DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahasa Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penatalaksanaan Diet
Kanker. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas perkuliahan, yaitu sebagai
tugas terstruktur mata kuliah Dietetik 2 Tahun Akademik 2017/2018 di Program
Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.
Penulis harapkan semoga makalah ini dapat memberikan suatu manfaat bagi
kita semua dan memiliki nilai ilmu pengetahuan.
Segala sesuatu di dunia ini tiada yang sempurna, begitu pula dengan
makalah ini. Saran dan kritik sangatlah penulis harapkan demi kesempurnan
makalah berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian kanker ?
2. Berapa prevalensi kanker ?
3. Apakah faktor penyebab kanker ?
4. Bagaimana hubungan makanan dan minuman dengan kanker ?
5. Apa saja senyawa karsinogenik pada makanan ?
6. Bagaimana manajemen diet pada pasien kanker?
7. Bagaimana skrining gizi pada pasien kanker ?
8. Bagaimana proses NCP (Nutrition Care Process) pada pasien kanker?
9. Bagaimana diagnosis gizi pada pasien kanker ?
10. Bagaimana monitoring dan evaluasi pada pasien kanker ?
11. Bagaimana peran gizi pada penyakit kanker ?
C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui :
1. Pengertian kanker
2. Prevalensi kanker
3. Faktor penyebab kanker
4. Hubungan makanan dan minuman dengan kanker
5. Senyawa karsinogenik pada makanan
6. Manajemen diet pada pasien kanker
7. Skrining gizi pada pasien kanker
8. NCP (Nutrition Care Process) pada pasien kanker
9. Diagnosis gizi pada pasien kanker
10. Monitoring dan evaluasi pada pasien kanker
11. Peran gizi pada penyakit kanker
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kanker
B. Prevalensi Kanker
Tabel 1.1 Hubungan antara faktor gizi dan lokasi kanker yang sering
ditemukan
Penyebab yang Faktor gizi Faktor gizi yang Faktor gizi yang
Lokasi Kanker diketahui yang meningkatkan masih diselidiki
menurunkan resiko
resiko
Kandung kemih Merokok
tembakau
Payudara Laktasi ↓↓ Alkohol ↑↑
(pramenopause) Obesitas ↓ Pertumbuhan
yang lebih besar
di awal
kehidupan ↑
Payudara Laktasi ↓↓ Alkohol ↑↑
(pascamenopaus Aktivitas fisik Pertumbuhan
e) ↓ yang lebih besar
di awal
kehidupan ↑↑
Obesitas ↑↑
Obesitas pusat ↑
Penambahan
BB orang
dewasa ↑
Serviks Human Folat ↓
papiloma virus
Kolorektum Aktivitas fisik Daging olahan Vitamin D ↓
↓↓ dan daging Ikan dan unggas ↓
Makanan merah
yang Obesitas ↑↑
mengandung Pertumbuhan
polisakarida yang lebih besar
bukan pati di awal
(serat kehidupan↑↑
makanan) ↓ Alcohol ↑
Makanan (wanita), ↑↑
tinggi Ca ↓ (pria)
Bawang putih
↓
F. Manajemen
Beberapa tindakan atau terapi yang ditetapkan pada pasien kanker
perbedaannya terletak pada jenis tindakan, yaitu tergolong kepada
manajemen/asuhan medis atau asuhan gizi. Dengan mencegah malnutrisi
diharapkan dapat mencegah angka infeksi, komplikasi, meningkatkan respon
kemoterapi/radioterapi yang dapat berdampak pada penekanan biaya,
peningkatan performa dan mengurangi hambatan sosial.
Tabel 1.2 Manajemen Asuhan Medis dan Asuhan Gizi Pasien Kanker
Asuhan Medis Asuhan Gizi
Bedah Mencegah/mengoreksi defisiensi zat
Radiasi gizi
Kemoterapi Mengurangi penurunan BB
Bioterapi Memaksimalkan asupan per oral
Hematopoeietic Cell Transplant Enteral nutrition
(HCT) Parenteal nutrition
(Ari Wijayanti, 2017).
G. Skrining Gizi
Sesuai dengan Arends (2016) setiap pasien kanker perlu dilakukan
skrining gizi, dengan tujuan untuk menapis pasien berdasarkan risiko
malnutrisi. Metode skrining gizi harus bersifat interdisiplin dilakukan di awal
rawat, dievaluasi ulang, dan di monitor selama masa perawatan dan masa
pemulihan. Metode yang dapat digunakan adalah Malnutrition Screening
Tools (MST).
Berdasarkan hasil MST didapatkan beberapa kategori risiko malnutrisi
dan anjuran tindak lanjut seperti pada bagan di bawah ini :
Alur Penatalaksanaan Risiko Malnutrisi (Sumber: Ferguson et al, 1999)
Risiko/Diagnosis Malnutrisi
I. Diagnosis Gizi
Menurut AND (2012), diagnosis gizi adalah mengidentifikasi masalah
gizi yang dapat diselesaikan dan atau ditingkatkan dengan intervensi gizi.
Ada 2 fungsi intervensi gizi :
1. Perencanaan: tujuan yang jelas, target spesifik, terukur, memungkinkan
untuk dicapai, danbersifat individual, untuk mengontrol/meminimalkan
sign/symptomps, atau efek samping terapi medis terhadap status gizi
pasien.
2. Implementasi: perskripsi diet (modifikasi komposisi zat gizi, bentuk,
frekuensi, dan jalur pemberian makanan).
Beberapa terminologi intervensi yang dapat diterapkan pada pasien
kanker menurut AND (2013) :
1. Pemberian diet/makanan/zat gizi
2. Edukasi gizi
3. Konseling gizi
4. Koordinasi asuhan gizi (Ari Wijayanti, 2017).
J. Monitoring-Evaluasi
Menurut Grant dan Hamilton (2012), professional di bidang dietetik
perlu memperhatikan dan mengukur target asuhan gizi pasien dengan cara
melakukan monitoring dan evaluasi, yaitu :
1. Menentukan dan menetapkan target outcome maupun perubahan untuk di
monitor, di ukur, dan di evaluasi
2. Mendokumentasikan data tersebut
Selain target outcome terkait asupan makanan, juga diperlukan aktivitas
fisik yang cukup bagi pasien kanker. Aktifitas fisik sangat bermanfaat untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, perlu dikaji, perencanaan dan
pengawasan oleh tenaga professional (Ari Wijayanti, 2017).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Kanker merupakan suatu proses perubahan pada pertumbuhan sel dan
regulasi sel yang tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas
normal), menyerang jaringan biologis di dekatnya, bermigrasi ke jaringan
tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau system limfatik sehingga
disebut metastasis.
2. Faktor penyebab kanker: umur, tembakau, sinar matahari, zat-zat kimia,
infeksi virus dan bakteri diet, kegemukan/kurang gerak, alkohol, hormon
dan riwayat keluarga.
3. Beberapa tindakan atau terapi yang ditetapkan pada pasien kanker
perbedaannya terletak pada jenis tindakan, yaitu tergolong kepada
manajemen/asuhan medis atau asuhan gizi. Dengan mencegah malnutrisi
diharapkan dapat mencegah angka infeksi, komplikasi, meningkatkan
respon kemoterapi/radioterapi yang dapat berdampak pada penekanan
biaya, peningkatan performa dan mengurangi hambatan sosial.
B. Saran
Setelah memaparkan makalah tentang kanker ini kami berharap pembaca
dapat mengantisipasi kanker dengan mengubah pola hidup yang kurang baik
dan mengubah menjadi pola hidup yang lebih baik lagi serta meperhatikan
pola konsumsi makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, J., Bachmann, P., Baracos, V., Barthelemy, N., Bertz, H., Bozzetti, F.,
Fearon, K., Hütterer, E., Isenring, E. & Kaasa, S. 2017. ESPEN guidelines
on nutrition in cancer patients. Clinical Nutrition, 36, 11-48.
Lumungga. 2009. Dukungan Sosial pada Pasien Kanker, Perlukah?. USU Press.
Medan.
Ari Wijayanti, D., MPH, RD 2017. Penatalaksanaan Diet Kanker. In: PROF. DR.
HARDIANSYAH, M., I DEWA NYOMAN SUPARIASA,MPS (ed.) Ilmu
Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC.
Wiseman, M. 2016. Gizi dan Kanker. In: JIM MANN, A. C. (ed.) Buku Ajar Ilmu
Gizi. 4 ed. Jakarta: EGC.
WHO. 2010. World Cancer Report .WHO Press: France
IARC .2008. Current status and future directions of breast and cervical cancer
prevention and early detection in Belarus.WHO Press: France.
Schmidt, M., Pfetzer, N., Schwab, M., Strauss, I. & Kämmerer, U. 2011. Effects
of a ketogenic diet on the quality of life in 16 patients with advanced
cancer: A pilot trial. Nutrition & metabolism, 8, 54.