Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FALSAFAH TENTANG

TEORI KEPERAWATAN MENURUT IDA JEAN


ORLANDO

KELOMPOK 7

ANGGOTA :

1. ALISA RAHMI (1911311011)


2. BUNGA ANGRAYNI (1911312026)
3. DINIA HENDI AGESTI (1911312056)
4. HERMA DESMILLENIA BINTARI LIJANG (1911311020)
5. ROTUA LASTRI MANURUNG (1911311035)
6. SITI MASITAH (1911311041)
7. ZELGI MAHARDIKA PUTRA (1911313016)

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas hikmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Teori Keperawatan : Nursing Process Theory (Ida Jean Orlando). Dan
semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Padang, 4 November 2019

Kelompok 7

Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................. 2
Daftar Isi ............................................................................................................................ 3
Bab I : Pendahuluan...................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................. 4
1.4 Manfaat............................................................................................................... 5
Bab II : Kerangka Teori................................................................................................. 6
2.1 Latar belakang teori............................................................................................. 6
2.2 Sumber teori untuk pengembangan teori............................................................ 6
2.3 Konsep umum dan definisi................................................................................. 7
2.4 Penggunaan temuan empiris............................................................................... 9
2.5 Paradigma keperawatan...................................................................................... 12
2.6 Aplikasi teori....................................................................................................... 13
Bab III : Penutup.............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 15
3.2 Saran ................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka................................................................................................................... 16

Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk
menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan
sekelompok konsep yang membentuk  sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah
diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,
sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu
sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat
mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan
situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan
mengandung  komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model,
adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan
keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang
dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang  ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori dan Model konsep
keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek,
serta profesi  keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini kami mencoba memaparkan
”nursing procces discipline”(Ida Jean Orlando). 
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana riwayat hidup dari Ida Jean Orlando?
2) Apa saja sumber teori yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando?
3) Bagaimana konsep umum dan definisi dari teori Ida Jean Orlando
4) Bagaimana penggunaan temuan empiris dari teori Ida Jean Orlando?
5) Apa paradigma keperawatan yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando?
6) Apa saja aplikasi dari teori Ida Jean Orlando?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, didapatkan tujuan penulisan makalah ini yaitu
untuk :
1) Untuk mengetahui riwayat hidup dari Ida Jean Orlando
2) Untuk mengetahui sumber teori yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando
Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 4
3) Untuk mengetahui konsep umum dan definisi dari teori Ida Jean Orlando
4) Untuk mengetahui penggunaan temuan empiris dari teori Ida Jean Orlando
5) Untuk mengetahui paradigma keperawatan yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando
6) Untuk mengetahui aplikasi dari teori Ida Jean Orlando
1.4 Manfaat
Untuk mencari dan berbagi wawasan mengenai konsep dan teori keperawatan model Ida Jean
Orlando. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui mengenai perjalanan karir seorang Ida Jean
Orlando dan bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah Keperawatan.

Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 5


BAB II

KERANGKA TEORI
2.1 Latar Belakang Teori
Ida Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College
New York tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St.
John;s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang konseling kesehatan
mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah menyelesaikan pendidikan
terakhirnya, Orlando kemudian bekerja di Sekoilah Keperawatan New Haven Conneticut, selama 8
tahuan, pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan investigator untuk proyek negara
mengenai Konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Proyek ini memfokuskan pada
mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental untuk kurikulum
dasar pendidikan keperawatan. Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia
menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian
tersebut, kemudian ia melaporkan penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan
pada tahun 1958 berjudul “The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and principle
of Professional Nursing Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun 1961. buku
inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan Orlando., dan dicetak kedalam lima
bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962 sampai
dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah sakit
Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun dirumah sakit
tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The Discipline anda Teaching of Nursing Process
: An Evaluative Study”. Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan [raktek
keperawatan. Konsep mengenai proses keperawatan yang ia berikan meliputi beberapa kriteria
antara lain:
1) Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik mengenai fenomena
bidang keperawatan.
2) Mengspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan
3) Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu terjadi.
4) Mengdeskipsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat dikontrol.
5) Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari proses keperawatan.
2.2 Sumber Teori untuk Pengembangan Teori
Menurut Orlando, keperawatan bersifat unik dan independent karena berhubungan langsung
dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau potensial serta pada situasi langsung.
Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai individu, artinya masing – masing orang berada pada

Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 6


situasi yang berbeda. Orlando mendefinisikan kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan pasien
dimana bila disuplai, dikurangi, atau menurunkan distress secara langsung atau bahkan
meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat
profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegeraan, disiplin proses keperawatan
serta kemajuan.
Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan perawat dalam
mengeksplor dan bereaksi dengan pasien, yaitu :
1) Perawat harus menemuainya dan konsisten terhadap apa yang dikatakanya dan mengatakan
perilaku nonverbalnya kepada pasien.
2) Perawat harus dapat mengkomunikasikanya dengan jelas terhadap apa yang akan
diekspresikanya.
3) Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk perbaikam atau klarifikasi.
Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam mendapatkan
pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui  kebutuhan pasien untuk membantu
memenuhinya. Perawat harus mengetahui  peran  profesionalnya, aktivitas perawat  profesional
yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai  tujuan
dalam membantu pasien.
2.3 Konsep Umum dan Definisi
Konsep utama dalam teori proses keperawatan. Teori keperawatan Orlando menekankan ada
hubungan timbal balik antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan
saling mempengaruhi. Dan sebagai orang  pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-
elemen pada proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi  pasien dalam proses
keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua
orang. Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam
merawat pasien, orlando menyebutnya sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan alat
yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional
sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Fungsi ini akan terpenuhi
ketika seorang perawat dapat mencari tahu dan menemukan apa saja kebutuhan yang diperlukan
dari seorang pasien. Teori Orlando difokuskan pada bagaimana menciptakan kemajuan pada
tindakan dari seorang pasien. Kemajuan dari seorang pasien dapat dilihat dari tingkah laku dan
tindakan yang dapat diamati oleh seorang perawat. Persepsi seorang perawat terhadap tingkah laku
Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 7
dari pasiennya dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat mempengaruhi perawat untuk
mengembangkan kemampuannya.
Tanggungjawab dari seorang perawat meliputi “bagaimana menolong seorang pasien dengan
memenuhi kebutuhannya (misal; kenyamanan fisik dan mental yang harus diupayakan sedapat
mungkin selama proses keperawatan berlangsung). Hal ini merupakan tanggungjawab seorang
perawat dalam memenuhi kebutuhan psien baik melalui usahanya sendiri maupun menggunakan
bantuan tenaga lain. Kebutuhan Kebutuhan merupakan “keadaan dimana seorang pasien
membutuhkan, nutrisi, menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit, dan menumbuhkan perasaan
yang adekuat untuk sembuh. Tingkah Laku yang Timbul dari Pasien Tingkah laku yang timbul ini
berupa tingkah laku verbal maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang perawat. Reaksi
Langsung Reaksi spontan termasuk didalamnya persepsi dari keduanya yaitu perawat dan pasien,
pemikiran dan perasaan dari keduanya.
Disiplin Proses Keperawatan Disiplin Proses Keperawatan termasuk di dalamnya komunikasi
antara perawat dan pasien. Disiplin Proses Keperawatan atau disebut juga Delebrasi Proses
Keperawatan inilah yang digambarkan pada buku pertama Orlando. Improvisasi,  Improvisasi di
sini berarti bagaimana berkembang lebih baik, untuk memberikan hasil, atau untuk menggunakan
beberapa manfaat dari suatu hal. Manfaat dari seorang perawat adalah untuk memberikan bantuan
apa saja dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien untuk sembuh. Tindakan spontan dari seorang
perawat adalah “segala tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan suatu alasan untuk memenuhi
kebutuhan segera dari seorang pasien. Tindakan Deleberatif Perawat adalah segala sesuatu yang
diputuskan setelah mengetahui kebutuhan yang diperlukan dan kemudian berupaya untuk
memenuhinya.
Teori Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai pengembangan dari lima
faktor konsep yang berhubungan yaitu:
1) Fungsi dari keperawatan yang profesional
2) Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan
3) Respon langsung atau respon internal yang diberikan oleh perawat
4) Disipilin dari proses keperawatan
5) Improvisasi dalam melakukan proses keperawatan
Orlando mengidentifikasi dan mendefinisikan beberapa elemen dari reaksi langsung seorang
perawat sebagai berikut:
1) Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari panca inderanya.
2) Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran seorang individu.
3) Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat mengerakkan seseorang dari hasil
persepsi, pemikiran dan perasaanya.
Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 8
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat
profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegaraan, disiplin proses keperawatan
serta kemajuan
1) Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam mendapatkan
pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui  kebutuhan pasien untuk
membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran  profesionalnya, aktivitas
perawat  profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung
jawab guna mencapai  tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan
rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya
hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada  aktivitas-aktivitas yang benar-benar
menjadi kewenangannya.  
2) Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun
perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
3) Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera adalah
respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien , berfikir dan
merasakan.
4) Disiplin proses keperawatan
Menurut George  (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai  interaksi
total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat
dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku
tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien
untuk  membantunya serta untuk melakukan  tindakan yang tepat.
5) Kemajuan/ peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.
2.4 Penggunaan Temuan Empiris
Penggunaan temuan empiris dalam nursing procces theory dikenal dengan sebutan proses
disiplin atau proses keperawatan. Disiplin proses keperawatan meliputi komunikasi perawat kepada
pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi permasalahan klien yang disampaikan kepada
perawat, menanyakan untuk validasi atau perbaikan. (Tomey, 2006 hlm 434). Disiplin proses
keperawatan didasarkan pada ” proses bagaimana seseorang bertindak”. Tujuan dari proses disiplin
ketika digunakan antara perawat dan pasien adalah untuk membantu pemenuhan kebutuhan pasien.
Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 9
Peningkatan perilaku pasien merupakan indikasi dari pemenuhan kebutuhan sebagai hasil yang
diharapkan.
1) Perilaku Pasien
Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perilaku pasien . seluruh perilaku
pasien yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat dianggap sebagai ekpresi yang
membutuhkan pertolongan, ini sangat berarti pada pasien tertentu dalam kondisi gawat harus
dipahami. Orlando menekankan hal ini pada prinsip pertamanya ” dengan diketahuinya
perilaku pasien , atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut menunjukan pasien
membutuhkan suatu bantuan”.
Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku ini dapat
dijadikan faktor kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien. Perilaku verbal yang
menunjukan perlunya pertolongan seperti keluhan, permintaan, pertanyaan, kebutuhan dan
lain sebagainya. Sedangkan perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema, aktivitas motorik:
senyum, berjalan, menghindar kontak mata dan lain sebagainya. Walaupun seluruh perilaku
pasien dapat menjadi indikasi perlunya bantuan tetapi jika hal itu tidak dikomunikasikan
dapat menimbulkan masalah dalam interaksi perawat-pasien. Tidak efektifnya perilaku pasien
merupakan indikasi dalam memelihara hubungan perawat-pasien, ketidakakuratan dalam
mengidentifikasi kebutuhan pasien yang diperlukan perawat, atau reaksi negatif pasien
terhadap tindakan perawat. Penyelesaian masalah tidak efektifnya perilaku pasien layak
diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat harus dirancang untuk menyelesaikan perilaku
seperti halnya memenuhi kebutuhan yang emergenci
2) Reaksi Perawat
Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat , reaksi ini terdiri dari 3 bagian yaitu pertama
perawat merasakan melalui indranya, kedua yaitu perawat berfikir secara otomatis, dan ketiga
adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan. Contoh perawat melihat pasien
merintih, perawat berfikir bahwa pasien mengalami nyeri kemudian memberikan perhatian
Persepsi, berfikir, dan merasakan terjadi secara otomatis dan hampir simultan. Oleh karena
itu perawat harus belajar mengidentifikasi setiap bagian dari reaksinya. Hal ini akan
membantu dalam menganalisis reaksi yang menentukan mengapa ia berespon demikian.
Perawat harus dapat menggunakan reaksinya untuk tujuan membantu pasien.
Displin proses keperawatan menentukan bagaimana perawat membagi reaksinya dengan
pasien. Orlando menawarkan prinsip untuk menjelaskan penggunaan dalam hal berbagi “
beberapa observasi dilakukan dan dieksporasi dengan pasien adalah penting untuk
memastikan dan memenuhi kebutuhannya atau mengenal yang tidak dapat dipenuhi oleh

Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 10


pasien pada waktu itu “. Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan
keberhasilan perawat dalam mengeksplor dan bereaksi dengan pasien, yaitu ;
a) Perawat harus segera menemui pasien dan konsisten terhadap perilaku verbal dan
nonverbalnya kepada pasien
b) Perawat harus dapat mengkomunikasikannya dengan jelas terhadap apa yang akan
diekspresikannya
c) Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk perbaikan atau
klarifikasi.
3) Tindakan Perawat
Setelah memvalidasi dan memperbaiki reaksi perawat terhadap perilaku pasien, perawat
dapat melengkapi proses disiplin dengan tindakan keperawatan, Orlando menyatakan bahwa
apa yang dikatakan dan dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien adalah
merupakan suatu tidakan profesional perawatan. Perawat harus menentukan tindakan yang
sesuai untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi petunjuk tindakan
menurut Orlando yaitu perawat harus mengawali dengan mengekplorasi untuk memastikan
bagaimana mempengaruhi pasien melalui tindakan atau kata-katanya.
Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan tindakan terencana.
Hanya tindakan terencana yang memenuhi fungsi profesional perawat. Sedangkan tindakan
otomatis dilakukan bila kebutuhan pasien yang mendesak, misalnya tindakan pemberian obat
atas intruksi medis. Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan yang
direncanakan:
a) Tindakan merupakan hasil dari indetifikasi kebutuhan pasien dengan memvalidasi reaksi
perawat terhadap perilaku pasien.
b) Perawat menjelaskan maksud tindakan kepada pasien dan sesuai untuk memenuhi
kebituhan pasien.
c) Perawat memvalidasi efektifitas tindakan, segera setelah dilakukan secara lengkap
d) Perawat membebaskan stimulasi yang tidak berhubungan dengan kebutuhan pasien ketika
melakukan tindakan. Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa
contoh tindakan otomatis tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan
perlindungan kesehatan secara umum. Semua itu tidak membutuhkan validasi reaksi
perawat
4) Fungsi profesional
Tindakan yang tidak profesional dapat menghambat perawat dalam menyelesaikan fungsi
profesionalnya, dan dapat menyebabkan tidak adekuatnya perawatan pasien. Perawat harus
tetap menyadari bahwa aktivias termasuk profesional jika aktivitas tersebut direncanakan
Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 11
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan pasien. Disiplin proses keperawatan adalah
serangkaian tindakan dengan suatu perilaku pasien yang membutuhkan bantuan. Perawat
harus bereaksi terhadap perilaku pasien dengan mempersepsikan, berfikir dan merasakan.
Perawat membagi aspek reaksinya dengan pasien, meyakinkan bahwa tindakan verbal dan
nonverbalnya adalah konsisten dengan reaksinya, dan mengidentifikasi reaksi sebagai dirinya
sendiri, perawat mengunjungi pasien untuk memvalidasi reaksinya dan perawat membantu
pasien dengan menggunakan proses yang sama agar komunikasi lebih efektif . Selanjutnya
tindakan yang sesuai untuk menyelesaikan kebutuhan adalah saling menguntungkan antara
pasien dan perawat. Setelah perawat bertindak , perawat segera katakan kepada pasien jika
tindakannya berhasil . Secara keseluruhan interaksi , perawat meyakinkan bahwa perawat
bebas terhadap stimulasi tambahan yang bertentangan dengan reaksinya terhadap pasien.
2.5 Paradigma Keperawatan
Asumsi Orlando terhadap metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya terkandung dalam
teorinya. Sama dengan teori-teori keperawatan pendahulunya asumsinya tidak spesifik,namun
demikian Schmieding (1993) medapatkan dari tulisan Orlando mengenai empat area yang
ditekuninya:
1) Perawat
Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan sebagai
fungsi professional keperawatan. Fungsi professional yaitu membantu mengenali dan
menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan tanggung jawab perawat
untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya. Dalam teorinya tentang
disiplin proses keperawatan mengandung elemen dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat
dan tindakan perawatan yang dirancang untuk kebaikan pasien. Asumsi lain Orlando adalah
bahwa perawat harus menurunkan ketidaknyamanan baik fisik maupun mental pasien serta
tidak boleh menyebabkan pasien distress.
2) Manusia
Bertindak atau berperilaku secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang dalam situasi tertentu
manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan pertolongan, dan akan mengalami
distress jika mereka tidak dapat melakukannya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa
perawat professional harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat menolong
dirinya dalam memenuhi kebutuhannya. Orlando juga menyatakan bahwa masing-masing
pasien unik dan perawat profesional dapat mengenali perilaku yang sama pada pasien yang
berbeda dimana tiap pasien memberikan tanda perbedaan kebutuhan.
3) Sehat

Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 12


Orlando tidak medefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas dari
ketidaknyamanan fisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera berkontribusi terhadap
sehat. Perasaan adekuat dan sejahtera dalam memenuhi kebutuhannya berkontribusi terhadap
sehat.
4) Lingkungan
Orlando berasumsi bahwa lingkungan merupakan situasi keperawatan yang terjadi ketika
perawat dan pasien berinteraksi, dan keduanya mempersepsikan,berfikir, merasakan, dan
bertindak dalam situasi yang bersifat segera. Pasien dapat mengalami distress terhadap
lingkungan terapeutik dalam mencapai tujuannya, perawat perlu mengobservasi perilaku
pasien untuk mengetahui tanda-tanda distress.
2.6 Aplikasi Teori
Praktisi keperawatan dalam melaksanakan fungsinya perlu menerapkan teori atau model
yang sesuai dengan situasi tertentu. Pada kondisi awal, kombinasi dari beberapa teori atau model
dapat dipertimbangkan, tetapi jika dipergunakan secara konsisten dapat dilakukan analisa atau
evaluasi terhadap efektivitasnya. Dengan menggunakan berbagai teori dan model keperawatan,
maka fokus dan konsekwensi praktek keperawatan dapat berbeda- beda.Berikut tahap- tahap
aplikasi keperawatan menurut teori orlando, yaitu
1) Fase Reaksi Perawat.
Menutut George (1995) bahwa reaksi perawat dimana terjadi berbagi reaksi perawat dan
perilaku pasien dalam disiplin proses keperawatan teori Orlando identik dengan fase
pengkajian pada proses keperawatan.Perawat perlu mengkaji perilaku pasien non verbal
yang menunjukan bahwa pasien memerlukan pertolongan segera seperti : tanda-tanda
vital,dll.Selanjutnya perawat perlu mengetahui data-data lain seperti catatandari tim
kesehatan lain, hasil laboratorium dan pemeriksaan diagnostik.
2) Fase Nursing Action
Fase perencanaan pada proses keperawatan, sesuai dengan fase nursing action pada disiplin
proses keperawatan mencakup sharing reaction (analisa data), diagnosa keperawatan,
perencanaan dan tindakan keperawatan atau implementasi . Tujuannya adalah selalu
mengurangi akan kebutuhan pasien terhadap bantuan serta berhubungan dengan
peningkatan perilaku pasien. Setelah mendapatkan data-data yang menunjukan perilaku
pasien, menurut Orlando perawat perlu melakukan sharing reaction yang identik dengan
analisa data, sehingga dapat ditentukan diagnosa keperawatan.
a) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan difokuskan terhadap masalah ketidak mampuan pasien untuk
memenuhi kebutuhannya sehingga perlu pertolongan perawat.
Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 13
b) Rencana Keperawatan
Fase perencanaan pada proses keperawatan, sesuai dengan fase nursingaction pada
disiplin proses keperawatan. Tujuannya adalah selalu mengurangi akan kebutuhan pasien
terhadap bantuan. Tujuannnya berhubungan dengan peningkatan perilaku pasien. Tujuan
yang dirumuskan pada teori Orlanda menurut penulis masih terlalu umum yaitu fokuskan
pada perubahan perilaku dalam menolong untuk memenuhi kebutuhan dirinya sehingga
kemungkinan keberhasilannya sulit untuk diukur terutama terhadap masalah yang hanya
diketahui oleh perawat tetapi tidak disadari oleh pasien.
c) Implementasi
Implementasi adalah efektifitas tindakan untuk menanggulangi yang sifatnya mendesak,
terdiri dari tindakan-tindakan otomatis seperti melaksanakan tindakan pengobatan atas
instruksi medis dan dan tindakan terencana terencana yang dianggap sebagai peran
perawat profesional sesungguhnya..Implementasi meliputi seleksi akhir dan pelaksanaan
dari tindakan keperawatan dan ini juga merupakan bagian dari fase tindakan keperawatan
pada proses disiplin Orlando. Pada Teori orlando tindakan keperawatan ada dua macam
yaitu tindakan otomatis yang sifatnya segera dan terencana.Keduanya tidakan tersebut
lebih diarahkan terhadap penanggulangan masalah keperawatan yang bersifat segera dan
mengacam kehidupan pasien dan kurang memperhatikan tindakan-tindakan yang bersifat
promotif atau preventif.
3) Evaluasi
Evaluasi pada fase tindakan proses disiplin merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Tindakan- tindakan yang terencana . Setelah tidakan lengkap dilaksanakan, perawat harus
mengevaluasi keberhasilannya.Evaluasi asuhan keperawatan pada klien difokuskan
terhadap perubahan perilaku terhadap kemampuan menolong dirinya untuk mengatasi
ketidakmampuannya.Evaluasi dilakukan setelah tindakan keperawatan
dilaksanakan.Evaluasi pada teori Orlando sudah cukup baik, yang mana evaluasi selalu
dilakukan setelah setiap tindakan keperawatan dilakukan secara lengkap.

Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 14


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hasil analisis teori Orlando dirasakan lebih efektif, karena lebih jelas, ringkas dan mudah.
Teori oIda jean Orlando lebih jelas karena perawat lebih mudah memberikan bantruan/intervensi
secara langsung pada individu (menekankan pada indepedensi) Dikatakan lebih mudah karena
Teori yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando hanya mencakup 3 (tiga) tahapan proses yaitu:
tahap perilaku pasien,  tahap reaksi perawat dan tahapan Tindakan perawat.
3.2 Saran
Melalui teori Ida Jean Orlando ini menegaskan pada pemberian bantuan  pada pasien dengan
segera dan melakukan hubungan antara pasien dan perawat melalui hubungan yang baik. Evaluasi,
pada fase tindakan proses disiplin merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Tindakan- tindakan
yang terencana , setelah tidakan lengkap dilaksanakan, perawat harus mengevaluasi
keberhasilannya. Evaluasi pada teori Orlando sudah cukup baik, yang mana evaluasi selalu
dilakukan setelah setiap tindakan keperawatan dilakukan secara lengkap.

Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 15


DAFTAR PUSTAKA
George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth Edition.
USA : Appleton & Lange.
Hidayat AA. (2004). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Faust C. .Orlando's deliberative nursing process theory: a practice application in an extended care
facility. J Gerontol Nurs. 2002 Jul;28(7):14-8
George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth Edition.
USA : Appleton & Lange.
George. (1995).Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice)
,Fourth Edition. USA : Appleton & Lange.Suwignyo, Purwo, 2011, Aplikasi Teori Ida Jean Orlando
Dalam Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit, diakses tanggal 3 November 2019 dari http://www.fik.ui.ac.id.
Nursing care plane: Guidelines for planning &documenting patient care, 3rd edition, FA.
Davis.George. (1995).
Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth Edition. USA : Appleton &
Lange.
Hidayat AA. (2004). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: SalembaMedika Nursalam.
(2001).
Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik. Jakarta : SalembaPPNI (2000)
Standar Praktik Keperawatan. Jakarta : PPNI.Tomey Ann Marriner, Alligood M.R.(2006).

Nursing Process Theory : Ida Jean Orlando| 16

Anda mungkin juga menyukai