Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat  Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan
hidayah-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar Keperawatan II. Makalah ini membahas mengenai komponen suatu teori
serta empat konsep utama paradigma keperawatan berdasarkan teori Nightingale, suatu teori
keperawatan modern yang menekankan kepada aspek lingkungan bagi kesehatan kliennya.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang ikut membantu kami dalam proses
penyelesaian makalah ini, yang pertama tentunya kepada Tuhan YME, serta Ibu Efy Afifah,
S.Kp., MKes selaku dosen fasilitator kelas C , dan kontribusi sesama teman dalam tim penyusun.
            Semoga makalah ini bisa memberi manfaat bagi penulis dan pembaca. Penyusunan
makalah ini tidak luput dari kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Dengan kritik dan saran yang diberikan oleh pembaca sehingga makalah ini bisa lebih
disempurnakan lagi.

                                                                                    Depok, 3 Maret 2014

Tim Penulis 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR           ............................................................................      1
DAFTAR ISI                          ............................................................................      2
ABSTRAK                             …………………………………………………      3
BAB I : PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang      …………………………………………………      4
            1.2 Rumusan Masalah  ………………………………………………..      5
            1.3 Tujuan Penulisan   ………………………………………………....      5
            1.4 Sistematika Penulisan ……………………………………………..      5
            1.5 Metode Penulisan …………………………………………………      5
BAB II : ISI
2.1  Paradigma dalam Universal dan Keperawatan ……………………      6
2.2  Komponen Suatu Teori Berdasarkan  F.Ngihtigale :
2.2.1        Definisi            …….……………………..……...……..      6
2.2.2        Konsep            ………………………....………………      7
2.2.3        Asumsi            ………………….……..….……………      8
2.2.4        Fenomena        ……………..………….……………….      9
2.3  Empat Konsep Utama Paradigma Keperawatan Teori F.Nightingale:
2.3.1        Manusia           …………………………………...…….      9
2.3.2    Sehat-Sakit      ……………………………….………...    10
2.3.3    Lingkungan     ……………………………………....…    11
2.3.4    Keperawatan   …………………………………………    12
BAB III : PENUTUP
a.       Kesimpulan           ………………………………………………...     13
b.      Saran                     …………………………………………...……     13
DAFTAR PUSTAKA                        ………………………………………………...     14

           

ABSTRAK
Setiap orang dalam bidang keperawatan pasti mengenal Florence Nightingale. Nightingale merupakan tokoh
besar dalam bidang keperawatan karena kisahnya sangat mengispirasi. Teori keperawatan menurut pandangan
Nightingale lebih berfokus pada peran lingkungan dalam proses penyembuhan. Teori ini dikenal dengan teori
keperawatan modern. Teori keperawatan terdiri dari empat komponen, yaitu konsep, definisi, asumsi, dan
fenomena. Nightingale juga membahas mengenai empat konsep utama paradigma, yaitu manusia, sehat-sakit,
lingkungan, dan keperawatan. Makalah ini  berfokus pada pembahasan mengenai teori keperawatan dan
paradigma keperawatan menurut Nightingale. Bahasan mengenai teori keperawatan dan paradigma
keperawatan dalam makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan individu mengenai bidang
keperawatan. Individu, ada baiknya, sejak dini diberi pengetahuan mengenai teori dan paradigma keperawatan
sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan asuhan keperawatan secara maksimal.

Kata Kunci: Florence Nightingale, Teori Keperawatan Modern, Teori Lingkungan, Paradigma Keperawatan, Komponen dan
Konsep Teori Keperawatan, Asuhan Keperawatan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
        Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Keperawatan Dasar. Sejak adanya sejarah kehidupan manusia di bumi ini,
manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta ini kemudian disusun dan disimpulkan
menjadi berbagai teori, sesuai fakta yang di kumpulkan tersebut. Teori–teori tersebut kemudian
digunakan untuk memahami gejala–gejala alam dan kemasyarakatan yang lain. Sejalan dengan
perkembangan kebudayaan, teori–teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun
maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan sekarang ini.
        Makalah ini membahas tentang Teori Florence Nigthingale, yang didalamnya berisi
tentang isi dari konsep, definisi, asumsi, fenomena dari Nightingale, pembahasan teori, dan
konsep utama dari  dari pragdigma keperawataan yaitu manusia, sehat sakit, lingkungan dan
keperawatan berdasarkan teori Nightingale. Apa yang berada dalam makalah ini sangat
bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang perawat. Teori Nightingale adalah teori yang
mengemukakan tentang lingkungan.
        Florence Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau
di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa
penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori dari
Florence nightingale sangatlah bermanfaat bagi para perawat terutama pada saat kita merawat
pasien. Mungkin pada saat kita merawat pasien kita melupakan faktor lingkungan di sekitar
pasien, padahal lingkungan sangatlah berpengaruh dalam penyembuhan pasien. Pasien sangatlah
membutuhkan kenyamanan dan ketenangan pada saat dia di rawat. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat menjadi bahan perhatian kita semua.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan paradigma ?
2.      Apa yang dimaksud paradigm keperawatan ?
3.      Apa yang dimaksud dengan teori ?
4.      Kompenen-komponen apa yang terdapat pada teori ?
5.      Apa teori Nightingale ?
6.      Apa kaitan teori Nightingale dengan paradigma keperawatan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.      Untuk mengetahui pengertian paradigma
2.      Untuk mengetahui peradigma keperawatan
3.      Untuk mengetahui pengertian teori
4.      Untuk mengetahui komponen-kompenen yang terdapat pada teori
5.      Untuk mengetahui teori Nightingale
6.      Untuk mengetahui kaitan teori Nightingale dengan paradigma keperawatan

1.4  Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu bab I pendahuluan yang
terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan. Bab II isi yang
terdiri atas komponen teori yang meliputi konsep, definisi, asumsi, dan fenomena serta konsep
utama dari paradigma keperawatan menurut teori Florence Nightingale yang meliputi manusia,
sehat-sakit, lingkungan, dan keperawatan. Bab III penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran

1.5 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu dengan melakukan studi
pustaka. Dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan paradigm keperawatan dan
teori keperawatan serta teori keperawatan Nightingale yang dihubungkan pemicu. Kemudian,
materi yang telah didapatkan dikemas dalam satu kesimpulan melalui diskusi dalam kelompok.
BAB II
ISI

2.1 Paradigma secara Universal dan dalam Keperawatan


          Secara umum atau universal, dapat diambil pengertian menurut Thomas Kunn  (1939) ,
paradigma adalah sebagai model, pola atau pandangan yang dilandasi pada dua karaktersitik,
yaitu penampilan dari kelompok yang menunjukkan keberadaannya terhadap sesuatu yang
diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah dalam kelompoknya.
            Berdasar pada paradigma secara umum, maka paradigm keperawatan adalah suatu
cara pandang yang mendasar atau bagaimana cara melihat, memikirkan, member makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan,
dapat berbentuk ilmu, teori, dan filosofi yang dapat diterima dan diterapkan dalam keperawatan.
Paradigm keperawatan membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori
tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka
kerja keperawatan. Dengan demikian paradigm keperawatan member arah kepada perawat untuk
menyelesaikan dan mencari jalan keluar pada suatu masalah yang dihadapinya.
            Terdapat empat konsep dasar dalam paradigm keperawatan, yaitu manusia, sehat-sakit,
lingkungan dan keperawatan, yang dalam ini akan dibahas selanjutnya menurut teori F.
Nightingale.
2.2 Komponen Suatu Teori Berdasarkan F.Nightingale
           2.2.1 Definisi                   
        Definisi Teori dari Florence Nightingale  adalah walaupun lingkungan mempunyai
kehidupan sosial, emosional, dana spekfisikal, Nightingale menekankan pada aspek fisiknya.
Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan stamina tubuh untuk kebutuhan yang luas. Kesehatan
merupakan usaha menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal
dari faktor kesehatan lingkungan. Dimana didalamnya membahas pula gaya yang berperan :
1)      Gaya Psikologik : mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh
memperoleh cairan dan elektrolit, akitivitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan
penyerapan makanan, perlingdungan, perasaan dan neurologi serta fungsi endokrin.
2)      Gaya Konsep Diri : Termasuk di dalamnya dua komponen yaitu  fisik diri, yang
mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri,
konsistensi diri dan etika moral diri
3)      Gaya Aturan Fungsi : yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada
performa dalam melakukan aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.
4)      Gaya Interdependen : mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan
mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih saying dan perhatian

           2.2.2 Konsep
          Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara
keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
1)   Lingkungan fisik (physical enviroment)
Lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut
mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimana pun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
2)   Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan data-data yang
spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan
penyakit.  Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan
pasien pada umumnya.
3)   Lingkungan psikologi (psychology environment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat menyebabkan stress fisik
dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.  Oleh karena itu ditekankan kepada pasien
menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan
aktivitas  manual dapat merangsang semua factor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya.

           2.2.3 Asumsi
          Asumsi utama teori nightingale yaitu, Nightingale percaya bahwa setiap wanita dapat
menjadi perawat tentu dalam  pengertian perawatan sebagai wujud  tanggung jawab seseorang
terhadap kesehatan.Menurut  Nightingale selama perawatannya, klien berada dalam kondisi
pasif  yang tidak memengaruhi perawat maupun lingkungan. Nightingale mendefinikan
kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga
batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk
membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip
perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu. Nightingale memfokuskan
teorinaya pada lingkungan, namun lingkungan yang dimaksud disini lebih berkutat pada
lingkungan fisik seperti tercermin pada komponen lingkungan di atas. Nightingale sendiri tidak
menyebutkan lingkungan emosional maupun lingkungan sosial di  dalam teori nya , karena teori
tersebut memang disesuaikan dengan kodisi pada masa itu, yaitu masa perang.

2.2.4 Fenomena
          Fenomena merupakan sesuatu yang tampak, Fenomena adalah suatu fakta atau peristiwa
yang dapat diamati dan merupakan aspek-aspek  yang dapat dirasakan atau dialami. Dalam dunia
keperawatan, fenomena merefleksikan praktik keperawatan karena teori keperawatan berfokus
pada asuhan keperawatan.

2.3 Konsep Utama Paradigma Keperawatan Teori F.Nightingale


2.3.1 Manusia
          Manusia mencerminkan tiga komponen, yaitu body, mind, and spirit. Ketiga komponen
tersebut saling berpengaruh dan menjadi satu kesatuan. Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan
dasar yang harus terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut melipupi kebutuhan bio-
psiko,sosio,spiritual, kultural (Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Ners, 2012). Manusia
mencari dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasarnya.
          Keperawatan melihat manusia sebagai seorang klien yang menjadi sasaran utama dalam
memberikan pelayanan kesehatan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan pandangan Nightingale
mengenai manusia. Nightingale melihat manusia sama seperti seorang klien. Konsep manusia
menurut Nightingale, yaitu hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya (Yetti, 2014).
Nightingale dikenal dengan teori keperawatannya yang berlandaskan pada lingkungan
sekitar pasien. Lingkungan yang dimaksud oleh Florence, yaitu lingkungan fisik yang meliputi
kebutuhan dasar manusia. Hal ini dikarenakan situasi Nightingale yang berada pada situasi
perang. Konsep manusia dalam keperawatan  menjadikan manusia sebagai pusat dalam
pemberian asuhan keperawatan dan landasan dalam praktik/asuhan keperawatan. Manusia selalu
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan hal ini dapat mempengaruhi status kesehatannya.
        Nightingale telah menginspirasi dunia keperawatan melalui pemikiran-pemikiran hebatnya.
Nightingale beranggapan bahwa setiap manusia merupakan individu yang berbeda. Nightingale
berfokus pada tujuan dalam meningkatkan kesembuhan klien, yaitu lebih bertindak produktif dan
memberikan asuhan keperawatan yang lebih efisien. Hal ini yang menganjurkan perawat untuk
bertanya pendapat klien mengenai asuhan/pelayanan keperawatan yang diberikan sudah sesuai
dengan kondisi klien atau belum. Nightingale menekankan bahwa perawat mengontrol dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan internal dan eksternal klien. Hal ini secara langsung
mengharuskan perawat untuk mampu mengendalikan keinginan pribadi dan perilaku masing-
masing individu. Nightingale menekankan untuk dapat menghargai setiap orang dari berbagai
latar belakang dan tidak menghakimi orang lain.

2.3.2 Sehat-Sakit
          Kesehatan adalah karunia Tuhan yang harus disyukuri, dipelajari, dilindungi, dan
ditingkatkan. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus inverstasi serta modal utama untuk
berkarya dan beraktifitas serta produktif merupakan tujuan hidup manusia. Sehat adalah keadaan
seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia sesuai dengan
tingkat dan derajat masing-masing. Sehat yaitu individu yang mampu memanipulasi pengaruh
lingkungan tanpa menimbulkan ketegangan serta tidak menimbulkan ketidak seimbangan pada
dirinya. Sehat adalah adanya keseimbangan komponen-komponen biologis, psikologis, sosial
budaya dan spritual individu.
          Nightingale mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan baik dan menggunakan semua
kekuatan atau sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup (Alligood dan Tomey, 2010).
Nightingale juga mendefinisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan
setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses
perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga
individu dapat kembali sehat (Asmadi, 2008). Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh
berbagai macam dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik fungsi
jaringan itu sendiri maupun fungsi tubuh.
          Nightingale melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan (reparative
process) (Kusnanto, 2004). Konsep sehat-sakit Nightingale berfokus pada perbaikan untuk sehat.
Asumsi sehat-sakit Nightingale ialah perawatan sebagai wujud tanggung jawab seseorang
terhadap kesehatan. Manfaat teori ini ialah menjadi suatu pijakan bagi pengembangan teori
keperawatan sesudahnya, dapat diterapkan dengan modifikasi dalam banyak tatanan
keperawatan, mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan (Asmadi,
2008).

2.3.3 Lingkungan
        Lingkungan adalah semua kondisi yang mungkin mempengaruhi klien dan tempatnya
berada,  dimana terdapat kebutuhan pelayanan kesehatan.Terdapat hubungan berkelanjutan
antara klien dan lingkungan. Hubungan tersebut dapat berupa pengaruh positif dan negative pada
tingkat kesehatan manusia dan kebutuhan pelayanan kesehatan. Selain itu, semua faktor-faktor di
rumah, tempat kerja, atau komunitas juga mempengaruhi tingkat kesehatan klien dan kebutuhan
pelayanan kesehatan.
          Dengan meyakini pentingnya faktor kondisi lingkungan yang sehat berhubungan
dengan status kesehatan klien. Didalamnya terdapat banyak komponen lingkungan yang penting
yang berpengaruh pada kesehatan, seperti udara segar, air bersih, saluran pembuangan yang
efisien, kebersihan, cahaya, dll. Dengan aspek komponen lingkungan yang paling diutamakan
oleh  Nightingale  ketika melakukan perawatan terhadap klien yaitu ventilasi yang cukup bagi
klien.
Pada Meleis (2006) menyebutkan bahwa konsep Nightingale tentang lingkungan berfokus
pada pelayanan keperawatan dan sarannya, bahwa perawata tidak perlu mengatahui semua
tentnag proses penyakit yang merupakan awal usaha untuk membedakan antara keperawatan
dengan kedokteran, seperti penyediaan udara segar, pencahayaan, kehangatan, sanitasi,
ketenangan, dan nutrisi yang kuat (Nightingale, 1860)

2.3.4 Keperawatan
          Keperawatan
adalah suatu profesi yang mengabdi pada manusia dan
kemanusiaan,  mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat diatas kepentingan sendiri,
menggunakan pendekatan holistic, bentuk pelayanannya bersifat humanistik, dilaksanakan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berpegang pada standar asuhan keperawatan serta
menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama melaksanakan asuhan keperawatan.
Teori Nightingale dan kaitannya dengan keperawatan, Nightingale merupakan pelopor model
awal keperawatan

BAB III
PENUTUP

a.    Kesimpulan
1)   Florence nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan lingkunganya itu
lingkungan fisik, psikologis, social
2)   Florence nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi ade kuat.

b.   Saran
Florence nightingale merupakan seorang perawat yang perlu dijadikan teladan dalam proses
keperawatandan proses penyembuhan penyakit. Karena nightingale sangat mementingkan
konteks keseluruhan lingkungan pasien yang tidak hanya berkutat pada obat dan pengobatan
pasien, untuk demi kesembuhan pasien. Maka sebagai perawat yang baik kita harus membuat
pasien nyaman agar kondisinya cepat membaik atau tidak menjadi lebih parah.
DAFTAR PUSTAKA

                Kusnanto. (2004). Pengantar praktik dan profesi keperawatan profesional. Jakarta: EGC.


                Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
                Soemowinoto, S. Pengantar filsafat ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
                Nursalam., Efendi, F. (nd). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
                Yetti, K. (2014). Nursing Theory [PowerPointSlides]. [Kuliah Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan II]. 17 Februari 2014. Depok.
                Alligood, M., Tomey, A. 2010. Nursing theorists and their work seventh edition . Missouri:
Elsevier
                Brink, Pamela J., Wood, Marilynn. 1998. Langkah Dasar dalam Perencanaan Riset
Keperawatan: Dari Pertanyaan Sampai Profesional.  Terj.Oleh: Maryani, Anisk. Jakarta: EGC.
                Afifah, Efy. Keragaman Budayadan Perspektif Transkultural dalam
Keperawatan, http://staff.ui.ac.id/internal/132051049/material/transkultural nursing.pdf.
Diakses  pada  21 Februari 2014.
                Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7 buku 1.Terj.Oleh:
Ariyanto. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
                Soemowinoto, S. Pengantar filsafat ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
                Nursalam., Efendi, F. (nd). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
                Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran. (2012). Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Ners. Bandung: Universitas Padjajaran.
                Christensen, Paula J. Kenney, Jannet W. 2009. Nursing Process: Application of Conceptual
Models, fourth edition. London: Mosby-Year Book,Inc.
                Anwar, Yesmil. Adang. 2008. Pengantar Sosial Hukum.Jakarta: Grasindo.
                West, Richard.Turner, Lynn H. 2007. Introducing Communication Theory: Analysis and
Application, third edition. New York: Mc. Graw Hill

Anda mungkin juga menyukai