Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

Tn. E dengan Hipertensi + Kolik Abdomen

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Ners


Departemen Bedah di Ruang Irna Bedah RSUD Kota Malang

CI Klinik: Ns. Lusiati, S.Kep.


CI Akademik: Dr. Ns. Dina Dewi SLI, S.Kep., M.Kep.

Oleh :
Ziza Imas Veyah

210070300111043
Kelompok 3A

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Veteran Malang – 65145, JawaTimur – Indonesia Telp. (62) (0341)

551611 – Fax. (62) (0341) 564755 http://fk.ub.ac.id/

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan pada Tn. E dengan Hipertensi + Kolik Abdomen ini dibuat dalam rangka
PRAKTIK DEPARTEMEN BEDAH Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Universitas Brawijaya di
RSUD Kota Malang

Malang, 05 Oktober 2021

Mahasiswa

Ziza Imas Veyah


NIM. 210070300111043

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Dr. Ns. Dina Dewi SLI, S.Kep., M.Kep.) (Ns. Lusiati, S.Kep.)
NIP. 198002202005011002 NIP.197510261999032004
JURUSAN
KEPERAWATAN
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN

1. Identitas Pasien
Nama : Tn. E No.RM :11904814
Usia : 30 tahun Tgl.Masuk : 3/10/2021
Jeniskelamin : Laki-laki Tgl.Pengkajian : 4/10/2021
Alamat : Perum Puri Kartika Sumber informasi: Pasien dan
Asri Blok B Istri
No. Telepon : 082257359406 Nama klg.dekat yg bisa dihubungi:
Ny. R
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam Status : Istri
Suku : Jawa Alamat : Perum Puri
Kartika Asri
Blok. B
Pendidikan : SMA No. telepon : 085370595979
Pekerjaan : Karyawan Swasta Pendidikan : S1
Lama berkerja : 7 tahun Pekerjaan : IRT

2. Status Kesehatan Saat Ini


1. Keluhan utama
a. Saat MRS : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kiri tembus ke
pinggang mulai tadi siang, mual (+)
b. Saat Pengkajian : Pasien mengatakan nyeri dibagian perut kiri bawah, skala 7, pasien
minum cukup dan banyak duduk. Nyeri timbul sejak kemarin, tidak
mereda meskipun sedang istirahat tidur berbaring.
2. Diagnosamedis :
Hipertensi krisis dan Kolik abdomen

3. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Pasien masuk IGD pada hari Minggu 3 Oktober 2021 pukul 21.35 WIB dengan keluhan
nyeri perut sebelah kiri dan menjalar kepinggang, pasien merasa mual sejak siang hari,
kondisi tetap tidak membaik meskipun dengan istirahat, nafsu makan menurun, BAB 2X
sebelum MRS namun BAB pertama tidak keluar feses dan yang kedua keluar hanya
sedikit. Pasien mengatakan bahwa saat nyeri yang dirasakan dapat mengganggu pola tidur
pasien sehingga pasien mengatasi dengan minum obat tidur. Pasien memiliki riwayat
hipertensi tidak terkontrol. KU : Kesakitan, GCS : E4V5M6, TD : 220/120 mmHg, N : 89
x/menit, RR : 20 x/menit, suhu : 35,8°C, SpO2 : 98%.
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : Tidak pernah
b. Operasi (jenis & waktu) : Tidak pernah
c. Penyakit :
 Kronis : Hipertensi
 Akut : Tidak ada
d. Terakhir masuk RS :-
2. Alergi (obat, makanan, plester,dll) : Tidak ada alergi obat dan makanan
3. Imunisasi:
(√)BCG (√)Hepatitis
(√)Polio (√) Campak
(√)DPT
4. Kebiasaan : Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok 1 1-2 batang -
Kopi 1 1 gelas -
Alkohol - - -

5. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis
Sodium Diklofenak - 25 mg

5. Riwayat Keluarga
Ayah dan ibu pasien mempunyai riwayat penyakit akut yaitu hipertensi
GENOGRAM
Ayah dan ibu klien memiliki riwayat hipertensi

Keterangan:
: Laki-laki
GENOGRAM
: Perempuan

: Meninggal dunia

: Garis pernikahan

: Garis keturunan

: Tinggal bersama
: Klien

6. Riwayat Lingkungan

Lingkungan Rumah Pekerjaan

Kebersihan Baik Baik

Bahaya Kecelakaan Minimal Sedang

Polusi Minimal Rendah

Ventilasi Cukup Cukup

Pencahayaan Cukup Cukup

7. PolaAktifitas-Latihan
Aktifitas-Latihan Rumah Rumah Sakit
Makan/Minum 0 0
Mandi 0 0
Berpakaian/Berdandan 0 0
Toileting 0 0
Mobilitas di tempat tidur 0 0
Berpindah 0 0
Berjalan 0 0
Naik tangga 0 0
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang
lain, 4 = tidak mampu
8. Pola NutrisiMetabolik

Pola Nutrisi Metabolik Rumah Rumah Sakit


Jenis diit/makanan Makanan seimbang Diet RGRL
Frekuensi/pola 2x sehari Protein : 75,4 gr
Porsi yg dihabiskan 1 porsi 1 porsi
Komposisi menu Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Napsu makan Baik Menurun
Fluktuasi BB 6 bln. Terakhir Konstan Konstan
Jenis minuman Air mineral dan sirup Air mineral dan susu
Frekuensi/pola minum 2,5 Liter 2,5 Liter
Gelas yang dihabiskan 10 gelas 6-8 gelas
Sukar menelan (padat/cair) Tidak ada Tidak terkaji
Pemakaian gigi palsu (area) Tidak ada Tidak terkaji
Riw.masalah penyembuhan luka Tidak ada Tidak terkaji

9. Pola Eliminasi
Pola Nutrisi Metabolik Rumah Rumah Sakit
BAB
Frekuensi/pola 2-3 x/hari Belum BAB
Konsistensi Cair -
Warna dan bau Kuning dan berbau normal -
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada


BAK
Frekuensi/pola 5 x/hari 2 x/hari
Konsistensi Cair Cair
Warna dan bau Kuning jernih berbau khas Kuning keruh berbau khas
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
10. Pola Tidur-Istirahat

Pola Tidur-Istirahat Rumah Rumah Sakit


-Tidur siang:Lamanya Jarang tidur Jarang tidur
Jam ... s/d ... - -
Kenyamanan stlh.tidur - -
-Tidur malam: Lamanya 6,5 jam 2-5 jam
Jam ... s/d ... 24.00 – 06.30 20.00 – 22.00

Kenyamanan stlh.tidur Nyaman Nyaman


Kebiasaan sblm.tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

11. Pola Kebersihan Diri

Pola Kebersihan Diri Rumah Rumah Sakit


-Mandi frekuensi 2x sehari 1 x/hari (diseka tiap pagi)
Penggunaan sabun Ya Tidak
-Keramas:Frekuensi 2x sehari Belum keramas
Penggunaan shampoo Ya -
-Gosok Gigi:frekuensi 2x sehari 1x sehari
Penggunaan odol Ya Ya
-Ganti baju frekuensi 2x sehari 1x sehari
-Memotong kuku:frekuensi Seminggu sekali Belum potong kuku
-Kesulitan Tidak ada Tidak ada
-Upaya yang dilakukan Tidak ada Tidak ada

12. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: ()sendiri (√) dibantu orang lain, sebutkan: Istri
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri,
dll): Biaya (BPJS)
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: Merokok
4. Harapan setelah menjalani perawatan: Berharap bahwa pasien bisa cepat sembuh
dan bisa bekerja kembali
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: Aktivitas terbatas

13. Konsep Diri


1. Gambaran diri: Pasien seorang dewasa yang saat ini bekerja karyawan swasta selama 7
tahun
2. Ideal diri: Pasien memahami bahwa sedang sakit dan ingin segera sembuh
3. Harga diri: Pasien menerima kondisi sakitnya
4. Peran: Klien seorang anak pertama dari 2 bersaudara
5. Identitas diri: Pasien adalah seorang dewasa

14. Pola Peran & Hubungan


1. Peran dalam keluarga : Anak
2. Sistem pendukung: Keluarga dan istri pasien
3. Kesulitan dalam keluarga: ( ) Hub. dengan orang tua ( ) Hub.dengan pasangan
( ) Hub. dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan anak ( )
Lain-lain sebutkan: Tida kada
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: Tidak
ada
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: Tidak ada

15. Pola Komunikasi


1. Bicara: (√) Normal ( ) Bahasa utama: Indonesia
( ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah: Jawa
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian: koheren
(√) Mampu mengerti pembicaraan orang lain
Pasien sangat kooperatif dalam menjawab pertanyaan selama pengkajian
2. Tempat tinggal: ( ) Sendiri
( ) Kos/asrama
(√) Bersama orang lain, yaitu: Orang tua
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: Sesuai dengan ajaran Islam
c. Penghasilan keluarga:
( ) <Rp.250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000–500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2juta
( ) Rp. 500.000 –1juta (√) > 2juta

16. PolaSeksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (√)Tidak ada ( )Ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti: Tidak ada

17. Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda,Ya/Tidak
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi): Ibadah rutin
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: Tidak ada
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: -

18. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum: GCS E4V5M6
 Kesadaran: Compos Mentis
 Tanda-tandavital: - Tekanan darah : 220/120 mmHg - Suhu : 35,8 oC

- Nadi : 89 x/menit - RR : 20 x/menit


- SpO2 : 98 %
 Tinggi badan: 180 cm BB: 95 kg
 IMT : 29,32 kg/m2 (Gemuk)
2. Kepala
a. Kepala
Rambut: Rambut berwarna hitam, tidak terdapat luka, tidak ada nyeri tekan, dan tidak
terdapat benjolan/massa
Mata:
Inspeksi: Penglihatan normal, simetris, conjungtiva anemis (+), sclera berwarna
putih, reflek cahaya +/+, tidak ada ikterik, pergerakan pupil normal,dan kemampuan
visus baik .
b. Hidung:
- Inspeksi: simetris, tidak ada perdarahan, fungsi penciuman baik, tidak ada abrasi,
tidak ada memar, pernapasan cuping hidung (-)
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan/benjolan dan tidak ada tanda-tanda fraktur
c. Mulut & tenggorokan:
Inspeksi: mulut bersih, tidak ada jamur, klien tidak memakai gigi palsu, tidak ada
massa, tidak ada perdarahan gusi atau gusi membengkak, tidak ada gangguan
berbicara, indra pengecap dapat merasakan manis, asin, dan pedas, tidak ada
gangguan menelan, tidak ada pembesaran tonsil
d. Telinga:
- Inspeksi: tidak ada luka, daun telinga simetris kanan dan kiri, tidak ada
perdarahan, tidak ada serumen, dan fungsi pendengaran baik
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan
e. Leher:
- Inspeksi: Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada kekakuan, tidak terdapat
benjolan di leher, tidak ada deviasi trakea
- Palpasi: tidak teraba massa di leher dan tidak ada nyeri tekan
3. Thorak & Dada:
 Jantung
- Inspeksi: normal, dada simetris, reaksi dinding dada (-), ictus cordis tidak
tampak, tidak ada memar
- Palpasi: Ictus cordis di ICS 5 midclavicula, nadi 89 x/menit teraba di
arteri radialis
- Perkusi: tidak ada tanda kardiomegali
- Auskultasi: S1 dan S2 tunggal dan reguler
 Paru
- Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris, pergerakan dinding dada normal, tidak
ada luka, retraksi dinding dada (-), bentuk dada normal
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada area sekitar dada, taktil vremitus (-)
- Perkusi : terdengar bunyi sonor
- Auskultasi:
- - - -
Ronkhi Wheezing
- - - -
- - - -
4. Payudara & Ketiak: Normal, bentuk dan kondisi payudara simetris kanan dan kiri.
5. Punggung & Tulang Belakang:
Inspeksi: Tidak ada perubahan bentuk tulang belakang, seperti lordosis, kifosis, dan
scoliosis. Tidak ada luka tusuk, tidak ada trauma, dan tidak ada jejas.

6. Abdomen
 Inspeksi : abdomen berbentuk normal dan tampak simetris
 Palpasi : terdapat nyeri tekan pada perut kiri bawah
 Perkusi : terdengar bunyi timpani
 Auskultasi : bising usus (+)
7. Genetalia & Anus:
Normal, tidak ada perdarahan, tidak ada lesi, tidak ada kemerahan
8. Ekstermitas
 Ekstermitas Atas:
a. Kanan
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema, tidak ada luka, pergerakan normal,
warna kulit sawo matang dan akral dingin.
b. Kiri
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema, tidak ada luka, terpasang infus,
pergerakan normal, warna kulit sawo matang dan akral dingin.

Kekuatan otot 5/5/5/5 bisa melakukan kegiatan secara mandiri

CRT <2 detik


 Ekstermitas Bawah:
a. Kanan
Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema di kaki kanan, tidak ada luka,
pergerakan normal, warna kulit sawo matang dan akral dingin.
b. Kiri
Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema di kaki kiri, tidak ada luka,
pergerakan normal, warna kulit sawo matang dan akral dingin
Kekuatan otot 5/5/5/5 bisa melakukan kegiatan secara mandiri
9. Sistem Neorologi
GCSE4V5M6 Reflek fisiologis tidak terkaji Reflek patologis tidak terkaji

10. Kulit & Kuku


a. Kulit : Warna sawo matang, kulit lembab
b. Kuku : Kuku pasien tampak bersih dan pendek, CRT <2detik

19. Hasil Pemeriksaan Penunjang

Jenis Hasil Unit Nilai Keterangan


normal
HEMATOLOGI
Jumlah sel darah
Hemoglobin 16.7 g/dL 13-18
Hematokrit 47.6 % 40-52
Lekosit 12.60 Ribu/µL 3.8-10.6 Meningkat
Trombosit 248 Ribu/µL 150-440
Eritrosit 5.47 Juta/µL 4.5-8.5
RDW-CV 13.2 % 10-15
RDW-SD 41 fL 11.5-
14.5
MPV 8.1 fL 7.2-11.1
PCT 0.2 % 0.1-0.5
Indeks
MCV 87.0 fL 80-100
MCH 30.5 Pg 26-34
MCHC 35.0 % 32-36
Differential
Eosinofil 1.4 % 1-6
Basofil 0.3 % 0-1
Netrofil 78.0 % 50-70 Meningkat
Limfosit 16.3 % 30-45 Menurun
Monosit 4.0 % 2-8
Large Imm. Cell 1.40 %
Atyp. Limfosit 0.9 %
Jumlah Absolut Sel
Eosinofil # 0.18 Ribu/µ
L
Basofil # 0.04 Ribu/µ
L
Neutrofil # 0.50 Ribu/µ 0.3-0.8
L
Limfosit # 9.84 Ribu/µ
L
Monosit # 2.06 Ribu/µ 1.2-3.2
L
Total Large Imm. Cell 0.17 Ribu/µ
L
Total Atyp. Limfosit 0.12 Ribu/µ
L
ELEKTROLIT
Natrium 144 mmol/L 138-146
Kalium 3.5 mmol/L 3.5-4.9
Clorida 107 mmol/L 98-109
IMUNOSEROLOGI
CRP <5 mg/L <5
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 126 mg/dL < 200
Ureum 20 mg/dL 15- 45
Creatinin 0.8 mg/dL 0.6 – 1.3
SGOT 41 U/L <45
SGPT 74 U/L <40
Antigen Negatif

20. Terapi

IV Fungsi

- Ketorolac 30 mg Ketorolac adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri


dan peradangan

- Omeprazole 40 mg Omprazole adalah obat untuk mengatasi gangguan lambung,


seperti penyakit asam lambung dan tukak lambung serta
meringankan gejala sakit maag.
- Ondansetron 4 mg Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah
serta mengobati mual dan muntah yang disebabkan oleh efek
samping kemoterapi, radioterapi atau operasi.
- Captopril 25 mg Captopril adalah obat untuk menangani hipertensi atau gagal
jantung yang termasuk dalam golongan ACE inhibitor .

- Furosemid 1 amp Furosemid adalah obat golongan diuretik yang bermanfaat


untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh
melalui urine. Obat ini digunakan untuk mengatasi edema
(penumpukan cairandi dalam tubuh) atau hipertensi.
21. Persepsi pasien Terhadap Penyakitnya

Menurut pasien penyakit yang dihadapi sekarang merupakan anugrah Tuhan yang
diberikan kepadanya. Karena setiap ada masalah pasti ada Hidayah. Pasien berdoa semoga
segera sembuh dan bisa bekerja kembali.

22. PerencanaanPulang
 Tujuan pulang : Ke rumah pasien
 Transportasi pulang : Kendaraan pribadi
 Dukungan Keluarga : Pasien akan tinggal di rumah bersama keluarga termasuk orang tua
 Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : -
 Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang : Edukasi tentang obat nyeri dan
penanganan nyeri mandiri serta diet rendah garam <29 g/hr
 Rawat jalan : Poli umum
 Hal-hal yang perlu diperhatikan : kontrol nyeri, intake cairan secara adekuat
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. DS: Peradangan, obstruksi pada abdomen Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri ↓
di perut bagian kiri Kolik abdomen
bawah ↓
- Akibat nyeri yang Peningkatan tekanan intraluminal
dirasakan pasien ↓
mengalami mual (+) Distensi berisi gas, cairan dan
DO: elektrolit
- P : Kolik abdomen ↓

- Q : Nyeri sedang Gangguan vaskuler

- R : Perut bagian kiri ↓

bawah Statis vena

- S:7 ↓
Edema dinding usus
- T : Hilang timbul

- Pasien tampak lemah
Peningkatan distensi dinding usus
- TD : 220/120 mmHg

- N : 89 x/menit
Peningkatan tekanan intra abdomen

Nyeri Akut

2. DS: Peradangan, obstruksi pada abdomen Gangguan Pola


Tidur
- Pasien mengatakan nyeri ↓
di perut bagian kiri Kolik abdomen
bawah ↓
- Pasien mengatakan Peningkatan tekanan intraluminal
bahwa untuk mengatasi ↓
nyeri pasien minum obat Distensi berisi gas, cairan dan
tidur agar pola tidur elektrolit
tidak terganggu ↓
Gangguan vaskuler
DO: ↓
- Pasien tampak lemah Statis vena
- TD : 220/120 mmHg ↓
- N : 89 x/menit Edema dinding usus
- Pola istirahat-tidur ↓

pasien yaitu pasien Peningkatan distensi dinding usus

jarang tidur siang dan ↓

saat di RS pasien hanya Peningkatan tekanan intra abdomen

tidur 2-5 jam saja ↓


Nyeri Akut

Gelisah

Kurang tidur

Gangguan Pola Tidur
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (kolik abdomen) d.d mengeluh nyeri, gelisah, sulit
tidur dan nafsu makan berubah
2. Gangguan pola tidur b.d nyeri kolik abdomen d.d mengeluh sulit tidur
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan
Nyeri Akut Setelah dilakukan SLKI: Tingkat Nyeri SIKI : Manajemen Nyeri
tindakan 1. Keluhan nyeri menurun Observasi
keperawatan 2. Gelisah menurun
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
selama 1 x 24 jam 3. Kesulitan tidur menurun
kualitas dan intensitas nyeri
nyeri dapat 4. Mual menurun
2. Identifikasi skala nyeri
berkurang sesuai 5. Nafsu makan cukup
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
dengan keriteria membaik
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
hasil pada SLKI 6. Pola tidur cukup
memperingan nyeri
membaik
5. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
6. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan

Teraupetik

7. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi


rasa nyeri seperti melakukan kompres hangat
(Dwiningrum, dkk 2020)
8. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
9. Fasilitas istirahat dan tidur
10. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi
11. Jelaskan penyebab , periode, dan pemicu nyeri
12. Jelaskan strategi meredakan nyeri
13. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
14. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
15. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

SIKI : Pemberian Analgesik


Observasi

1. Identifikasi karakteristik nyeri


2. Identifikasi kesesuaian jenis analgesic dengan tingkat
keparahan nyeri
3. Monitor tanda – tanda vital sebelum dan sesuai
pemberian analgesik
4. Monitor efektivitas analgesik

Terapeutik

5. Tetapkan target efektivitas analgesic untuk


mengoptimalkan respon pasien
6. Dokumentasikan respon terhadap efek analgesik

Edukasi

7. Jelaskan efek terapeutik dan efek samping obat

Kolaborasi

8. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik


SIKI : Pemantauan Nyeri
Observasi

1. Identifikasi faktor pencetus dan pereda nyeri


2. Monitor kualitas nyeri yang dirasakan oleh pasien
3. Monitor lokasi, intensitas, penyebaram, durasi, dan
frekuensi nyeri yang dialami pasien

Terapeutik

4. Atur interval pemantauan nyeri sesuai kondisi pasien


dan dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
5. Jelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur
pemantauan serta informasikan hasil pemantauan
Gangguan Pola Setelah dilakukan SLKI: Pola Tidur SIKI : Dukungan Tidur
Tidur tindakan 1. Keluhan sulit tidur Observasi
keperawatan cukup menurun
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
selama 2 x 24 jam 2. Keluhan istirahat tidak
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan taua
pola tidur dapat cukup menurun
psikologis)
membaik sesuai
3. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
dengan keriteria
hasil pada SLKI Teraupetik

4. Modifikasi lingkungan
5. Batasi waktu tidur siang
6. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
7. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
8. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan
untuk menunjang siklus tidur terjaga

Edukasi

9. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit


10. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
11. Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak
mengandung supresor terhadap tidur REM
12. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur
13. Ajarkan relaksasi otot autogenik dan cara
nonfarmakologi lainnya
IMPLEMENTASI

Nama pasien: Tn. E Tanggal Pengkajian: 3 Oktober 2021


Diagnosa Medis: Hipertensi + Kolik Abdomen

Tgl No.Dx Jam Tindakan Keperawatan Respon pasien TTD & Nama Terang
4 1 09.00 SIKI : Manajemen Nyeri 1. Pasien mengatakan nyeri Ziza Imas Veyah
Oktobe
r 2021 perut bawah berkurang
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
2. Skala nyeri berkurang
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
menjadi 3
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
5. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
6. Mengidentifikasi kesesuaian jenis analgesic
dengan tingkat keparahan nyeri
7. Memonitor efektivitas analgesik
8. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri seperti melakukan
kompres hangat
9. Memfasilitas istirahat dan tidur
10. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
11. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
12. Menganjurkan menggunakan analgesik secara
tepat
13. Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4 Oktober 2 13.00 SIKI : Dukungan Tidur 1. Pasien mengatakan bisa tidur Ziza Imas Veyah
2021
walaupun sebentar
1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan
2. Nyeri yang dirasakan masih
tidur
mengganggu pola tidur
2. Mengidentifikasi faktor pengganggu
3. Pasien mengatakan minum
tidur (fisik dan taua psikologis)
obat tidur apabila kesulitan
3. Mengidentifikasi obat tidur yang
tidur akibat nyeri yang
dikonsumsi
dirasakan
4. Memfasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
5. Melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
6. Menyesuaikan jadwal pemberian obat
dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur
terjaga
7. Menjelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
8. Menganjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
9. Menganjurkan penggunaan obat tidur
yang tidak mengandung supresor terhadap
tidur REM
10. Mengajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap gangguan pola tidur
11. Mengajarkan relaksasi otot autogenik
dan cara nonfarmakologi lainnya
EVALUASI

Hari/ No
Tanda
Tanggal/ Dx Evaluasi
Tangan
Jam Kep
1 S:
Senin 4
- Pasien mengatakan nyeri perut bawah sudah berkurang dan
Oktober
mual menurun
2021 /
09.00 O:
WIB - KU : Cukup

- Skala nyeri 3

- Pasien kooperatif

- TTV : TD : 160/110 mmHg S : 36.3 °c

N : 83 x/menit RR : 20 x/menit

SpO2 : 97% GCS : E4V5M6

No Indikator Awal Target Akhir


1. Keluhan nyeri Meningka Menurun Cukup
t menurun
2. Gelisah Meningka Menurun Cukup
t menurun
3. Kesulitan tidur Meningka Menurun Cukup
t menurun
4. Mual Meningka Menurun Membaik
t
5. Nafsu makan Memburu Cukup Membaik
k membaik
6. Pola tidur Memburu Membaik Sedang
k
A : Nyeri Akut, Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan dengan mengontrol nyeri dan


memberikan terapi non-farmakologis
Senin / 2 S:
4 - Pasien mengatakan nyeri perut bawah menurun dan pasien
Oktobe bisa tidur walaupun hanya sebentar
r
2021 / O:
13.00 - Pasien kooperatif
WIB - KU : Cukup
- Skala nyeri 3
- TTV : TD : 165/100 mmHg S : 36.8 °c

N : 73 x/menit RR : 20 x/menit

SpO2 : 98% GCS : E4V5M6

No Indikator Awal Target Akhir


1. Keluhan sulit tidur Meningka Menurun Sedang
t
2. Keluhan istirahat Meningka Menurun Sedang
tidak cukup t

A: Gangguan Pola Tidur, Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan, dengan memberikn dukungan tidur
kepada pasien serta memberi terapi analgesik yang sesuai dengan
keparahan nyeri yang dirasakan pasien atau bisa melakukan terapi
kompres hangat kering untuk meredakan nyeri

Anda mungkin juga menyukai