Sebelum masuk rumah sakit Os tidak makan sama sekali karena perut terasa sakit
sehingga tidak ada nafsu makan sama sekali, setiap makan langsung dimuntahkan. Os
hanya minum air putih saja sebelum masuk rumah sakit.
4. DATA OBYEKTIF
- Antropometri
LILA (cm) : 26 cm
TILUT : 49 cm
BB (kg) : (2,592*LILA)-12,902
: 54,49 kg
TB (cm) : 56,343+(2,102*TILUT)
: 159,341 cm
IMT (kg/cm2) : BB/TB2
: 54,49/(1,59)2
: 21,55
Status Gizi : Normal
Berat badan dan tinggi badan Os didapatkan melalui pengukuran LILA dan
TILUT. Hal ini dilakukan karena Os tidak mampu berdiri dan pada saat di IGD tidak
dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada Os. Hasil perhitungan
didapatkan bahwa tinggi badan Os adalah sebesar 160 cm dan berat badan 55 kg.
Berdasarkan pengukuran tersebut didapatkan IMT Os sebesar 21,5. Sehingga Os dapat
dikategorikan status gizi normal.
- Klinis dan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos mentis (sadar penuh)
Pemeriksaan Klinis
Hasil pemeriksaan awal klinis Os dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Pemeriksaan klinis Os pada tanggal 17 Februari 2012
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Keterangan
Tekanan Darah (mmHg) 120/90 120/80 Normal
Nadi (/menit) 88 60-80 Tinggi
Suhu (ºC) 37 36-37 Normal
Data pemeriksaan klinis Os menunjukkan bahwa tekanan darah dan suhu badan Os
normal, sementara nadi Os tinggi.
5. DATA LABORATORIUM
Tabel 3. Data Laboratorium Os tanggal 17 Februari 2012
No Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Ket
1 Diabetes
GD Sewaktu 105 70-140 mg/dl Normal
2 Hematologi
Hemoglobin 13,7 13,0-16,0 gr/dl Normal
Leukosit 5400 5000-10000 /mm3 Normal
Trombosit 238000 150000-450000 /mm Normal
Hematokrit 43,2 40-48 % Normal
Masa
2 1-3 Normal
pendarahan
Mas
10 9-15 Normal
pembekuan
Gol darah B/ Rh
3 Ginjal
Ureum 51 20-40 mg/dl Tinggi
Kreatinin 0,81 0,5-1,5 mg/dl Normal
4 Hati
SGOT 27 < 37 Normal
SGPT 10 < 42 Normal
5 Urin
Warna Kuning
Kejernihan Keruh
Ph 6,5
Bj 1,025
Berdasarkan tabel data hasil laboratorium di atas dapat dilihat bahwa sebagian
pemeriksaan menunjukkan hasil yang normal, hanya ureum yang hasilnya tinggi.
6. ASSESMENT
- Diagnosa Dokter : Irus Obstruktif pada peritonitis
- Masalah Gizi : Asupan sangat kurang, dan status Gizi normal
Status Gizi Normal karena sebelum masuk rumah sakit pola makan Os teratur
dan nafsu makan Os juga tinggi. Selain itu juga aktifitas fisik OS juga tinggi.
Os mengalami penurunan nafsu makan karena setiap makan Os merasa
kesakitan dan selalu muntah, sehingga asupan makannannya menurun.
7. ANALISIS
- Status Gizi
BB : 54,49 kg
Umur : 57 Tahun
TB : 159 cm
IMT : BB(kg)/TB(cm)2 = 57/(1,592) = 21,5
Status Gizi : Normal
BB Ideal : (TB – 100) – ((TB-100)x10%) =
(159 – 100) – ((159-100)x10%) = 53,1 kg
FA : 1,2
Kebutuhan Zat Gizi
Kebutuhan Energi : Karena berat badan Os normal, maka dalam perhitungan
penentuan kebutuhan gizi berat bada yang digunakan
adalah berat badan aktual.
AMB = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)
= 66 + (9,6 x 54,9) + ( 5 x 159) – (4,7 x 57)
= 1221
Energi = AMB x Fa + (0,15 x AMB)
= 1221 x 1,2 + (0,15 x 1221)
= 1650
Kebutuhan Protein : Karena status gizi normal maka kebutuhan protein Os 1
g/kg BB.
: 1 x 55
: 55,5 gram
Kebutuhan Lemak : Karena status gizi normal maka kebutuhan lemak Os 2%
dari kebutuhan energi total
: (0,2 x 1650) / 9
: 36,6 gram
Kebutuhan KH : 275 gram
8. PENATALAKSANAAN
- Tujuan dan Syarat Diet
Tujuan Diet :
1. Menjaga status gizi pasien agar tetap normal, sehingga tersedia cadangan untuk
mengatasi stress dan penyembuhan luka.
2. Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan
sisa sehingga dapat membatasi feses dan tidak merangsang saluran cerna
Syarat Diet :
1. Pasien memiliki status gizi baik, diberikan sesuai dengan kebutuhan energi
normal ditambah faktor stress sebesar 15% AMB
2. Pasien dengan status gizi baik diberikan protein normal 0,8 – 1 g/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 15 – 25 % dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energi total untuk menghindari
hipermetabolisme.
5. Vitamin cukup, terutama vitamin B, C, dan K.
6. Mineral cuku.
7. Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna atau klisma
sehingga tidak mengganggu proses pembedahan.
8. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat
maksimal 8 gr/ hari.
9. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas
dan dingin.
- Jenis dan Bentuk Diet
Jenis Diet : Diet Makanan Lunak dan Rendah Serat (ML SR)
Bentuk Diet : Makanan lunak (bubur)
- Perencanaan pemberian makan
- Perencanaan konsultasi gizi
9. MONITORING DAN EVALUASI
10. ASUHAN GIZI
- Kerja sama dengan tim asuhan gizi (Ahli gizi visite dengan dokter dan perawat)
11. RESUME
I. Tinjauan Pustaka
a. Tanda/Gejala
b. Faktor Resiko
c. Jenis-jenis penyakit (contoh: DM ada 4 (jelaskan), KEP ada 3 jelaskan)
d. Komplikasi
e. Pengelolaan (pengelolaan yang harus dijalani dan diterapkan baik
pengelolaan diet ataupun pengelolaan medis
II. Pembahasan Keadaan Pasien
III. Kesimpulan
IV. Daftar Pustaka