Anda di halaman 1dari 5

Sehingga, setiap ada program atau kegiatan pembangunan

Rencana Pembangunan Desa, yang masuk ke desa, banyak yang tidak sesuai dengan
Bukan Rencana Sektoral kebutuhan masyarakat desa. Misalnya, di desa A
masyarakatnya membutuhkan jalan usaha tani, yang
datang gorong-gorong.

Oleh karena itu, perbedaan perencanaan di desa, kiranya


dapat dipahami oleh semua pihak baik dalam rangka
Suatu perencanaan pembangunan akan tepat sasaran, memberdayakan masyarakat desa, melakukan
terlaksana dengan baik, dan bermanfaat hasilnya bagi pembangunan di desa, memberdayakan kelembagaan
masyarakat apabila perencanaan tersebut benar-benar desa, dan upaya-upaya lain dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. mensejahterakan masyarakat.

UU No. 6 Tahun 2014 telah memberikan kewenangan


kepada desa untuk mengurus rumah tangganya sendiri, Seperti apa perencanaan desa yang ideal? Yaitu
dimana desa dapat membuat perencanaan pembangunan perencanaan yang dibuat oleh masyarakat desa sendiri
sesuai dengan kewenangan desa. Yaitu, kewenangan secara partisipatif. Artinya, masyarakat desa
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala merencanakan pembangunan desanya secara
desa. musyawarah, mufakat, dan gotong royong serta atas
selera mereka sendiri. Bukan atas selera pihak-pihak diluar
Untuk menjamin hal tersebut terjadi di desa, maka desa (sektoral).
masyarakat desa harus terlibat langsung dalam setiap
penyusunan rencana di desa. Mulai dari pengkajian Dalam Pasal 114 PP No. 47/2015 tentang Peraturan
keadaan desa, pengelompokan dan penentuan peringkat Pelaksana UU Desa No.6 tahun 2014 disebutkan,
masalah, pemecahan masalah sampai pada perumusan perencanaan pembangunan Desa disusun berdasarkan
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di desa. hasil kesepakatan dalam musyawarah Desa

Kenapa harus demikian? karena perencanaan desa yang


dibuat oleh perencana sektoral (instansi pemerintah)
sering sekali tidak sesuai dengan selera atau kehendak
masyarakat desa, yang menonjol adalah selera perencana
sektoral.

1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, dan
(RPJM Desa) arah kebijakan pembangunan Desa.

RPJM Desa disusun dengan mempertimbangkan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM kondisi objektif Desa dan prioritas pembangunan
Desa) adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa kabupaten/kota. RPJM Desa ditetapkan dalam jangka
untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. (Lihat Pasal 97 waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak
IX UU Desa). pelantikan kepala Desa.

Perencanaan pembangunan Desa disusun berdasarkan Kondisi objektif Desa adalah kondisi yang
hasil kesepakatan dalam musyawarah Desa yang menggambarkan situasi yang ada di Desa, baik
wajib dilaksanakan paling lambat pada bulan Juni mengenai sumber daya manusia, sumber daya alam,
tahun anggaran berjalan. maupun sumber daya lainnya, serta dengan
mempertimbangkan, antara lain;
Dalam menyusun RPJM Desa, Pemerintah Desa wajib
menyelenggarakan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa secara partisipatif yang diikuti Keadilan gender;
oleh Badan Permusyawaratan Desa dan unsur Kelindungan terhadap anak;
masyarakat Desa. Pemberdayaan keluarga;
Keadilan bagi masyarakat miskin;
Rancangan RPJM Desa paling sedikit memuat Warga disabilitas dan marginal'
penjabaran visi dan misi kepala Desa terpilih dan arah Pelestarian lingkungan hidup;
kebijakan perencanaan pembangunan Desa dengan Pendayagunaan teknologi tepat guna dan
memperhatikan arah kebijakan perencanaan sumber daya lokal;
pembangunan kabupaten/kota. Pengarusutamaan perdamaian, serta kearifan
lokal.
Dalam penyusunan RPJM Desa mengacu pada RPJM
kabupaten/kota yang memuat visi dan misi kepala
Desa, rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan

2
Sumber daya lokal yang tersedia;
Pengembangan ekonomi pertanian berskala
Melalui musyawarah perencanaan pembangunan produktif;
Desa, Pemerintah Desa dapat mengusulkan Pengembangan dan pemanfaatan teknologi
kebutuhan pembangunan Desa kepada pemerintah tepat guna untuk kemajuan ekonomi; dan
daerah kabupaten/kota. Dalam hal tertentu, Peningkatan kualitas ketertiban dan
Pemerintah Desa dapat mengusulkan kebutuhan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan
pembangunan Desa kepada Pemerintah dan kebutuhan masyarakat Desa.
pemerintah daerah provinsi.
RPJM Desa merupakan salah satu sumber masukan
dalam penyusunan RPJM Kabupaten/Kota. Dan
pedoman bagi pemerintah Desa dalam menetapkan
Usulan kebutuhan pembangunan Desa harus Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).
mendapatkan persetujuan bupati/walikota. Jika
usulan tersebut disetujui, maka usulan dimuat dalam RPJM Desa tidak bisa diubah secara sembarangan,
Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes) baru bisa dilakukan perubahan atau di review
tahun berikutnya. Melalui kesepakatan dalam ulang dalam hal:
musyawarah pembangunan desa yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam,
krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau
Dalam menetapkan Prioritas, program, kegiatan, dan kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
kebutuhan Pembangunan Desa sebagaimana Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan
dimaksud dalam UU Desa ayat 3 dirumuskan pemerintah, pemerintah daerah provinsi,
berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
masyarakat Desa yang meliputi:
Disadur dari materi pelatihan Pra Tugas Pendamping
Peningkatan kualitas dan akses terhadap Desa di Hottel Mekkah, Banda Aceh.
pelayanan dasar;
Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur
dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis
dan

3
9. Permendesa No.4 Tahun 2015 Tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa.
Berikut kumpulan regulasi UU No.6 Tahun 2014 tentang
Desa Besera Turunannnya.
10. Permendesa No.5 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015.
1. UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa.
11. Permendesa No.21 Tahun 2015 Tentang Penetapan
2. PP No.43 Tahun 2014 Tentang UU Desa. Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016.

3. PP No.47 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas PP 12. Indeks Data Membangun.
No.43 Tahun 2014 Tentang UU Desa
13. Permendagri No.111 Tahun 2014 Tentang Pedoman
4. PP No.60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Teknis Peraturan Desa.
Bersumber dari APBN
14. Permendagri No.112 Tahun 2014 Tentang Pemilihan
5. PP No.8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Kepala Desa.
PP No.60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari APBN 15. Permendagri No.113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa.
6. Permendesa No.1 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal-Usul dan 16. Permendagri No.114 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Kewenangan Lokal berskala Desa. Pembangunan Desa.

7. Permendesa No.2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata 17. Permendagri No.81 Tahun 2015 Tentang Evaluasi
Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Perkembangan Desa dan Kelurahan.
Musyawarah Desa.
18. Permendagri No.82 Tahun 2015 Tentang
8. Permendesa No.3 Tahun 2015 Tentang Pendamping Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa.
Desa.

4
19. Permendagri No.83 Tahun 2015 Tentang 27. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa. Negara No.PER/05/M.PAN/03/2008 Tentang Standar
Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
20. Permendagri No.84 Tahun 2015 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Desa

21. Permendagri No.1 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan


Aset Desa.

22. Keputusan Tiga Menteri (SKB Tiga Menteri)

23. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri


Keuangan, Menteri Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Tentang Nomor
900/5356/SJ Nomor 959/KMK.07/2015 49 Tahun 2015
Tentang Percepatan Penyaluran, Pengelolaan, dan
Penggunaan Dana Desa.

24. Peraturan Menteri Keuangan No.93 / PMK.07 / 2015


Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa.

25. Peraturan Menteri Keuangan No.247 / PMK.07 / 2015


Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa.

26. Peraturan Menteri Keuangan No.49 / PMK.07 / 2016


Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa.

Anda mungkin juga menyukai