Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MODEL TEORI IDA JEAN ORLANDO

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Disusun Oleh:

1. Yani Rosyani
2. Arief Nurdiansyah

PROGRAM S1 KEPERAWATAN NON REGULER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat
kesehatan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan, tentang Model
Teori Ida Jean Orlando. Tak lupa juga shalawat dan salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Kami sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik
dari sebelumnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Tasikmalaya, November 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Riwayat Ida Jean Orlando................................................. 3
B. Konsep Utama Dan Definisi............................................. 4
C. Asumsi Pokok Teori Orlando........................................... 6
D. Pokok Utama Dari Teori Orlando..................................... 7
E. Penerapan Dalam Dunia Keperawatan............................. 8
F. Proses Keperawatan Orlando............................................ 8
G. Perbandingan Proses Oriando Dan Proses Keperawatan.. 10
H. Kelebihan dan Pembatasan............................................... 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................... 21
B. Saran................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professional yang merupakan suatu bentuk layanan kesehatan yang
berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan sebagaibagian
integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan
kesehatan.
Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan
kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, social, dan spiritual.
Pemenuhan kebutuhan tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan dalam praltik keperawatan professional. Untuk tercapainya suatu
keperawatan professional diperlukan suatu pendekatan, yang disebut “Proses
Keperawatan” dan “Dokumentasi” Keperawatan sebagai data tertulis yang
menjelaskan tentang penyampaian informasi ( komunikasi ), penerapan sesuai
standart praktik, dan pelaksanaan proses leperawatan.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang
digunakan seperti yang akan dibahas pada makalah ini yaitu teori dari teori Ida
Jean Orlando.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana riwayat Ida Jean Orlando
2. Bagaimana konsep utama dan definisi
3. Bagaimana asumsi pokok teori Orlando
4. Bagaimana pokok utama dari teori Orlando
5. Bagaimana penerapan dalam dunia keperawatan
6. Bagaimana proses keperawatan Orlando
7. Bagaimana perbandingan proses Oriando dan proses keperawatan
8. Bagaimana kelebihan dan pembatasan

1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui riwayat Ida Jean Orlando
2. Mengetahui konsep utama dan definisi
3. Mengetahui asumsi pokok teori Orlando
4. Mengetahui pokok utama dari teori Orlando
5. Mengetahui penerapan dalam dunia keperawatan
6. Mengetahui proses keperawatan Orlando
7. Mengetahui perbandingan proses Oriando dan proses keperawatan
8. Mengetahui kelebihan dan pembatasan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. RIWAYAT IDA JEAN ORLANDO


Ida Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma
pada Medical College New York tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada
Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St. John;s Brooklyn tahun 1951,
dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang konseling kesehatan mental
pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah menyelesaikan
pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian bekerja di Sekoilah Keperawatan
New Haven Conneticut, selama 8 tahuan, pada tahun 1958, ia menjadi
asosiasi peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai Konsep
kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar.
Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar
pendidikan keperawatan. Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil
penelitian dan ia menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk menganalisa
data yang diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan
penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun
1958 berjudul “The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process
and principle of Professional Nursing Practice”. Namun buku ini baru
dipublikasikan pada tahun 1961. buku inilah yang memformulasikan Teori
Dasar Keperawatan Orlando., dan dicetak kedalam lima bahasa yaitu :
Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962
sampai dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang
Keprawatan Klinik di Rumah sakit Mc Lean Belmont.
Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun dirumah
sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The Discipline anda
Teaching of Nursing Process : An Evaluative Study”. Orlando memberikan
beberapa kontribusi penting dalam teori dan [raktek keperawatan. Konsep
mengenai proses keperawatan yang ia berikan meliputi beberapa kriteria
antara lain:

3
1. Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik
mengenai fenomena bidang keperawatan.
2. Mengspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan
3. Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa
hal itu terjadi.
4. Mengdeskipsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat dikontrol.
5. Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari
proses keperawatan.

B. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI


Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama
yaitu fungsi perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal
atau kesegeraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan
1. Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa
aman ketika dalam mendapatkan pengobatan atau dalam pemantauan.
Perawat harus mengetahui  kebutuhan pasien untuk membantu
memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya,
aktivitas perawat  profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat
secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai  tujuan dalam
membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan
aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat,
sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada  aktivitas-
aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya.
2. Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang
dikatakan pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
3. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan
pasien.Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari
perawat dan persepsi individu pasien , berfikir dan merasakan.

