Anda di halaman 1dari 37

Intervensi Pemberian Kemoterapi Pada

Anak dan Bayi

Kelompok 5

• Wilia Hendra Ayu (42010119A079)


• Rizky Pratama (42010119A082)
• Farida Bella Muhasabah (42010119A083)
01
Apa itu Kemoterapi?
Definisi Kemoterapi
• Kemoterapi : Kemoterapi adalah pemberian obat anti kanker (sitostatika) yang
bertujuanuntuk membunuh sel kanker.

• Sitotoksik : Suatu zat kimia yang memiliki kemampuan merusak sel atau
mencegah sel memperbanyak diri(Multiplikasi)
Tujuan Kemoterapi

• Pengobatan/Kuratif : Sebagian penyakit bisa disembuhkan dengan kemo

• Control : Menghambat pertumbuhan sel kanker,Mengurangi massa


tumor,dan Mencegah kompikasi

• Paliatif : Mengurangi gejala yang timbul,Meningkatkan kualitas


dan kelangsungan hidup
Klasifikasi Pola Pemberian Kemoterapi

Induksi Adjuvant Neo Adjuvant Paliatif


• Dilaksanakan bersama • Sebelum operasi/radiasi • Kanker stadium
• Kanker stadium
dengan radioterapi • Mengurangi ukuran lanjut yang sudah
awal atau lanjut
• Dilakukan secepat tumor agar sulit disembuhkan
• Dilakukan setelah
mungkin untuk memudahkan operasi • Mengurangi besar
pembedahan
mengecilkan dan • • Membunuh deposit kecil tumor yang
Mengurangi
mengurangi sel kanker sel kanker menyebabkan nyeri
kekambuhan local
ganas atau kesulitan
dan penyebaran
sisa sel kanker bernafas
Kontraindikasi

Absolute Relatif
• Trimester I Resiko bayi Cacat • Lansia Sensitivitas tumor
• Septikemia(Infeksi) Jumlah sel rendah dan lambat
darah menurun menyebabkan • Keadaan umum buruk
sistem imun menurun • Gangguan organ vital
• Stadium Akhir/Terminal • Penderita tidak kooperatif
• Koma • Dimensia
• Metastasis otak
• Pasca operasi
• Tumor resisten obat
• Fasilitas penunjang tidak
memadai
Tanda dan Gejala
Efek Kemoterapi
• Mual dan Muntah
• Penurunan sel darah
merah,putih dan trombosit
• Rambut rontok termasuk alis
dan bulu mata
• Mukositis
• Gangguan saraf
tepi(Kebas,kesemutan pada jari)
• Gangguan Pencernaan
• Lemas
• Kulit berubah warna dan kering
• Efek pada jantung dan paru
Efek Samping Pada Anak

● Sulit menelan
● Sulit tidur
● Mukositis
● “I don,t like myself”
● Sulit Berkemih
● Sedih
● Nyeri
● Mual
● Hilang selera makan
● Kebotakan
● Nausea
● Hilang Energi
02
Hal Apa Saja Yang
Harus Dipersiapkan?
Persiapan Pasien
• Menjelaskan tentang apa itu kemoterapi dan • Elektrolit batas normal
hubungan kemoterapi dengan penyakit yang diderita • Keadaan umum cukup baik
• Penjelasan macam obat,Jadwal persiapan dan • Faal Ginjal dan Hati baik
pemberian obat • Diagnosis Patologik
• Menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi • Jenis kanker cukup sensitif terhadap kemo
• Inform Consent/Formulir Persetujuan • Riwayat Pengobatan(Radio/Kemo) Sebelumn
• Pemeriksaan Darah Lengkap • umlah Lekosit >=120.000/ul
• Darah Tepi,Hb,Leuko,Hitung Jenis,Trombosit • Cadangan sumsum tulang adekuat (ms
• Fungsi Hepar,Bilirubin,SGOT,SGPT,Alkali Phospat Hb>10gram)
• Fungsi Ginjal Ureum,Creatinin,Creatinin Clearance • Creatinin Clearence diatas 60ml/menit(24jam
Test bila serum creatinin meningkat (Tes Faal Ginjal)
• Audiogram
• EKG
• Bilirubin <2mg/dL,SGOT dan SGPT batas
normal(Tes Faal Hepar)
Persiapan Petugas

● Pakailah baju dengan panjang yang


berkaret
● Celana panjang yang berkarat
● Gunakan kacamata pelindung
● Gunakan masker
● Gunakan topi
● Gunakan sarung tangan
Persiapan Provider

● Alat khusus pelindung wajah (goggles,


masker disposable
● Penutup kepala
● Sarung tangan
● Pakaian atau gaun pelindung (Apron)
disposable berlengan panjang
● Pelindung kaki
● Persiapan obat kemo harus dilakukan
di tempat khusus yang menggunakan
biological safety cabinet (BSC)
Persiapan Peralatan dan Cairan
● Jarum Suntik Halus,Abbocath/Surflo No. 20/22
● Spuit Disposabel 5cc,20cc,30cc
● Infus Set
● Larutan Nacl 0,9% 100cc,500cc
● Aquadest 25cc
● Syringe pump
● Alas suntik
Prosedur Persiapan Obat
• Tempat persiapan obat tersentral jauh dari lalu
lintas umum
• Cuci tangan sebelum dan sesudah penanganan
obat
• Gunakan sarung tangan sebelum penanganan obat
• Alas pada penyerap pada meja kerja
• Buka botol atau ampul dengan menggunakan kasa
steril alkohol pada leher ampul
• Beri label semua obat kemoterapi
• Bersihkan setiap tumpahan segera
Prosedur Pemberian
Kemoterapi
• Periksa Pasien,Jenis obat,dosis,jenis dan volume • Memberi obat secara perlahan sesuai program
cairan,cara pemberian,waktu dan akhir pemberian • Bilas NaCL 0,9% kembali jika sudah
• Memakai Proteksi • Alat yang dipakai dimasukan kekantong
• Melakukan Teknik Aseptic dan Antiseptik plastik,diikat,diberi etiket
• Pasang pengalas plastik dilapisi kertas absorbsi • Buka APD rendam detergen,bila disposible
dibawah daerah tusukan infus dimasukan kekantong plastik beri etiket kirim
• Berikan Anti mual ½ jam sebelum pemberian anti ke incinerator(bakaran)
neoplastik • Catat semua prosedur
• Aspirasi NaCL 0,9% • Awasi keadaan umum pasien,monitor
tensi,nadi,RR tiap setengah jam awasi adanya
ekstravasi
Cara Pemberian Obat
Kemoterapi
• Intra Vena(IV) : • Cara IV paling banyak digunakan ,pemberian melalui
lobus -+2 menit/per drip 30-120 menit/Continous drip
infusion pump 24 jam
• Pada Canallis Medulla Spinalis,memusnahkan cairan
• Intra Tekal(IT): tumor dalam otak yaitu MTX dan Ara C
• Radiosensitizer: • Sebelum radiasi untuk memperkuat efek radiasi ,yaitu
fluoruoracil,cisplastin,Taxol,Taxotere,Hydrea
• Contoh obat Leukeran,Alkeran,Puri
• Oral: Netol,Hydrea,Tegafur,Xeloda,Gleevec,Capacitabine,Das
atinib,Erlotinib
• Jarang dilakukan karena beresiko syok
• Subkutan/Intramuscular: anafilaksis,pada subkutan yaitu L-Asparaginese ,IM
yaitu Bleomycin/Methotreaxate
• Diberikan bila produksi cairan acites hemoragis(ms
• Intraperitoneal/Intrapleural: kanker ganas intra abdomen),diberikan kedalam
• Topikal cavum pleuralis agar sel kanker dalam cairan pleura
• Intra Arterial musnah dg cisplastin/menghentikan produksi efusi
• Intracavity pleura hemoragis berlebih contoh dg bleocin
Pemilihan Vena Atau Tempat
Tusukan Kemoterapi
• Gunakan vena-vena distal terlebih dahulu(Biasanya meta
carpal bagian dorsal)kontralateral dari kankernya
• Gunakan lengan pasien yang tidak dominan jika mungkin
• Pilih vena yang cukup besar untuk memungkinkan aliran
darah yang adekuat ke dalam kateter
• Pastikan bahwa lokasi yang dipilih tidak mengganggu
aktivitas pasien sehari-hari
Penilaian Respon/Treatment Outcome
1. Penilaian Respon Obyektif
• Ukuran Tumor
• Tumor Marker
• Objective Qualitative(Perubahan Gejala Klinis)
• Complete response : tumor menghilang yang ditentukan oleh 2 orang observer <4 minggu
• Partial response: ukuran tumor mengecil > 50% yang ditentukan oleh 2 observasi < 4 minggu 25%
• Progresive disease : didapatkan peningkatan > 25% ukuran tumorr atau adanya lesi baru

