Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pengantar manajemen

Dosen Pengampu : Hasanudin Damis, S.E.,M.M.,Ph.D

Oleh kelompok 1:

1. AL GHOFIIR FEBRIZAL BAKTI ( 02320210109)


2. AFRIZAL ALIMA ( 02320210071)

KELAS A1
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENGERTIAN
MANAJEMEN” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Pengantar manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang definisi manajemen bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Hasanudin Damis, S.E.,M.M.,Ph.D,


selaku dosen mata kuliah Pengantar manajemen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

[Makassar, 12-02-2022]

Penulis

ii
DAFTAR ISI
MAKALAH LINGKUNGAN PERUSAHAAN................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
A. Latar Belakanng.................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah................................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................................... 2
A. Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan.....................................................2
B. Tujuan Analisis Lingkungan Perusahaan...................................................................3
C. Alat Analisis untuk Memahami Perkembangan Lingkungan Luar Perusahaan
3
D. Alat Analisis untuk Memahami Perkembangan Lingkungan internal
Perusahaan ......................................................................................................................... 4
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................................. 5
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 5
B. Saran....................................................................................................................................... 5

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Disiplin ilmu manajemen telah mengadopsi beberapa pendekatan dari disiplin ilmu lain
yang lebih mapan seperti fisika. Melalui adopsi pendekatan system yang berasal dari ilmu
fisika ke dalam teori manajemen, maka lahirlah pendekatan sistem.pendekatan ini telah
mengubah cara pandang terhadap organisasi dengan menganggap organisasi sebagai suatu
sistem terbuka yang akan memperoleh pengaruh dari lingkungannya seperti halnya sistem
terbuka yang lain.
Adopsi pendekatan sistem ke dalam teori manajemen telah melahirkan konsep baru yang
kemudian dikenal dengan nama konsep lingkungan perusahaan (business environment). Bila
kita menengok sejarah perkembangan pemikiran teori manajemen, kita akan menemukan
pendapat Chester Barnard yang secara eksplisit memandang organisasi sebagai sebuah sistem.
Pendapat Barnard dikemukakan dalam bukunya The Function of Executive yang terbit pada
tahun 1938.
Meskipun Barnard telah mengemukakan pendekatan sistem sehingga pengaruh
lingkungan perusahaan mulai diperhitungkan dalam perumusan strategi dan tujuan
perusahaan, tetapi pengelompokan terhadap lingkungan perusahaan secara sistematis mulai
dilakukan oleh Dill (Bourgeois, 1980 ) yang membagi lingkungan perusahaan ke dalam dua
kategori, yaitu lingkungan umum (general environment) dan lingkungan tugas (task
environment).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu lingkungan perusahaan
2. Apa kontribusi Dill terhadap pemahaman lingkungan perusahaan
3. Mengapa perusahaan harus memahami lingkungan perusahaan
4. Apa yang dimaksud dengan value chain
5. Bagaimana value chain mempengaruhi pembentukan margin suatu
perusahaan
6. Apa yang dimaksud produk substitusi
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Apa itu lingkungan perusahaan
2. Untuk mengetahui Apa kontribusi Dill terhadap pemahaman
lingkungan perusahaan
3. Untuk mengetahui Mengapa perusahaan harus memahami
lingkungan perusahaan
4. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan value chain
5. Untuk mengetahui Bagaimana value chain mempengaruhi
pembentukan margin suatu perusahaan
6. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud produk substitusi

4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN
A.Lingkungan Internal
Berbagai factor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan mencakup
resources dan capabilities. Baik resources maupun capabilities yang dimiliki
perusahaan saat ini akan membatasi misi, tujuan, maupun strategi yang akan dibuat
oleh perusahaan

Resources (sumber daya) (Barney dan Hesterly, 2008) merupakan sekumpulan Aset,
baik dalam bentuk aset berwujud (misalnya fasilitas pabrik yang dimiliki perusahaan,
produk yang dihasilkan perusahaan, persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan,
dan sebagainya) yang berada dalam kendali perusahaan serta akan membantu
perusahaan dalam melakukan implementasi strategi untuk memperoleh keunggulan
bersaing.
Sedangkan yang dimaksud dengan capabilities adalah kemampuan yang dimiliki
perusahaan untuk mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki dan memberdayakan
sumber daya tersebut secara produktif.
Faktor penting lainnya yang sangat berpengaruh terhadap kapabilitas perusahaan
adalah keahlian dan pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia perusahaan
(Hitt, Ireland dan Hoskisson, 2005). Dalam hal ini perusahaan secara berkelanjutan
harus mampu mengembangkan kemampuan modal manusia (human capital) dalam
menyerap informasi dan ilmu pengetahuan sehingga akan dapat berkontribusi
terhadap peningkatan mutu koordinasi penggunaan sumber daya yang dimiliki

B.Lingkungan Eksternal
Menurut Duncan (1972) yang dimaksud dengan Lingkungan eksternal perusahaan
(external business environment) adalah berbagai factor yang memiliki kekuatan
(forces) dan dapat mempengaruhi perusahaan. Perusahaan perlu memperhitungkan
berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal perusahaan karena
lingkungan eksternal perusahaan dapat memberikan ancaman (threats) yang akan
menghambat tujuan perusahaan.
Selain dapat memberikan ancaman, lingkungan eksternal perusahaan dapat pula
memberikan sejumlah peluang (opportunities) dan apabila perusahaan dapat
memanfaatkan berbagai peluang tersebut maka perusahaan berpeluang untuk
meningkatkan keunggulan bersaing.
Selanjutnya lingkungan eksternal perusahaan dapat dibagi kedalam dua kategori
yakni lingkungan umum (general environment) dan lingkungan tugas (task
environment).
Lingkungan umum Perusahaan. Lingkungan umum terdiri dari berbagai faktor yang
relatif tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Grant (1999) menyebutkan bahwa
lingkungan umum perusahaan terdiri atas berbagai faktor seperti nilai-nilai sosial
(social values), taraf Pendidikan (educational), politik, ekonomi, hukum, demografi,
lingkungan, sumber daya alam, dan teknologi.

5
Lingkungan Tugas (task environment) merupakan lingkungan yang memiliki pengaruh
langsung terhadap perusahaan karena perusahaan memiliki intteraksi langsung
dengan faktor-faktor yang ada di lingkungan tugas.
B. TUJUAN ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Tujuan yang ingin diperoleh melalui pelaksanaan kegiatan analisis lingkungan
eksternal adalah untuk mengidentifikasi adanya berbagai peluang (opportunities) dan
ancaman (threats). Peluang dan ancaman merupakan bagian dari analisis SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, and threats). Yang dimaksud ancaman (threats)
adalah berbagai kondisi di dalam lingkungan eksternal perusahaan yang dapat
menghambat pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing
(Hitt, Ireland dan Hoskisson, 2005).
Adapun yang dimaksud dengan Peluang (opportunities) adalah berbagai kondisi di
lingkungan eksternal perusahaan yang apabila dimanfaatkan akan membantu
perusahaan mencapai keunggulan bersaing.
Bila analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan ditujukan untuk
mengidentifikasi berbagai peluang dan ancaman, maka analisis terhadap lingkungan
internal perusahaan ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai Kekuatan (stregths)
dan Kelemahan (weaknesses) yang ada pada sumber daya dan kapabilitas perusahaan

C. ALAT ANALISIS UNTUK MEMAHAMI PERKEMBANGAN LINGKUNGAN


LUAR PERUSAHAAN
Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan
ancaman adalah analisis struktur industry atau yang lebih dikenal dengan model five
forces dari Michael Porter. Dalam hal ini Porter (1998) mendefinisikan struktur industri
sebagai “the underlying economic and technical characteristics of an industry”
selanjutnya Porter menyebutkan adanya lima kekuatan persaingan dalam suatu
struktur industry yang akan berpengaruh terhadap profitabilitas suatu industry, yaitu:
the entry of new competitors (potensial entrants), the threats of substitutes
(substitutes), the bargaining power of buyers (buyers), the bargaining power of
suppliers (suppliers), and the rivalry among the existing competitors.

Entry Barriers Hambatan masuk merupakan berbagai factor yang akan menghambat
pendatang baru (potential new entrants) memasuki suatu industri. Sebaliknya
hambatan masuk industri yang tinggi, diasumsikan akan dapat mempertahankan daya
Tarik industri untuk jangka waktu Panjang. Elemen-elemen struktur industri yang akan
mempengaruhi entry barriers adalah: economies of scale, proprietary product
differences, brand identity, switching costs, capital requirements, access to
distribution, absolute cost advantages, government policy, expected retaliation.

Determinants of Supplier Power. Pemasok memiliki posisi tawar-menawar yang


berbeda-beda terhadap perusahaan. Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-
syarat perdagangan yang menguntungkan bagi dirinya dan kurang menguntungkan
bagi perusahaan atau membuat syarat-syarat perdagangan yang menguntungkan
kedua belah pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai
berikut: differentiation of inputs, switching cost of supplier and firms in the industry,
presence of substitute inputs, supplier concentration, importance of volume to
6
supplier, cost relative to total purchases in the industry, impact of inputs on cost or
differentiation, threat of forward integration.

Rivalry Determinants. Menurut Porter, intensitas persaingan (intensity of rivalry)


antar perusahaan dalam satu industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut: industry growth, fixed costs/value added, intermitten overcapacity, product
differencies, brand identity, switching costs, concentration and balance, informational
complexity, diversity of competitors, corporate stakes, exit barriers. Perusahaan yang
melakukan inovasi dapat menikmati profit yang besar pada saat pesaing lain belum
memasuki pasar yang sama

Determinannts of Substitution Threat, persaingan terhadap produk yang dihasilkan


perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang
sama sehingga menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa
juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan
fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan
produk substitusi (substitute products).

Determinants of Buyer Power. Posisi tawar menawar pembeli terhadap perusahaan


yang menjual barang dan jasa ditentukan oleh dua hal utama yakni bargaining
leverage dan price sensitivity. Bargaining leverage pembeli selanjutnya ditentukan
oleh beberapa faktor sebagai berikut: buyer concentration versus firm concentration,
buyer volume, buyer switching costs relative to firm switching costs, buyer
information, ability to backward integrate, substitute products. Sedangkan price
sensitivity ditentukan oleh beberapa faktor seperti: price/total purchases, product
differences, brand identity, buyer profits, decision makers incentives

D. ALAT ANALISIS UNTUK MEMAHAMI PERKEMBANGAN LINGKUNGAN


INTERNAL PERUSAHAAN

salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan sumber daya serta kapabilitas yang dimiliki perusahaan adalah dengan
melakukan value

chain analysis (analisis rantai nilai). Analisis rantai nilai bertujuan melakukan analisis
terhadap kemampuan sumber daya internal organisasi yang terdiri dari berbagai fungsi
fungsi organisasi seperti fungsi marketing, keuangan, produksi, riset dan
pengembangan serta fungsi lainnya yang ada di dalam perusahaan di mana
keseluruhuhan kemampuan fungsi perusahaan tersebut bermuara pada kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan margin.
Menurut porter (1988) setiap korporasi memiliki rantai nilai internal yang berbeda.
Porter membagi aktivitas perusahaan yang memiliki perusahaan yang memiliki
Sumbangan terhadap pembentukan margin perusahaan kepada dua kelompok
Kegiatan, yaitu primary activities (aktivitas utama perusahaan) yang mencakup
Inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing and sales, service; dan
Support activities (aktivitas pendukung) yang mencakup firm infrastructure, human
Resources management, technology development dan procurement. Dalam kaitan ini
Analisis rantai nilai korporasi dilakukan melalui tiga tahapan sebagai berikut
7
1. Memeriksa rantai nilai dari masing-masing lini produk yang menyangkut berbagai
aktivitas yang berkaitan dengan produksi masing-masing produk atau jasa.

2. Memeriksa keterkaitan (linkages) rantai nilai dalam masing-masing lini produk


untuk memastikan bahwa setiap bagian perusahaan akan dapat meningkatkan
margin dan menekan biaya

3. Memeriksa kemungkinan terjadinya sinergi di antara nilai untuk berbagai lini


produk yang berbeda

Sebagaimana teha dijelaskan dalam Bab 1 dan Bab 2 bahwa tujuan akhir dari kegiatan
manajemen adalah memperoleh keunggulan bersaing yang dicirikan oleh, salah
satunya, kepemimpinan biaya (cost leadership).
Sumber daya dan kapabilitas perusahaan dikatakan memiliki kekuatan dibanding
sumber daya dan kekuatan yang dimiliki pesaing apabila penggunaan sumber daya dan
kekuatan yang dimiliki pesaing apabila penggunaan sumber daya dan kapabilitas
tersebut dapat menjadikan perusahaan lebih unggul dibanding pesaing.

BAB 3
PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran
Sebelum suatu perusahan itu didirikan maka seharusnya pemilik perusahaan
melakukan analisis tentang lingkungan perusahaan tersebut. Agar kelak tidak
menimbulkan dampak negative bagi perusahaan tersebut dan masyarakat sekitar Ketika
perusahaan tengah beroperasi.
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan memakluminya karena kami
adalah hamba Allah SWT yang tak luput dari salah.

8
9

Anda mungkin juga menyukai