Anda di halaman 1dari 14

Pengelolaan Pemberian Obat Melalui Chemoteraphy Pada Pasien Cancer

Presented by: Kelompok 9

Pengobatan untuk : menyembuhkan kanker, mengurangi resiko penyebaran kanker, menghambat pertumbuhan kanker, menghambat pertumbuhan sebaran sel kanker (metastasis), dan mengurangi gejala-gejala yang disebabkan karena kanker. Menggunakan obat sitostatika. Ada kemoterapi tunggal dan kemoterapi kombinasi.

Kemo Induksi : mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker (pengobatan penyelamatan)

Kemo Adjuvan : setelah pembedahan atau radiasi, untuk memusnahkan sel kanker yang masih tersisa
Kemo Primer : pengobatan utama pada tumor ganas Kemo Neo-adjuvan : sebelum tindakan pembedahan/radiasi, dilanjutkan dengan kemoterapi lagi (untuk mengefektifkan pengobatan)

Gol Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik Anthrasiklil, bekerja dengan cara mengikat DNA di inti sel = sel-sel tidak bisa melakukan replikasi. Gol Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel = menghambat sintesis DNA. Gol Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes, bekerja pada gangguan pembentukan tubulin = terjadi hambatan mitosis sel . Gol Enzim contoh: L-Asparaginase, bekerja dengan menghambat sintesis protein = timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker tsb.

Bekerja pada sel kanker yang sedang berpoliferasi. Kemoresponsif (kepekaan tinggi) Kemoresisten (kepekaan rendah) 2 prinsip: 1. CELL CYCLE PHASE SPECIFIC (bekerja pada sel yang berkembang aktif, harus kontinyu) 2. CELL CYCLE PHASE NON SPECIFIC (bekerja pada sel yang berkembang maupun yang istirahat)

1. Intra vena (IV) 6. Intraperitoneal/ Intrapleural (IP) Cara ini paling banyak Diberikan bila produksi cairan digunakan. acites hemoragis yg banyak pada 2. Intra Tekal (IT) kanker ganas intra-abdomen, Sasaran: Canalis medulla spinalis antara lain Cisplastin. utk tumor dlm cairan otak. Sasaran Intrapleural: cavum 3. Radiosensitizer pleuralis sel-sel kanker dlm cairan pleura / utk mgehentikan Diberikan sebelum radiasi, utk produksi efusi pleura hemoragis memperkuat efek radiasi. yang amat banyak. 4. Per Oral (PO) 5. Sub Cutan (SC) & Intra Muscular (IM) Jarang dilakukan

Tergantung; apakah kemo tunggal/kombinasi. Ketentuan lazim:

Dosis dihitung berdasar Luas Permukaan Tubuh (LPB). Sedangkan LPB dihitung dgn tabel berdasarkan TB dan BB. Misal: BB = 56 kg, TB = 150 cm, LPB = 1,5 m2. Dosis obat X : 50 mg/m2, berarti penderita harus mendapat obat 50 x 1,5 mg = 75 mg. Apabila tubuh pasien makin kurus selama pemberian kemoterapi maka utk pemberian seri selanjutnya harus diukur lagi LPB-nya.

INDIKASI

KONTRAINDIKASI ABSOLUT

1. Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) 1. Pada stadium terminal yaitu status penampilan <= 2 2. Kehamilan trimester pertama 2. Jumlah lekosit >=3000/ml 3. Kondisi septikemia dan koma 3. Jumlah trombosit>=120.0000/ml 4. Cadangan sumsum tulang masih KONTRAINDIKASI RELATIF adekuat misal Hb > 10 5. Creatinin Clearence diatas 60 Bayi <>8g/dl, leukosit > 3000/mm3 ml/menit (dalam 24 jam) ( Tes Faal Ginjal ) 6. Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes Faal Hepar) 7. Elektrolit dalam batas normal 8. Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas 70 tahun

Terlebih dahulu lakukanpemeriksaan meliputi: Darah tepi; Hemoglobin, Leukosit, Trombosit. Fungsi hepar; Bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphat. Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila serim creatinin meningkat. Audiogram (terutama pada pemberian Cis-plastinum) EKG

Syarat:

Keadaan umum cukup baik. Pasien mengerti tujuan & efek samping (informed concent) Faal ginjal dan hati baik. Jenis kanker cukup sensitif thdp kemoterapi. Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya. Pem. Lab. menunjukan hemoglobin > 10 gram %, leukosit > 5000 /mm, trombosit > 150 000/mm.

Obat dibuat oleh staf farmasi kemudian dikirim ke bangsal perawatan dalam tempat khusus tertutup. Diterima oleh perawat dengan catatan nama pasien, jenis obat, dosis obat dan jam pencampuran. Prosedurnya (non-oral) adalah: Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan, cara pemberian, waktu pemberian dan akhir pemberian. Pakai alat proteksi Lakukan teknik aseptik dan antiseptik. Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah tusukan infus. Berikan anti mual jam sebelum pemberian anti neoplastik (primperan, zofran, kitril secara intra vena).

Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9 % Beri obat kanker secara perlahanlahan (kalau perlu dengan syringe pump) sesuai program. Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9% Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan kedalam kantong plastik dan diikat serta diberi etiket. Buka alat proteksi kemudian rendam dengan deterjen. Bila disposible masukkkan dalam kantong plasrtik kemudian diikat dan diberi etiket, kirim ke incinerator / bakaran.

LEMAS : Umum timbul. Mendadak atau perlahan. MUAL & MUNTAH : Karene efek obat kemo/fisik yang rentan mual dan muntah. GG. PENCERNAAN : Beberapa obat berefek diare. Ada yng disertai dehidrasi berat yg hrs dirawat. SARIAWAN : Beberapa obat kemo menimbulkan penyakit mulut terasa tebal/infeksi. RAMBUT RONTOK : Bersifat sementara, biasanya 2 / 3 minggu setelah kemo dimulai. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai. OTOT & SARAF : Beberapa obat menyebabkan kesemutan mati rasa pada jari tangan/kaki serta kelemahan otot kaki.

DARAH Penurunan leukosit. MUDAH INFEKSI : karena jumlah leokosit turun. PERDARAHAN : Trombosit berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit. ANEMIA : Jadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna Lebih sensitif terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang. PRODUKSI HORMON : Menurunkan nafsu seks dan kesuburan.

Pemberian anti mual dan muntah Saat merasa mual duduk ditempat yang segar Lakukan perawatan mulut dengan menggosok gigi sebelum tidur dan setelah makan. Bila tidak dapat menggosok gigi karena gusi berdarah, gunakan pembersih mulut. Berikan pelembab bibir sesuai kebutuhan Hindari rokok, makanan pedas dan air es.

Alternatif lain : Konsumsi produk suplemen makanan yg diklaim bisa mengurangi efek samping kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh. Konsultasikan terlebihdahulu dengan ahlinya. Obat herbal di klinik kemoterapi herbal. Pastikan yang menanganinya adalah seorang dokter medis. Paling tidak harus dikonsultasikan dengan dokter yang merawat kita dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk memantau hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai