Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO.

Disusun oleh :

Kelompok 5
1. Annisa irmaya putri ( 201802093 )
2. Arya muhamad B. ( 201802095 )
3. Doffy alfiansyah putra ( 201802102 )
4. fadila renata ayu pramita ( 201802105 )
5. marta rosari ( 201802113 )
6. putri ayu lestari ( 201802121 )

Dosen pengajar :

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
( 2018 / 2019 )

Kata pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangunkami. 
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selnjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang .........................................................................................1

B.  Rumusan Masalah  .................................................................................... 1

C.  Tujuan  ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.  Biografi Ida Jean Orlando....................................................................       2

B.  Konsep Utama dan Definisi....................................................................... 3

C.   Asumsi Pokok Teori Orlando.................................................................... 4

D.  Pokok Utama dari Teori Orlando.............................................................. 6

BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan .............................................................................................. 8

B.   Saran ........................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... .... 9
BAB I
 PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Banyak model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,
dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai situasi
kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi untuk menjadikan
perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yamg harus dilakukan.
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam praktik, penelitian dan proses belajar-
mengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu deperkenalkan, disaji dan dikembangkan
untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan
baik secara teoritis maupun empiris terhadap teori-teori keperawatan yang ada, sehingga
perawat dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan, kita perlu mempelajari teori keperawatan
yang di kemukakan oleh para ahli. Pada makalah ini, kami akan memaparkan teori
keperawatan oleh para ahli yaitu diantaranya adalah teori keperawatan yang dikembangkan
oleh IDA JEAN ORLANDO.
B.       Rumusan Masalah
1.        Siapa Ida Jean Orlando?
2.        Apa Teori Ida Jean Orlando?

C.       Tujuan
1.        Mengetahui Ida Jean Orlando.
2.        Teori Ida Jean Orlando.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Biografi Ida Jean Orlando

1.      Ida Jean Orlando lahir pada 12 Agustus 1926 (DalamCurrentnursing.com).


2.      Ia menulis tentang proses keperawatan (Dalam Currentnursing.com).
3.      Lulusan Diploma pada Medical College New York tahun 1947 (DalamCurrentnursing.com).
4.      Memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St. John;s Brooklyn
tahun 1951 (Dalam Currentnursing.com).
5.      Memperoleh gelar M.A bidang Konseling Kesehatan Mental pada Universitas Columbia
New York tahun 1954 (Dalam Currentnursing.com).
6.      Menjadi asosiasi peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai Konsep Kesehatan
Mental pada Kurikulum Dasar (DalamCurrentnursing.com).
7.      Buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul “The Dynamic nurse-patient
relationship: Function, process and principle of Professional Nursing Practice”. Namun buku
ini baru dipublikasikan pada tahun 1961 (Dalam Currentnursing.com).
8.      Menjadi anggota di Harvard Community Health Plan (DalamCurrentnursing.com).
B.       Konsep Utama dan Definisi
Teori Orlando Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai
pengembangan dari lima faktor konsep yang berhubungan yaitu:
1.        Fungsi dari keperawatan yang professional.
Tanggungjawab Perawat dari seorang perawat meliputi bagaimana menolong seorang
pasien dengan memenuhi kebutuhannya (misal; kenyamanan fisik dan mental yang harus
diupayakan sedapat mungkin selama proses keperawatan berlangsung). Hal ini merupakan
tanggungjawab seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan psien baik melalui usahanya
sendiri maupun menggunakan bantuan tenaga lain. Kebutuhan merupakan “keadaan dimana
seorang pasien membutuhkan, nutrisi, menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit, dan
menumbuhkan perasaan yang adekuat untuk sembuh.
2.        Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan.
Tingkah Laku yang Timbul dari Pasien Tingkah laku yang timbul ini berupa tingkah
laku verbal maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang perawat.
3.        Respon langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat.
Reaksi Langsung Reaksi spontan termasuk didalamnya persepsi dari keduanya yaitu
perawat dan pasien, pemikiran dan perasaan dari keduanya.
4.        Disiplin dari proses keperawatan.
Disiplin Proses Keperawatan Disiplin Proses Keperawatan termasuk di dalamnya
komunikasi antara perawat dan pasien. Disiplin Proses Keperawatan atau disebut juga
Delebrasi Proses Keperawatan inilah yang digambarkan pada buku pertama Orlando.
5.        Improvisasi dalam melakukan proses keperawatan.
Improvisasi di sini berarti bagaimana berkembang lebih baik, untuk memberikan
hasil, atau untuk menggunakan beberapa manfaat dari suatu hal. Manfaat dari Perawat
Kegunaan dari seorang perawat adalah untuk memberikan bantuan apa saja dalam rangka
memenuhi kebutuhan pasien untuk sembuh. Tindakan Spontan Perawat Tindakan spontan
dari seorang perawat adalah segala tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan suatu
alasan untuk memenuhi kebutuhan segera dari seorang pasien. Tindakan Deleberatif Perawat
Tindakan dleberatif adalah segala sesuatu yang diputuskan setelah mengetahui kebutuhan
yang diperlukan dan kemudian berupaya untuk memenuhinya (Potter A Patricia, Perry G
Anne (1992)).
C.      Asumsi Pokok Teori Orlando
Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implicit. Schmieding
(1993) memberikan beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando mengenai empat bidang dan
elebotasi mengenai pandangan Orlando mengenai:
1.        Asusmsi mengenai Keperawatan
a.         Keperawatan merupakan profesi yang berbeda dengan disiplin ilmu lain.
b.        Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan produk yang berbeda
(hasil).
c.         Terdapat perbedaan antara sekadar membaringkan dengan tindakan keperawatan yang
professional.
2.        Asumsi mengenai Pasien
a.         Kebutuhan pasien akan pertolongan merupakan suatu hal yang unik.
b.        Pasien memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya akan pertolongan.
c.         Ketika pasien tidak memperoleh kebutuhannya maka ia akan mengalami kemunduran.
d.        Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang memberikan makna.
e.         Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak verbal).
3.        Asumsi mengenai Perawat
a.         Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal yang unik.
b.        Perawat seharusnya tidak menambah tekanan pada seorang pasien.
c.         Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam menolong seorang pasien.
d.        Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan tanggung jawab
keperawatannya
e.         Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari diri mereka
masing-masing.