4
4. Disiplin proses keperawatan
Menurut George  (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses
keperawatan sebagai  interaksi total (totally interactive) yang dilakukan
tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam
hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku
tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan
pasien untuk  membantunya serta untuk melakukan  tidakan yang tepat.
5. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan
produktif.
Tanggungjawab dari seorang perawat meliputi “bagaimana
menolong seorang pasien dengan memenuhi kebutuhannya (misal;
kenyamanan fisik dan mental yang harus diupayakan sedapat mungkin
selama proses keperawatan berlangsung). Hal ini merupakan
tanggungjawab seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan psien baik
melalui usahanya sendiri maupun menggunakan bantuan tenaga lain.
Kebutuhan Kebutuhan merupakan “keadaan dimana seorang pasien
membutuhkan, nutrisi, menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit, dan
menumbuhkan perasaan yang adekuat untuk sembuh. Tingkah Laku yang
Timbul dari Pasien Tingkah laku yang timbul ini berupa tingkah laku
verbal maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang perawat. Reaksi
Langsung Reaksi spontan termasuk didalamnya persepsi dari keduanya
yaitu perawat dan pasien, pemikiran dan perasaan dari keduanya.
Disiplin Proses Keperawatan Disiplin Proses Keperawatan
termasuk di dalamnya komunikasi antara perawat dan pasien. Disiplin
Proses Keperawatan atau disebut juga Delebrasi Proses Keperawatan
inilah yang digambarkan pada buku pertama Orlando. Improvisasi
Improvisasi di sini berarti bagaimana berkembang lebih baik, untuk
memberikan hasil, atau untuk menggunakan beberapa manfaat dari suatu
hal. Manfaat dari Perawat Kegunaan dari seorang perawt adalah untuk
memberikan bantuan apa saja dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien
untuk sembuh. Tindakan Spontan Perawat Tindakan spontan dari seorang

5
perawat adalah “segala tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan
suatu alasan untuk memenuhi kebutuhan segera dari seorang pasien.
Tindakan Deleberatif Perawat Tindakan dleberatif adalah segala sesuatu
yang diputuskan setelah mengetahui kebutuhan yang diperlukan dan
kemudian berupaya untuk memenuhinya.

C. ASUMSI POKOK TEORI ORLANDO


Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implicit.
Schmieding (1993) memberikan beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando
mengenai empat bidang dan elebotasi mengenai pandangan Orlando
mengenai:
a.       Asusmsi mengenai Keperawatan
1. Keperawatan merupakan profesi yang berbeda dengan disiplin ilmu
lain.
2. Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan
produk yang berbeda (hasil).
3. Terdapat perbedaan antara sekadar membaringkan dengan tindakan
keperawatan yang professional.
b.      Asumsi mengenai Pasien
1. Kebutuhan pasien akan pertolongan merupakan suatu hal yang unik.
2. Pasien memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan
kebutuhannya akan pertolongan
3. Ketika pasien tidak memperoleh kebutuhannya maka ia akan
mengalami kemunduran.
4. Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang
memberikan makna.
5. Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak
verbal)
c.       Asumsi mengenai Perawat
1. Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal
yang unik.
2. Perawat seharusnya tidak menambah tekanan pada seorang pasien

6
3. Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam
menolong seorang pasien.
4. Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan
tanggungjawab keperawatannya
5. Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan
gambaran dari diri mereka masing-masing.
d.      Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat
1. Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal
yang dinamis
2. Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat
merupakan bahan utama dalam mengembangkan pengetahuan
seorang perawat.

D. POKOK UTAMA DARI TEORI ORLANDO


Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan
secara professional sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien
akan pertolongan. Fungsi ini akan terpenuhi ketika seorang perawat dapat
mencari tahu dan menemukan apa saja kebutuhan yang diperlukan dari
seorang pasien. Teori Orlando difokuskan pada bagaimana menciptakan
kemajuan pada tindakan dari seorang pasien. Kemajuan dari seorang pasien
dapat dilihat dari tingkah laku dan tindakan yang dapat diamati oleh seorang
perawat. Persepsi seorang perawat terhadap tingkah laku dari pasiennya dapat
menghasilkan suatu pemikiran yang dapat mempengaruhi perawat untuk
mengembangkan kjemampuannya.
Orlando mengidentifikasi dan mendefiniskan beberapa elemen dari
reaksi langsung seorang perawat sebagai berikut:
a. Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari
panca inderanya.
b. Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran
seorang individu

7
c. Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat
mengerakkan seseorang dari hasil persepsi, pemikiran dan
perasaanya.

E. PENERAPAN DALAM DUNIA KEPERAWATAN


Praktek Kesehatan Teori Orlando telah berhasil digunakan di rumah
sakit umum dan rumah sakit jiwa. Seperti pengakuan yang gambarkan pada
Pusat Kesehatan Mental dan bagian klinik psikiatrik di Rumah Sakit umum di
beberapa negara. Teori Orlando juga diterapkan di praktek keperawatan milik
pribadi Dunia Pendidikan Teori proses keperawatan Orlando merupakan
kerangka konseptual yang dapat dikembangkan dan dipraktekkan secara
langsung. Pelatihan dari penerapan teori Orlando sangat berguna bagi
perawat untuk mengontrol proses keperawatanya dan meningkatkan
perkembangan dari reaksi seorang pasien. Penelitian Teori Orlando secara
terus menerus menjadi dasar dari beberapa penelitian dibidang keperawatan
dan diaplikasikan pada beberapa pengaturan prtoses penelitian. Beberapa
peneliti yang mengembang teori Orlando diantaranya : Dracup dan Breu
(1978), Pienschke (1973), Thibau dabn Reidy (1977) Schmiedhing (1988),
Sheafor (1991), Ronte Reid (1992) dan banyak lagi peneliti lain. G.
Pengembang Teori Orlando Disiplin Ilmu Proses keperawatan membutuhkan
bagian yang integral pada murid dari sekolah keperawatan sehingga dapat
diimplementasikan pada beberapa keadaan kondisi pada saat praktek
keperawatan. Banyak dari pengguna Teori Keperawatan Orlando
mengembangkannya dengan beberapa riset diantaranya Beuer dan McBride’s
(2002) yang mengembangkanya pada proses perawatan dalam aspek penyakit
bipolar.