2. Penilaian Respon Subyektif


• Status performance : Karnoffsky,ECOG
• Monitor Efek Samping Obat ( follow up efek toksik ). Selama kemoterapi- reaksi alergi (ringan, sedang, berat)
ekstravasasi obat,mual dan muntah
• Paska kemoterapi dini : mual, muntah, dehidrasi, stomatitis, hematologis ( anemi, lekopeni, trombositopeni ) dan
lain-lain..
• Late effect : hematologis ( anemi, lekopeni, trombositopeni ), cardiotoxicity, neurotox, nephorotoxicity, alopecia
• Pemeriksaan DL + 1 Minggu paska kemoterapi untuk mengetahui adanya efek samping hematologi ( neutropeni,
lekopeni, anemi ) dan memberikan terapi yang sesuai
03
Intervensi Efek Samping
Kemoterapi
Mual dan Muntah
Tanda – gejala : selama kemo dan setelah kemo
• Muntah Segera (< 24 jam)
• Muntah Lambat ( > 24 jam)
• Menangis, gelisah, takut makan , lemas
Intervensi :
• Identifikasi Frekuensi muntah dan mual pasien
• Identifikasi respon pasien
• Kolaborasi dengan pemberian antiemetik sebelum selama dan
sesudah kemoterapi sesuai kebutuhan
• Beri edukasi pada orang tua anak bagaimana cara minum obat
• Relaksasi otot progresif
• Ajarkan Teknik Relaksasi napas dalam
• Berikan Air dingin 15 derajat setiap mual
• Motivasi makan selama antiemetik bekerja
Nyeri
Tanda – gejala :
• Menangis
• Gelisah
• Pendiam
• Tidak nyaman
• Badan kaku
• Tidak bisa tidur

Intervensi :
• Kaji Skala Nyeri
• Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan obat
analgetik sesuai kebutuhan
• Kombinasikan antara antara non-farmakologi, aromaterapi,
• Perhatikan tumbuh kembang anak
Kelelahan(Fatigue)
Tanda – gejala :
• Sedentary activity “Mager”,
• Anak < 9 th : Mempengaruhi aktifitas fisik
• Anak 10-12 th : Mempengaruhi aktifitas fisik ataupun psikososial
dengan perubahan rutinitas harian, sekolah dan penampilan
• Remaja : Berbeda dengan kelelahan normal serta memberikan
dampak yang sangat besar terhadap aspek fisik, psikososial terutama
perubahan rencana masa depan mereka dan penampilan diri

