Anda di halaman 1dari 9

LUKA BAKAR LISTRIK

PEMBIMBING :
DR. TARMIZI, SP.B

Wahyuni indahsari 71170891320


LUKA BAKAR LISTRIK

disebabkan oleh trauma listrik, yang merupakan jenis


trauma yang disebabkan oleh adanya persentuhan
dengan benda yang memiliki arus listrik, sehingga
dapat menimbulkan luka bakar sebagai akibat
berubahnya energi listrik menjadi energi panas
SUMBER
low-voltage burns < 1000 V
• Arus rumah tangga
High-voltage burns > 1000 V
• Kontak dg sumber listrik berkekuatan tinggi
• Cedera > hebat, kerusakan organ dalam
Petir  mencapai 10 megavolt
• kekuatan arus listrik bertegangan sangat tinggit tetapi dengan
durasi yang sangat singkat
• Arus seatah
• Aliran terbesar ke tanah
Lain-lain : electroda pd kulit
PATOFISIOLOGI
Mekanisme utama trauma krn energi listrik:
1. Elektron akan mengalir secara abnormal melewati
tubuhdepolarisasi otot dan saraf aliran listrik abnormal
menggangu irama jantung dan otak  nekrosis dan
membentuk porasi (lubang di membran sel)
2. Aliran sel yang melewati otak  penurunan kesadaran 
depolarisasi sel-sel saraf dan otot  perlukaan ataupun
kematian
3. Tegangan tinggi  kematian mendadak akibat dari henti
jantung (cardiac arrest), tetapi untuk tagangan rendah 
fibrilasi ventrikel
JENIS LUKA BAKAR
LISTRIK
Kontak langsung: arus masuk ke tubuh, menyebabkan
panas, ada tempat masuk & keluar arus
Kontak tidak langsung: antar objek dengan potensial
berbeda, arus masuk kedalam tubuh. Mis : bunga api listrik
Flame: karena pakaian terbakar akibat elektrotermal 
kontak dengan tubuh
Flash: panas dari electrical arc kontak langsung dengan
tubuh, arus tidak masuk ke tubuh
JALUR ARUS
Jalur arus di badan  kerusakan jar
Masuk: tangan, kaki
Keluar: kaki
Masuk ke tubuh –> ke jar dengan resistensi
tinggi (tulang) – energi panas –> merusak jar
skitar
P.darah –> rusak tunika intima –> trombosis
–> sumbat aliran darah –> edema 
syndrom kompartemen –> tak teratasi
menyebabkan nekrosis jaringan.
PENANGANAN
Penanganan Luka Bakar
 Survei primer (Airway, breathing, circulation)
 Survei Sekunder
 Sirkulasi perifer pada daerah luka bakar
 Pemasangan NGT
 Kontrol Infeksi dan Penanganan Nyeri
 Nutrisi
KOMPLIKASI
 komplikasi pada saat perawatan kritis atau akut
 SIRS, sepsis, dan MODS
 Masalah gastrointestinal (ulserasi, dam perdarahan
mukosa, motilitas usus menurun dan ileus)

 komplikasi yang berhubungan dengan eksisi dan grafting


 Skin graft loss; disebabkan oleh, infeksi dan robeknya graft

 Fase lanjut luka bakar


 jaringan parut hipertropik, keloid, dan kontraktur.

Anda mungkin juga menyukai