F. PROSES KEPERAWATAN ORLANDO


       Proses keperawatan Orlando didasarkan pada "proses di mana setiap
tindakan individu". Tujuan dari proses ketika digunakan antara perawat dan
pasien adalah memenuhi kebutuhan pasien untuk membantu. Perbaikan
dalam perilaku pasien yang idencates resulotion kebutuhan adalah hasil

8
tujuannya adalah juga digunakan dengan orang lain yang bekerja dalam
pengaturan ajob.. Ini Tujuannya di sini adalah untuk memahami bagaimana
resposibilities profesional dan pekerjaan masing-masing mempengaruhi yang
lain. ini memungkinkan perawat untuk secara efektif memenuhi setiap fuction
profesionalnya untuk pasien dalam pengaturan origanizational.
Perilaku Pasien
proses keperawatan diatur dalam gerakan oleh perilaku pasien semua
perilaku pasien, tidak peduli betapa tidak berartinya, harus dianggap sebagai
ungkapan kebutuhan bantuan sampai maknanya kepada pasien tertentu dalam
situasi yang mendesak dipahami.. Orlando menekankan hal ini pada
prinsipnya pertama: "Perilaku menyajikan pasien, terlepas dari dari dalam
yang muncul, mungkin merupakan suatu permohonan untuk membantu".
Ketika pasien mengalami suatu kebutuhan bahwa ia tidak bisa
menyelesaikan, rasa tidak berdaya terjadi. Perilaku pasien mencerminkan
tekanan ini. Dalam Hubungan Perawat-Pasien Dinamis, Orlando menjelaskan
beberapa kategori distres pasien. Ini adalah "keterbatasan fisik, merugikan
reaksi terhadap pengaturan dan.pengalaman yang mencegah pasien dari
berkomunikasi kebutuhannya.
Perasaan tidak berdaya karena keterbatasan fisik dapat
mengakibatkan dari pembangunan tidak lengkap, cacat sementara atau
permanen, atau pembatasan lingkungan, nyata atau dibayangkan. . Reaksi
yang merugikan pada pengaturan, di sisi lain, biasanya hasil dari pemahaman
yang salah atau tidak memadai tentang pengalaman di sana. Pasien mungkin
menjadi tertekan dari reaksi negatif untuk setiap aspek pengaturan meskipun
niat membantu atau terapi Sering kebutuhan untuk membantu juga mungkin
timbul dari berkomunikasi ketidakmampuan pasien secara efektif.
Hal ini mungkin disebabkan faktor-faktor seperti ambivalensi
ketergantungan tentang yang dibawa oleh penyakit, malu berhubungan
dengan kebutuhan, kurangnya kepercayaan pada perawat, dan
ketidakmampuan untuk menyatakan kebutuhan tepat.

9
             Perilaku pasien dapat verbal atau nonverbal inkonsistensi antara
kedua jenis perilaku ini mungkin menjadi faktor yang memberitahu perawat
bahwa kebutuhan pasien bantuan. Perilaku verbal meliputi menggunakan
semua pasien bahasa.. Mungkin mengambil dari dari "keluhan ... permintaan.
pertanyaan penolakan Komentar atau pernyataan.
Perilaku nonverbal meliputi manifestasi fisiologis seperti denyut
jantung, keringat, edema, dan buang air kecil: dan aktivitas motorik seperti
tersenyum, berjalan, dan menghindari aye kontak. Perilaku pasien nonverbal
juga mungkin vokal. Ini termasuk tindakan seperti menangis, tertawa,
berteriak, dan mendesah
 Meskipun semua perilaku pasien mungkin menunjukkan kebutuhan
untuk membantu, perilaku tidak mungkin efektif mengkomunikasikan
kebutuhan itu. Ketika perilaku tidak berkomunikasi kebutuhan, masalah
adalah hubungan perawat-pasien dapat timbul perilaku pasien yang tidak
efektif "mencegah perawat dari melaksanakan. Nya kekhawatiran untuk
perawatan pasien atau bentuk mempertahankan hubungan yang memuaskan
kepada pasien. perilaku pasien yang tidak efektif juga dapat menunjukkan
kesulitan dalam pembentukan awal dari hubungan perawat-pasien,
identifikasi akurat dari reaksi pasien untuk tindakan keperawatan otomatis.
Resolusi perilaku pasien yang tidak efektif yang tinggi prioritas sebagai
perilaku biasanya menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu jika perlu bantuan
itu mengungkapkan masih belum terselesaikan.