4.        Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat


a.         Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis.
b.        Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat merupakan bahan utama dalam
mengembangkan pengetahuan seorang perawat.
D.      Pokok Utama dari Teori Orlando
Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional
sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Fungsi ini akan
terpenuhi ketika seorang perawat dapat mencari tahu dan menemukan apa saja kebutuhan
yang diperlukan dari seorang pasien. Teori Orlando difokuskan pada bagaimana menciptakan
kemajuan pada tindakan dari seorang pasien. Kemajuan dari seorang pasien dapat dilihat dari
tingkah laku dan tindakan yang dapat diamati oleh seorang perawat. Persepsi seorang perawat
terhadap tingkah laku dari pasiennya dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat
mempengaruhi perawat untuk mengembangkan kemampuannya. Orlando mengidentifikasi
dan mendefiniskan beberapa elemen dari reaksi langsung seorang perawat sebagai berikut:
a.         Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari panca inderanya.
b.        Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran seorang individu
c.         Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat mengerakkan seseorang dari hasil
persepsi, pemikiran dan perasaanya.
(Dalam Currentnursing.com).
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Hasil analisis teori Orlando dirasakan lebih efektif, karena lebih jelas, ringkas dan
mudah. Teori oIda jean Orlando lebih jelas karena perawat lebih mudah memberikan
bantruan/intervensi secara langsung pada individu (menekankan pada indepedensi) Dikatakan
lebih mudah karena Teori yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando hanya mencakup 3 (tiga)
tahapan proses yaitu: tahap perilaku pasien,  tahap reaksi perawat dan tahapan Tindakan
perawat.
B.       Saran
Melalui teori Ida Jean Orlando ini menegaskan pada pemberian bantuan  pada pasien
dengan segera dan melakukan hubungan antara pasien dan perawat melalui hubungan yang
baik. Evaluasi, pada fase tindakan proses disiplin merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Tindakan- tindakan yang terencana , setelah tidakan lengkap dilaksanakan, perawat harus
mengevaluasi keberhasilannya. Evaluasi pada teori Orlando sudah cukup baik, yang mana
evaluasi selalu dilakukan setelah setiap tindakan keperawatan dilakukan secara lengkap.

DAFTAR PUSTAKA
1.        (Currentnursing.com).
2.        George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth
Edition. USA : Appleton & Lange.
3.        Hidayat AA. (2004). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
4.        Potter A Patricia, Perry G Anne (1992) Fundamentals Of Nursing –Concepts Process &
Practice 3rd ed. London Mosby Year Book
TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO

A.Latar Belakang Ida Jean Orlando

Ida Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College New York
tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St. John;s
Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang konseling kesehatan mental
pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya,
Orlando kemudian bekerja di Sekoilah Keperawatan New Haven Conneticut, selama 8 tahuan, pada
tahun 1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai Konsep
kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan.
Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia menghabiskan waktu selama 4
tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan
penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul “The
Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and principle of Professional Nursing
Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun 1961. buku inilah yang memformulasikan
Teori Dasar Keperawatan Orlando., dan dicetak kedalam lima bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew,
Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962 sampai dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai
anda Teaching of Nursing Process : An Evaluative Study”. Orlando memberikan beberapa kontribusi
penting dalam teori dan [raktek keperawatan. Konsep mengenai proses keperawatan yang ia berikan
meliputi beberapa kriteria antara lain:

§ Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik mengenai fenomena bidang
keperawatan.

§ Mengspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan

§ Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu terjadi.

§ Mengdeskipsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat dikontrol.

§ Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari proses keperawatan.

B. Konsep Utama dan Definisi

Teori Orlando Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai pengembangan dari lima
faktor konsep yang berhubungan yaitu:

1. Fungsi dari keperawatan yang professional

2. Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan.


3. Respon langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat

4. Disiplin dari proses keperawatan

5. Improfisasi dalam melakukan proses keperawatan

Tanggungjawab Perawat Tanggungjawab dari seorang perawat meliputi “bagaimana menolong


seorang pasien dengan memenuhi kebutuhannya (misal; kenyamanan fisik dan mental yang harus
diupayakan sedapat mungkin selama proses keperawatan berlangsung). Hal ini merupakan
tanggungjawab seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan psien baik melalui usahanya sendiri
maupun menggunakan bantuan tenaga lain. Kebutuhan Kebutuhan merupakan “keadaan dimana
seorang pasien membutuhkan, nutrisi, menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit, dan
menumbuhkan perasaan yang adekuat untuk sembuh. Tingkah Laku yang Timbul dari Pasien Tingkah
laku yang timbul ini berupa tingkah laku verbal maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang
perawat. Reaksi Langsung Reaksi spontan termasuk didalamnya persepsi dari keduanya yaitu
perawat dan pasien, pemikiran dan perasaan dari keduanya. Disiplin Proses Keperawatan Disiplin
Proses Keperawatan termasuk di dalamnya komunikasi antara perawat dan pasien. Disiplin Proses
Keperawatan atau disebut juga Delebrasi Proses Keperawatan inilah yang digambarkan pada buku
pertama Orlando. Improvisasi Improvisasi di sini berarti bagaimana berkembang lebih baik, untuk
memberikan hasil, atau untuk menggunakan beberapa manfaat dari suatu hal. Manfaat dari Perawat
Kegunaan dari seorang perawt adalah untuk memberikan bantuan apa saja dalam rangka memenuhi
kebutuhan pasien untuk sembuh. Tindakan Spontan Perawat Tindakan spontan dari seorang
perawat adalah “segala tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan suatu alasan untuk memenuhi
kebutuhan segera dari seorang pasien. Tindakan Deleberatif Perawat Tindakan dleberatif adalah
segala sesuatu yang diputuskan setelah mengetahui kebutuhan yang diperlukan dan kemudian
berupaya untuk memenuhinya.

C. Penggunaan Data

Perbandingan Orlando merupakan perawat pertama yang mengembangkan teorinya berdasarkan


keadaan nyata dari hubungan antara perawat dan pasien. Orlando mencatat bahwa lebih dari 2000
kontak antara perawat dan pasien dalam mengembangkan teorinya yang didasarkan atas data dari
hubungan tersebut. Orlando menggunakan metode kualitatif untuk menganalisa data yang
diperolehnya atau metodologi riset lapangan dalam pengumpulan data penelitiannya.

D. Asumsi Pokok Teori Orlando

Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implicit. Schmieding (1993) memberikan
beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando mengenai empat bidang dan elebotasi mengenai
pandangan Orlando mengenai:

1. Asusmsi mengenai Keperawatan


§ Keperawatan merupakan profesi yang berbeda dengan disiplin ilmu lain.

§ Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan produk yang berbeda (hasil).

§ Terdapat perbedaan antara sekadar membaringkan dengan tindakan keperawatan yang


professional.

2. Asumsi mengenai Pasien

§ Kebutuhan pasien akan pertolongan merupakan suatu hal yang unik.

§ Pasien memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya akan pertolongan

§ Ketika pasien tidak memperoleh kebutuhannya maka ia akan mengalami kemunduran.

§ Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang memberikan makna.

§ Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak verbal)

3. Asumsi mengenai Perawat

§ Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal yang unik.

§ Perawat seharusnya tidak menambah tekanan pada seorang pasien

§ Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam menolong seorang pasien.

§ Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan tanggungjawab keperawatannya

§ Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari diri mereka
masing-masing.

4. Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat

§ Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis

§ Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat merupakan bahan utama dalam
mengembangkan pengetahuan seorang perawat.

E. Pokok Utama dari Teori Orlando

Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional sebagai salah
satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Fungsi ini akan terpenuhi ketika seorang
perawat dapat mencari tahu dan menemukan apa saja kebutuhan yang diperlukan dari seorang
pasien. Teori Orlando difokuskan pada bagaimana menciptakan kemajuan pada tindakan dari
seorang pasien. Kemajuan dari seorang pasien dapat dilihat dari tingkah laku dan tindakan yang
dapat diamati oleh seorang perawat. Persepsi seorang perawat terhadap tingkah laku dari pasiennya
dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat mempengaruhi perawat untuk mengembangkan
kjemampuannya. Orlando mengidentifikasi dan mendefiniskan beberapa elemen dari reaksi
langsung seorang perawat sebagai berikut:

§ Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari panca inderanya.

§ Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran seorang individu

§ Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat mengerakkan seseorang dari hasil persepsi,
pemikiran dan perasaanya.

F. Penerapan dalam Dunia Keperawatan

Praktek Kesehatan Teori Orlando telah berhasil digunakan di rumah sakit umum dan rumah sakit
jiwa. Seperti pengakuan yang gambarkan pada Pusat Kesehatan Mental dan bagian klinik psikiatrik di
Rumah Sakit umum di beberapa negara. Teori Orlando juga diterapkan di praktek keperawatan milik
pribadi Dunia Pendidikan Teori proses keperawatan Orlando merupakan kerangka konseptual yang
dapat dikembangkan dan dipraktekkan secara langsung. Pelatihan dari penerapan teori Orlando
sangat berguna bagi perawat untuk mengontrol proses keperawatanya dan meningkatkan
perkembangan dari reaksi seorang pasien. Penelitian Teori Orlando secara terus menerus menjadi
dasar dari beberapa penelitian dibidang keperawatan dan diaplikasikan pada beberapa pengaturan
prtoses penelitian. Beberapa peneliti yang mengembang teori Orlando diantaranya : Dracup dan
Breu (1978), Pienschke (1973), Thibau dabn Reidy (1977) Schmiedhing (1988), Sheafor (1991), Ronte
Reid (1992) dan banyak lagi peneliti lain. G. Pengembang Teori Orlando Disiplin Ilmu Proses
keperawatan membutuhkan bagian yang integral pada murid dari sekolah keperawatan sehingga
dapat diimplementasikan pada beberapa keadaan kondisi pada saat praktek keperawatan. Banyak
dari pengguna Teori Keperawatan Orlando mengembangkannya dengan beberapa riset diantaranya
Beuer dan McBride’s (2002) yang mengembangkanya pada proses perawatan dalam aspek penyakit
bipolar
TEORI KEPERAWATAN JEAN ORLANDO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keperawatan sebagai integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional
yang didasarkan pada ilmu keperawatan.Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain,mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman.Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di
Indonesia,kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
professional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang
senantiasa berkembang.Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besa rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.Teori adalah
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses,peristiwa atau kejadian yang didasari fakta yang telah di observasi.Berikut
ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh perawat professional.

1.2 Rumusan Masalah:

1. Bagaimana Biografi Jean Orlando

2. Bagaimana Teori yang dikemukakan oleh Jean Orlando

3. Bagaimana Paradigma Keperawatan menurut Jean Orlando

1.3 Tujuan:

1. Menjelaskan Biografi Jean Orlando

2. Menjelaskan Teori yang dikemukakan oleh Jean Orlando

3. Menjelaskan Paradigma Keperawatan menurut Jean Orlando

1.4 Manfaat:

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui Biografi Jean Orlando

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui Teori yang dikemukakan oleh Jean Orlando
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui Paradigma Keperawatan menurut Jean Orlando

BAB II

PEMBAHASAN

3.1 BIOGRAFI JEAN ORLANDO

Ida Jean Orlando atau dikenal dengan Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan
Diploma pada Medical College New York tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada Perawatan
Kesehatan Publik, di Universitas St. John’s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelar
M.A bidang konseling kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah
menyelesaikan pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian bekerja di Sekolah Keperawatan New
Haven Conneticut, selama 8 tahuan, pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan investigator
untuk proyek negara mengenai Konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Proyek ini
memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental
untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan. Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil
penelitian dan ia menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya
pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan penemuannya tersebut pada buku pertamanya
yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul “The Dynamic nurse-patient relationship: Function,
process and principle of Professional Nursing Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada
tahun 1961. buku inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan Orlando dan dicetak
kedalam lima bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962
sampai dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah
sakit Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun dirumah sakit
tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The Discipline anda Teaching of Nursing Process :
An Evaluative Study”. Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan praktek
keperawatan.

3.2 TEORI YANG DIKEMUKAKAN JEAN ORLANDO

Konsep Utama Dalam Teori Proses Keperawatan menurut Orlando, keperawatan bersifat unik dan
independent karena berhubungan langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata
atau potensial serta pada situasi langsung. Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai individu,
artinya masing – masing orang berada pada situasi yang berbeda. Orlando mendefinisikan
kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan pasien dimana bila disuplai, dikurangi, atau menurunkan
distress secara langsung atau bahkan meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan perawat, apa
yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Perawat sebagai orang pertama
yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan serta hal-hal kritis
penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien
sama halnya dengan interaksi antara dua orang . Ketika perawat menggunakan proses ini untuk
mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, orlando menyebutnya sebagai ”nursing
procces discipline”. Hal ini merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan
fungsinya dalam merawat pasien.

Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat
profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegeraan, disiplin proses keperawatan
serta kemajuan:

1. Tanggung jawab perawat

Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam mendapatkan
pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk
membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktivitas
perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab
guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang
bukan aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi
agar perawat lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya.

2. Mengenal perilaku pasien

Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun perilaku
nonverbal yang ditunjukan pasien.

3. Reaksi segera

Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera adalah respon
segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien , berfikir dan merasakan.

4. Disiplin proses keperawatan

Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai interaksi total
(totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien
dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan
yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk
melakukan tidakan yang tepat.

5. Kemajuan / peningkatan

Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.

Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan Orlando


Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa disiplin proses keperawatan dalam nursing procces theory
dikenal dengan sebutan proses disiplin atau proses keperawatan. Disiplin proses keperawatan
meliputi komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi
permasalahan klien yang disampaikan kepada perawat, menanyakan untuk validasi atau
perbaikan. Disiplin proses keperawatan didasarkan pada ” proses bagaimana seseorang bertindak”.
Tujuan dari proses disiplin ketika digunakan antara perawat dan pasien adalah untuk membantu
pemenuhan kebutuhan pasien. Peningkatan perilaku pasien merupakan indikasi dari pemenuhan
kebutuhan sebagai hasil yang diharapkan.

1. Perilaku Pasien

Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perilaku pasien . seluruh perilaku pasien
yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat dianggap sebagai ekpresi yang membutuhkan
pertolongan, ini sangat berarti pada pasien tertentu dalam kondisi gawat harus dipahami. Orlando
menekankan hal ini pada prinsip pertamanya ”Dengan diketahuinya perilaku pasien , atau tidak
diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut menunjukkan pasien membutuhkan suatu bantuan”.

Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku ini dapat dijadikan
faktor kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien. Perilaku verbal yang menunjukkan
perlunya pertolongan seperti keluhan, permintaan, pertanyaan, kebutuhan dan lain sebagainya.
Sedangkan perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema, aktivitas motorik: senyum, berjalan,
menghindar kontak mata dan lain sebagainya. Walaupun seluruh perilaku pasien dapat menjadi
indikasi perlunya bantuan tetapi jika hal itu tidak dikomunikasikan dapat menimbulkan masalah
dalam interaksi perawat-pasien. Tidak efektifnya perilaku pasien merupakan indikasi dalam
memelihara hubungan perawat-pasien, ketidakakuratan dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien
yang diperlukan perawat, atau reaksi negatif pasien terhadap tindakan perawat. Penyelesaian
masalah tidak efektifnya perilaku pasien layak diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat harus
dirancang untuk menyelesaikan perilaku seperti halnya memenuhi kebutuhan yang emergency.

2. Reaksi Perawat

Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat , reaksi ini terdiri dari 3 bagian yaitu pertama
perawat merasakan melalui indranya, kedua yaitu perawat berfikir secara otomatis, dan ketiga
adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan. Contoh perawat melihat pasien merintih,
perawat berfikir bahwa pasien mengalami nyeri kemudian memberikan perhatian

Persepsi, berfikir, dan merasakan terjadi secara otomatis dan hampir simultan. Oleh karena itu
perawat harus belajar mengidentifikasi setiap bagian dari reaksinya. Hal ini akan membantu dalam
menganalisis reaksi yang menentukan mengapa ia berespon demikian. Perawat harus dapat
menggunakan reaksinya untuk tujuan membantu pasien.

Displin proses keperawatan menentukan bagaimana perawat membagi reaksinya dengan pasien.
Orlando menawarkan prinsip untuk menjelaskan penggunaan dalam hal berbagi “ beberapa
observasi dilakukan dan dieksplorasi dengan pasien adalah penting untuk memastikan dan
memenuhi kebutuhannya atau mengenal yang tidak dapat dipenuhi oleh pasien pada waktu itu.

Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan perawat dalam


mengeksplor dan bereaksi dengan pasien, yaitu :

a) Perawat harus menemuinya dan konsisten terhadap apa yang dikatakannya dan mengatakan
perilaku nonverbalnya kepada pasien

b) Perawat harus dapat mengkomunikasikannya dengan jelas terhadap apa yang akan
diekspresikannya

c) Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk perbaikan atau klarifikasi.

3. Tindakan Perawat

Setelah memvalidasi dan memperbaiki reaksi perawat terhadap perilaku pasien, perawat dapat
melengkapi proses disiplin dengan tindakan keperawatan, Orlando menyatakan bahwa apa yang
dikatakan dan dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien adalah merupakan suatu
tidakan profesional perawatan. Perawat harus menentukan tindakan yang sesuai untuk membantu
memenuhi kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi petunjuk tindakan menurut Orlando yaitu
perawat harus mengawali dengan mengekplorasi untuk memastikan bagaimana mempengaruhi
pasien melalui tindakan atau kata-katanya.

Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan tindakan terencana. Hanya
tindakan terencana yang memenuhi fungsi profesional perawat. Sedangkan tindakan otomatis
dilakukan bila kebutuhan pasien yang mendesak, misalnya tindakan pemberian obat atas intruksi
medis. Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan yang direncanakan:

1. Tindakan merupakan hasil dari indentifikasi kebutuhan pasien


dengan memvalidasi reaksi perawat terhadap perilaku pasien.

2. Perawat menjelaskan maksud tindakan kepada pasien dan sesuai


untuk memenuhi kebituhan pasien.

3. Perawat memvalidasi efektifitas tindakan, segera setelah dilakukan


secara lengkap

4. Perawat membebaskan stimulasi yang tidak berhubungan dengan


kebutuhan pasien ketika melakukan tindakan.

Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh tindakan otomatis
tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan perlindungan kesehatan secara umum.
Semua itu tidak membutuhkan validasi reaksi perawat

4. Fungsi Profesional
Tindakan yang tidak profesional dapat menghambat perawat dalam menyelesaikan fungsi
profesionalnya, dan dapat menyebabkan tidak adekuatnya perawatan pasien. Perawat harus tetap
menyadari bahwa aktivitas termasuk profesional jika aktivitas tersebut direncanakan untuk
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan pasien.

Disiplin proses keperawatan adalah serangkaian tindakan dengan suatu perilaku pasien yang
membutuhkan bantuan. Perawat harus bereaksi terhadap perilaku pasien dengan mempersepsikan,
berfikir dan merasakan. Perawat membagi aspek reaksinya dengan pasien, meyakinkan bahwa
tindakan verbal dan nonverbalnya adalah konsisten dengan reaksinya, dan mengidentifikasi reaksi
sebagai dirinya sendiri, dan perawat mengunjungi pasien untuk memvalidasi reaksinya. Membagi
reaksinya oleh perawat membantu pasien untuk menggunakan proses yang sama agar lebih efektif
perlu komunikasinya. Selajutnya tindakan yang sesuai untuk menyelesaikan kebutuhan adalah saling
menguntungkan antar pasien dan perawat. Setelah perawat bertindak, perawat segera katakan
kepada pasien jika tindakannya berhasil interaksi. Secara keseluruhan interaksi , perawat
meyakinkan bahwa perawat bebas terhadap stimulasi tambahan yang bertentangan dengan
reaksinya terhadap pasien.

3.1 PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT JEAN ORLANDO

Asumsi Orlando terhadap metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya terkandung dalam


teorinya. Sama dengan teori-teori keperawatan pendahulunya asumsinya tidak spesifik, namun
demikian Schmieding (1993) mendapatkan dari tulisan Orlando mengenai empat area yang
ditekuninya :

1. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan sebagai
fungsi profesional keperawatan. Fungsi profesional yaitu membantu mengenali dan menemukan
kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan tanggung jawab perawat untuk mengetahui
kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya. Dalam teorinya tentang disiplin proses
keperawatan mengandung elemen dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat dan tindakan
perawatan yang dirancang untuk kebaikan pasien. Asumsi lain Orlando adalah bahwa perawat harus
menurunkan ketidaknyamanan baik fisik maupun mental pasien serta tidak boleh menyebabkan
pasien distress.

2. Manusia
Manusia bertindak atau berperilaku secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang dalam situasi
tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan bantuan, dan akan mengalami
distress jika mereka tidak dapat memenuhinya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat
profesional harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat menemukan sendiri kebutuhan
mereka untuk dibantu. Dia juga menyatakan bahwa masing – masing pasien unik dan perawat
profesional dapat mengenali perilaku yang sama pada pasien yang berbeda dimana tiap pasien
memberikan tanda perbedaan kebutuhan.

3. Sehat

Orlando tidak mendefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas dari ketidaknyamanan
fisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera berkontribusi terhadap sehat. Perasaan adekuat
dan sejahtera dalam memenuhi kebutuhannya berkontribusi terhadap sehat.

4. Lingkungan

Orlando juga tidak mendefinisikan lingkungan. Dia berasumsi bahwa lingkungan merupakan situasi
keperawatan yang terjadi ketika perawat dan pasien berinteraksi, dan antara perawat-pasien
mempersepsikan, berfikir, merasakan dan bertindak dalam situasi yang bersifat segera. Pasien dapat
mengalami distress terhadap lingkungan therapeutik dalam mencapai tujuannya, perawat perlu
mengobservasi perilaku pasien untuk mengetahui tanda-tanda distress.

Perbandingan Disiplin Proses Keperawatan Orlando dengan Proses Keperawatan

Sebenarnya pada umumnya kedua proses tersebut memiliki karakteristik yang sama, sebagai contoh
keduanya bersifat interpersonal dan membutuhkan interaksi antara pasien dan perawat. Kedua
proses tersebut juga melihat pasien sebagai ”total person”/individu secara keseluruhan, termasuk
proses penyakit atau bagian – bagian tubuh. Orlando tidak menggunakan istilah ”holistic” namun dia
mendeskripsikannya dengan menggunakan pendekatan holistik.

Ada beberapa perbedaan antara disiplin proses keperawatan Orlando dengan proses keperawatan,
antara lain :

A. Assesment

1. Tahap pengkajian pada proses keperawatan sesuai dengan reaksi perawat terhadap
perilaku pasien pada disiplin proses Orlando. Perilaku pasien merupakan inisiasi untuk melakukan
pengkajian

2. Pengumpulan data menurut Orlando hanya meliputi informasi yang relevan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pasien yang perlu dibantu

3. Orlando mendefinisikan observasi sebagai beberapa informasi yang menyangkut


pasien dimana perawat memperolehnya ketika dia melakukan pekerjannya
4. Reaksi perawat dari disiplin proses Orlando merupakan beberapa komponen untuk
menganalisa proses keperawatan

5. Produk dari analisis terhadap proses keperawatan disebut sebagai diagnosa


keperawatan. Eksplorasi reaksi perawat dengan pasien dari disiplin proses Orlando mengarahkan
pada proses identifikasi kebutuhan perawat untuk membantu pasien

6. Orlando sepakat dengan interaksi antara perawat – pasien secara langsung hanya
satu kebutuhan pada satu waktu

B. Planning

1. Tahap planning/perencanaan pada proses keperawatan meliputi penulisan tujuan


dan sasaran serta memutuskan tindakan keperawatan yang sesuai

2. Tujuan perencanaan Orlando selalu berusaha untuk mengurangi atau menurunkan


kebutuhan pasien untuk minta bantuan : sasaran berkaitan dengan usaha peningkatan perilaku
pasien

3. Pada Proses keperawatan, partisipasi terjadi paling banyak pada penyusunan


tujuan, sedangkan proses disiplin Orlando melihat pasien sebagai partisipan aktif untuk menentukan
tindakan keperawatan yang actual

C. Implementation

Implementasi meliputi seleksi akhir dan melaksanakan rencana tindakan. Merupakan tahap reaksi
perawat dari disiplin proses Orlando.

Proses keperawatan mengharapkan perawat untuk mempertimbangkan semua dampak yang


mungkin terjadi atas tindakan terhadap pasien, sedangkan disiplin proses Orlando hanya berkaitan
dengan efektifitas suatu tindakan untuk mengurangi kebutuhan pertolongan secara langsung

D. Evaluation

Evaluasi pada kedua proses berdasar pada kriteria objective. Pada proses keperawatan, evaluasi
menanyakan apakah ditemukan perubahan tingkah laku secara objective, namun pada disiplin
proses Orlando perawat mengobservasi perilaku pasien untuk melihat apakah pasien tersebut butuh
untuk dibantu.Kegagalan didalam mengevaluasi dapat menyebabkan tindakan yang inefektif seperti
kegagalan dalam menemukan kebutuhan pasien dan meningkatkan biaya serta bahan perawatan.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan:

Menurut Orlando,Keperawatan bersifat unik dan independent karena berhubungan langsung


dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau potensial serta pada situasi
langsung.Orlando mendefisinikan kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan pasien dimana bila
disuplai,dikurangi,atau menurunkan distress secara langsung atau bahkan meningkatkan perasaan
tercukupi/wellbeing.

Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang konsep utama diantaranya adalah konsep
disiplin.Disiplin proses keperawatan meliputi komunikasi perawat kepada
pasiennya,mengidentifikasi permasalahn klien yang disampaikan,menanyakan untuk validasi atau
perbaiakan.

3.2 Saran

Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai biografi,teori,paradigma keperawatan


menurut Jean Orlando.Semoga makalah ini berguna bagi pembaca,khususnya bagi mahasiswa.Kami
menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan.Oleh karena itu kritik atau saran yang
membangun kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

1.
Http://www.academia.edu/47736202/APLIKASI_TEORI_IDA_JEAN_ORLANDO_DALAM_ASUHAN_DI_
RUMAH_SAKIT

2. Http://www.kemhan.com/2012/05/ida-jean-orlando.html#.VBgg8MJ_ucw

3. Http://www.bascommetro.com/2008/11/ida-jean-orlando.html

DAFTAR PUSTAKA
1. Aziz Alimul Hidayat (2002), Pengantar Dokumentasi Keperawatan,EGC, Jakarta

2. Aziz Alimul Hidayat (2002), Pengantar Pendidikan Keperawatan, CV sagung Seto, Jakarta

Alfaro Rosalida (2000), Aplication of nursing process, A step by step guide, Philadelpia, JB Lippincott

3. Aziz Alimul Hidayat (2007), pengantar konsep dasar keperawatan,salemba medika, Surabaya

4. http://arifsaputra96.blogspot.co.id/2014/01/makalah-kdk-tentang-model-dan-konsep.html

Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah sakit Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan
hasil kerjanya selama 10 tahun dirumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The
Discipline

Anda mungkin juga menyukai