PEMBIMBING :
dr. DIANTINIA Sp.M
Identitas Pasien
Nama
: An. R
Umur
: 5 tahun
Jenis kelamin
: Laki - Laki
Pekerjaan
: Pelajar
Alamat
Agama
: Islam
No RM
: 344808
Anamnesis
: tidak ada
: Tidak ada
STATUS GENERALIS
Kesadaran
: Kompos mentis
Keadaan umum
Tanda vital
: 82 x/menit
: 22 x/menit
: 36,5 oC
Lain-lain
Status Oftamologi
Visus Sentralis Jauh
OD
Pasien Tidak Kooperatif
OS
Pasien Tidak Kooperatif
Pemeriksaan Objektif
OD
Muscle balance
OS
Orthotropia
Palpasi Normal
Palpasi Normal
Palpebra superior
Tenang
Tenang
Palpebra inferior
Tenang
Tenang
Hiperemis (+)
Hiperemis (+)
Conjungtiva bulbi
Hiperemis (+),
Hiperemis (+),
Cornea
Jernih
Jernih
COA
Sedang
Sedang
Pupil
Bulat, Isokor
Bulat, Isokor
Diameter
RC Direk/ Indirek
Iris
3 mm
+/+
Tenang
3 mm
+/+
Tenang
Lensa
Jernih
Jernih
Resume
Seorang laki laki 5 tahun, datang dengan keluhan kedua matanya merah
yang dirasakan sejak 2 hari SMRS. Keluhan disertai rasa gatal (+), sekret
putih jernih (+). Keluhan dirasakan hilang timbul, keluhan satu minggu
sebelumnya pasein mengeluhkan batuk pilek, dan hidung terasa gatal.
Riwayat asma pada Ibu (+). Dari pemeriksaan fisik didapatkan, status
generalis dalam batas normal, sedangkan status oftlamologis sebagai
berikut:
Visus VOD
VOS
DIAGNOSA BANDING
Konjungtivitis Alergi ODS
Konjungtivitis Viral ODS
VII. DIAGNOSA KERJA
Konjungtivitis Alergi ODS
IX. PENATALAKSANAAN
Umum : Anjuran memakai topi dan kacamata pelindung bila berada di luar ruangan
Kompres dingin bila timbul gatal
Menghindari menggosok gosok mata
Prognosis
Konjungtivitis Alergi
Definisi
Konjungtivitis
alergi
adalah
peradangan
konjungtiva yang disebabkan oleh reaksi alergi
atau hipersensitivitas tipe humoral ataupun
sellular.
Epidemiologi
Etiologi
KLASIFIKASI
Konjungtivitis iatrogenik
Konjungtivitis atopi
Konjungtivitis vernal
Konjungtivitis flikten
PATOFISIOLOGI
Konjungtivitis alergika disebabkan oleh respon imun tipe 1 terhadap alergen. Alergen terikat
dengan sel mast dan reaksi silang terhadap IgE terjadi, menyebabkan degranulasi dari sel mast
dan permulaan dari reaksi bertingkat dari peradangan. Hal ini menyebabkan pelepasan histamin
dari sel mast, juga mediator lain termasuk triptase, kimase, heparin, kondroitin sulfat,
prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien. histamin dan bradikinin dengan segera menstimulasi
nosiseptor, menyebabkan rasa gatal, peningkatan permeabilitas vaskuler, vasodilatasi,
kemerahan, dan injeksi konjungtiva.
Diagnosis
Anamnesis
PF
Gejala:
a. sekret, kelopak mata terasa lengket
b. mata merah
c. sensai benda asing
Rekurensi musiman (vernal): biasanya terjadi pada musim panas dan
gatal terasa pada sore hari
Riwayat alergi (atopi/alergi)
Konjungtivitas vernal/atopi:
- sekret seperti benang tebal
- papil konjungtiva besar (giant
papil) pada konjungtiva tarsal
superior atau limbus (tipe
palpebra)
- Shield ulcer pada kornea superior
- bintik putih pada limbus dan
kelopak
mata
yang
meninggi
(horner-trantas dots) (tipe limbal)
Konjungtivitas alergi:
- kemosis
- papil konjungtiva (bukan
giant papil)
- sekret mucus minimal
- edema ringan
- eritema kelopak mata
Pemeriksaan
penunjang
Komplikasi
Prognosis
Prognosis
penderita
konjungtivitis
baik
karena sebagian besar kasus dapat sembuh
spontan
(self-limited
disease),
namun
komplikasi juga dapat terjadi apabila tidak
ditangani dengan baik.
Pembahasan
Anamnesis
1. Dari mana terbentuk mata merah pada konjungtivitis ??
Keratitis
Uveitis Anterior
Visus
Normal
Hiperemi
Epifora, fotofobia
Sekret
Palpebra
konjungtiva
Banyak
Normal
perikornea
+
Normal
Menurun perlahan,
tergantung letak radang
siliar
+
normal
Kornea
Jernih
Bercak infiltrat
COA
Cukup
cukup
H. Aquous
Normal
normal
Iris
Normal
normal
Pupil
Normal
normal
miosis
Lensa
Normal
normal
Tes Giemsa : Untuk membedaka antara Virus dan Bakteri, dan pada diagnosis
banding pasien ini saya masukan Konjungtivitis Virus, maka untuk lebih
memastikanya kembali dilakukan pemeriksaan giemsa pada
konjungtivitis Virus maka akan ditemukan sel Monosit.
Etiologi Pasti
Gram atau
Giemsa
banyaknya
eosinofil
11. pada terapi khusus saya memberikan steroid, sebenarnya dosis awal
yang diberikan untuk pasien itu berapa ?
Pemberian steroid dimulai dengan pemakaian sering (setiap 4 jam) selama 2
hari dan dilanjutkan dengan terapi maintainance 3-4 kali sehari selama 2
minggu.
12. Kenapa pada terapi umum saya menyarankan pasien untuk tidak
menggosok gosokan matanya ?
Menghindaritindakanmenggosok-gosokmata dengantangan ataujari tangan, karena
telah
terbukti
dapat
merangsang
pembebasan
mekanis
dari
mediator
-mediatorselmast.Disampingitu,jugauntukmencegah infeksi sekunder
Prognosis
Prognosis untuk kedua mata pasien,
TERIMAKASIH