G. PERBANDINGAN PROSES ORLANDO DAN PROSES


KEPERAWATAN
Proses keperawatan Orlando dapat dibandingkan dengan proses
keperawatan yang dijelaskan dalam bab 2. Gambar l0-3 membantu untuk
memandu perbandingan ini. Keseluruhan karakteristik tertentu serupa pada
kedua proses. Sebagai contoh, kedua. yang antarpribadi di alam dan
membutuhkan interaksi antara pasien dan perawat. Pasien diminta untuk
input seluruh proses.Kedua proses juga melihat pasien sebagai orang total.
Dia bukan hanya sekedar penyakit proses atau bagian tubuh. Orlando tidak

10
menggunakan istilah holistik, efektif menggambarkan pendekatan
holistik.Kedua proses juga digunakan sebagai metode untuk memberikan
asuhan keperawatan dan sebagai sarana untuk mengevaluasi perawatan.
Orlando membahas pengumpulan data dalam buku pertamanya, Hubungan
Perawat Pasien Dinamis. Dia mendefinisikan observasi sebagai informasi
apapun yang berkaitan pada pasien yang memperoleh perawat saat dia
bertugas.
Data langsung yang terdiri dari "setiap persepsi, pikiran, atau perasaan
perawat memiliki dari pengalaman sendiri dari perilaku pasien pada setiap
atau beberapa saat dalam waktu. Data tidak langsung berasal dari sumber-
sumber lain dari pasien, seperti catatan, anggota tim kesehatan lainnya, atau
orang lain yang signifikan pasien.
Kedua jenis data yang memerlukan eksplorasi dengan pasien untuk
menentukan relevansi mereka dengan situasi tertentu. perilaku pasien baik
secara verbal dan nonverbal yang penting. konsistensi atau inkonsistensi
adalah sepotong data dalam dirinya sendiri. ini agak sesuai dengan data
subyektif dan obyektif dalam proses keperawatan.
Berbagi reaksi perawat dalam Proses Orlando memiliki komponen
serupa dengan analisis pada proses keperawatan. Walaupun reaksi perawat
adalah otomatis, kesadarannya itu dan bagaimana dia saham itu adalah
kegiatan intelektual yang disengaja. Berbagi Orlando reaksi, bagaimanapun,
adalah sebuah proses eksplorasi dengan pasien. Proses keperawatan, di sisi
lain, membuat penggunaan dasar teoritis dan prinsip-prinsip keperawatan dari
ilmu-ilmu fisik dan perilaku.
Produk dari analisis dalam proses keperawatan adalah diagnosis
keperawatan. Eksplorasi reaksi perawat dengan pasien dalam proses Orlando
menyebabkan identifikasi kebutuhannya untuk bantuan. Pernyataan diagnosis
keperawatan adalah suatu proses yang lebih formal daripada kebutuhan.
Banyak diagnosis keperawatan mungkin dibuat. diberikan peringkat prioritas,
dan diselesaikan dari waktu ke waktu. Sejak kesepakatan Orlando dengan
segera perawat-pasien interaksi, hanya satu perlu ditangani dengan pada suatu
waktu.

11
Upaya saat ini untuk mengembangkan taksonomi dari diagnosis
keperawatan tidak pantas dalam teori Orlando sejak setiap pertemuan pasien
berbeda. Menggunakan teori Orlando, menyusui mungkin mengembangkan
kategori bidang seperti menyebabkan kebutuhan pasien untuk membantu. Ini,
tentu saja, harus diubah agar sesuai dengan situasi pasien tertentu. Fase
perencanaan dari proses keperawatan melibatkan menulis tujuan dan sasaran
dan memutuskan terhadap tindakan keperawatan yang sesuai. Hal ini sesuai
dengan fase tindakan perawat proses Orlando.
Setiap jenis tujuan melampaui situasi mendesak tidak mungkin dalam
Proses Orlando. Tujuannya selalu lega kebutuhan pasien untuk membantu;
tujuan berkaitan dengan peningkatan perilaku pasien. Mandat proses
keperawatan tindakan lebih formal menulis
dan memberikan prioritas kepada tujuan dan sasaran.
Kedua proses ini membutuhkan. pasien partisipasi dalam menentukan
tindakan yang tepat. Dalam proses keperawatan ini kebanyakan terjadi pada
penetapan tujuan. Proses Orlando melihat pasien sebagai peserta aktif dalam
menentukan tindakan perawat yang sebenarnya. Proses keperawatan, di sisi
lain, reties lebih berat pada prinsip-prinsip ilmiah dan teori-teori keperawatan
dalam menentukan bagaimana perawat akan bertindak.
Pelaksanaan melibatkan seleksi akhir dan pelaksanaan dari tindakan
yang direncanakan. Ini juga panci dari fase tindakan perawat proses Orlando.
Kedua proses mandat bahwa tindakan yang sesuai untuk pasien sebagai
individu yang unik. Proses keperawatan mengharapkan perawat untuk
mempertimbangkan semua kemungkinan efek dari tindakan terhadap pasien.
Proses Orlando hanya berkaitan dengan efektivitas tindakan dalam
memecahkan kebutuhan yang mendesak untuk bantuan.
Evaluasi melekat pada fase tindakan Orlando proses nya. Untuk
tindakan yang deliberatif, perawat harus mengevaluasi efektivitas ketika
selesai. Kegagalan untuk melakukan hal ini dapat menghasilkan serangkaian
tindakan yang tidak efektif dengan kegagalan untuk memenuhi kebutuhan
pasien dan peningkatan biaya perawatan dan bahan.

