METODE HARGA POKOK PROSES

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN YANG

COCOK MENGGUNAKAN METODE INI

1. PERUSAHAAN BERPRODUKSI UNTUK

MEMENUHI KEBUTUHAN GUDANG
2. JENIS PRODUKNYA STANDAR
3. PROSES PRODUKSINYA TERUS-MENERUS
(MASSA)
KARAKTERISTIK METODE
HARGA POKOK PROSES

1. HARGA POKOK PRODUKSI DIHITUNG

UNTUK SETIAP PERIODE

2. BIAYA PRODUKSI DIKELOMPOKKAN

MENJADI 3, YAITU:
A. BIAYA BAHAN BAKU (BBB)
B. BIAYA TENAGA KERJA (BTK)
C. BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)
KARAKTERISTIK METODE HARGA
POKOK PROSES

3. BIAYA PRODUKSI DICATAT/

DIBEBANKAN SEBESAR BIAYA
SESUNGGUHNYA (SSg)

4. HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PER

UNIT DIHITUNG DENGAN CARA
MEMBAGI JUMLAH BIAYA
PRODUKSI PADA PERIODE TTT
DENGAN UNIT EKUIVALENNYA
LAPORAN HARGA POKOK
PRODUKSI
1. DATA PRODUKSI
 JML BARANG YANG DIPROSES
 JML BARANG JADI
 JML BARANG DALAM PROSES (BDP)

2. BIAYA YANG DIBEBANKAN

 JENIS BIAYA
 UNIT EKUIVALEN
 JML BIAYA
 HPP/UNIT
LAPORAN HARGA
POKOK PRODUKSI
3. PERHITUNGAN BIAYA
 HARGA POKOK PRODUKSI
(HPP) YANG DITRANSFER KE
DEPT. BERIKUTNYA / BARANG
JADI YG DITRANSFER KE
GUDANG
 HPP BDP AKHIR
CONTOH :
DATA PRODUKSI

JUMLAH YG MASUK PROSES 20.000 UNIT

JUMLAH PRODUK JADI 15.000 UNIT

JUMLAH BDP AKHIR 5.000 UNIT
(BBB:100%;BTK:75%;BOP:80%)
20.000 UNIT
 UNIT EKUIVALEN

= JML UNIT PRODUK SELESAI + BDP AKHIR (% TK PENYELESAIAN X UNIT

BDP AKHIR)

BIAYA KONVERSI (BK):

 BTK
 BOP
BIAYA UTAMA (PRIME COST) :
 BBB
 BTK
Contoh penghitungan unit ekuivalen : buku Mulyadi hal . 101 No. 2
 JAWABAN KASUS MULYADI
HAL
BBB 101
= 15.000 NO.
+ (100% 2: 20.000
X 5.000)
BTK = 15.000 + (75% X 5.000) : 18.750
BOP = 15.000 + (80% X 5.000) : 19.000
DATA PRODUKSI
- JML BRG YG MASUK PROSES 20.000
- JML BRG JADI 15.000
- JML BDP AKHIR 5.000
(BBB: 100%; BTK:75%; BOP:80%)
- J U M L AH 20.000
 PRODUK HILANG

PRODUK HILANG DIKELOMPOKKAN

MENJADI 2 :

1. HILANG AWAL
 hilangnya produk pada awal periode
2. HILANG AKHIR
 hilangnya produk pada akhir periode
PRODUK HILANG AWAL
 ASUMSI PRODUK HILANG AWAL BELUM
MENYERAP BIAYA
 TIDAK MASUK DALAM PENGHITUNGAN UNIT
EKUIVALEN

 PENGARUH PRODUK HILANG AWAL DLM

LAPORAN HPP :

1. DEPT. PERTAMA : MENAIKKAN HPP PER UNIT

2. DEPT. SELANJUTNYA (2) : MENAIKKAN HPP PER UNIT

YANG DITERIMA DARI DEPT SEBELUMNYA (DEPT. 1)
CONTOH : MULYADI HAL 101 NO. 3
UNIT EKUIVALEN HILANG AWAL
PROSES
JML BRG YG MASUK PROSES 20.000
JML PRODUK JADI 14.000
JML BDP AKHIR 4.000
JML PRODUK HILANG 2.000
(BBB:100%;BTK75%;BOP:80%) 20.000
UNIT EKUIVALEN :
BBB = 14.000 + (4000 x 100%) = 18.000
BTK = 14.000 + (4000 x 75%) = 17.000
BOP = 14.000 + (4000 x 80%) = 17.200
PRODUK HILANG AKHIR

 ASUMSI SUDAH MENYERAP BIAYA SECARA

PENUH (100%)
 PRODUK HILANG AKHIR AKAN DIMASUKKAN
DALAM PENGHITUNGAN UNIT EKUIVALEN

 PENGARUH PRODUK HILANG AKHIR:

1. DEPT. 1 : HPP PRODUK HILANG AKHIR
DITAMBAHKAN KE DALAM HPP BRG YANG
DITRANSFER KE DEPT. SELANJUTNYA / GUDANG

2. DEPT. 1 : MENAIKKAN HPP PER UNIT YANG

DITRANSFER KE DEPT. SELANJUTNYA / GUDANG
CONTOH : MULYADI HAL 101 NO. 3
UNIT EKUIVALEN HILANG AKHIR
PROSES
JML BRG YG MASUK PROSES 20.000
JML PRODUK JADI 14.000
JML BDP AKHIR 4.000
JML PRODUK HILANG AKHIR 2.000
(BBB:100%;BTK75%;BOP:80%) 20.000
UNIT EKUIVALEN
BBB = 14.000 + 2000 +(4000 x 100%) = 20.000
BTK = 14.000 + 2000 +(4000 x 75%) = 19.000
BOP = 14.000 + 2000 +(4000 x 80%) = 19.200
 PERSEDIAAN AWAL
BARANG DALAM PROSES
 MASALAH PERSEDIAAN BARANG DALAM
PROSES (BDP) AWAL DALAM PENGHITUNGAN
HARGA POKOK PRODUKSI : BAGAIMANA
PERLAKUAN BDP AWAL
 ADA 2 PERLAKUAN THD BDP AWAL :
1. BDP AWAL DIANGGAP SEBAGAI BARANG
YANG MASUK PERTAMA DAN AKAN
DIPROSES LEBIH DAHULU MENJADI
PRODUK JADI SEBELUM YANG LAIN
2. SEMUA BARANG YANG ADA AKAN
DIPROSES SECARA BERSAMA-SAMA TANPA
MELIHAT MANA YG MASUK LEBIH
DAHULU (aliran barang)
METODE PENYUSUNAN LAPORAN
HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN
ADANYA BARANG DALAM PROSES
(BDP)AWAL:
1. METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) ATAU MPKP (MASUK
PERTAMA KELUAR PERTAMA)

2. METODE RATA-RATA
 METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO)
ATAU MPKP (MASUK PERTAMA
KELUAR PERTAMA)
 METODE INI MENGGUNAKAN ASUMSI
BAHWA BARANG YANG ADA /MASUK
PERTAMA (BDP AWAL) AKAN DIPROSES
LEBIH DAHULU SEBELUM YANG LAIN
 OLEH KARENA ITU, BDP AWAL HARUS
DIHITUNG / MASUK DALAM
PENGHITUNGAN UNIT EKUIVALEN
SEHINGGA TINGKAT PENYELESAIAN BDP
AWAL MENJADI PENTING
METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO)
ATAU MPKP (MASUK PERTAMA
KELUAR PERTAMA)
 UNIT EKUIVALEN BDP AWAL DIHITUNG
DENGAN CARA MENGALIKAN SISA
TINGKAT PENYELESAIAN BDP AWAL
DENGAN UNIT BDP AWAL
 UNIT EKUIVALEN = (SISA % TINGKAT
PENYELESAIAN BDP AWAL X UNIT
BDP AWAL) + (PRODUK SELESAI –
UNIT BDP AWAL) + (% TINGKAT
PENYELESAIAN BDP AKHIR X UNIT
BDP AKHIR)
CONTOH:
MULYADI HAL

UNIT EKUIVALEN METODE FIFO

BBB : (0% x 2000) + (44000 - 2000) + (100% x

3000) = 45.000
BTK : (40% x 2000) + (44000 – 2000) + (70% x
3000) = 44.900
BOP : (60% x 2000) + (44000 - 2000) + (80% x
3000) = 45.600
METODE RATA-RATA (AVERAGE)

 METODE INI TIDAK MEMPERHATIKAN

ALIRAN BARANG YANG MASUK
SEHINGGA SELURUH BARANG YANG
ADA PADA PERIODE YBS DIPROSES
SECARA BERSAMA-SAMA
 HPP PER UNIT DISUSUN/DIHITUNG
BERDASARKAN HARGA RATA-RATA
DARI HPP BDP AWAL DENGAN BIAYA
YANG MASUK PADA PERIODE YBS
 HARGA POKOK RATA-RATA PER UNIT:
(HPP BDP AWAL + BIAYA PRODUKSI
YANG MASUK PD PERIODE YBS)/ UNIT
EKUIVALEN
CONTOH:
MULYADI HAL

UNIT EKUIVALEN METODE RATA-

RATA

BBB : 44000 + (100% x 3000) = 47.000

BTK : 44000 + (70% x 3000) = 46.100
BOP : 44000 + (80% x 3000) = 46.400