock (+) jika ada respon dorsofleksi ibu jari kaki yang
disertai pemekaran jari-jari lain.
Refleks Oppenheim (+) jika ada respon dorsofleksi ibu jari kaki yang
disertai pemekaran jari-jari lain.
Refleks Gordon (+) jika ada respon dorsofleksi ibu jari kaki yang
disertai pemekaran jari-jari lain.
Refleks Schaefer (+) jika ada respon dorsofleksi ibu jari kaki yang
disertai pemekaran jari-jari lain.
Refleks Rossolimo-Mendel Bechterew (+) jika timbul fleksi plantar jari-
jari kaki nomor 2 sampai nomor 5.
7. Pemeriksaan keseimbangan
Stroke secara khas terjadi karena salah satu dari tiga penyebab berikut ini :
• Trombosis pada arteri serebri yang memasok darah dalam otak atau
trombosis pembuluh darah intrakranial yang menyumbat pembuluh aliran
darah.
• Emboli akibat pembentukan trombus seperti di dalam jantung, aorta atau
arteri karotis komunis.
• Perdarahan dari arteri atau vena intrakranialis seperti yang terjadi karena
hipertensi, ruptur neurisma, trauma, gangguan hemoragik atau emboli
septik
Klasifikasi stroke
Stroke hemoragic Stroke iskemik
Dibagi menjadi : Berdasarkan penyebab, dibagi
• Perdarahan subarakhnoid menjadi :
• Trombosis : aterosklerosis,
(PSA). Darah yang masuk ke
robeknya arteri karotis,vertebralis
selaput otak.
(spontan atau traumatik),
• Perdarahan intraserebral (PIS). hemoglobinopati (penyakit sel sabit)
Intraparenkim atau intravertikel. • Embolisme : fibrilasi atrium, infark
Darah yang masuk ke dalam miokardium, penyakit jantung
struktur atau jaringan otak. rematik, penyakit katup jantung,
kardiomiopati iskemik.
• Vasokonstriksi : vasospasme
serebrum setelah PSA
Faktor resiko
3. Riwayat Keluarga
o Faktor Resiko Eksternal (yang dapat dikontrol/diubah)
1. Hipertensi.
Hipertensi mempercepat pengerasan dinding pembuluh darah arteri dan
mengakibatkan penghancuran lemak pada sel otot polos sehingga mempercepat
proses aterosklerosis.
2. Diabetes Melitus.
Diabetes Melitus menyebabkan kadar lemak darah meningkat karena konversi
lemak tubuh yang terganggu. Diabetes mempercepat terjadinya aterosklerosis
baik pada pembuluh darah kecil (mikroangiopati) maupun pembuluh darah besar
(makroangiopati) diseluruh pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak dan
jantung.
3. Hiperkolesterol.
Makin tinggi kolesterol maka semakin besar kemungkinan kolesterol tersebut akan
menumpuk pada dinding pembuluh darah. Hal ini menyebabkan saluran pembuluh
darah menjadi lebuh sempit sehingga mengganggu suplai darah ke otak
4. Merokok 6. Obat-obatan
Merokok meningkatkan Obat-obatan dapat menyebabkan
terjadinya stroke, obat dapat
kecendrungan sel-sel darah
menimbulkan stroke melalui
menggumpal pada dinding beberapa mekanisme seperti :
arteri. Ini meningkatkan resiko timbulnya gangguan jantung akibat
pembentukan trombus/plak. obat, seperti aritmia, hipertensi,
Merokok menurunkan jumlah hipotensi. Turunnya aliran darah
HDL/ kolesterol baik dan otak, perubahan reologi darah,
vaskulitis, vasospasme, perdarahan
menurunkan kemampuan HDL
otak.
dalam menyingkirkan
7. Obesitas
kolesterol LDL yang
Kegemukan juga membuat
berlebihan. seseorang cenderung mempunyai
tekanan darah tinggi, meningkatkan
5. Peminum alkohol resiko terjadinya diabetes.
1. Stroke Perdarahan disebabkan oleh perdarahan suatu arteri serebralis Pa
tofi
sio
yang disebut hemoragi. Darah yang keluar dari pembuluh darah dapat log
i
masuk kedalam jaringan otak sehingga terjadi hematom.
• Perdarahan Subarakhnoid
• Perdarahan Intraserebral
Pecahnya aneurisme yang
Diakibatkan oleh pecahnya berhubungan dengan ketegangan
pembuluh darah intraserebral dinding aneurisme yang bergantung
sehingga darah keluar dari pada diameter dan perbedaan tekanan
pembuluh darah dan kemudian di dalam dan diluar aneurisme.
masuk ke dalam jaringan otak. Setelah pecah, darah merembes ke
ruang subarakhnoid dan menyebar
Pada perdarahan intraserebral keseluruh otak dan medula spinalis
akan terjadi peningkatan bersama cairan serebrospinal. Darah
tekanan intrakranial atau ini selain dapat menyebabkan
intraserebral sehingga terjadi peningkatan tekanan intrakranial, juga
dapat melukai jaringan otak secara
penekanan pada struktur otak
langsung oleh karena tekanan yang
dan pembuluh darah otak tinggi saat pertama kali pecah, serta
secara menyeluruh mengiritasi selaput otak
2. Stroke Iskemik : merupakan suatu penyakit yang diawali dengan
terjadinya serangkaian perubahan dalam otak yang terserang yang
apabila tidak ditangani dengan segera berakhir dengan kematian bagian
otak tersebut.
2. Jantung 4. Ekstremitas
Perlu dilakukan pemeriksaan jantung yang Evaluasi ada tidak nya sianosis dan
lengkap, dimulai dengan ausklutasi infark sebagai tanda-tanda embolus
jantung yang lengkap, dimulai dengan perifer.
auskultasi jantung dan EKG. Murmur dan
disritmia merupakan hal yang harus dicari
karena pasien dengan fibrilasi atrium, 5. Pemeriksaan Neurologik
infark miokardium akut, atau penyakit Sifat intactness diperlukan untuk
katup jantung dapat mengalami embolus mengetahui letak dan luas suatu
obstruktif. stroke.
Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan sinar X-toraks
merupakan prosedur standar 4) Angiografi serebrum dapat
karena pemeriksaan ini dapat mendiagnosa kausa dan
mendeteksi pembesaran jantung
lokasi stroke seperti ; lesi
dan infiltrat paru yang berkaitan
dengan gagal jantung kongestif.
ulseratif, stenosis, displasia
fibromuskular, vaskulitis
2) Pungsi Lumbal melibatkan
pemeriksaan CSS yang sering
dan pembentukan trombus
memberi petunjuk yg bermanfaat di pembuluh besar.
tentang kausa stroke. 5) Ekokardiogram
3) Ultrasonografi karotis terhadap transesofagus (TEE)
arteri karotis merupakan evaluasi sensitif dalam mendeteksi
standar untuk mendeteksi sumber kardioembolus
gangguan aliran darah karotis potensial
dan kemungkinan memperbaiki
kausa stroke.
Terapi Farmakologis
Penatalaksanaan Stroke Iskemik/Infark