12
Evaluasi di kedua proses ini didasarkan pada kriteria objektif. Dalam
proses keperawatan, evaluasi bertanya apakah tujuan perilaku dinyatakan
terpenuhi. Dalam proses Orlando, perawat mengamati perilaku pasien untuk
melihat apakah pasien telah dibantu. Dengan demikian, kedua
proses mengevaluasi dalam hal hasil perawatan.
Kedua proses keperawatan dan proses Orlando digambarkan sebagai
serangkaian langkah berurutan. Langkah-langkah tidak benar-benar terjadi
discretely dan dalam rangka dalam proses baik. Sebagai informasi baru telah
tersedia, langkah-langkah awal dapat diulang. Dengan demikian, data
penilaian baru dapat mengubah diagnosis keperawatan atau rencana. Proses
Orlando hampir merupakan pertukaran yang terus menerus di mana perilaku
pasien mengarah ke reaksi perawat, yang mengarah ke perilaku perawat, yang
mengarah ke reaksi pasien (lihat Gbr. L0-2 dan l0-3). Jadi, kedua Proses yang
dinamis dan responsif terhadap perubahan dalam situasi pasien.
Perawatan digunakan saat ini proses dan proses Orlando memiliki banyak
kesamaan. Mereka melakukan. Namun, memiliki perbedaan penting. Proses
keperawatan adalah jauh lebih dan memiliki fase lebih rinci dari Orlando. Hal
ini membutuhkan perawat untuk membawa pengetahuan tentang prinsip-
prinsip ilmiah dan teori keperawatan untuk memandu perilakunya.
Orlando hanya menuntut bahwa perawat mengikuti prinsip-prinsip dia
menetapkan untuk memandu perawatan. Perencanaan jangka panjang adalah
bagian dari Proses keperawatan tetapi tidak relevan dengan proses Orlando.
Meskipun kedua proses panggilan untuk keterlibatan pasien dalam proses
perawatan, itu Orlando menuntut partisipasi ini lebih komprehensif.
ORLANDO pekerjaan dan karakteristik dari teori
Dapat bekerja Orlando disebut teori keperawatan seperti yang dijelaskan
dalam Bab I. dalam arti sebuah "visi" dari apa keperawatan adalah,
pekerjaannya tentu memenuhi syarat. apakah dia menggabungkan konsep-
konsep untuk tujuan menurunkan hipotesis tentang praktek. eksplorasi untuk
melihat apakah pekerjaan Orlando memenuhi semua karakteristik dasar teori
membantu untuk menjawab pertanyaan ini.Sebelum ini dilakukan, komentar
pada penggunaan Orlando prinsip istilah yang sesuai.

13
Sebelum ini dilakukan, komentar pada penggunaan Orlando prinsip istilah
yang tepat. Prinsip- prinsip, seperti juga hukum, benar-benar diprediksi.
Mereka yang paling berguna dalam ilmu murni. Manusia terlalu
individualistis dapat diramalkan, terutama dalam kaitannya dengan perilaku
mereka. Orlando prinsip memberi tahu perawat bagaimana harus bertindak.
Mereka memperkirakan hanya dalam pengertian umum bahwa jika perawat
menggunakan prinsip-prinsip, perilaku pasien akan membaik. Dengan
demikian, panduan untuk praktek akan menjadi istilah yang lebih tepat untuk
mereka daripada prinsip-prinsip.
1. Teori dapat saling konsep sedemikian rupa untuk menciptakan cara
berbeda dalam memandang suatu fenomena tertentu. Keperawatan adalah
fokus pekerjaan Orlando. Teorinya views keperawatan sebagai
berinteraksi dengan individu dalam situasi yang mendesak untuk
meredakan rasa tidak berdaya. Dia berhubungan konsep ke dalam suatu
keseluruhan yang baru dan bermakna.
2. Teori harus logis di alam. Pekerjaan Orlando tidak memberikan proses
yang wajar dan berurutan untuk menyusui. Perilaku pasien memulai
reaksi perawat. Eksplorasi ini reaksi dengan pasien mengarah ke
identifikasi kebutuhan dan tindakan untuk mengatasi kebutuhan itu.
Perawat harus bereaksi secara hati-hati ditentukan untuk memastikan dia
bertemu tujuannya membantu pasien. Dia harus mengevaluasi
tindakannya untuk memastikan efektivitasnya. Jadi Orlando menyediakan
logis daripada sebuah pendekatan intuitif untuk berlatih.
3. Teori harus relatif sederhana namun digeneralisasikan. Meskipun teori
Orlando sederhana di alam itu tidak menggeneralisasi baik untuk semua
praktik keperawatan. Teori ini tetap sederhana dengan berputar di sekitar
interaksi perawat-pasien, unit dasar keperawatan. Hal ini juga membuat
teori digeneralisasikan. Unit dasar ini berlaku terlepas dari setting
perawatan atau jenis perawatan pasien menerima.
4. Teori dapat menjadi basis untuk hipotesis yang dapat diuji. Orlando tidak
berasal dari teori hipotesa dan menguji mereka. Meskipun studi awal nya
observasional, dia menguji ide-idenya dalam berbagai situasi

