Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Annisa irmaya putri ( 201802093 )
2. Arya muhamad B. ( 201802095 )
3. Doffy alfiansyah putra ( 201802102 )
4. fadila renata ayu pramita ( 201802105 )
5. marta rosari ( 201802113 )
6. putri ayu lestari ( 201802121 )
Dosen pengajar :
Kata pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangunkami.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selnjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Ida Jean Orlando.................................................................... 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... .... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,
dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai situasi
kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi untuk menjadikan
perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yamg harus dilakukan.
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam praktik, penelitian dan proses belajar-
mengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu deperkenalkan, disaji dan dikembangkan
untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan
baik secara teoritis maupun empiris terhadap teori-teori keperawatan yang ada, sehingga
perawat dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan, kita perlu mempelajari teori keperawatan
yang di kemukakan oleh para ahli. Pada makalah ini, kami akan memaparkan teori
keperawatan oleh para ahli yaitu diantaranya adalah teori keperawatan yang dikembangkan
oleh IDA JEAN ORLANDO.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa Ida Jean Orlando?
2. Apa Teori Ida Jean Orlando?
C. Tujuan
1. Mengetahui Ida Jean Orlando.
2. Teori Ida Jean Orlando.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Biografi Ida Jean Orlando
DAFTAR PUSTAKA
1. (Currentnursing.com).
2. George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth
Edition. USA : Appleton & Lange.
3. Hidayat AA. (2004). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
4. Potter A Patricia, Perry G Anne (1992) Fundamentals Of Nursing –Concepts Process &
Practice 3rd ed. London Mosby Year Book
TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO
Ida Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College New York
tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St. John;s
Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang konseling kesehatan mental
pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya,
Orlando kemudian bekerja di Sekoilah Keperawatan New Haven Conneticut, selama 8 tahuan, pada
tahun 1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai Konsep
kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan.
Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia menghabiskan waktu selama 4
tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan
penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul “The
Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and principle of Professional Nursing
Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun 1961. buku inilah yang memformulasikan
Teori Dasar Keperawatan Orlando., dan dicetak kedalam lima bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew,
Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962 sampai dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai
anda Teaching of Nursing Process : An Evaluative Study”. Orlando memberikan beberapa kontribusi
penting dalam teori dan [raktek keperawatan. Konsep mengenai proses keperawatan yang ia berikan
meliputi beberapa kriteria antara lain:
§ Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik mengenai fenomena bidang
keperawatan.
§ Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu terjadi.
Teori Orlando Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai pengembangan dari lima
faktor konsep yang berhubungan yaitu:
C. Penggunaan Data
Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implicit. Schmieding (1993) memberikan
beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando mengenai empat bidang dan elebotasi mengenai
pandangan Orlando mengenai:
§ Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan produk yang berbeda (hasil).
§ Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang memberikan makna.
§ Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak verbal)
§ Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal yang unik.
§ Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam menolong seorang pasien.
§ Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari diri mereka
masing-masing.
§ Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis
§ Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat merupakan bahan utama dalam
mengembangkan pengetahuan seorang perawat.
Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional sebagai salah
satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Fungsi ini akan terpenuhi ketika seorang
perawat dapat mencari tahu dan menemukan apa saja kebutuhan yang diperlukan dari seorang
pasien. Teori Orlando difokuskan pada bagaimana menciptakan kemajuan pada tindakan dari
seorang pasien. Kemajuan dari seorang pasien dapat dilihat dari tingkah laku dan tindakan yang
dapat diamati oleh seorang perawat. Persepsi seorang perawat terhadap tingkah laku dari pasiennya
dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat mempengaruhi perawat untuk mengembangkan
kjemampuannya. Orlando mengidentifikasi dan mendefiniskan beberapa elemen dari reaksi
langsung seorang perawat sebagai berikut:
§ Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari panca inderanya.
§ Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran seorang individu
§ Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat mengerakkan seseorang dari hasil persepsi,
pemikiran dan perasaanya.
Praktek Kesehatan Teori Orlando telah berhasil digunakan di rumah sakit umum dan rumah sakit
jiwa. Seperti pengakuan yang gambarkan pada Pusat Kesehatan Mental dan bagian klinik psikiatrik di
Rumah Sakit umum di beberapa negara. Teori Orlando juga diterapkan di praktek keperawatan milik
pribadi Dunia Pendidikan Teori proses keperawatan Orlando merupakan kerangka konseptual yang
dapat dikembangkan dan dipraktekkan secara langsung. Pelatihan dari penerapan teori Orlando
sangat berguna bagi perawat untuk mengontrol proses keperawatanya dan meningkatkan
perkembangan dari reaksi seorang pasien. Penelitian Teori Orlando secara terus menerus menjadi
dasar dari beberapa penelitian dibidang keperawatan dan diaplikasikan pada beberapa pengaturan
prtoses penelitian. Beberapa peneliti yang mengembang teori Orlando diantaranya : Dracup dan
Breu (1978), Pienschke (1973), Thibau dabn Reidy (1977) Schmiedhing (1988), Sheafor (1991), Ronte
Reid (1992) dan banyak lagi peneliti lain. G. Pengembang Teori Orlando Disiplin Ilmu Proses
keperawatan membutuhkan bagian yang integral pada murid dari sekolah keperawatan sehingga
dapat diimplementasikan pada beberapa keadaan kondisi pada saat praktek keperawatan. Banyak
dari pengguna Teori Keperawatan Orlando mengembangkannya dengan beberapa riset diantaranya
Beuer dan McBride’s (2002) yang mengembangkanya pada proses perawatan dalam aspek penyakit
bipolar
TEORI KEPERAWATAN JEAN ORLANDO
BAB I
PENDAHULUAN
Keperawatan sebagai integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional
yang didasarkan pada ilmu keperawatan.Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain,mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman.Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di
Indonesia,kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
professional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang
senantiasa berkembang.Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besa rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.Teori adalah
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses,peristiwa atau kejadian yang didasari fakta yang telah di observasi.Berikut
ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh perawat professional.
1.3 Tujuan:
1.4 Manfaat:
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui Teori yang dikemukakan oleh Jean Orlando
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui Paradigma Keperawatan menurut Jean Orlando
BAB II
PEMBAHASAN
Ida Jean Orlando atau dikenal dengan Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan
Diploma pada Medical College New York tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada Perawatan
Kesehatan Publik, di Universitas St. John’s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelar
M.A bidang konseling kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah
menyelesaikan pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian bekerja di Sekolah Keperawatan New
Haven Conneticut, selama 8 tahuan, pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan investigator
untuk proyek negara mengenai Konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Proyek ini
memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental
untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan. Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil
penelitian dan ia menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya
pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan penemuannya tersebut pada buku pertamanya
yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul “The Dynamic nurse-patient relationship: Function,
process and principle of Professional Nursing Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada
tahun 1961. buku inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan Orlando dan dicetak
kedalam lima bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962
sampai dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah
sakit Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun dirumah sakit
tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The Discipline anda Teaching of Nursing Process :
An Evaluative Study”. Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan praktek
keperawatan.
Konsep Utama Dalam Teori Proses Keperawatan menurut Orlando, keperawatan bersifat unik dan
independent karena berhubungan langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata
atau potensial serta pada situasi langsung. Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai individu,
artinya masing – masing orang berada pada situasi yang berbeda. Orlando mendefinisikan
kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan pasien dimana bila disuplai, dikurangi, atau menurunkan
distress secara langsung atau bahkan meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan perawat, apa
yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Perawat sebagai orang pertama
yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan serta hal-hal kritis
penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien
sama halnya dengan interaksi antara dua orang . Ketika perawat menggunakan proses ini untuk
mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, orlando menyebutnya sebagai ”nursing
procces discipline”. Hal ini merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan
fungsinya dalam merawat pasien.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat
profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegeraan, disiplin proses keperawatan
serta kemajuan:
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam mendapatkan
pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk
membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktivitas
perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab
guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang
bukan aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi
agar perawat lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya.
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun perilaku
nonverbal yang ditunjukan pasien.
3. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera adalah respon
segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien , berfikir dan merasakan.
Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai interaksi total
(totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien
dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan
yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk
melakukan tidakan yang tepat.
5. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.
1. Perilaku Pasien
Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perilaku pasien . seluruh perilaku pasien
yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat dianggap sebagai ekpresi yang membutuhkan
pertolongan, ini sangat berarti pada pasien tertentu dalam kondisi gawat harus dipahami. Orlando
menekankan hal ini pada prinsip pertamanya ”Dengan diketahuinya perilaku pasien , atau tidak
diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut menunjukkan pasien membutuhkan suatu bantuan”.
Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku ini dapat dijadikan
faktor kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien. Perilaku verbal yang menunjukkan
perlunya pertolongan seperti keluhan, permintaan, pertanyaan, kebutuhan dan lain sebagainya.
Sedangkan perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema, aktivitas motorik: senyum, berjalan,
menghindar kontak mata dan lain sebagainya. Walaupun seluruh perilaku pasien dapat menjadi
indikasi perlunya bantuan tetapi jika hal itu tidak dikomunikasikan dapat menimbulkan masalah
dalam interaksi perawat-pasien. Tidak efektifnya perilaku pasien merupakan indikasi dalam
memelihara hubungan perawat-pasien, ketidakakuratan dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien
yang diperlukan perawat, atau reaksi negatif pasien terhadap tindakan perawat. Penyelesaian
masalah tidak efektifnya perilaku pasien layak diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat harus
dirancang untuk menyelesaikan perilaku seperti halnya memenuhi kebutuhan yang emergency.
2. Reaksi Perawat
Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat , reaksi ini terdiri dari 3 bagian yaitu pertama
perawat merasakan melalui indranya, kedua yaitu perawat berfikir secara otomatis, dan ketiga
adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan. Contoh perawat melihat pasien merintih,
perawat berfikir bahwa pasien mengalami nyeri kemudian memberikan perhatian
Persepsi, berfikir, dan merasakan terjadi secara otomatis dan hampir simultan. Oleh karena itu
perawat harus belajar mengidentifikasi setiap bagian dari reaksinya. Hal ini akan membantu dalam
menganalisis reaksi yang menentukan mengapa ia berespon demikian. Perawat harus dapat
menggunakan reaksinya untuk tujuan membantu pasien.
Displin proses keperawatan menentukan bagaimana perawat membagi reaksinya dengan pasien.
Orlando menawarkan prinsip untuk menjelaskan penggunaan dalam hal berbagi “ beberapa
observasi dilakukan dan dieksplorasi dengan pasien adalah penting untuk memastikan dan
memenuhi kebutuhannya atau mengenal yang tidak dapat dipenuhi oleh pasien pada waktu itu.
a) Perawat harus menemuinya dan konsisten terhadap apa yang dikatakannya dan mengatakan
perilaku nonverbalnya kepada pasien
b) Perawat harus dapat mengkomunikasikannya dengan jelas terhadap apa yang akan
diekspresikannya
c) Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk perbaikan atau klarifikasi.
3. Tindakan Perawat
Setelah memvalidasi dan memperbaiki reaksi perawat terhadap perilaku pasien, perawat dapat
melengkapi proses disiplin dengan tindakan keperawatan, Orlando menyatakan bahwa apa yang
dikatakan dan dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien adalah merupakan suatu
tidakan profesional perawatan. Perawat harus menentukan tindakan yang sesuai untuk membantu
memenuhi kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi petunjuk tindakan menurut Orlando yaitu
perawat harus mengawali dengan mengekplorasi untuk memastikan bagaimana mempengaruhi
pasien melalui tindakan atau kata-katanya.
Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan tindakan terencana. Hanya
tindakan terencana yang memenuhi fungsi profesional perawat. Sedangkan tindakan otomatis
dilakukan bila kebutuhan pasien yang mendesak, misalnya tindakan pemberian obat atas intruksi
medis. Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan yang direncanakan:
Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh tindakan otomatis
tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan perlindungan kesehatan secara umum.
Semua itu tidak membutuhkan validasi reaksi perawat
4. Fungsi Profesional
Tindakan yang tidak profesional dapat menghambat perawat dalam menyelesaikan fungsi
profesionalnya, dan dapat menyebabkan tidak adekuatnya perawatan pasien. Perawat harus tetap
menyadari bahwa aktivitas termasuk profesional jika aktivitas tersebut direncanakan untuk
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan pasien.
Disiplin proses keperawatan adalah serangkaian tindakan dengan suatu perilaku pasien yang
membutuhkan bantuan. Perawat harus bereaksi terhadap perilaku pasien dengan mempersepsikan,
berfikir dan merasakan. Perawat membagi aspek reaksinya dengan pasien, meyakinkan bahwa
tindakan verbal dan nonverbalnya adalah konsisten dengan reaksinya, dan mengidentifikasi reaksi
sebagai dirinya sendiri, dan perawat mengunjungi pasien untuk memvalidasi reaksinya. Membagi
reaksinya oleh perawat membantu pasien untuk menggunakan proses yang sama agar lebih efektif
perlu komunikasinya. Selajutnya tindakan yang sesuai untuk menyelesaikan kebutuhan adalah saling
menguntungkan antar pasien dan perawat. Setelah perawat bertindak, perawat segera katakan
kepada pasien jika tindakannya berhasil interaksi. Secara keseluruhan interaksi , perawat
meyakinkan bahwa perawat bebas terhadap stimulasi tambahan yang bertentangan dengan
reaksinya terhadap pasien.
1. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan sebagai
fungsi profesional keperawatan. Fungsi profesional yaitu membantu mengenali dan menemukan
kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan tanggung jawab perawat untuk mengetahui
kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya. Dalam teorinya tentang disiplin proses
keperawatan mengandung elemen dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat dan tindakan
perawatan yang dirancang untuk kebaikan pasien. Asumsi lain Orlando adalah bahwa perawat harus
menurunkan ketidaknyamanan baik fisik maupun mental pasien serta tidak boleh menyebabkan
pasien distress.
2. Manusia
Manusia bertindak atau berperilaku secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang dalam situasi
tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan bantuan, dan akan mengalami
distress jika mereka tidak dapat memenuhinya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat
profesional harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat menemukan sendiri kebutuhan
mereka untuk dibantu. Dia juga menyatakan bahwa masing – masing pasien unik dan perawat
profesional dapat mengenali perilaku yang sama pada pasien yang berbeda dimana tiap pasien
memberikan tanda perbedaan kebutuhan.
3. Sehat
Orlando tidak mendefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas dari ketidaknyamanan
fisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera berkontribusi terhadap sehat. Perasaan adekuat
dan sejahtera dalam memenuhi kebutuhannya berkontribusi terhadap sehat.
4. Lingkungan
Orlando juga tidak mendefinisikan lingkungan. Dia berasumsi bahwa lingkungan merupakan situasi
keperawatan yang terjadi ketika perawat dan pasien berinteraksi, dan antara perawat-pasien
mempersepsikan, berfikir, merasakan dan bertindak dalam situasi yang bersifat segera. Pasien dapat
mengalami distress terhadap lingkungan therapeutik dalam mencapai tujuannya, perawat perlu
mengobservasi perilaku pasien untuk mengetahui tanda-tanda distress.
Sebenarnya pada umumnya kedua proses tersebut memiliki karakteristik yang sama, sebagai contoh
keduanya bersifat interpersonal dan membutuhkan interaksi antara pasien dan perawat. Kedua
proses tersebut juga melihat pasien sebagai ”total person”/individu secara keseluruhan, termasuk
proses penyakit atau bagian – bagian tubuh. Orlando tidak menggunakan istilah ”holistic” namun dia
mendeskripsikannya dengan menggunakan pendekatan holistik.
Ada beberapa perbedaan antara disiplin proses keperawatan Orlando dengan proses keperawatan,
antara lain :
A. Assesment
1. Tahap pengkajian pada proses keperawatan sesuai dengan reaksi perawat terhadap
perilaku pasien pada disiplin proses Orlando. Perilaku pasien merupakan inisiasi untuk melakukan
pengkajian
2. Pengumpulan data menurut Orlando hanya meliputi informasi yang relevan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pasien yang perlu dibantu
6. Orlando sepakat dengan interaksi antara perawat – pasien secara langsung hanya
satu kebutuhan pada satu waktu
B. Planning
C. Implementation
Implementasi meliputi seleksi akhir dan melaksanakan rencana tindakan. Merupakan tahap reaksi
perawat dari disiplin proses Orlando.
D. Evaluation
Evaluasi pada kedua proses berdasar pada kriteria objective. Pada proses keperawatan, evaluasi
menanyakan apakah ditemukan perubahan tingkah laku secara objective, namun pada disiplin
proses Orlando perawat mengobservasi perilaku pasien untuk melihat apakah pasien tersebut butuh
untuk dibantu.Kegagalan didalam mengevaluasi dapat menyebabkan tindakan yang inefektif seperti
kegagalan dalam menemukan kebutuhan pasien dan meningkatkan biaya serta bahan perawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan:
Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang konsep utama diantaranya adalah konsep
disiplin.Disiplin proses keperawatan meliputi komunikasi perawat kepada
pasiennya,mengidentifikasi permasalahn klien yang disampaikan,menanyakan untuk validasi atau
perbaiakan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1.
Http://www.academia.edu/47736202/APLIKASI_TEORI_IDA_JEAN_ORLANDO_DALAM_ASUHAN_DI_
RUMAH_SAKIT
2. Http://www.kemhan.com/2012/05/ida-jean-orlando.html#.VBgg8MJ_ucw
3. Http://www.bascommetro.com/2008/11/ida-jean-orlando.html
DAFTAR PUSTAKA
1. Aziz Alimul Hidayat (2002), Pengantar Dokumentasi Keperawatan,EGC, Jakarta
2. Aziz Alimul Hidayat (2002), Pengantar Pendidikan Keperawatan, CV sagung Seto, Jakarta
Alfaro Rosalida (2000), Aplication of nursing process, A step by step guide, Philadelpia, JB Lippincott
3. Aziz Alimul Hidayat (2007), pengantar konsep dasar keperawatan,salemba medika, Surabaya
4. http://arifsaputra96.blogspot.co.id/2014/01/makalah-kdk-tentang-model-dan-konsep.html
Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah sakit Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan
hasil kerjanya selama 10 tahun dirumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The
Discipline