Disusun Oleh :
1. I Wayan Agus Adhi Suputra (01)
2. Ni Kadek Ayu Anggi Krisna Dewi (07)
3. Dewi Fitrianingsih (19)
4. Ni Ketut Ekayoni (30)
5. Ni Kadek Karlita (36)
6. Ni Putu Ade Maheswari (45)
7. A.A.A winda Yulia Wahyundari (63)
Puji syukur kami panjatkan kehatirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah “Teori Keperawatan”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
dosen mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan Langkah
yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun kesenantiasaan kami harapkan semoga makalah
ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
KONSEP TEORI
a. Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari panca inderanya.
b. Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran seorang individu
c. Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat mengerakkan seseorang dari hasil
persepsi, pemikiran dan perasaanya.
2
BAB III
PEMBAHASAN
3
Tanggungjawab Perawat dari seorang perawat meliputi bagaimana menolong seorang
pasien dengan memenuhi kebutuhannya (misal; kenyamanan fisik dan mental yang harus
diupayakan sedapat mungkin selama proses keperawatan berlangsung). Hal ini merupakan
tanggungjawab seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan psien baik melalui usahanya sendiri
maupun menggunakan bantuan tenaga lain. Kebutuhan merupakan “keadaan dimana seorang
pasien membutuhkan, nutrisi, menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit, dan menumbuhkan
perasaan yang adekuat untuk sembuh.
b. Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan.
Tingkah Laku yang Timbul dari Pasien Tingkah laku yang timbul ini berupa tingkah laku verbal
maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang perawat.
c. Respon langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat.
Reaksi Langsung Reaksi spontan termasuk didalamnya persepsi dari keduanya yaitu perawat dan
pasien, pemikiran dan perasaan dari keduanya.
d. Disiplin dari proses keperawatan.
Disiplin Proses Keperawatan Disiplin Proses Keperawatan termasuk di dalamnya komunikasi
antara perawat dan pasien. Disiplin Proses Keperawatan atau disebut juga Delebrasi Proses
Keperawatan inilah yang digambarkan pada buku pertama Orlando.
e. Improvisasi dalam melakukan proses keperawatan.
Improvisasi di sini berarti bagaimana berkembang lebih baik, untuk memberikan hasil, atau
untuk menggunakan beberapa manfaat dari suatu hal. Manfaat dari Perawat Kegunaan dari
seorang perawat adalah untuk memberikan bantuan apa saja dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasien untuk sembuh. Tindakan Spontan Perawat Tindakan spontan dari seorang perawat adalah
segala tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan suatu alasan untuk memenuhi kebutuhan
segera dari seorang pasien. Tindakan Deleberatif Perawat Tindakan dleberatif adalah segala
sesuatu yang diputuskan setelah mengetahui kebutuhan yang diperlukan dan kemudian berupaya
untuk memenuhinya
4
menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat profesional,
mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegeraan, disiplin proses keperawatan serta
kemajuan :
1. Tanggung jawab perawat.
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam
mendapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan
pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran
profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat
secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien.
2. Mengenal perilaku pasien.
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien
maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
3. Reaksi segera.
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera
adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien ,
berfikir dan merasakan.
4. Disiplin proses keperawatan.
Disiplin proses keperawatan sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan
tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu,
perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus
dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk
melakukan tidakan yang tepat.
5. Kemajuan / peningkatan.
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.
5
Bidang keperawatan memspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan. Menjelaskan apa yang
terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu terjadi. Mendeskripsikan bagaimana
fenomena keperawatan dapat dikontrol. Menjelaskan bagaimana mengontrol guna
memprediksikan hasil dari proses keperawatan.
Adapun tanggung jawab Perawat dari seorang perawat meliputi bagaimana menolong seorang
pasien dengan memenuhi kebutuhannya (misal; kenyamanan fisik dan mental yang harus
diupayakan sedapat mungkin selama proses keperawatan berlangsung). Perawat sebagai orang
pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan serta
hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan kebutuhan sebagai
permintaan/kebutuhan pasien dimana bila disuplai, dikurangi, atau menurunkan distress secara
langsung atau bahkan meningkatkan perasaan tercukupi. Menjelaskan bagaimana mengontrol
guna memprediksikan hasil dari proses keperawatan.
6
9) Pasien tidak dapat menyatakan sifat dan makna kesusahannya tanpa bantuan perawat.
10) Setelah melakukan observasi kepada pasien, segera perawat melakukan tindakan untuk
memenuhi kebutuhannya atau mencari tahu apakah pasien tidak butuh bantuan saat itu.
11) Setiap pengamatan yang dilakukan bersama dan diamati dengan pasien segera membantu
dalam memastikan dan memenuhi kebutuhannya, atau mengetahui bahwa dia tidak
membutuhkannya pada saat itu.
12) Perawat prihatin dengan kebutuhan pasien yang tidak dapat menemuinya sendiri
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Menurut Orlando, keperawatan bersifat unik dan independent karena berhubungan langsung
dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau potensial serta pada situasi langsung.
Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai individu, artinya masing – masing orang berada
pada situasi yang berbeda. Orlando mendefinisikan kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan
pasien dimana bila disuplai, dikurangi, atau menurunkan distress secara langsung atau bahkan
meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang beberapa konsep utama, diantaranya adalah
konsep disiplin proses keperawatan (nursing process discipline) yang juga dikenal dengan
sebutan proses disiplin atau prosesi keperawatan. Disiplin proses keperawatan meliputi
komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi permasalahan
klien yangdisampaikan kepada perawat, menanyakan untuk validasi atau perbaikan.
4.2 SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai teori konseptual keperawatan
menurut Ida Jean Orlando. Semoga makalh ini berguna bagi pembaca, khususnya bagi
mahasiswa. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan. Oleh karena
itu kritik atau saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.
8
DAFTAR PUSTAKA