Anda di halaman 1dari 3

ALAT NETWORKING

 Router
Berfungsi sebagai penentu jalur paket yang akan dikirim, dengan melihat source dan
destination IP. Destination IP akan di crosscheck dengan tabel routing yang ada pada
router, Bila ditemukan ada yang sesuai, maka jalur tersebut akan dipilih, Bila tidak maka
paket tersebut akan dilanjutkan ke default router (router induk).
 Switch
Berfungsi mengirimkan frame ke tujuan berdasrkan MAC-ADDRESS.
 Multi Layer Switch
Adalah switch yang memiliki fungsi routing.
 Frame Relay Switch
Berfungsi untuk menghubungkan antar node router dengan virtual circuit.
 Bridge
Berfungsi untuk memecah collision domain. Bridge memisahkan network
berdasarkan area pada hub-hub yang terkoneksi.
 Hub
Berfungsi sebagai realay ataupun repeater. Hub dulunya difungsikna sebagai broadcas
packet, namun sangat tidak tepat apabila kita menempaktn hub pada network yang besar
sebagar corenya, karena akan menyebabkan collision paket (tabrakan).

CARA MEMILIH TIPE PERANGKAT NETWORKING :


1. Fungsi dan Fitur
2. Dana
3. Peluang Expansi Network

PEMBAHASAN 7 LAYER PROTOKOL :


1. Ketika sebuah perangkat ingin mengirimkan informasi ke perangkat lainnya, data
harus melalui sebuah proses dari layer yang paling atas ke yang paling bawah Namun,
ketika perangkat menerima informasi ini maka data tersebut harus melalui proses dari
bwah ke atas untuk dilakukan proses decapsulation.
2. Ketika informasi melalui proses ke layer yang lebih rendah, terjadi proses
penambahan header pada data tersebut. Kita menyebutnya sebagai enkapsulasi,
karena proses tersebut seperti membungkus objet dalam kapsul. Setiap header hanya
bisa dimengerti oleh layer yang sesuai penerima. Layer yang lain hanya melihat layer
sebagian dari data.

KABEL ANTAR PERANGKAT :


 Kabel Rollover
Salah satu jenis kabel yang penting utuk melakukan perubahan secara lokal pada
router ataupun switch. Biasa disebut dengan kabel console, memiliki beberapa port yaitu :
1. Port serial RS232
2. Port RJ-45
3. Port Micro USB

 Kabel Crossover
Berfungsi untuk menghubungkan perangkat yang sama.
 Kabel Straight
Berfungsi untuk menghubungkan perangkat yang berbeda.

PERBEDAAN CISCO PACKET TRACER DAN GNS3

Packet tracer sebagai pelengkap peralatan fisik dan memungkinkan membuat jarngan
dengan jumlah perangkat tak terbatas. Sedangkan GNS3 lebih ke arah reality (kenyataan).
GNS3 adalah emulator yang memiliki interfacing grafik dan mampu mensimulasikan
network yang kompleks. Pada GNS3 kita benar-benar menggunaka IOS, booting, dan
command yang sama persis dengan kita menjalankan router sungguhan.

IP ADDRESS
Adalah alamat numerik yang ditetapkan pada sebuah komputer, agar dapat terhubung
dalam jaringan komputer. IP address memiliki 2 versi yaitu IPV4 dan IPV6. Network
Address Translation (NAT) adalah solusi IPV4 yang semakin lama semakin terbatas.
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) adalah yang mengelola IP Public.
IANA bekerja sama dengan lima Regional Internet Registry (RIR) untuk mengalokasikan
alamat ip lokal ke ISP.
 IP Public
Adalah sebuah alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC, berisi sebuah beberapa
buah network identifier yang telah dijamin unik (host tidak menggunakan alamat yang
sama).
 IP Private
Adalah alamat IP yang tidak dapat diakses dari internet. IP Private bersifat internal. IP
Private ditentukan dalam RFC 1918, yang terbagi menjadi 4 yaitu :
1. 10.0.0.0/8
IP class A ( 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254 ).
2. 172.16.0.0/12
IP class B ( 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254).
3. 192.168.0.0/16
IP class C ( 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254 ).
4. 169.254.0.0/16
Ip yang ditetapkan oleh IANA yang dapat di routing. ( 169.254.0.1 hingga
169.254.255.254 ).

DHCP ( DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL)


Adalah sebuah protokol yang berbasis arsitektur client/server yan dipakai untuk
memudahkan pengalokasian alamat IP. DHCP Server merupakan sebuah mesin yang
menjalankan layanan pinjam alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua client
yang memintanya. DHCP Server umumnya memiliki sekumpulan alamat untuk
didistribusikan kepada client, yang disebut juga DHCP Pool.
DHCP Client akan mencoba meminjam alamat IP dari sebuah DHCP Server dengan 4
proses berikut :
1. DHCP Discover. DHCP client akan menyerbarkan request secara broadcast untuk
mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCP Offer, setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,
DHCP Server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP Client.
3. DHCP Request, Client meminta DHCP server untuk meminjamkan alamat IP,
dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool.
4. DHCP ACK, DHCP Server akan merespons permintaan dari client.

 DHCP Scope
Adalah alamat IP yang dapat dipinjamkan kepada DHCP Client.
 DHCP Lease
Adalah batas waktu penyewaan alamt IP yang diberikan DHCP Client oleh DHCP
server.
 DHCP Option
Adalah tambahan pengaturan IP Address yang diberikan oleh DHCP ke DHCP Client.

Anda mungkin juga menyukai