Anda di halaman 1dari 15

Batas kemungkinan produksi atau sering juga disebut kurva kemungkinan produksi

(en: production possibility frontier/curve) sangat penting dalam memodelkan

ekonomi sederhana dari produksi dua barang untuk mengetahui konsep efisiensi,
biaya kesempatan (en: opportunity cost), dan trade-off. Bentuk PPF yang paling

banyak digunakan adalah yang berbentuk kurva melengkung ke luar, namun selain
itu ada juga yang berbentuk garis lurus dan kurva yang melengkung ke dalam. [1]

Pengertian Batas Kemungkinan


Produksi (PPF)
Batas kemungkinan produksi (PPF) adalah representasi grafik yang menunjukkan

kombinasi dua barang (atau jasa) yang dapat diproduksi dengan efisien dari sumber
daya dan pengetahuan teknologi yang tetap.[2][3]

Kita tahu bahwa produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi yang nyata di

dunia ini tidak hanya terdiri dari kombinasi dua barang (atau jasa), melainkan

kombinasi dari banyak barang dan jasa. PPF di sini adalah suatu model yang

menyederhanakan kegiatan produksi menjadi hanya dua barang untuk


mempermudah kita mengerti konsep efisiensi, biaya kesempatan, dan trade-off.

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat tabel berikut:

TABEL KEMUNGKINAN PRODUKSI

Pilihan Artikel Topi

A 0 15

B 1 14
TABEL KEMUNGKINAN PRODUKSI

Pilihan Artikel Topi

C 2 12

D 3 9

E 4 5

F 5 0

Misalnya seorang kontributor Tentorku dapat memilih apakah akan membuat artikel

atau topi dalam satu minggu kerja. Berdasarkan sumber daya dan pengetahuan

teknologi saat ini, Tentorku dapat memilih untuk membuat topi saja dalam satu

minggu (0 artikel dan 15 topi) atau membuat artikel saja dalam satu minggu (5 artikel
dan 0 topi), maupun kombinasi keduanya.

PPF umumnya digambarkan menggunakan kotak Edgeworth (en: Edgeworth box),

yaitu sebuah grafik yang menunjukkan kemungkinan alokasi dari dua barang
berdasarkan total penawaran yang tersedia untuk setiap barang.[4]
Garis kurva A-F adalah batas kemungkinan produksi (sering juga disebut kurva
kemungkinan produksi).
Titik-titik A-F diasumsikan sudah efisien (tercapai efisiensi produktif). Efisiensi
produktif atau efisiensi produksi terjadi ketika ekonomi tidak dapat
menghasilkan tambahan suatu barang tanpa mengorbankan (mengurangi)
produksi barang lain.

Titik-titik I, J, K adalah kombinasi produksi yang tidak efisien (tidak mencapai


efisiensi produktif).

Titik-titik X, Y, Z adalah kombinasi produksi yang tidak mungkin dicapai dalam


kondisi sumber daya dan teknologi saat ini.
Pada grafik di atas, efisiensi tercapai pada kurva PPF. Lalu, area yang berada di

bawah kurva PPF adalah area yang tidak efisien, dan area yang berada di atas
kurva PPF adalah area yang tidak mungkin dicapai.

2. Biaya Kesempatan

Biaya kesempatan (en: opportunity cost) adalah kerugian (biaya) dari hilangnya

potensi keuntungan dari suatu pilihan ketika kita mengambil pilihan yang lain.
Sebagai contoh, perhatikan tabel di bawah ini ( = output marjinal) :

TABEL BIAYA KESEMPATAN PRODUKSI

Pilihan Artikel Topi Artikel Topi

A 0 15 - -

B 1 14 1 -1

C 2 12 1 -2

D 3 9 1 -3

E 4 5 1 -4

F 5 0 1 -5

Pada pilihan A, Tentorku dapat memproduksi 0 artikel dan 15 topi, dan pada pilihan

B, Tentorku dapat memproduksi 1 artikel dan 14 topi. Maka biaya kesempatan dari

penambahan 1 artikel adalah kehilangan 1 topi, dan seterusnya. Dengan kata lain,

biaya kesempatan dari pilihan A ke B adalah 1 topi (ingat biaya kesempatan adalah
potensi hilangnya sesuatu). Situasi ini disebut dengan trade-off, yaitu situasi yang
melibatkan seseorang kehilangan sesuatu hal untuk mendapatkan hal yang lain.

Lalu berapa biaya kesempatan dari (1) A ke E dan (2) F ke B?


Jawab:

1. 5 topi 15 topi = -10 topi => biaya kesempatan A-E adalah 10 topi

2. 1 artikel 5 artikel = -4 artikel => biaya kesempatan F-B adalah 4 artikel

3. Tingkat Transformasi Marjinal (MRT)

Tingkat transformasi marjinal (en: marginal rate of transformation) adalah nilai

absolut kemiringan (en: slope) dari PPF pada suatu titik. Kemiringan dari PPF

menunjukkan jumlah unit barang y yang harus dihilangkan untuk mendapatkan satu
unit tambahan barang x dalam suatu ekonomi.[4] Berikut ini adalah rumus dari MRT:

| MRT | = dy / dx

MRT: tingkat transformasi marjinal x terhadap y

dy: derivatif output y

dx: derivatif output x


PPF dengan tingkat transformasi marjinal = 5 | Gambar berlisensi hak cipta Tentorku

Sebagai contoh, garis linier di atas memiliki gradien -5, maka MRT-nya adalah 5

(karena absolut). Pada sembarang titik pada garis ini, ekonomi dapat memperoleh

tambahan 1 unit barang x dengan mengorbankan 5 unit barang y. Dengan kata lain,

sebenarnya MRT ini menghitung biaya kesempatan (terhadap barang x) pada suatu
titik.

Catatan:

Apabila PPF berbentuk garis lurus, kita dapat dengan mudah menghitung MRT
dengan rumus | MRT | = dy / dx = y / x = y2-y1 / x2-x1
Apabila PPF berbentuk kurva, kita harus menggunakan garis tangen.
Bentuk PPF 1: Biaya Kesempatan
Tetap
PPF dengan biaya kesempatan tetap berbentuk garis lurus (linier). Perhatikan
Gandum yang konstan pada tabel berikut ini:

TABEL KEMUNGKINAN PRODUKSI DENGAN BIAYA KESEMPATAN TETAP

Pilihan Beras (Ton) Gandum (Ton) Beras (Ton) Gandum (Ton)

A 0 500 - -

B 100 400 100 -100

C 200 300 100 -100

D 300 200 100 -100

E 400 100 100 -100

F 500 0 100 -100


PPF dengan biaya kesempatan tetap | Gambar berlisensi hak cipta Tentorku

PPF dengan biaya kesempatan tetap dapat terjadi apabila sumber daya yang

digunakan untuk memproduksi dua barang serupa atau relatif sama. Ini adalah

situasi di mana sumber daya yang digunakan tidak memiliki spesialisasi dan dapat

disubstitusikan tanpa biaya tambahan. Umumnya, barang yang memiliki grafik

seperti ini adalah barang hasil pertanian yang serupa. Misalnya beras dan gandum
yang relatif mirip dari segi tanah yang digunakan, teknologi, buruh, dll.

Bentuk PPF 2: Biaya Kesempatan


Meningkat
PPF dengan biaya kesempatan meningkat berbentuk kurva yang melengkung ke

luar (ke atas) dari sumbu pusat. Perhatikan Pesawat yang meningkat pada tabel
berikut ini:

TABEL KEMUNGKINAN PRODUKSI DENGAN BIAYA KESEMPATAN

MENINGKAT

Pilihan Sepatu (Ribu) Pesawat Sepatu (Ribu) Pesawat

A 0 150 - -

B 200 140 200 -10

C 400 120 200 -20

D 600 90 200 -30

E 800 50 200 -40

F 1.000 0 200 -50


PPF dengan biaya kesempatan meningkat | Gambar berlisensi hak cipta Tentorku

PPF dengan biaya kesempatan meningkat menunjukkan disparitas (perbedaan)

intensitas faktor dan teknologi dari dua sektor produksi yang berbeda. Ketika

ekonomi dikhususkan pada satu barang untuk membuat lebih banyak barang

tersebut, maka biaya kesempatan untuk memproduksi barang menjadi meningkat.


Hal ini dikenal dengan hukum peningkatan biaya kesempatan (en: the law of

increasing opportunity cost). Konsep ini bisa dikatakan sebagai pelengkap

konsep hukum hasil yang semakin berkurang (en: the law of diminishing returns)

pada bab sebelumnya yang menunjukkan output marjinal yang semakin berkurang
ketika alokasi sumber daya dikhususkan pada satu barang.
Bentuk PPF 3: Biaya Kesempatan
Menurun
PPF dengan biaya kesempatan menurun berbentuk kurva yang melengkung ke

dalam (ke bawah) menuju sumbu pusat. Perhatikan Motor yang menurun pada
tabel berikut ini:

