Mengetahui
Kepala Ruang Gardena
RSD dr. Soebandi Jember
FKEP UNEJ
2019
1
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. W No. RM :280xxx
Tanggallahir : 7 Oktober 1979 Pekerjaan : IRT
Jenis Kelamin :perempuan . Status Perkawinan : Menikah
Agama :islam Tanggal MRS : 18-2-2020Jam : 14.00
Pendidikan :SMA Tanggal Pengkajian : 18-2-2020Jam :15.00
Alamat :Jatiroto, Lumajan Sumber Informasi :Pasien, keluarga, rekam
medis
FKEP UNEJ
2019
2
operasi kemudian pasien di pindah di ruang gardena untuk perawatan periodik
setelah operasi. Untuk saat ini pasien mengatakan direncanakan operasi yang
kedua untuk pemasangan tempurung kepala tanggal 19-2-2020. Pasien
mengatakan saat ini keluhannya nyeri pada kepala. Pasien mengatakan nyeri
karena setelah dioperasi yang pertama, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada
kepala, nyeri skala 5, dan semakin nyeri saat melakukan aktivitas berat. Pasien
mengatakan sedikit takut dengan operasi keduanya, pasien takut kepalanya tidak
bisa kembali seperti dulu lagi. Alat ukur nyeri menggunakan Wong Baker Pain
Rating Scale.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki penyakit menahun dan menurun
seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma dan TBC
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki alergi makanan, obat, plaster, dll
c.Imunisasi:
Pasien mengtakan pernah imunisasai dulu waktu masih kecil tetapi lupa nama
imunisasinya.
d.Kebiasaan/pola hidup/life style:
Pasien mengatakan memiliki kebiasaan merokok dan mengatakan kurang
olagraga ketika sebelum sakit. Saat ini pasien tidak pernah merokok.
e. Obat-obat yang digunakan:
Pasien mengatakan jika sakit ringan tidak mengkonsumsi obat-obatan apapun
kecuali dari dokter
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
FKEP UNEJ
2019
3
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan jika sakit berobat ke puskesmas atau jika tidak menggangu
tidak mengkonsumsi obat. Pasien mengatakan berhati hati dan menjaga
kesehatan itu penting. Pasien mengatakan setelah sakit ini lebih berhatihati
dalam menjaga kesehatan dan mengendarai sepeda motor.
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami gangguan dalam presepsi kesehatan dan pemeliharaan
kesehatan.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Antropometry
TB 155cm BB 55 cm
IMT BB/TB (m)2= 55/(1,55)2
=22,89
Interpretasi :
IMT pasien dalam rentang normal
Biomedical sign :
Hemoglobin 14,1 gr/dL
Leukosit 11,5 109/L
Hematokrit 39,1 %
Trombosit 332 109/L
Interpretasi :
Biomedical sign pasien dalam rentang normal
Clinical Sign :
Pasien tampak lemah, terdapat balutan luka operasi pada kepala, kesakitan saat
bergerak.
Interpretasi :
Keadaan umum pasien cukup
FKEP UNEJ
2019
4
Interpretasi :
Pasien mengalami penurunan dalam porsi makan
Balance cairan:
Interpretasi:
FKEP UNEJ
2019
5
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Durasi 8 jam 5 jam
Gangguan tidur Tidak ada Nyeri pada luka operasi
Keadaan bangun segar lemas
tidur
Lain-lain - -
Interpretasi :
Pasien mengalami gangguan pola tidur
FKEP UNEJ
2019
6
Interpretasi :
Paien mengalami gangguan pengelihatan pada mata kanan
Interpretasi :
Pasien memiliki gangguan pada harga diri dan peran diri
FKEP UNEJ
2019
7
10. Pola manajemen koping-stress
Pasien mengatakan selalu menceritakan pada suaminya jika terdapat masalah dan
tidak pernah memendam masalah sendirian.
Interpretasi :
Pasien tidak terganggu dalam pola manajemen koping stres
11. Sistem nilai & keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam dan percaya pada Allah bahwa sakitnya
merupakan cobaan dan harus ikhlas. Pasien mengatakan selalu berdoa pada Allah
untuk kesembuhannya.Saat di rumah pasien mengatakan selalu sholat sedangkan
saat di rumah sakit pasien tidak sholat karena masih sakit dan susah bergerak.
Interpretasi :
Pasien tidak terganggu pada sistem nilai dan keyakinannya
Interpretasi :
Tanda tanda vital pasien dalam rentang normal
FKEP UNEJ
2019
8
Palpasi: tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi : hidung bersih, tidak ada sekret, tidak ada pembesaran sinus
Palpasi: tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
5. Mulut
Inspeksi : bibir merah muda, tidak ada sianosis, tidak ada lesi
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
6. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada lesi
Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada nyeri tekan
7. Dada
Jantung
Inspeksi : ictus cordistidak tampak
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi : suara redup
Auskultasi :terdengar suara S1 dan S2 tunggal reguler
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada lesi, normocest, pergerakan dada sama
Auskultasi : terdengar suara nafas vasikuler
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi: suara sonor
8. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit sama, tidak ada pembesaran abdomen
Auskultasi : bising usus terdengar 10 kali
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : suara tympani
9. Genetalia dan Anus
Inspeksi : tampak bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada hemoroid
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
L: tangan kanan terdapat fraktur dan terpasang gips
F: akral hangat
M: pasien sulit mengerakkan tangan kanan
Kekuatan otot
FKEP UNEJ
2019
9
x 5
5 5
Ekstremitas bawah
L: kaki kanan kiri tidak ada lesi
F: akral hangat
M: kaki kanan dan kiri mudah digerakkan kekuatan otot 5
FKEP UNEJ
2019
10
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
Nilai normal Hasil(Tanggal/Jam)
No Jenis pemeriksaan
Nilai Satuan 18-2-2020
1. Hemoglobin 12,0-16,0 gr/dL 14,1
2. Leukosit 4,5-11,0 109/L 11,5
3. Hematokrit 36-46 % 39,1
4. Trombosit 150-450 109/L 332
5. Natrium 135-155 mmol/L 129,7
6. Kalium 3,5-5,0 mmol/L 3,11
7. Chlorida 90-110 mmol/L 96,5
FKEP UNEJ
2019
11
Pemeriksaan Radiologi
Foto thoraks AP
Cor: besar dan bentuk normal
Pulmo: tak tampak infiltrat, kedua hilus normal, corakan bronkochovasculer normal
Sinu phrenicocostalis kanan kiri tajam
Trakea di tengah
Hemidiaphragma kanan kiri normal bentuk kubah
Sitem tulang baik
……………,….............................
