Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indri Tiyanti

Nim : 043452545

TUGAS 3

Perencanaan dan Pengembangan Bisnis

Identifikasi faktor-faktor penyebab utama yang mengakibatkan banyaknya BPR tidak


mampu bertahan dan akhirnya harus dilikuidasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
atau Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

1. Adanya fraud atau kecurangan

Banyak BPR yang dilikuidasi alasan utama dari beberapa BPR yang kena
likuidasi ini karena adanya fraud atau kecurangan dalam sistem manajemen
Bank Perkreditan Rakyat tersebut. Biasanya kecurangan ini bisa berasal dari
salah satu manajemen saja ataupun dari semua manajemen yang mengatur BPR
tersebut.

Sebelum sebuah Bank Perkreditan Rakyat di buka pasti pemilik akan di beri tahu
mengenai GCG (Good Cooporate Governance). GCG merupakan sistem tata
peraturan sebuah bank yang harus di terapkan agar bank tersebut bisa berjalan
dengan lancar dan tidak ada kesalahan di dalamnya. Namun BPR yang terlibat
fraud ini biasanya tidak mengindahkan perihal GCG yang sudah di beritahukan.
Kemudian tidak adanya penerapan GCG dan manajemen risiko membuat banyak
BPR melakukan kecurangan atau fraud sehingga banyak BPR yang ditutup
operasinya, Fraud yang terjadi di sistem manajemen BPR bisa mengakibatkan
penurunan aset perusahaan hingga perusahaan tersebut gulung tikar karena
tidak bisa membayar pajak yang sudah di tetapkan.

2. Kalah dalam persaingan

Selain karena fraud, faktor lain yang bisa menyebabkan sebuah Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) dilikuidasi karena kalah dalam persaingan. Di
Indonesia ada banyak sekali BPR yang sudah berdiri dan saling bersaing.
Dimana persaingan ini bisa sangat ketat antar bank mengingat penggunanya
juga semakin meningkat.

Bahkan Bank Perkreditan Rakyat tidak hanya harus bersaing dengan sesama
BPR namun juga harus bersaing dengan bank umum yang ada di Indonesia.
Besaran bunga bank dan fasilitas yang disediakan oleh bank tersebut menjadi
hal yang sangat penting. Apabila perusahaan mengabaikan fasilitas yang akan
mereka tawarkan untuk nasabah maka BPR jenis ini harus siap gulung tikar.

Biasanya ketika sebuah BPR sudah kalah dalam bersaing maka bank ini tidak
bisa mengembalikan dana nasabah yang sudah masuk ke perusahaannya. Bisa
jadi dana nasabah yang sudah masuk habis untuk biaya operasional perusahaan
namun tidak ada investor yang tertarik untuk menanam saham di dalam bank
tersebut. Alhasil BPR tadi akan dilikuidasi dari daftar BPR yang ada.

3. Tidak mampu membayar pajak yang ada

Sebelum sebuah BPR didirikan maka akan di evaluasi atau di cek terlebih dahulu
oleh OJK dan juga LPS. Dimana pengecekan ini bertujuan untuk melihat apakah
BPR yang akan di buat bisa membayar pajak yang di tetapkan. Sehingga tidak
sembarang pihak bisa membuat sebuah Bank Pekreditan Rakyat.

Harus ada modal awal yang dimiliki seseorang untuk bisa membuat sebuah BPR
nantinya. Setelah BPR di buat maka pemilik harus bisa mengatur manajemen
bank tadi dengan sebaik mungkin. Karena jika BPR tidak mampu membayar
pajak yang sudah di tetapkan sebelumnya maka OJK ataupun LPS berhak
menutup BPR tersebut.

beberapa alasan mengapa saat ini banyak BPR di Indonesia yang dilikuidasi baik
oleh OJK atupun oleh LPS. Namun diantara alasan-alasan tersebut alasan yang
paling utama dari hilangnya sebuah BPR di Indonesia adalah adanya fraud di
perusahaannya. Fraud ini bisa di sebabkan oleh pemilik, staff, maupun jajaran
direksi yang ada di Bank Perkreditan Rakyat tersebut.

Sumber Refrensi :
https://www.simulasikredit.com/

Anda mungkin juga menyukai