Intervensi :
• Identifikasi faktor penyebab kelelahan
• Anjurkan pasien untuk memperbanyak waktu istirahat optimalkan waktu tidur
• Memberikan pada pasien dan keluarga tentang hal apa saja yang dapat menyebabkan kelelahan
• Membantu pasien merelaksasikan otot progresif
• Pantau asupan nutrisi pasien
• Berikan gizi yang adekuat seperti makanan yang berenenrgi
• Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain apabila diperlukan transfusi darah
Tanda – gejala :
• peningkatan kuantitas frekuensi, atau keenceran tinja yang berbeda
dari biasanya
• Frekuensi BAB yang sering
• Iritasi perineum
• Exoriasi/ulserasi dubur
• Kram perut ,Hiperperistalti dan Demam
• BAB berlendir / berdarah
• Pasien bisa terlihat lemah,dehidrasi
Intervensi : • Ketidakseimbangan elektrolit, gizi buruk
• Monitor volume, penampilan, warna, bau dan konsistensi BAB pasien
• Monitor intake dan output secara ketat
• Kaji secara berkala tanda dan gejala dehidrasi danketidakseimbangan elektrolit
• Timbang BB setiap hari atau berkala sesuai kondisi
• Kaji tanda kerusakan sekitar perianal secara hati hati
• Anjurkan pasien untuk minum yang banyak,Jika pasien bayi berikan ASI/Susu Formula
• Anjurkan pasien untuk diet tinggi kalori , kaya potasium
• Bersihkan area perianal dengan lembut dan teliti, jangan di gosok cukup tepuk tepuk sampai kering
• Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk pemberian Antibiotik,Antidiarhea,dan Antipasmodik atau
obat topikal jika terdapat luka pada perianal
Tanda – gejala :
• peradangan atau ulserasi pada membran mukosa rongga mulut ( bibir,
lidah, palatum, mukosa bukal, ginggiva dan dasar mulut )
• pucat, eritema, ulserasi
• perdarahan pada membran mukosa dan giginya.
• Mulut tidak nyaman berbicara dan menelan. Kesulitan mengecap
makanan dan minuman
Intervensi :
• Edukasi pasien dan keluarga mengenai cara membersihkan mulut
• Anjurkan pasien untuk melakukan oral care yaitu kumur kumur dengan menggunakan cairan normal
salin
• Anjurkan pasien untuk sikat gigi sebelum tidur dan sesudah makan
• Membersihkan gigi menggunakan sikat gigi yang halus,apabila ada luka di jaringan mulut gunakan
sponges
• Anjurkan pasien untuk tidak makan dan minum 30 menit setelah pemberian obat anti fungal ,dan
kumur-kumur agar obat maksimal
• Evaluasi frekuensi keluhan nyeri pasien
• Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk pemberian obat jamur atau analgetik jika diperlukan
• Anjurkan pasien untuk banyak minum selama tdk kontraindikasi
• Instruksikan pasien untuk menghindari makanan panas , dingin, pedas
• Edukasi pasien tentang makanan apa saja yang sebaiknya dihindari
• Gunakan metode komunikasi yang disesuaikan dengan usia dan perkembangannya jika ada
berbicaranya terganggu
Konstipasi
Tanda – gejala :
• Ketidaknyamanan perut
• Distensi Abdomen
• BAB sulit keluar
• Peristaltik usus menurun atau tidak ada
• BAB berdarah

Intervensi :
• Anjurkan minum dan makan tinggi serat dan cair
• Tingkatkan ambulasi
• Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk pemberian laxative
• Anjurkan Diet tinggi serat dan Cairan sesuai indikasi
• Hindarkan pasien dari obat suppositoria
• Tawarkan makanan porsi besar di siang hari ketika nafsu makan
pasien meningkat sesuai diet yang dianjurkan
• Pantau keluar masuknya makanan serta berat badan secara periodik
• Edukasi pasien dan keluarga tentang makanan bergizi dan tinggi serat
Hematological Toxicity
Tanda – gejala :
1. Anemia : Defisiensi jumlah RBC dengan gejala kelelahan, pucat, takikardi, takipneu, penurunan
energi,sakit kepal
2. Trombositopenia : Defisiensi jumlah platelelets yang diperlukan untuk pembekuan darah dengan
adanya petekhie, memar, epistaxis, perdarahan pada mukosa, hematuria, hematochezia,
perdarahan intrakranial, perdarahan spontan jika trombosit < 5.000 /mm3
3. Neutropenia : pengurangan sirkulasi neutropil atau sel darah putih Gejala yang terkait : panas dan
infeksi (bakteri, jamur , virus)
Intervensi :
• Edukasi pasien dan keluarga mengenai pentingnya memahami jumlah darah dan bagaimana
jumlah darah dipengaruhi oleh trauma dan pengobatan
• Edukasi pasien dan keluarga mengenai neutropenia dan tindakan pencegahan apabila mereka
atau anak anaknya sedang neutropenic . Hindari kerumunan atau siapapun yang sedang sakit
• Beritahu pasien dan keluarga pentingnya cuci tangan yang benar
• Ajarkan keluarga bagaimana cara menggunakan termometer dan mengetahui nilai suhu tubuh
anaknya jika panas
• Informasikan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala anemia
• Informasikan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala trombositopenia
• Kolaborasi pemberian transfusi produk darah
Ekstravasasi
1. Komplikasi dari terapi yang terjadi ketika obat terinfiltrasi ke jaringan subdermal dilokasi IV dan Area
sekitarnya yang menyebabkan terjadinya edema dengan atau tanpa inflamasi bermula dari obat
kemoterapi yang diberikan melalui kateter Vena perifer atau Sentral.Dengan gejala rasa terbakar di
kulit,Pengerasan,Luka nekrosis,Ulkus melebar kemungkinan merusak saraf dan pembuluh darah
2. Faktor Risiko
• Kelemahan Vena mudah pecah dan diameter kecil bayi anak lansia
• Integritas vaskuler berkurang sehingga elastisitas berulang
• Penusukan canul di lokasi yang sama dan berulang
• Bekas area radiasi
• Konsentrasi dan jenis obat sitostatika
• Jumlah obat terinfiltrasi
• Lama jaringan terkena inti filtrasi obat
3. Penanganan
• Menghentikan pemberian obat sitotoksis
• Memberikan aspirasi 3-5 mldarah untuk penyerapan sedapat mungkin obat sitostatika
• Berikan kortikosteroid untuk mengurangi reaksi inflamasi baik iv maupun topikal lepas canula iv
• Berikan kompres dingin
• Istirahatkan ekstremitas 48 jam
• Obs secara teratur nyeri,bengkak,kemerahan,nekrosis
• Beri terapi anti nyeri atau analgesik
Ekstravasasi
04
Intervensi Keperawatan Post
Kemoterapi
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Kelemahan/Keletihan NOC: NIC:


• Endurance Management Energi :
• Concentrasion • Observasi adanya pembatasan klien
• Energy Conservation beraktivitas
• Nutritional Status:Energy • Dorong anak mengungkapkan
Kriteria Hasil : perasaan atas keterbatasan
• Memverbalisasikan peningkatan • Kaji faktor penyebab kelelahan
energi untuk merasa lebih baik • Monitor nutrisi dan sumber emergi
• Menjelaskan penggunaan energi yang adekuat
untuk mengatasi kelelahan • Monitor adanya kelelahan fisik dan
• Kecemasan menurun emosi berlebihan
• Glukosa darah adekuat • Monitor Respon Kardiovaskuler pada
• Kualitas hidup meningkat aktivitas
• Istirahat cukup • Monitor pola tidur dan lama istirahat
• Mempertahankan kemampuan • Dukung klien dan keluarga
berkonsentrasi mengungkapkan perasaan tentang
perubahan hidup yang disebabkan
keletihan
• Bantu aktivitas sehari-hari sesuai
kebutuhan
• Tingkatkan periode istirahat
• Konsuktasi dengan ahli gizi
meningkatkan nutrisi berenergi tinggi
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Resiko Cidera NOC: NIC:


• Risk Control Environtment
Kriteria Hasil: Management(Management Lingkungan)
• Pasien terbebas dari cidera • Sediakan lingkungan yang aman
• Pasien atau keluarga mampu untuk klen
menjelaskan cara atau metode • Identifikasi kebutuhan keamanan
mencegah injury(cidera) klien sesuai kondisi fisik,fungsi
• Pasien atau keluarga mampu kognitif,dan riwayat penyakit klien
menjelaskan faktor resiko dari • Menghindarkan lingkungan yang
lingkungan/perilaku personal berbahaya
• Mempunyai gaya hidup mencegah • Memasang side rail tempat tidur
injury • Menyediakan tempat tidur nyaman
• Menggunakan fasilitas kesehatan dan bersih
yang ada • Menempatkan saklar lampu yang
• Mampu mengamati perubahan status mudah dijangkau
kesehatan yang ada • Membatasi pengunjung
• Menganjurkan keluarga menemani
pasien
• Mengontrol kebisingan
• Memindahkan barang berbahaya
• Memberikan penjelasan pada pasien
dan keluarga terkait perubahan status
keswhatan dan penyebab penyakit
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Resiko Infeksi NOC: NIC:


• Immune Status Infection Control
• Knowledge(Infection Control) • Membersihkan lingkungan setelah
• Risk Control dipakai orang lain
Kriteria Hasil: • Pertahankan teknik isolasi
• Klien bebas dari tanda dan gejala • Batasi pengunjung bila perlu
infeksi • Menginstruksi pengunjung untuk
• Dapat Mendiskripsikan proses mencuci tangan sebelum dan
penularan penyakit,faktor yang sesudah menjenguk pasien
mempengaruhi,penularan dan • Cuci tangan menggunakan sabun
penatalaksanaannya antimikroba sebelum dan sesudah
• Menunjukan kemampuan mencegah melakukan tindakan keperawatan
infeksi • Menggunakan APD lengkap
• Jumlah leukosit batas normal • Mempertahankan lingkungan aseptic
• Menunjukan perilaku hidup sehat selama pemasangan alat
• Ganti letak iv perifer dan line control
dan dressing sesuai petunjuk umum
• Tingkatkan intake nutrisi
• Berikan terapi antibiotik bila perlu
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Nyeri Akut NOC: NIC:


• Pain level(Level nyeri) Pain management(Management Nyeri)
• Pain Control(Kontrol Nyeri) • Lakukan pengkajian nyeri secara
• Comfort Level(Level Kenyamanan) komprehensif termasuk
Kriteria Hasil: lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kual
• Mampu mengontrol nyeri(Tahu itas dan faktor presipitasi
penyebab nyeri,mampu menggunakan • Observasi reaksi nonverbal dan
teknik mengurangi nyeri dan mencari ketidaknyamanan
bantuan) • Menggunakan komunikasi terapeutik
• Nyeri berkurang dengan management untuk mengetahui pengalaman nyeri
nyeri klien
• Mampu mengenali nyeri • Kaji kultur yang mempengaruhi nyeri
(skala,intensitas,frekuensi dan tanda) • Evaluasi nyeri di masa lampau
• Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri • Evaluasi dengan klien dan tim
berkurang kesehatan lain terkait ketidakefektifan
kontrol nyeri masa lampau
• Beri dukungan pada pasien dan
keluarga
• Kontrol lingkungan yang
mempengaruhi
nyeri(suhu,pencahayaan dan
kebisingan)
• Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
• Kurangi faktor presipitasi nyeri
• Pilih terapi sesuai kebutuhan dan
Lakukan penanganan
Intervensi Umum Pasien
Bayi/Anak
• Berikan ucapan lembut gentle rocking
• Gunakan komunikasi terapeutik yang mudah dipahami oleh anak
• Sediakan dan Siapkan Botol Susu/ASI
• Beri anak/bayi selimut hangat
• Berikan mainan yang bergerak berwarna dan mengeluarkan suara untuk
mendistrikasi
• Beri dukungan orang tua untuk selalu bersama anak (meminimalkan stress akibat
perpisahan)
• Meminta pengasuh untuk membawakan benda-benda kesukaan/Kesayangan
Anak(meminimalkan stress anak akibat perubahan lingkungan)
• Ajarkan orang tua/keluarga memeriksa suhu anak
• Edukasi orang tua tentang penyakit dan bagaimana pencegahan terjadinya
komplikasi
Kesimpulan
Kemoterapi adalah pemberian obat anti kanker (sitostatika)
yang bertujuan untuk membunuh sel kanker.Strategi
pemberian sebagai terapi ajuvan, konsolidasi,
induksi,intensifikasi, pemeliharaan, neoadjuvan maupun
paliatif. Memiliki tujun sebagai pengobatan,Mengurangi
massa tumor selain dengan pembedahan atau radiasi
Meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas hidup
penderita,Mengurangi komplikasi akibat metastase.Indikasi
kemoterapi yaitu Ajuvan(kanker stadium awal atau stadium
lanjut lokal setelah pembedahan),Neo ajuvan (induction
chemotherapy)(kanker stadium lanjut lokal)Paliatif(kanker
stadium lanjut jauh)Sensitisizer(kemoterapi yang dilakukan
bersama-sama radioterapi).Kontraindikasi kemoterapi dibagi
menjadi 2 yaitu, Indikasi absoluta dan Kontraindikasi
relatif.Prosedur yang perlu dipersiapkan untuk kemoterapi
adalah Persiapan penderita,Persiapan pemberian obat (drug
administration),Penilaian respon (treatmen outcome),Monitor
efek samping obat (follow up efek toksik)dan terakhir
Penanganan efek samping.
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai