Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN DIET PADA KASUS

A. Kasus Bedah Mayor


Kasus 1 : Ileus Obstruktif
Oleh : Ibnu Malkan B.I (I14080052)
1. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. Ah
No. Rekam Medik : 10754015
Ruang Rawat : Melati 4
Tanggal Masuk : 17/02/2012
Tanggal Pengamatan : 18/02/2012
Tanggal Lahir : 13/06/1954
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Nikah
Agama : Islam
Alamat : KD. Sindang jaya RT 3/8
Diagnosa Dokter : Ileus Obstruksi
Terapi Gizi : Diet Lunak (ML)
2. DATA SUBYEKTIF
Keluhan Os : Sebelum masuk rumah sakit Os diperiksa di RS. Marzuki
mahdi dengan keluhan sakit perut dan tidak bisa platus
empat hari. Selanjutnya di rujuk ke RSUD Cibinong.
Riwayat Penyakit :-
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Sosek : Os adalah seorang petani.
Aktivitas : Aktivitas Os sebelum masuk RS adalah sebagai seorang
petani, dan rutin tidur siang. Selama di RS aktivitas Os
tergolong sangat ringan dengan keadaan umum sedang,
dan sadar penuh.
3. RIWAYAT DIET PASIEN
- Pola/kebiasaan makan, frekuensi makan, kesukaan/pantangan terhadap
makanan dan minuman, dll
Kebiasaan makan Os 3 kali sehari, dengan nafsu makan tinggi. Os tidak memiliki
pantang makan kecuali mie instan yang dilarang oleh dokter. Os termasuk perokok
aktif. Sebelum masuk rumah sakit Os banyak mengkonsumsi makanan rambutan
dan durian. Hasil recall konsumsi Os sebelum masuk rumah sakit adalah sebagai
berikut,

Recall SMRS (Recall Sebelum Masuk Rumah Sakit)


Tabel 1. Recall konsumsi zat gizi Os 24 jam SMRS tanggal 17 Februari 2012
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(Kal) (gram) (gram) (gram)
Total 0 0 0 0
Kebutuhan 1650 54,9 34 218
% Konsumsi terhadap kebutuhan 0 0 0 0

Sebelum masuk rumah sakit Os tidak makan sama sekali karena perut terasa sakit
sehingga tidak ada nafsu makan sama sekali, setiap makan langsung dimuntahkan. Os
hanya minum air putih saja sebelum masuk rumah sakit.
4. DATA OBYEKTIF
- Antropometri
LILA (cm) : 26 cm
TILUT : 49 cm
BB (kg) : (2,592*LILA)-12,902
: 54,49 kg
TB (cm) : 56,343+(2,102*TILUT)
: 159,341 cm
IMT (kg/cm2) : BB/TB2
: 54,49/(1,59)2
: 21,55
Status Gizi : Normal
Berat badan dan tinggi badan Os didapatkan melalui pengukuran LILA dan
TILUT. Hal ini dilakukan karena Os tidak mampu berdiri dan pada saat di IGD tidak
dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada Os. Hasil perhitungan
didapatkan bahwa tinggi badan Os adalah sebesar 160 cm dan berat badan 55 kg.
Berdasarkan pengukuran tersebut didapatkan IMT Os sebesar 21,5. Sehingga Os dapat
dikategorikan status gizi normal.
- Klinis dan Fisik
 Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos mentis (sadar penuh)
 Pemeriksaan Klinis
Hasil pemeriksaan awal klinis Os dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Pemeriksaan klinis Os pada tanggal 17 Februari 2012
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Keterangan
Tekanan Darah (mmHg) 120/90 120/80 Normal
Nadi (/menit) 88 60-80 Tinggi
Suhu (ºC) 37 36-37 Normal

Data pemeriksaan klinis Os menunjukkan bahwa tekanan darah dan suhu badan Os
normal, sementara nadi Os tinggi.

