Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

LINGKUNGAN BISNIS

Dosen Pengampuh : Rince Tambunan, SE., MM

OLEH
KELOMPOK 2:
1. YULPI ASTANTI (216601037)
2. ATIKA RAHMA (216601233)
3. ANDRI LEONITA (216601266)
4. TAUFIK HERMAWAN (21660)
5. RAMIL (216601276)
6. CESAR SETIAWAN (216601006)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI


PROGAM STUDI S-1 MANAJEMEN T.A 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan Bisnis”, makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis dan UKM. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua yang telah mendukung serta pihak bersangkutan yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya.

Ucapan terimakasih ini penulis berikan kepada:

1. Rince Tambunan, SE., MM Selaku dosen mata kuliah Manajemen Bisnis dan UKM
2. Para penulis buku dan pemilik situs web yang telah berbagi ilmu dan wawasannya

Kami selaku penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna, sehingga penulis berharap uluran tangan dari para pembaca untuk memberi kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sesuai dengan harapan anda.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami pribadi
selaku penyusun maupun para pembaca sekalian.

Kendari, 22 Oktober 2022

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.3 Tujuan...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................4
2.1 Lingkungan Bisnis.......................................................................................................4
2.1.1 Pengertian Lingkungan Bisnis....................................................................................4
2.1.2 Pembagian Lingkungan Bisnis....................................................................................4
1. Lingkungan Internal.....................................................................................................4
2. Lingkungan Eksternal..................................................................................................6
3. Hubungan Lingkungan Eksternal dan Internal dengan Organisasi.............................11
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Menentukan Kondisi Lingkungan...........................................11
2.1.4 Strategi Menghadapi Pengaruh Lingkungan............................................................12
2.15 Unsur-Unsur Lingkungan Bisnis...............................................................................13
2.1.6 Hubungan/Dampak Perusahaan dan Lingkungan....................................................14
2.2 Fenomena Lingkungan Bisnis Saat Ini......................................................................15
2.3 Kendala dan Solusi Fenomena Lingkungan Bisnis Saat Ini.......................................17
BAB III PENUTUP.................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan harus mampu beroperasi secara optimal dalam kondisi lingkungan yang
hampir selalu mengalami perubahan setiap waktu. Dalam kerangka manajemen
modern, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem terbuka. Sebuah organisasi di
pengaruhi dan mempengaruhi lingkungan dimana organisasi berada. Lingkungan
organisasi dapat dibedakan atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan. Lingkungan eksternal adalah lingkungan umum serta lingkungan industri
di luar internal perusahaan yang merupakan suatu peluang atau hambatan bagi
perusahaan.

Lingkungan tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga


menjelaskan gambaran keseluruhan terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal
tersebut dapat berdampak pada aktivitas organisasi dari segala aspek.

Terus-menerus mempelajari kondisi lingkungan dan melakukan penyesuaian-


penyesuaian yang dibutuhkan adalah kunci agar suatu organisasi dapat terus bertahan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan lingkungan bisnis?


2. Bagaimana fenomena lingkungan bisnis saat ini ?
3. Kendala dan solusi fenomena lingkungan bisnis saat ini?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan maksud dari lingkungan bisnis


2. Menjelaskan fenomena lingkungan bisnis saat ini
3. Menjelaskan kendala dan solusi fenomena lingkungan bisnis saat ini

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lingkungan Bisnis

2.1.1 Pengertian Lingkungan Bisnis


Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat
saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan
tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur
fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat
berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.
Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari
keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem
perekonomian. Inti dari setiap usaha bisnis adalah adanya pertukaran antara pembeli
dan penjual.
Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian
Lingkungan Bisnis adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.

2.1.2 Pembagian Lingkungan Bisnis


Berdasarkan tingkat pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang meliputi faktor-
faktor yang ada di dalam organisasi serta mempengaruhi kinerja bisnis secara langsung
terhadap manajemen organisasi. Adapun pengaruh dari lingkungan internal terhadap
organisasi secara singkat dapat diemukakan sebagai berikut :

a. Visi, Misi
Visi diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan (berjangka
panjang) yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu misi adalah
pernyataan mengenai maksud dan filosofi organisasi atau alasan mengepa sebuah

5
orgaisasi eksis. Setiap tingkatan manajemen harus memahami sepenuhnya apa
yang menjadi visi dan misi organisasi.

b. Budaya Perusahaan
Budaya adalah sistem dari kebersamaan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di dalam
sebuah organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal yang menghasilkan
norma perilaku dalam organisasi. Ia merupakan iklim sosial dan psikologis dari
sebuah perusahaan, dan wujudnya bisa merupakan budaya yang tertutup atau
terbuka. Dalam budaya tertutup keputusan cendrung dibuat oleh tingkatan yang
leih tinggi dalam menajemen. Manajer kurang begitu percaya pada bawahan,
banyak kerahasiaan di seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong
untuk kreatif atau terlibat dalam pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam budaya
terbuka keputusan dibuat pada tingkatan manajemen yang lebih rendah,
kepercayaan terhadap bawahan atau karyawan cukup besar dan karyawan di
dorong agar keatif dan diikut sertakan dalam pemecahan masalah.

c. Kebijakan Organisasi
Kebijakan menetapkan batasan sebagai batasan seabagai arahan dalam membuat
keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras dengan
dengan kebijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali
dimaksudkan untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan
dan bagaimana kinerja dinilai.

d. Karyawan (Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia)


Karyawan berbeda-beda satu sama lain dalam berbagai hal seperti kecakapan,
sikap, tujuan pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang
efektif dengan seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain.
Pada kasus yang ekstrem karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga
hampir tak mungkin dikelola sebagai sebuah kelompok. Agar bisa efektif, manajer
harus mempertimbangkan perbedaan, baik individual maupun kelompok.

e. Manajemen (Keahlian / Pengelola)


Sikap dan preferrensi atasan mempengaruhi bagaiman sebuah tugas dilaksanakan.
Masalah dapat diatasi jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi berbeda

6
dengan manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus
menyesuaikan diri dengan gaya dari atasan

f. Organisasi Informal
Anggota organisasi akan menjumpai dua jenis organisasi di dalam perusahaan,
yaitu formal dan tidak formal (informal). Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan
struktur organisasi dan uraian jabatan. Organisasi informal adalah hubungan yang
berkembang dan pola interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak ditetapkan
secara resmi. Organisasi informal dapat berdampak positif atau negative terhadap
jalannya kegiatan perusahaan.

g. Hubungan antar Divisi,dan Organisasi Informal


Manajer harus memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang ada
dan harus memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan
sebuah divisi tergatung pada divisi lain dalam arus kerja, maka manajer harus
memahami bahwa kerjasama dengan divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika
pekerjaan harus diselesaikan secara efisien atau produktivitas divisi ingin
ditingkatkan.

h. Pemegang Saham ( Stakeholders )


Dalam suatu perusahaan harus ada pemegang saham atau stakeholders yang
memegang dana awal perusahaan.

i. Modal dan Peralatan Fisik (Dana, Mesin, Gedung)


Manajer harus mempersiapkan modal atau dana untuk menjalankan suatu bisnis.
Modal ini dapat berupa dana, mesin, atau gedung tempat pelaksanaan bisnis. Hal
tersebut dilakukan agar kegiatan bisnis dapat dilakukan secara terperinci, jelas, dan
sesuai zaman.

2. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial terdiri
atas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi dari luar batas organisasi.
Lingkungan bisnis eksternal memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan
lingkungan internal. Lingkungan eksternal dari sebuah organisasi pada umumnya

7
dibedakan menjadi dua yakni lingkungan khusus atau mikro (juga disebut lingkungan
tugas) dan lingkungan umum atau makro, yakni berikut ini.

a. Lingkungan Khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung
relevan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-
orang yang mempunyai kepentingan dalam organisasi (stakeholder). Dimana mereka
adalah kelompok, perorangan yang aktual dengan siapa sebuah organisasi harus
berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang, seperti konsumen, pemasok,
pesaing dan kreditor. Didalam lingkungan khusus (Mikro) perusahaan dapat
melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunity (peluang
pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar). Selain itu lingkungan khusu seringkali
disebut juga lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap organisasi,
tergantung situasi dan domain operasi yang unik dari organisasi.
Elemen – elemen penting dalam lingkungan khusus dari sebuah organisasi meliputi :
1) Konsumen
Sebagaimana diketahui, perusahaan ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Konsumen atau pelanggan merupakan kelompok potensial yang mengonsumsi
output atau barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau organisasi bisnis
dan juga lembaga pemerintahan maupun organisasi nonprofit lainnya.
2) Pemasok
Perusahaan atau individu yang menyediakan faktor-faktor produksi yang
dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk atau jasanya. Pasokan
meliputi penyediaan bahan baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga
kerja.
3) Pesaing
Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa
kepada kelompok konsumen atau nasabah yang sama. Biasanya setiap
perusahaan mempunyaai satu atau lebih pesaing. Perusahaan perlu lebih
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penawaran produk dan
jasa yang lebih baik dari pesaing.
4) Kreditor
Perusahaan perlu memperhatikan kreditor atau kelompok kepentingan tertentu
yang mempengaruhi kegiatan organisasi secara finansial (institusi keuangan

8
ataupun individu yang memberikan pinjaman dana). Kreditor, misalnya bank
akan menganalisi secara seksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan
potensi dari suatu perusahaan karena bank sangat berkepentingan dalam hal
pencegahan terjadinya kredit macet atau ketidakmampuan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman yang diberikan.
5) Pelanggan
kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah tertentu yang
membeli barang dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.
6) Pembuat Peraturan
Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai
penegsk hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional
organisasi.
7) Serikat Pekerja
organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para
anggotanya.

b. Lingkungan Umum
Lingkungan umum meliputi berbagai faktor dari kondisi-kondisi latar
belakang dalam lingkungan eksternal, antara lain kondisi ekonomi, politik dan
hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin
mempegaruhi kegiatan operasional dari sebuah organisasi. Tetapi dampak perubahan
lingkungan umum tidak sebesar perubahan lingkungan khusus, dengan demikian
manajer harus memperhatikan ketika merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan
serta mengendalikan aktivitas organisasi bisnis.

Lingkungan ini meliputi :

1) Kondisi Ekonomi
Secara umum kondisi ekonomi adalah beberapa faktor ekonomi yang
mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas bisnis. Terdapat hubungan
timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha.
Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan dunia
usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan
dan pertumbuhan ekonomi. Indicator dari kesehatan perekonomian suatu

9
Negara antara lain adalah suku bunga, tingkat inflasi, konvertibilitas mata uang,
tingkat penghasilan perkapita, produk domestik bruto, keadaan neraca
pembayaran, kebijakan moneter dan fiscal, kondisi pasar saham serta fluktuasi
kurs valuta asing, tingkat tabungan pribadi dan bisnis, sistem perpajakan,
penduduk, masalah pengangguran, tingkat upah dan indikator ekonomi lainnya
yang berkaitan.

2) Kondisi Politik dan Hukum


Kondisi politik dan hukum yaitu Ideologi politik, partai dan orgnisasi politik,
bentuk pemerintah, hukum, undang-undang dan peraturan pemerintah yang
mempengaruhi transaksi bisnis, perjanjian dengan Negara lain, hak paten dan
merek dagang. Adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan
pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam
hal pengelolaan sumber daya manusia dan bagaimana pengaturan perusahaan
harus beroperasi. Guna menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan
aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu
diperhatikan perusahaan, antara lain kendala politik diberlakukan terhadap
perusahaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan,
penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan harga serta banyak tindakan
lainnya yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat
umum dan lingkungan. Beberapa tindakan politik dan hokum juga didesain
untuk memberi manfaat dan melindungi perusahaan.

3) Kondisi Sosial Budaya


Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya
masyarakat khususnya pola dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu
menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai
sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu
perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya
hidup dari orang-orang di lingkungan mana perusahaan beroperasi. Faktor-
faktor ini biasanya dikembangkan dari kondiasi cultural, ekologis, hak asasi
manusia, adat-istiadat, norma, nilai, kepercayaan, bahasa, sikap, perilaku,
agama, selera, aspirasi, pendidikan dan lembaga sosial terkait., pendidikan, dan
kondisi etnis.
10
4) Kondisi Demografi
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik
fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi
geografis, pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada karakteristik-
karakteristik ini perlu diperhatikan oleh perusahaan karena dapat berpengaruh
pada kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.

5) Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling
dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal
pengembangan produk. Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah
produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses
manufaktur, praktik-praktik pemasaran dan posisi persaingan. Kemajuan
teknologi dapat menciptakan pasar baru, perkembangan produk, dan lain
sebagainya. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan
perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih
singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal serta mampu merubah
nilai- nilai dan harapan para stakeholders.

6) Kondisi Lingkungan Alam


Kondisi lingkungan alam Merupakan kondisi umum dari alam dan kondisi
lingkungan fisik. Lingkungan alam, memperlihatkan kekurangan potensial dari
bahan baku tertentu, biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang
meningkat, dan gerakan “hijau” yang berkembang untuk melindungi
lingkungan.

7) Globalisasi.
Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi
bisnis. Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri
semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari
adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
11
Perbedaan dalam factor-faktor yang berkaitan tersebut akan sangat terasa bagi
organisasi yang beroperasi international. Kondisi dalam lingkungan umum tersebut
banyak berbeda dalam satu Negara dengan Negara-negara lainnya. Para manajer
yang berhasil dari organisasi yang beroperasi international dapat memahami
berbagai perbedaan ini dan membantu organisasi dalam membuat penyesuaian
operasional yang diperlukan.

3. Hubungan Lingkungan Eksternal dan Internal dengan Organisasi

Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan
konsumen dari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi
dapat membawa dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang
baik dengan para pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya
yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas akan mendukung permintaan
terhadap barang dan jasa yang dihasilkan.
Lingkungan internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan
dalam proses yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi,
yaitu masukan (input),transformasi, dan keluaran (output).

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Menentukan Kondisi Lingkungan

Disebut sebagai lingkungan kegiatan usaha :

1. Lingkungan Pasar :

a) Para pelanggan, pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen


(Consumer), seorang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut
mulai membiasakan diri untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh
badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun melalui pembelian berulang-
ulang dalam jangka waktu tertentu. Dalam menjalankan bisnisnya, produsen
harus bisa menjaga hubungan baik dengan pelanggan atau customer, karena
pelanggan dapat memberikan keuntungan bagi perusahan.
b) Perusahaan yang meyediakan bahan mentah, perusahaan ini dapat menyuplai
bahan-bahan pokok yang dibutuhkan dalam proses produksi.

12
c) Para pekerja dalam perusahaan, para pekerja yang terampil dan tekun dapat
menghasilkan keuntungan tersendiri bagi suatu perusahaan.
d) Perusahaan pesaing maupun yang bukan pesaing

2. Lingkungan bukan Pasar :

a) Kegiatan ekonomi pada keseluruhan, mencangkup seluruh kegiatan dalam


suatu perusahaan, mulai dari memprodiksi hingga distribusi.
b) PP/UU, adalah peraturan mengenai kegiatan ekonomi yang diatur dalam
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.
c) Kestabilan politik, merupakan faktor penunjang dalam kegiatan ekonomi.

2.1.4 Strategi Menghadapi Pengaruh Lingkungan


Lingkungan bisnis tentunya akan mengalami perubahan seiring berjalannya
waktu. Perubahan lingkungan ini mau tak mau akan mempengaruhi bisnis baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Namun seorang pelaku bisnis tak boleh gentar
menghadapi perubahan lingkungan ini. Para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki
strategi dalam menghadapinya. Pada prinsipnya, semakin rendah ketidakpastian pada
suatu lingkungan, maka semakin kecil pula pengaruhnya terhadap bisnis. Sebaliknya,
semakin tinggi ketidakpastian lingkungan, maka semakin besar pula pengaruhnya bagi
kegiatan bisnis. Berkaitan dengan strategi untuk menghadapi perubahan lingkungan ini,
ada beberapa strategi yang bisa digunakan. Tentunya dibutuhkan analisa dan
interpretasi untuk menentukan strategi yang tepat diterapkan.
· Perencanaan
Perencanaan memegang peranan yang penting untuk menghadapi perubahan
lingkungan. Dengan perencanaan yang matang baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang diharapkan dapat menghadapi perubahan lingkungan. Jika lingkungan
tidak stabil, ada baiknya perencanaan lebih mengarah pada perencanaan yang bersifat
jangka pendek.
· Melakukan Integrasi
Dalam kondisi lingkungan berbisnis yang mengalami perubahan, tentunya dibutuhkan
kerjasama dan koordinasi yang kuat antara bagian-bagian di internal suatu bisnis.
Untuk itu saat terjadi perubahan lingkungan, lakukan pula penguatan kerjasama dan
koordinasi di lingkungan internal bisnis.

13
· Merger
Tindakan merger atau penyatuan usaha menjadi pilihan untuk menghadapi kondisi
lingkungan yang tidak stabil. Dengan dilakukannya merger, maka pengawasan dan
kepemilikan dilakukan secara bersama-sama untuk mengurangi potensi terjadinya
kegagalan usaha.

· Promosi dan Iklan


Promosi dan iklan tidak hanya digunakan untuk memperkenalkan suatu produk atau
bisnis. Dalam menghadapi perubahan lingkungan pun, langkah promosi dan iklan bisa
digunakan. Kedua hal ini bisa digunakan untuk mempengaruh lingkungan, misalnya
saja untuk mempengaruhi pilihan masyarakat sebagai konsumen dan pelanggan.

· Bergabung dalam Asosiasi Pebisnis


Selain memperluas jaringan bisnis, asosiasi para pebisnis bisa menjadi media untuk
menyampaikan pendapat bersama kepada pemerintah sebagai pengambil
kebijakan yang bisa mempengaruhi kegiatan bisnis.

2.15 Unsur-Unsur Lingkungan Bisnis

Ada lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis yaitu:

1. Lingkungan fisik meliputi tanah, iklim, topografi, udara, air, dan infrastruktur.
Setiap perusahaan selalu akan menggantungkan pada sumber-sumber tersebut.
2. Lingkungan perekonomian menerangkan tentang system pasar dalam dimana
sumber-sumber diolah, diproduksi, dan didistribusikan kepada masyarakat.
Lingkungan perekonomian mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan yang
menghasilkan dan mendistribusikan barang atau jasa.
3. Lingkungan pemerintah seperti bantuan pemerintah yang diberikan di bidang
bisnis untuk mengembangkan perusahan kecil maupun perusahaan besar.
Misalnya fasilitas dan prasarana dibangun di daerah-daerah, seperti : jalan-jalan,
pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya.
4. Lingkungan hukum merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana
perusahaan-perusahaan menjalankan operasinya, termasuk masalah etika tidak
dapat diabaikan dalam pengembangan bisnis.

14
5. Lingkungan internasional menyangkut hubungan-hubungan internasinal dengan
negara-negara lain dan perusahaan-perusahaan asing. Aliran dana ke luar negeri
untuk membiayai impor dan pemasukan kedalam negeri dari hasil ekspor
pembayaran internasional dan mutinasional untuk menunjang pengembangan
bisnis di Indonesia, dapat dianggap sebagai lingkungan internasional.

2.1.6 Hubungan / Dampak Perusahaan dan Lingkungan

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)


adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan
adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi


bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau
deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk
saat ini maupun untuk jangka panjang.

Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis

Sebuah perusahaan bergerak karena beraksinya sumber daya manusia bersama-sama


sumberdaya yang lain. Agar aksi manajemen perusahaan berjalan selamat perlu
memperhatikan etika bisnis dan tanggung jawab sosial. Etika dan tanggung jawab
sosial perupakan rem perusahaan agar berkerja tidak bertabrakan dengan pemegang
kepentingan perusahaan, seperti pelanggan, pemerintah, pemilik, kreditur, pekerja dan
komunitas atau masyarakat. Hubungan yang harmonis dengan pemegang kepentingan
akan menghasilkan energi positif buat kemajuan perusahaan.

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan
bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan
masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

Kepada Siapa Tanggung Jawab Tersebut

15
1. Pelanggan (Customers)
2. Pekerja (Employees)
3. Kreditur (Creditors)
4. Lingkungan (Environment)
5. Masyarakat (Communities)

2.2 Fenomena Lingkungan Bisnis Saat Ini

Bisnis adalah sebuah kata yang sangat familiar untuk semua kalangan, dari masyarakat
bawah hingga masyarakat kalangan atas. Definisi bisnis itu sendiri adalah suatu
organisasi ataupun individu yang menjual barang kepada konsumen atau kepada
organisasi bisnis lainnya.

Bisnis bagi orang awam adalah sebuah pekerjaan atau suatu bentuk usaha yang hanya
dimiliki oleh orang-orang kaya dan memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
Padahal jika dipahami lebih mendalam sebenarnya bisnis dapat dimiliki dan di kelola
oleh siapa saja tidak memandang status, jabatan ataupun agama, semua orang dapat
berbisnis.

Secara umum berdasarkan bentuknya bisnis terbagi menjadi dua yaitu bisnis real dan
bisnis maya(online). Bisnis real adalah suatu bisnis yang dikelola atau dibangun dengan
menjual sesuatu produk atau menawarkan jasa yang bersifat nyata (real) contohnya
seperti bisnis jual beli mobil, bisnis jual beli makanan, untuk dibidang jasa contohnya
bisnis jasa transportasi dan masih banyak contoh lainnya.

Sedangkan bisnis maya(online) adalah suatu bisnis yang dikelola atau dibangun dengan
konsep awal barang atau jasa tersebut maya atau tidak berwujud nyata namun setelah
terjadi sebuah transaksi jual beli maka barang ataupun jasa yang ditransaksikan dapat
menjadi nyata dan dirasakan oleh konsumen, yang paling jelas menjadi ciri dari bisnis
online ini adalah pola pemasaran produk atau jasa yang dilakukan adalah melalui media
internet.

Pada awalnya bisnis yang paling diminati oleh masyarakat indonesia adalah bisnis
dalam bentuk real. Masyarakat mencoba mulai membuka bisnis yang dirasa memiliki
potensi untuk di kembangkan di indonesia contohnya saja bisnis kuliner, bisnis properti
ataupun membuka sebuah perusahaan. Namun untuk membangun dan mengembangkan
sebuah bisnis real diperlukan tenaga, pemikiran dan biaya yang cukup mahal,
sedangkan bisnis real juga memiliki resiko yang cukup besar untuk mengalami
kerugian. Oleh karena itu bisnis real yang sukses cenderung hanya dimiliki oleh
kalangan-kalangan atas yang memiliki modal relatif banyak untuk mengembangkan
bisnisnya.

16
Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembang pesatnya teknologi di Indonesia
khususnya teknologi Internet para pebisnis yang dulunya membangun bisnis yang
bersifat real mulai beralih menuju bisnis yang bersifat maya atau yang biasa disebut
dengan bisnis online.

Bahkan tidak hanya para pebisnis yang memiliki modal besar namun masyarakat kecil
menengah sekarang ini juga sudah mulai memasuki dunia bisnis online karena di masa
sekarang ini hampir semua kalangan dapat mengakses teknologi internet melalui
berbagai media.

Bisnis online di Indonesia terus berkembang dan mengalami peningkatan setiap


tahunnya itu dapat dilihat dari peringkat pencarian di google dengan mengetikkan
keywords “Bisnis” pada kolom pencarian dan nantinya pada halaman pertama yang
akan tampil pada halaman pencarian di google adalah bisnis online.

Bagi para pengguna internet, bisnis online merupakan hal yang tidak asing lagi karena
mereka pasti pernah menemuinya hampir diseluruh halaman website yang mereka
kunjungi oleh karena itu peluang usaha bisnis online di Indonesia ini sangatlah besar.

Jenis-jenis bisnis online yang ada di indonesia adalah, bisnis investasi baik itu investasi
saham mau investasi mata uang (valas) biasanya kegiatan bisnis jual beli online untuk
saham dan mata uang disebut dengan trading. Jual beli saham dan mata uang yang dulu
dilakukan secara manual dengan proses yang lama sekarang semuanya dilakukan
dengan otomatis dan cukup simpel namun tetap membawa banyak profit bagi para
pebisnis online. Banyak orangorang yang cukup sukses di dunia trading karena
ketekunan dan keuletan mereka dalam mempelajari bisnis tersebut.

Selain itu yang sekarang ini sedang menjadi tren bisnis online adalah bisnis online
network marketing (MLM) online. Berbeda dengan proses menjalankan MLM manual,
untuk MLM online ini jauh lebih diminati oleh banyak orang karena lebih cepat
menghasilkan uang dan dapat menarik berbagai anggota dari daerah mana saja serta
pada kondisi dan waktu kapanpun kita mau.

Kemudian contoh lain dari bisnis online yang ada di Indonesia adalah sistem periklanan
online yang didesain dengan berbagai jenis yang secara umum memberikan
pembayaran bagi para pemilik website yang memasang iklan suatu produk atau
mengunjungi website produk tersebut.Semua hal kini sering dikaitkan dengan dunia
internet, bahkan bisnis toko atau warung yang dulunya adalah bisnis real kini berubah
menjadi memanfaatkan sistem bisnis online yaitudengan menambahkan fasilitas online
shop pada website.

Selain itu kini proses jual beli berbagai produk juga jasa dilakukan secara online
dengan terkoneksi melalui internetcontohnya saja Tokopedia dengan ribuan member
dan ribuan kali kunjungan setiap harinya membuat bisnis online dirasa benar-benat
membawa keuntungan nyata. Bisnis online memberikan banyak keuntungan bagi
penggunannya selain menambah tingkat efisiensi kerja, biaya yang relatif murah dan

17
bersifat mobile dapat dikelola dimana saja itu merupakan beberapa kelebihan dari
bisnis online.

Oleh karena itu masyarakat indonesia yang semakin terus mengikuti perubahan zaman
dan teknologi semakin sering menggunakan sistem bisnisonline untuk mengembangkan
bisnisnya.

2.3 Kendala dan Solusi Fenomena Lingkungan Bisnis Saat Ini

1. Keterbatasan Pengetahuan tentang Bisnis Online

Potensi bisnis online di Indonesia sangatlah besar dan menguntungkan. Hal ini
membuat banyak orang yang memulai bisnis online. Namun yang menjadi pemasalahan
mereka adalah tidak memikirkan kendala dalam berbisnis online.

Kendala terbesar para pebisnis online di Indonesia adalah tidak memiliki pengetahuan
untuk mengembangkan bisnis online. Bahkan masih banyak orang yang masih buta
terhadap internet.

Keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh pebisnis online membuat mereka
menjalankan bisnis dengan cara yang tidak efektif. Hal ini membuat bisnis mereka
menjadi tidak maksimal bahkan tidak menghasilkan apapun.

Dengan tidak berkembangnya usaha online mereka membuat rata-rata pebisnis pemula
ini berhenti.Oleh sebab itu seorang pebisnis harus terus mempelajari dasar-dasar bisnis
online dan juga pengetahuan tentang pengembangan usaha.

2. Kompetisi Bisnis Online yang Sangat Ketat

Ketika terjun ke dalam bisnis online maka harus menyadari bahwa komptisi atau
persaingan dalam bisnis online sangatlah ketat. Dunia bisnis online di Indonesia saat ini
sudah dijejali oleh pebisnis online termasuk pebisnis yang serius ataupun sekedar coba-
coba.

Untuk mengatasi persaingan tersebut maka harus memiliki strategi pemasaran yang
tepat sehingga dapat mengatasinya.

Strategi pemasaran toko online yang biasa dilakukan dengan cara menetapkan harga
barang yang lebih murah dari pesaing lainnya. terutama untuk produk yang memiliki
persaingan yang ketat. Atau adapat memasarkan produk yang unik dan tidak dimiliki
oleh kompetitor. Hal ini tentunya akan lebih mudah untuk bersaing di pasaran. Namun
a harus tetap memilih produk unik yang memiliki permintaan dan memikat konsumen.

3. Koneksi Internet yang Lambat

18
Untuk menjalankan bisnis online hal vital yang dibutuhkan adalah ketersediannya akses
internet yang baik. Tanpa akses internet maka bisnis online tidak dapat dijalankan sama
sekali.

Koneksi Internet yang lambat banyak menjadi kendala bagi pebisnis online terutama di
Indonesia terutama di daerah luar kota. Bahkan di beberapa tempat di Indonesia belum
terkoneksi dengan internet.

Kendala bisnis online ini tentunya akan menjadi penghambat bagi pebisnis daerah yang
menginginkan bisnis mereka dapat di onlinekan.

4. Proses Pengiriman Barang dari Toko Online ke Pembeli

Permasalahan proses pengiriman barang ini juga menjadi kendala bagi pemilik toko
online. Area pengiriman yang ada saat ini masih belum bisa menjangkau daerah
tertentu di Indonesia. Tentunya hal ini akan menjadi kendala jika penjual mendapatkan
pembelian dari daerah tersebut.

Selain itu permasalah yang timbul dari proses pengiriman ini adalah barang menjadi
rusak ketika barang di kirim kepada konsumen.

5. Marak Penipuan dalam Bisnis Online

Dengan semakin berkembang bisnis online ini sering dimanfaatkan oleh beberapa
orang untuk melakukan aksi penipuan. Kasus-kasus penipuan ini merupakan hal yang
tidak bisa di hindari dari berbisnis online.

Penjual yang melakukan aksi penipuan ini tentunya dapat mengurangi kepercayaan
pembeli terhadap bisnis online. Dengan maraknya penipuan ini membuat banyak
pebisnis online harus bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.

6. Keamanan Toko Online

Keamanan sebuah toko online sering menjadi incaran para hacker. Hal ini dikarenakan
toko online selalu berurusan dengan data pelanggan dan juga pembayaran online.

Jika keamanan situs tidak terjamin dapat merusak reputasi toko online dan juga
membahayakan informasi pelanggan.

Oleh sebab itu harus memastikan bahwa toko online memiliki keamanan dan terlindung
dari serangan hacker dan bocornya data pelanggan.

Toko online harus melindungi situsnya terutama untuk proses pembayaran dengan
sistem keamanan yang berlapis.

7. Permasalahan Teknis

19
Permasalahan teknis merupakan kendala bisnis online yang sering dihadapi pebisnis
online. contohnya pemilik situs mencoba menjalankan kode skrip yang dijalankan pada
situs namun skrip tersebut tidak dapat berjalan.

Masalah teknis tentunya terkadang dapat menghambat bisnis karena harus menemukan
solusi untuk memperbaiki permasalahan.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha
atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi
diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis. Faktor-faktor
yang berada diluar jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan suatu peluang
atau ancaman.

Ada lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis yaitu:

1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan perekonomian
3. Lingkungan pemerintah
4. Lingkungan hukum
5. Lingkungan internasional

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)


adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya)
perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan.

Salah satu fenomena lingkungan bisnis saat ini yaitu bisnis berbasis maya
(Online) suatu bisnis yang dikelola atau dibangun dengan konsep awal barang atau
jasa tersebut maya atau tidak berwujud nyata namun setelah terjadi sebuah
transaksi jual beli maka barang ataupun jasa yang ditransaksikan dapat menjadi
nyata dan dirasakan oleh konsumen, yang paling jelas menjadi ciri dari bisnis

21
online ini adalah pola pemasaran produk atau jasa yang dilakukan adalah melalui
media internet.

Adapun kendala fenomena lingkungan bisnis saat ini adalah :

1. Keterbatasan Pengetahuan tentang Bisnis Online

2. Kompetisi Bisnis Online yang Sangat Ketat

3. Koneksi Internet yang Lambat

4. Proses Pengiriman Barang dari Toko Online ke Pembeli

5. Marak Penipuan dalam Bisnis Online

6. Keamanan Toko Online

7. Permasalahan Teknis

22
DAFTAR PUSTAKA

http://mdr-manajemen.blogspot.co.id/2013/10/lingkungan-bisnis.html (Diakses 21 Oktober


2022)
http://andif210153.blogspot.com/2013/07/makalah-lingkungan-bisnis.html
(Diakses 21 Oktober 2022 )
Kismono gugup. 2001. Pengantar bisnis. Yogyakarta : BPFI
Sumarni murti & suprihanto jhn, 1987, Pengantar bisnis. Yogyakarta : Gramidia
https://dokumen.tips/download/link/fenomena-bisnis-di-indonesia (Diakses 21 Oktober
2022)
https://www.pahlevi.net/kendala-bisnis-online/ (Diakses 21 Oktober 2022)

23

Anda mungkin juga menyukai