14
keperawatan. Dalam studi kedua, dia mengembangkan kriteria untuk
reaksi perawat yang cukup spesifik untuk pengembangan dan pengujian
hipotesis statistik.
5. Teori berkontribusi dan membantu dalam meningkatkan tubuh secara
umum pengetahuan dalam disiplin melalui penelitian dilaksanakan untuk
memvalidasi mereka. Dalam pengujian teorinya Orlando ditambahkan ke
tubuh secara umum pengetahuan keperawatan. Dia dapat menguji
efektivitas disiplin Proses di kontak perawat dengan pasien, staf, dan
pekerja ia mengawasi. Temuannya menunjukkan hubungan positif antara
penggunaan disiplin proses dan hasil membantu kontak. Dia juga
memberikan dukungan untuk gagasan bahwa proses dapat diajarkan
dalam jangka waktu tertentu. Meskipun hipotesis-anaknya perlu tes ulang,
mereka menyediakan dasar untuk perawat lain untuk mengembangkan
teori-teori baru. Teori keperawatan lainnya, seperti Orem dan Rogers,
menunjukkan konsistensi dengan, jika tidak pengaruh, aspek pekerjaan
Orlando.
6. Teori dapat dimanfaatkan oleh praktisi untuk membimbing dan
meningkatkan praktek mereka. Orlando telah cukup berhasil dalam
mengembangkan sebuah teori berguna untuk praktek. Perawat dapat
dengan mudah menggunakan prinsip-prinsip dan proses disiplin dalam
interaksi mereka dengan pasien dan rekan sekerja. Menggunakan perawat
teorinya yakin bahwa mereka tidak akan memberikan perawatan dengan
cara yang tidak pantas bagi seorang individu pasien. Teori Orlando lebih
mudah diterapkan pada praktek daripada beberapa teori keperawatan lain.
Sebagai contoh, dua puluh satu masalah keperawatan Abdellah yang
meminjamkan diri lebih mudah ke pendidikan daripada pengaturan
praktek. Jika teori Orlando lebih sadar diterapkan oleh perawat pada
semua tingkatan, kolegialitas dalam profesi ini akan berkembang pada
kecepatan yang lebih cepat. Perbedaan profesional dan pendekatan
alternatif dapat dibagi dan diselesaikan secara konstruktif. Beberapa
institusi yang berusaha untuk mengubah sistem keperawatan mereka
pengiriman ke model yang lebih profesional, yaitu, sistem manajemen

15
kasus. Ketika seperti sistem pengiriman yang digunakan, ada kurang perlu
untuk memanggil otoritas hirarkhis untuk menyelesaikan perbedaan dan
menegakkan kepatuhan terhadap kebijakan kelembagaan dan praktek.
Saat ini, dalam perawatan kesehatan, banyak energi, waktu, dan sumber
daya keuangan yang dihabiskan pada personil rumah sakit pendidikan,
termasuk perawat, untuk berkomunikasi dengan pasien, pengunjung, dan
satu sama lain.
Tujuan dari banyak dari program ini adalah untuk mengajarkan
orang untuk mendengarkan kebutuhan diungkapkan dan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Program-program ini mencakup esensi dari teori
Orlando. Namun, teori Orlando tidak membimbing semua aspek praktik
keperawatan. Daerah untuk studi lebih lanjut mencakup perencanaan
jangka panjang, berurusan dengan keluarga dan komunitas, dan merawat
pasien yang tidak menyadari bahwa kesehatan mereka terancam.
7. Teori harus konsisten dengan teori divalidasi lainnya, hukum, dan prinsip-
prinsip tetapi akan meninggalkan pertanyaan tak terjawab terbuka yang
perlu diselidiki. Teori Orlando tidak bertentangan dengan teori-teori
divalidasi lain jika dipandang dalam arti agak terbatas dari interaksi
perawat-pasien. itu adalah yang paling konsisten dengan teori interaksi,
namun berhubungan dengan teori sistem dengan kesulitan. Orlando tidak
membahas sistem praktek keperawatan. Ini mencakup baik interaksi
perawat-pasien dan hubungan perawat di antara mereka sendiri dan
dengan orang lain dalam lingkungan kerja yang terorganisir.
Dia tidak melihat namun pasien dalam kaitannya dengan subsistem dan
suprasistem. Untuk alasan ini, teori Orlando tidak berhubungan baik dengan
teori keluarga. Keluarga hanya disebutkan sebagai sumber data langsung.
Dengan demikian, pekerjaan Orlando mengandung banyak karakteristik dari
sebuah teori. Meskipun niatnya, bagaimanapun, tidak provld9 sebuah teori
komprehensif untuk memandu praktik keperawatan. Meskipun demikian,
defisit ini tidak meniadakan kegunaannya dalam membimbing perawat-pasien
interaksi. Juga tidak menyangkal nilai sebagai stimulus-untuk perawat lain
untuk membawa pengembangan teori lebih lanjut.