....
Pengambil Data,
(Desi Trisari)
NIM 192311101086
FKEP UNEJ
2019
12
ANALISA DATA
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH Paraf&Nama
FKEP UNEJ
2019
13
2. Post op Operasi Risiko perfusi
Ds: trepanasi/craniotomy serebral tidak efektif
Pasien mengatakan
kepalanya pusing Skull defect
Do:
- Pasien tampak lemah, Kerusakan kontinuitas
terdapat luka post operasi integritas jaringan tulang,
cranioplasty jaringan kulit, otot dan
- TD 120/80 mmHg, N 90 laserasi pembuluh darah
x/mnt, RR 19 x/mnt, S
36,6 oC Ganguan suplai darah
- GCS 456
- Dx medis: post op Iskemia
cranioplasty
Hipoksia
FKEP UNEJ
2019
14
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggalperumusan Tanggal
No Diagnosis Keperawatan Keterangan
pencapaian
1. Risiko perfusi serebral tidak 18-2-2020 21-2-2020
efektif 18-2-2020 21-2-2020
2. Risiko infeksi
3. Nyeri akut 18-2-2020 21-2-2020
FKEP UNEJ
2019
15
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tanggal/Jam :
DIAGNOSIS PARAF
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN & NAMA
1. Risiko perfusi serebral tidak Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen peningkatan tekanan intrakranial
efektif b.d cedera kepala keperawatan selama 3x24 jam diharapkan (1.06194)
perfusi serebral kembali efektif dengan Observasi
kriteria hasil: 1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK
1. Kognitif meningkat (mis. Lesi, gangguan metabolisme,
2. Tekanan intrakranial menurun edema serebral)
3. Sakit kepala menurun 2. Monitor tanda dan gejala peningkatan
4. Gelisah menurun TIK (mis. Tekanan darah meningkat,
5. Kecemasan menurun nadi melebar, bradikardia, pola napas
6. Tekanan sistolik dan elektrolit membaik ireguler, kesadaran menurun)
3. Monitor status pernafasan
Terapeutik
1. Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang tenang
2. Berikan posisi semi fowler
3. Cegah terjadinya kejang
4. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
konvulsan jika perlu
2. Kolaborasi pemberian diuretik osmosis
jika perlu
3. Nyeri akut b.d prosedur Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen nyeri (1.08238)
operasi keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Observasi
tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
3. Gelisah menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Frekuensi nadi membaik 4. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
No No Paraf
Tanggal/Ja
Dx IMPLEMENTASI dan
m
KEP Nama
1 1 18-2-2020
15.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, kualitas, intensitas nyeri pada pasien
2. Mengidentifikasi skala nyeri dan nyeri non verbal pada pasien
15.05 3. Memberikan teknik non farmakolgis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. Hipnosi, terapi
15.10 musik)
15.20 4. Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
15.30 5. Menjelaskan strategi mengurangi nyeri
15.35 6. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
15.40 7. Berkolaborasi dengan dokter pemberin analgesik
2 2 15.45 1. Mengidentifikasi penyebab peningkatan TIK
15.50 2. Memonitor tanda gejala peningkatan TIK
15.55 3. Memonitor status pernafasan
16.00 4. Memberikan posisi semifowler
16.00 5. Mencegah terjadinya kejang
3 3 16.05 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
16.10 2. Memberikan teknik aseptik pada pasien
16.10 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
16.15 4. Mempertahankan teknik aseptik
16.20 5. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi pada pasien
16.25 6. Menganjurkan pasien meningkatkan asupan cairan dan nutrisi, diit tinggi protein
19-2-2020 Perawat S: pasien mengatakan masih nyeri pada kepala karena setelah operasi, skala 6,
nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri setiap melakuakan aktivitas. Pasien
mengatakan kepalanya pusing. Pasien mengatakan telah menjalani operasi
kedua untuk pemasangan tempurung.
O:
pasien tampak meringis kesakitan,
pasien tampak lemah,
k/u cukup,
GCS 456,
terdapat luka jahitan operasi cranioplasty,
leukosit 11,5 109/L.
TTV : TD 120/80mmHg, N 92x/Mnt, RR 20x/mnt, S 36,8oC
A:
Masalah risiko perfusi serebral tidak efektif belum teratasi
20-2-2020 Perawat S: pasien mengatakan masih nyeri pada kepala karena setelah operasi, skala 5,
nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri setiap melakuakan aktivitas. Pasien
mengatakan kepalanya pusing. Pasien mengatakan telah menjalani operasi
kepala yang kedua untuk pemasangan tempurung.
O:
Post op h+2, pasien tampak meringis kesakitan,
pasien tampak lemah,