TABEL KEMUNGKINAN PRODUKSI DENGAN BIAYA KESEMPATAN MENURUN

Pilihan Beras (Ton) Motor Beras (Ton) Motor

A 0 1.500 - -

B 100 1.000 100 -500

C 200 600 100 -400

D 300 300 100 -300

E 400 100 100 -200

F 500 0 100 -100


PPF dengan biaya kesempatan menurun | Gambar berlisensi hak cipta Tentorku

PPF dengan biaya kesempatan menurun secara teoritis dapat terjadi karena
adanya skala ekonomis (en: economies of scale), yaitu keuntungan karena

memproduksi dalam jumlah yang besar. Keunggulan ini terjadi akibat biaya tetap per

unit yang berkurang, atau bisa juga akibat biaya variabel per unit yang berkurang.

Skala ekonomis ini umumnya terjadi pada sektor manufaktur yang menggunakan

teknik produksi massal. Meskipun demikian, bentuk PPF ini kecil kemungkinannya
dapat terjadi pada ekonomi secara keseluruhan.[5]

Misalnya pabrik perakitan sepeda motor di atas menggunakan teknik produksi

massal yang setiap tenaga kerjanya mengoperasikan mesin-mesin yang khusus


pada tiap jalur perakitan (en: assembly line). Pada titik A, ketika sebagian tenaga

kerja dialokasikan untuk menghasilkan beras, maka beberapa jalur perakitan

tersebut menjadi tidak berfungsi. Hal ini akan langsung menurunkan output sepeda

motor dengan signifikan dari 1500 menjadi 1000. Hal ini terus terjadi sampai pada

akhirnya hanya ada satu jalur perakitan yang berfungsi pada titik E yang hanya
dapat menghasilkan 100 motor.

Pergeseran Batas Kemungkinan


Produksi (PPF)
Dari penjelasan sebelumnya, kita tahu bahwa PPF memiliki syarat bahwa sumber

daya dan pengetahuan teknologi yang digunakan adalah tetap. Lalu bagaimana

apabila hal tersebut berubah? Hal inilah yang menjadi penyebab utama bergesernya
PPF.
Pergeseran PPF | Gambar berlisensi hak cipta Tentorku

Perhatikan grafik di atas. Pergeseran batas kemungkinan produksi dapat terjadi ke

luar atau ke dalam. Pergeseran kurva PPF ke luar (D ke D1) menandakan bahwa

kedua barang, dalam hal ini pesawat dan sepatu, dapat diproduksi lebih banyak.

Sebaliknya, pergeseran kurva PPF ke dalam (D ke D2) menandakan bahwa kedua

barang tersebut tidak lagi dapat diproduksi sebanyak sedia kala (mengalami

penurunan produksi). Ketika PPF bergeser ke luar, hal ini mengindikasikan

pertumbuhan ekonomi, sebaliknya PPF yang bergeser ke dalam mengindikasikan


perlambatan (resesi) ekonomi.[6]
Terdapat dua jenis pergerakan dalam PPF, yaitu pergeseran (en: shifting)

dan pergerakan sepanjang garis (en: moving along the line). Pada kasus di mana

terjadi pergeseran, akan terbentuk kurva baru (A-F menjadi A1-F1 atau A2-F2).

Sedangkan pergerakan sepanjang garis hanyalah perpindahan dari titik ke titik pada

kurva yang sama, misalnya dari A ke B, B ke C, atau A1 ke B1, dsb. Cara paling

sederhana membedakan dua jenis perpindahan tersebut adalah dengan melihat

jumlah outputnya. Pergerakan sepanjang garis akan menambah salah satu output

barang saja dan mengurangi yang lain, sedangkan pergeseran kurva akan sama-
sama menambah atau sama-sama mengurangi kedua output barang.

Hal yang menyebabkan PPF bergeser ke luar adalah:

Kemajuan teknologi (teknik produksi), menyebabkan peningkatan produktivitas


barang x dan barang y.

Kualitas tenaga kerja yang lebih baik, menyebabkan peningkatan produktivitas


barang x dan barang y.

Hal-hal lain yang menyebabkan sumber daya dan pengetahuan teknologi


menjadi lebih baik.

Hal yang menyebabkan PPF bergeser ke dalam adalah:

Bencana alam dan peperangan, menyebabkan terputusnya listrik, hancurnya


pabrik, dan kematian tenaga kerja.

Wabah penyakit, menyebabkan kematian tenaga kerja.

Hal-hal lain yang menyebabkan sumber daya dan pengetahuan teknologi


menjadi lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai