Anda di halaman 1dari 7

PENANGANAN NUTRISI PADA PENDERITA KANKER

Alvina Aprilliani
D-III Gizi 1B, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
alvinaaprilliani0400@gmail.com

ABSTRAK
Penanganan nutrisi penyakit kanker harus ditanganan dengan cara yang
benar agar tidak semakin menyebar keseluruh tubuh dan bertambah semakin
parah. Pengobatan penderita kanker juga memberikan efek samping yang tinggi
bagi tubuh. Apabila tidak segera diatasi setelah menjalani pengobatan dengan
tepat maka penderita kanker ini akan mengalami penurunan zat gizi. Defisisensi
nutrisi atau disebut juga malnutrisi yang terjadi di setiap penderita kanker ini
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda bagi setiap penderitanya. Nutrisi juga
mempunyai peranan penting dalam pencegahan kanker. Kanker secara umum
merupakan suatu penyakit yang dapat dicegah dan indikasi di dunia telah
membuktikan bahwa diet tinggi buah-buahan dan sayuran dapat mengurangi
terjadinya resiko kanker paling tidak 10 jenis kanker yang berbeda. Pemenuhan
nutrisi juga harus sesuai dengan penyakit yang dialami oleh pasien. Contohnya,
nutrisi yang baik pada penderita kanker paru paru belum tentu baik juga bagi
penderita kanker otak. Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi pada penderita kanker
harus sesuai porsi penderitanya.
Kata kunci : Nutrisi, malnutrisi, faktor lain pendukung

PENGANTAR
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001). Malnutrisi adalah keadaan dimana
tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup, malnutrisi dapat juga disebut
keadaaan yang disebabkan oleh ketidak seimbangan di antara pengambilan
makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Ini bias terjadi
karena asupan makan terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak
seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya
malabsorpsi makanan atau kegagalan metabolik.
Malnutrisi merupakan masalah umum yang dijumpai pada penderita
kanker. Kaheksia pada penderita kanker merupakan sindroma komplek yang
ditandai oleh anoreksia, penurunan berat badan, stropi otot kerangka, disfungsi
sistem imun dan berbagai perubahan metabolisme. Pasien kanker yang memiliki
gizi buruk memiliki respon buruk terhadapa terapi yang diberikan. Setelah pasien
menjalani skrining dan pemeriksaan maka perencanaan nutrisi diberikan secara
individual berdasarkan kepada keadaan umum, kebutuhan nutrisi, status nutrisi,
pembatasan diet, toleransi, dan kemampuan saluran cerna.

SUBBAHASAN
1. Nutrisi pada Penderita Kanker
Istilah lain dari penyakit kanker adalah neoplasia, yaitu adanya
pertumbuhan baru. Neoplasia terjadi apabila sel-sel di dalam jaringan atau
organ berkembang secara tidak terkendali sebagaimana yang seharusnya terjadi
pada pertumbuhan normal.Pada neoplasia yang ganas sel-sel dapat berkembang
menyebar ke jaringan-jaringan di sekitarnya secara langsung atau ke organ lain
yang letak.nya berjauhan melalui pembuluh darah ataupun limpa sehingga
terjadi penyebaran sel-sel ganas atau mestatase. Pada neoplasia tidak ganas
biasanya menimbulkan gejala terjadinya pembengkakan dan adanya penekanan
terhadap jaringan yang lain. Selanjutnya beberapa tumor tidak ganas cenderung
untuk dapat menjadi ganas. Neoplasia yang terjadi pada jaringan epitel disebut
juga Carsinoma dan pada jaringan connecti.ve disebut Sercoma. Sel-sel
abnormal yang berkembang dalam darah atau sumsum tulang disebut
Leukimia.
Penyebab terjadinya Neoplasia secara pasti masih sulit untuk dibuktikan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara
gizi dan kanker. Berdasarkan atas keterkaitannya dengan kanker, gizi
dibedakan atas tiga sifat, yaitu Causing Cancer, Promoting Cancer, dan
Protective Cancer.
Tidak hanya pengobatan, pasien penderita kanker juga butuh nutrisi yang
mencukupi. Nutrisi ini penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, terapi,
dan mencegah kanker kambuh kembali. Kanker dan pengobatannya dapat
mempengaruhi status nutrisi pasien. Bila intake nutrisi tidak terpenuhi dapat
mengakibatkan stress emosi karena makanan sebagai suatu fungsi dasar tubuh
dan berdampak pada aktivitas sosial. Ketidakmampuan makan atau kesulitan
makan dapat mengakibatkan mempengaruhi fisik dan psikologis pada individu
dengan kanker dan keluarga. Adanya penurunan berat badan pada sebagian
pasien telah ditemukan pada diagnosa 2/3 pasien pada penderita kanker lanjut.
Penurunan BB mempunyai pengaruh negative pada kemampuan untuk
mentoleransi pengobatan kanker dan berhubungan dengan penurunan
kelangsungan dan kualitas hidup. Menurut National Kanker Institute, 1/3
pasien kanker meninggal dikarenakan malnutrisi. Pengkajian status nutrisi dini
dan intervensi diperlukan asuhan keperawatan kanker.
Nutrisi juga mempunyai peranan penting dalam pencegahan kanker.
Kanker secara umum merupakan suatu penyakit yang dapat dicegah dan
indikasi di dunia telah membuktikan bahwa diet tinggi buah-buahan dan
sayuran dapat mengurangi terjadinya resiko kanker paling tidak 10 jenis kanker
yang berbeda. Sepertinya penurunan intake total lemak dan lemak jenuh dapat
menurunkan terjadinya kanker paru dan kanker kolon rectal yang berhubungan
dengan hormone .Pengaruh kanker pada status nutrisi.
Kanker dapat mempengaruhi metabolisme komponen nutrisi yang
diperlukan untuk kelangsungan hidup seperti KH, protein, asam lemak vitamin,
mineral dan elektrolit. Perubahan metabolisme ini mempengaruhi status nutrisi
pada individu. Sitokinin seperti IL-1, tumor nekrosis faktor alfadan IL6
memainkan peranan penting terjadinya respon fase akut terhadap inflamasi,
penggunaan zat-zat nutrisi eksogen dan hilangnya protein otot skeletal. Tingkat
serum yang tinggi pada sitokinin telah ditemukan pada pasien kanker dan
menimbulkan hubungan dengan progresivitas tumor.
2. Malnutrisi pada Penderita Kanker
Malnutrisi pada paseien kanker disebabkan oleh berbagai hal seperti
gangguan psikis yang dialami oleh pasien sehingga nafsu makan menurun,
dan kebanyakan pasien rawat inap susah untuk mendapatkan makanan yang
teratur. Pasien penderita kanker tidak boleh hanya fokus dalam pengobatan
namun juga diseimbangi dengan memenuhi kebutuhan nutrisi agar tidak
mempengaruhi pengobatan. Dalam hal ini pengonsumsian protein dan lemak
harus ditingkatkan.
Namun tidak semua lemak harus dikonsumsi ada beberapa lemak yang
harus dihindari. Menurut Yuliati (2017) “lemak yang harus dihindari adalah
lemak jenuh pada makanan seperti daging sapi, olahan daging panggang atau
daging asap, paha ayam, krim susu, keju, susu, mentega, kentang goreng,
ayam goreng, kue, biskuit, makanan cepat saji, jeroan, makanan kemasan, dan
kuning telur.“
Pasien kanker membutuhkan nutrisi khusus sesuai dengan kebutuhan
pasien. Dr Irani (2017) menyatakan “ada beberapa nutrisi khusus yang
diperlukan pasien kanker, seperti brain chain amino acid (BCAA),
antioksidan, omega 3, Fructooligosaccharida, dan glutamin.” Berdasarkan
pendapat diatas pasien kanker harus mendapatkan beberapa nutrisi khusus
agar nutrisi nutrisi yang bebahaya atau tidak dibutuhkan tidak merusak fungsi
baik dari nutrisi yang lainya.
Pada beberapa kasus yang parah, kaheksi bahkan membuat pasien
kanker tinggal tulang berbalut kulit. Karena kekurangan nutrisi, pasien kanker
jadi lemah dan tak bisa bergerak. Inilah mengapa banyak pasien akhirnya jadi
tak berdaya dan meregang nyawa. Sayangnya, banyak orang yang belum
menyadari dan masih menyepelekan pentingnya memperhatikan jumlah gizi
yang masuk ke tubuh pasien kanker. Mitos seputar pantangan makan bagi
orang kanker pun beredar luas. Seperti tak boleh makan daging, makanan
bakaran, MSG, dan sebagainya. Padahal, larangan ini justru semakin
mematahkan semangat hidup dan selera makan pasien kanker.
3. Faktor lain pendukung penanganan nutrisi penderita kanker
Pasien kanker membutuhkan nutrisi khusus sesuai dengan kebutuhan
pasien. Dr Irani (2017) menyatakan “ada beberapa nutrisi khusus yang
diperlukan pasien kanker, seperti brain chain amino acid (BCAA),
antioksidan, omega 3, Fructooligosaccharida, dan glutamin.” Berdasarkan
pendapat diatas pasien kanker harus mendapatkan beberapa nutrisi khusus
agar nutrisi nutrisi yang bebahaya atau tidak dibutuhkan tidak merusak fungsi
baik dari nutrisi yang lainya.
Pola hidup yang tidak sehat seperti kurang olahraga, merokok, dan
makan makanan yang tidak sehat dapat memicu datangnya penyakit kanker.
Dilansir dari web Perhompedinsemarang.com (2018) “faktor makanan
diperkirakan berhubungan dengan 30% kejadian kanker di negara barat,
sehingga makanan merupakan hal kedua selain merokok yang dikaitkan
sebagai penyekab kanker yang dapat dicegah. Kontribusi terhadap risiko
kanker di negara berkembang seperti Indonesia lebih rendah, sekitar 20%.”
Pengobatan penyakit kanker dapat dibilang rumit, apalagi jika penyakit kanker
sampai pada stadium akhir. Penyakit kanker dapat menyebabkan kematian
apabila pasien tidak segera menyadari adanya panyakit itu didalam diri
sendiri.
Proses penyembuhan kemotrapi dapat berpengaruh kepada nutrisi
penderita kanker. Menurut Noorwati (2007). “kemoterapi merupakan terapi
yang bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, namun memiliki
efek samping yang berhubungan dengan gangguan saluran cerna dengan
manifestasi kurangnya asupan makanan dan gangguan pencernaan selama
kemoterapi”.
Penghindaran makanan penderita kanker karena suatu mitos harus
segera dihindari. Contoh seperti mengindari asupan gula. Menurut Maya
(2016) “beberapa orang mungkin membatasi asupan gula karena kepercayaan
bahwa gula bisa menyediakan energi atau nutrisi bagi perkembangan sel
kanker. Namun, menghindari gula tidak menghentikan sel kanker. Semua sel,
baik sel sehat maupun sel kanker, menggunakan glukosa untuk energi.”
Pasien juga harus menjaga berat badan agar selalu stabil, sesorang
yang gemuk mempunyai potensi menderita kanker lebih besar. Lalu berat
badan yang turun dengan drastis juga tidak baik maka pasien harus menjaga
berat badan yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan
bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.
Menurut Nimas (2017) “tidak hanya untuk penderita kanker, pasien
yang sudah sembuh dari penyakit kanker pun mengungkapan bahwa
mengonsumsi banyak sayur, buah, daging, dan ikan dapat menurunkan resiko
kekambuhan. Sebaliknya, apalabila menerapkan pola makanan ala barat
seperti fast food dan makanan berlemak dapat meningkatkan resiko
kekambuhan.” Oleh karena itu, makanan cepat saji harus dihindari oleh
penderita penyakit kanker.

KESIMPULAN
Penanganan nutrisi pada penderita penyakit kanker harus diperhatikan
lebih. Karena pengaruh makanan yang diberikan pada pasien sangat
berpengaruh dalam perkembangan pasien. Penanganan yang tidak tepat dapat
membuat pasien mengalami malnutrisi, hal tersebut sangat berbahaya dan bisa
membuat pasien meninggal dunia. Nutrisi pada pasien kanker harus sesuai
dengan apa yang mereka butuhkan. Selain penanganan nutrisi pada penderita
kanker, seseorang juga harus dapat menghindari sebelum terkena penyakit
tersebut. Seperti mengurangi mengonsumsi makanan fast food, makanan yang
bergizi, olah raga yang cukup, dan istirahat. Pola hidup yang sehat harus
diterapkan agar tidak terkena penyakit yang berbahaya.

Daftar Rujukan
Almatsier, S. 2010 Penuntun Diet.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
DokterSehat.com. 2018. Nutrisi Untuk Penderita Kanker
(Daring). https://doktersehat.com/nutrisi-untuk-penderita-kanker/) diakses pada 06
September 2018
Eddy. 2017 Inilah Contoh Menu Diet Kanker Selama Jalani Kemoterapi (Daring).
(http://transferfactorformula.com/menu-diet-kanker/) diakses pada 06
September 2018
Etcadm. 2017. Pentingnya Terapi Nutrisi pada Penderita Kanker (Daring).
(http://www.ethicaldigest.com/suplemen/pentingnya-terapi-nutrisi-pada-
penderita-kanker) diakses pada 06 September 2018.
Etika, N.M. 2017 Pola Makan yang Sehat untuk Mantan Penderita Kanker
(Daring). (https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/gizi-pola-makan-
mantan-penderita-kanker/) diakses pada 06 September 2018
Iswandiari,Y. 2017. 4 Jenis Makanan yang Wajib Dihindari Pasien Kanker
(Daring). (https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/pantangan-makanan-
pasien-kanker/) diakses pada 06 September 2018.
Kumparan.com. 2017. Malnutrisi pada Penderita Kanker Bisa Hambat Proses
Penyembuhan (Daring).
(https://kumparan.com/@kumparanstyle/malnutrisi-pada-penderita-
kanker-bisa-hambat-proses-penyembuhan) diakses pada 4 oktober 2018
Kusumawardani,N. 1996. Penanganan Nutrisi pada Penderita Kanker (Daring).
(http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/940/)
diakses pada 06 September 2018.
PerhompedinSemarang.com. 2018. Asupan Nutrisi pada Kanker (Daring).
(https://perhompedinsemarang.com/index.php/2018/04/01/asuhan-gizi-
sehat-sebagai-upaya-pencegahan-kanker/) diakses pada 06 September
2018.
Safira, M. 2016 Makanan Apa yang Terbaik untuk Penderita Kanker? (Daring).
(https://food.detik.com/info-sehat/d-3121788/makanan-apa-yang-terbaik-
untuk-penderita-kanker)
Sutandyo, M. 2007. Nutrisi pada Pasien Kanker Yang Mendapat Kemoterapi,
(Daring)(http://www.indonesianjournalofcancer.or.id/e-
journal/index.php/ijoc/article/view/28, diakses pada 06 September 2018.

Anda mungkin juga menyukai