16
H. KELEBIHAN DAN PEMBATASAN
Teori Orlando telah banyak untuk menawarkan kepada keperawatan.
Kekuatan utama dari karyanya adalah kegunaannya dalam praktik
keperawatan. Ini panduan perawat melalui interaksi mereka dengan pasien.
Penggunaan teorinya hampir menjamin bahwa pasien akan diperlakukan
sebagai individu dan bahwa mereka akan memiliki masukan aktif dan
konstan ke perawatan mereka sendiri. Fokus perawat harus tetap pada pasien
bukan pada tuntutan lingkungan kerja.
Perawat dapat menjaga Orlando dalam pikiran sambil menerapkan
proses keperawatan saat ini. Penggunaan teorinya mencegah di-akurat
diagnosis atau rencana tidak efektif. karena perawat harus terus
mengeksplorasi reaksinya dengan pasien. Tidak perawat, berikut prinsip-
prinsip Orlando, bisa gagal untuk mengevaluasi perawatan yang telah
diberikan. Lain kekuatan Orlando adalah pernyataannya kemerdekaan
keperawatan sebagai profesi dan keyakinannya bahwa kemerdekaan ini harus
didasarkan pada kerangka teoritis suara Dia mendasarkan keyakinan ini pada
definisi nya fungsi keperawatan. Dia percaya bahwa fungsi ini jelas akan
membantu perawat dalam membangun kemandirian dan dalam penataan
lingkungan kerja sehingga perawat efektif dapat memenuhi kebutuhan pasien
mereka untuk membantu. Fungsi dari "mencari tahu dan memenuhi
kebutuhan mendesak pasien untuk membantu" cukup luas untuk mencakup
perawat yang berpraktik di semua pengaturan dan di semua daerah khusus
Hal ini memungkinkan perawat untuk berevolusi dari waktu ke waktu dengan
menghindari kaku daftar kegiatan keperawatan. Orlando panduan perawat
untuk mengevaluasi perawatan nya dalam hal obyektif diamati hasil pasien.
Ini bukan struktur pengaturan atau jumlah perawat yang bertugas yang
menentukan perawatan yang efektif. Orlando telah menemukan hubungan
positif antara penggunaan proses dan hasil yang menguntungkan dari perilaku
pasien. Dalam merencanakan untuk menerapkan standar untuk praktik
keperawatan, Asosiasi Perawat Amerika 'telah menggambarkan hasil pasien
sebagai "indikator utama kualitas perawatan pasien. Sifat langsung dan
interaktifnya proses, bagaimanapun, melakukan evaluasi proses memakan

17
waktu. Seperti disinggung sebelumnya, input profesi keperawatan ke dalam
standar akreditasi bagi organisasi perawatan kesehatan telah menempatkan
penekanan besar pada evaluasi intervensi dalam hal hasil pasien. Penggunaan
konsisten dari teori Orlando oleh perawat bisa membuat evaluasi fungsi
kurang memakan waktu dan lebih disengaja, yang hasilnya akan
didokumentasikan dalam grafik pasien. Dokumentasi seperti kebutuhan
pasien, intervensi yang direncanakan, dan evaluasi intervensi akan
memberikan data untuk analisis yang akan berkontribusi pada tubuh secara
umum pengetahuan dalam bidang keperawatan. Orlando pengujian teori di
pengaturan praktik meminjamkan dukungan lebih lanjut untuk kegunaannya.
Studi pertama, diterbitkan dalam Hubungan Perawat-Pasien Dinamis,
memberikan dasar untuk pekerjaan di masa depan. Untuk studi kedua,
dijelaskan dalam The Pengajaran Disiplin dan Proses Keperawatan, dia
mengembangkan kriteria tertentu setuju untuk pengujian statistik. Perawatan
dapat mengejar pekerjaan dengan pengujian ulang Orlando dan
mengembangkan lebih lanjut pekerjaannya.
Meskipun ide-ide Orlando mengandung banyak karakteristik dari
sebuah teori, ada keterbatasan. Latar belakang kesehatan mentalnya mungkin
bertanggung jawab atas sifat yang sangat interaktif teorinya. Meskipun ini
sifat interaktif adalah salah satu kekuatan teori, itu juga menyediakan
keterbatasan dalam gagasannya. Perawat kesepakatan luas dengan
pemantauan dan mengendalikan proses fisiologis pasien untuk mencegah
penyakit dan memulihkan kesehatan. Orlando jarang menyebutkan hal ini
aspek peran perawat. Sifat yang sangat interaktif dari teori Orlando membuat
sulit untuk mencakup perawatan yang sangat teknis dan fisik yang perawat
berikan dalam pengaturan tertentu seperti unit perawatan intensif. Teorinya,
bagaimanapun, mencegah perawat dari pasien melupakan itu usahanya untuk
memenuhi aspek teknis dari pekerjaannya.
Teori Orlando juga dibatasi oleh fokus pada interaksi dengan individu,
sedangkan pasien harus dipandang sebagai anggota keluarga dan dalam
masyarakat. Seringkali sangat penting untuk berurusan dengan keluarga
secara keseluruhan untuk membantu pasien. Orlando tidak berurusan dengan

18
daerah-daerah. Perawatan jangka panjang dan perencanaan tidak berlaku
untuk fokus Orlando pada situasi mendesak. Dia hanya pandangan
perencanaan jangka panjang yang terkait dengan staf yang memadai dalam
sebuah institusi. Orlando sendiri mengakui masalah ini. Dalam Hubungan
Perawat-Pasien Dinamis ia berspekulasi bahwa "pengalaman berulang telah
membantu diragukan puncaknya selama periode waktu dalam derajat yang
lebih besar perbaikan," Dia juga mengidentifikasi efek kumulatif dari
keperawatan sebagai area untuk studi lebih lanjut. Dalam Pengajaran Disiplin
dan Proses Keperawatan, Orlando mencoba untuk mendefinisikan sistem
keperawatan keseluruhan. Dia menggambarkan ini sebagai "secara teratur,
berinteraksi bagian dari pelayanan keperawatan." Upaya ini bagian dari
teorinya untuk memasukkan hubungan perawat dengan perawat lain dan
dengan anggota dari berbagai profesi dalam pengaturan pekerjaan. Teorinya
perjuangan dengan otoritas yang berasal dari fungsi profesi dan bahwa
komitmen lembaga mempekerjakan kepada publik. Proses yang sama yang
ditawarkan untuk berurusan dengan orang lain untuk bekerja dengan individu
pasien. Ini bagian dari proses nya agak membingungkan. Hal ini tampaknya
lebih dari sebuah deskripsi administrasi pelayanan keperawatan dari teori
praktik keperawatan.
Ketika seorang perawat-manajer berurusan dengan staf, teori Orlando
menyediakan kerangka kerja untuk interaksi yang mengarah ke hasil positif.
Sebagai eksekutif perawat mendengarkan kebutuhan staf, dia harus
memutuskan apakah tindakan disengaja diperlukan; tindakan tersebut dapat
mengambil dari kebijakan atau perubahan prosedur, variasi staf, atau
perubahan kebijakan institusional. Eksekutif perawat mungkin perlu untuk
mempengaruhi departemen lain, kelompok, atau tingkat dalam organisasi
untuk efek intervensi positif dengan staf. Pada tingkat administrasi, teori
Orlando digunakan, tetapi rentang waktu untuk menyelesaikan semua
komponen bervariasi tergantung pada situasi. Sebuah organisasi yang secara
konsisten dan metodis menggunakan teori Orlando positif dapat merespon
semua masalah yang perlu dihadapi. Dalam lingkungan seperti itu, kebutuhan
dapat dipenuhi dan penekanan ditempatkan pada saat ini bukan masa lalu atau

19
cara itu selalu dilakukan. Dengan demikian, organisasi mampu
mempertahankan keunggulan kompetitif.
Orlando dapat dianggap sebagai teori keperawatan yang membuat
kontribusi yang signifikan untuk kemajuan praktik keperawatan. Dia
membantu perawat untuk fokus pada pasien bukan pada penyakit atau
tuntutan institusional. Perawat tegas dipandang sebagai hamba pasien, bukan
dokter. Perawat harus mendasarkan praktek mereka pada pemikiran logis
bukan pada intuisi. Proses keperawatan Orlando terus menjadi berguna untuk
perawat dalam interaksi mereka dengan pasien.

20
BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Menurut Orlando, keperawatan bersifat unik dan independent karena
berhubungan langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau
potensial serta pada situasi langsung. Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai
individu, artinya masing – masing orang berada pada situasi yang berbeda.
Orlando mendefinisikan kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan pasien dimana
bila disuplai, dikurangi, atau menurunkan distress secara langsung atau bahkan
meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang beberapa konsep utama,
diantaranya adalah konsep disiplin proses keperawatan (nursing process
discipline) yang juga dikenal dengan sebutan proses disiplin atau prosesi 
keperawatan. Disiplin proses keperawatan meliputi komunikasi perawat
kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi permasalahan klien
yangdisampaikan kepada perawat, menanyakan untuk validasi atau
perbaikan.
Orlando berfokus pada :
1. Tanggung jawab perawat
2. Mengenal perilaku pasien
3. Reaksi segera
4. Disiplin proses keperawatan
5. Kemajuan / peningkatan

B.  SARAN
Untuk menjadi perawat yang profesional kita harus tahu tentang sejarah
perkembangan keperawatan, karena dengan mengetahui model konsep teori
keperawatan kita dapat mengetahui sampai dimana perkembangan keperawatan
pada masa dahulu dan dimana letak kekurangan dan kelebihan keperawatan pada
masa dahulu sehingga kita bisa memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi
lebih baik.

21
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul Hidayat (2008), Pengantar Dokumentasi Keperawatan,EGC, Jakarta


Aziz Alimul Hidayat (2010), Pengantar Pendidikan Keperawatan, CV sagung
Seto, Jakarta
Alfaro Rosalida (2010), Aplication of nursing process, A step by step guide,
Philadelpia, JB Lippincott
Aziz Alimul Hidayat (2007), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba
Medika, Surabaya
http://www.academia.edu/4773602/
APLIKASI_TEORI_IDA_JEAN_ORLANDO_DALAM_ASUHAN
_KEPERAWATAN_DI_RUMAH_SAKIT
http://www.kemhan.com/2012/05/ida-jean-orlando.html#.VBgg8MJ_ucw
http://www.bascommetro.com/2008/11/ida-jean-orlando.html

22

Anda mungkin juga menyukai