5. DATA LABORATORIUM
Tabel 3. Data Laboratorium Os tanggal 17 Februari 2012
No Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Ket
1 Diabetes
GD Sewaktu 105 70-140 mg/dl Normal
2 Hematologi
Hemoglobin 13,7 13,0-16,0 gr/dl Normal
Leukosit 5400 5000-10000 /mm3 Normal
Trombosit 238000 150000-450000 /mm Normal
Hematokrit 43,2 40-48 % Normal
Masa
2 1-3 Normal
pendarahan
Mas
10 9-15 Normal
pembekuan
Gol darah B/ Rh
3 Ginjal
Ureum 51 20-40 mg/dl Tinggi
Kreatinin 0,81 0,5-1,5 mg/dl Normal
4 Hati
SGOT 27 < 37 Normal
SGPT 10 < 42 Normal
5 Urin
Warna Kuning
Kejernihan Keruh
Ph 6,5
Bj 1,025

Berdasarkan tabel data hasil laboratorium di atas dapat dilihat bahwa sebagian
pemeriksaan menunjukkan hasil yang normal, hanya ureum yang hasilnya tinggi.
6. ASSESMENT
- Diagnosa Dokter : Irus Obstruktif pada peritonitis
- Masalah Gizi : Asupan sangat kurang, dan status Gizi normal
 Status Gizi Normal karena sebelum masuk rumah sakit pola makan Os teratur
dan nafsu makan Os juga tinggi. Selain itu juga aktifitas fisik OS juga tinggi.
 Os mengalami penurunan nafsu makan karena setiap makan Os merasa
kesakitan dan selalu muntah, sehingga asupan makannannya menurun.

7. ANALISIS
- Status Gizi
 BB : 54,49 kg
 Umur : 57 Tahun
TB : 159 cm
IMT : BB(kg)/TB(cm)2 = 57/(1,592) = 21,5
Status Gizi : Normal
BB Ideal : (TB – 100) – ((TB-100)x10%) =
(159 – 100) – ((159-100)x10%) = 53,1 kg
FA : 1,2
 Kebutuhan Zat Gizi
Kebutuhan Energi : Karena berat badan Os normal, maka dalam perhitungan
penentuan kebutuhan gizi berat bada yang digunakan
adalah berat badan aktual.
AMB = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)
= 66 + (9,6 x 54,9) + ( 5 x 159) – (4,7 x 57)
= 1221
Energi = AMB x Fa + (0,15 x AMB)
= 1221 x 1,2 + (0,15 x 1221)
= 1650
Kebutuhan Protein : Karena status gizi normal maka kebutuhan protein Os 1
g/kg BB.
: 1 x 55
: 55,5 gram
Kebutuhan Lemak : Karena status gizi normal maka kebutuhan lemak Os 2%
dari kebutuhan energi total
: (0,2 x 1650) / 9
: 36,6 gram
Kebutuhan KH : 275 gram

8. PENATALAKSANAAN
- Tujuan dan Syarat Diet
 Tujuan Diet :
1. Menjaga status gizi pasien agar tetap normal, sehingga tersedia cadangan untuk
mengatasi stress dan penyembuhan luka.
2. Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan
sisa sehingga dapat membatasi feses dan tidak merangsang saluran cerna
 Syarat Diet :
1. Pasien memiliki status gizi baik, diberikan sesuai dengan kebutuhan energi
normal ditambah faktor stress sebesar 15% AMB
2. Pasien dengan status gizi baik diberikan protein normal 0,8 – 1 g/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 15 – 25 % dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energi total untuk menghindari
hipermetabolisme.
5. Vitamin cukup, terutama vitamin B, C, dan K.
6. Mineral cuku.
7. Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna atau klisma
sehingga tidak mengganggu proses pembedahan.
8. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat
maksimal 8 gr/ hari.
9. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas
dan dingin.
- Jenis dan Bentuk Diet
 Jenis Diet : Diet Makanan Lunak dan Rendah Serat (ML SR)
 Bentuk Diet : Makanan lunak (bubur)
- Perencanaan pemberian makan
- Perencanaan konsultasi gizi
9. MONITORING DAN EVALUASI
10. ASUHAN GIZI
- Kerja sama dengan tim asuhan gizi (Ahli gizi visite dengan dokter dan perawat)
11. RESUME
I. Tinjauan Pustaka
a. Tanda/Gejala
b. Faktor Resiko
c. Jenis-jenis penyakit (contoh: DM ada 4 (jelaskan), KEP ada 3 jelaskan)
d. Komplikasi
e. Pengelolaan (pengelolaan yang harus dijalani dan diterapkan baik
pengelolaan diet ataupun pengelolaan medis
II. Pembahasan Keadaan Pasien
III. Kesimpulan
IV. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai