Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok

1. Fajar Indra Prasetyo (2122001)


2. Astri Lika Fandra (2122010)
3. Maria Sanya Pindiwani (2122024)
4. Dhea Ananda Putri Bangu (2122028)
5. Julian Rambu Ngana (2122013)
6. Helminius Lorensius (2122034)
7. Tiara Elya Markus (2122011)
8. Elsa Rambu Ana Hutar (2122003)
9. Nofiser Josua Ndama (2122007)
10. Sisilia Tri Julian Awang (2122004)

Mata kuliah : Jaringan Komputer

Kelas : A

INTERNET PROTOCOL

A. Internet Protocol
Internet Protocol address (atau disingkat alamat IP) adalah label numerik yang
ditetapkan untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan komputer yang
menggunakan Protokol Internet untuk komunikasi.[1][2] Alamat IP memiliki dua
fungsi utama: host atau identifikasi antarmuka jaringan dan pengalamatan lokasi.
Internet Protocol versi 4 (IPv4) mendefinisikan alamat IP sebagai nomor 32-
bit. Namun, karena pertumbuhan Internet dan menipisnya alamat IPv4 yang
tersedia, versi baru IP (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat IP, distandarisasi
pada tahun 1998. Penyebaran IPv6 telah berlangsung sejak pertengahan 2000-an.
Alamat IP ditulis dan ditampilkan dalam notasi yang dapat dibaca manusia,
seperti 172.16.254.1 di IPv4, dan 2001: db8: 0: 1234: 0: 567: 8: 1 di IPv6. Ukuran
awalan perutean alamat ditetapkan dalam notasi CIDR dengan suffixing alamat
dengan jumlah bit signifikan, mis., 192.168.1.15/24, yang setara dengan subnet
mask yang digunakan secara historis 255.255.255.0.
Ruang alamat IP dikelola secara global oleh Internet Assigned Numbers
Authority (IANA), dan oleh lima pendaftar Internet regional (RIR) yang
bertanggung jawab di wilayah yang ditunjuk untuk penugasan ke pendaftar Internet
lokal, seperti penyedia layanan Internet, dan pengguna akhir lainnya. Alamat IPv4
didistribusikan oleh IANA ke RIR dalam blok masing-masing sekitar 16,8 juta
alamat, tetapi telah habis pada tingkat IANA sejak 2011. Hanya satu dari RIR yang
masih memiliki persediaan untuk penugasan lokal di Afrika. Beberapa alamat IPv4
dicadangkan untuk jaringan pribadi dan tidak unik secara global.
Administrator jaringan menetapkan alamat IP untuk setiap perangkat yang
terhubung ke jaringan. Penugasan semacam itu mungkin bersifat statis (tetap atau
permanen) atau dinamis, tergantung pada praktik jaringan dan
fitur perangkat lunak. Protokol memegang peran yang cukup vital dalam
perpindahan data di internet. Secara umum fungsi protokol adalah untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima agar bisa berkomunikasi.
• Fungsi protokol:
1. Addressing
Header IP paket mengandung alamat yang memberikan identifikasi ke
komputer pengirim dan penerima. Router menggunakan informasi ini
untuk menuntun setiap paket melewati network komunikasi dan
menghubungkan antara komputer pengirim dan penerima.
2. Reassembly
Kegunana internet protokol adalah memastikan pesan dipecah menjadi
paket. Hal ini dikarenakan sebagian besar pesan terlalu besar untuk
dimasukan ke dalam satu paket, dan karena paket tidak dikirimkan
dalam urutan yang benar. Paket harus tersusun ulang saat tiba di
penerima.
3. Timeouts
Setiap IP paket mengandung self-destructive counter yang membatasi
umur dari paket. Jika paket sudah kadaluarsa, paket dihancurkan
sehingga jaringan internet tidak mengalami overloaded dengan paket
yang rusak.
4. Options
IP terdapat fitur tambahan yang mengizinkan komputer pengirim untuk
memutuskan paket bagian mana yang didapatkan komputer penerima.
Untuk menemukan bagian yang diambil maka perlu ditambahkan
keamanan pada paket.
• Jenis-Jenis Protokol Jaringan
Pada jaringan komputer di seluruh dunia, ada beberapa jenis protokol yang digunakan
untuk berhubungan. Beberapa jenis protokol yaitu:
1. TCP/IP
Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP)
merupakan standar dari komunikasi data yang dipakai oleh komunitas
internet. Standar ini mengatur dalam proses tukar-menukar data atau
informasi dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
internet.
2. User Datagram Protokol (UDP)
User Datagram Protocol (UDP) adalah transport TCP/IP yang dapat
mendukung komunikasi yang unreliable, tanpa adanya koneksi antar
host di dalam suatu jaringan.
3. Domain Name System (DNS)
Domain Name Server atau DNS adalah distribute database yang dipakai
dalam pencarian nama komputer di dalam jaringan menggunakan
TCP/IP. DNS dapat bekerja pada jaringan dengan skala kecil sampai
dengan global. Terkadang DNS juga digunakan pada aplikasi yang
terhubung langsung dengan internet.
4. HTTPS
Protokol HTTPS pasti sudah sering Anda dengar. Kata HTTPS bisa
dilihat di browser pada saat mengakses halaman website yang
menggunakan SSL. Apalagi HTTPS sudah banyak digunakan di
beberapa website. HTTPS berasal dari Hypertext Transfer Protocol atau
HTTP. Nah, HTTP adalah protokol untuk mengatur komunikasi antara
client dan server. Sedangkan HTTPS merupakan versi aman dari HTTP
biasa. HTTPS merupakan kombinasi dari komunikasi HTTP biasa
melalui Socket Secure Layer (SSL) atau Transport Layer
Security (TLS), jadi bukan merupakan protokol yang berbeda.
Sehingga, ada dua jenis lapisan enkripsi.
Kombinasi dilakukan untuk menjaga keamanan beberapa serangan
pihak ketiga. Biasanya serangan yang dilakukan adalah menyadap
informasi dari komunikasi yang terjadi.
5. SSH (Secure Shell)
SSH adalah sebuah protocol jaringan yang memungkinkan terjadinya
pertukaran data antara dua komputer dengan aman. Mulai dari mengirim
file, mengendalakan pada jarak yg jauh dan lain sebagainya. Dibanding
dengan Telnet, FT, protokol ini mempunyai tingkat
keamanan yang unggul.
6. Telnet (Telecommunication network)
Dikembangkan pada 1969, Telnet memiliki standarisasi sebagai IETF
STD 8 yang merupakan standar internet pertama kali. Protokol ini
berjalan pada koneksi Internet atau LAN. Namun sayangnya Telnet
mempunyai keterbatasan keamanan yang masih beresiko.
7. OSI Layer
OSI Layer merupakan standar komunikasi yang diterapkan untuk
jaringan komputer. Standar ini digunakan untuk menentukan aturan
sehingga seluruh alat komunikasi bisa saling terkoneksi melalui jaringan
internet. OSI Layer dikembangkan untuk komputer agar dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Protoko ini
digambarkan sebagai informasi dari suatu aplikasi komputer yang
berpindah melalui jaringan internet ke komputer yang lainnya. OSI
Layer secara konseptual terbagi ke dalam tujuh lapisan dimana masing-
masing lapisan memiliki tugas yang spesifik.
B. Subnetting
Sub-jaringan, atau subnetting adalah pembagian dari IP jaringan. Praktik
membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan disebut subnetting. Semua
komputer yang termasuk dalam sebuah subnet dialamatkan dengan bit-group
umum, identik, dan paling signifikan dalam alamat IP mereka. Hal ini menyebabkan
pembagian logis dari alamat IP ke dua bidang, jaringan atau routing prefix dan sisa
field atau pengenal host. Field sisanya adalah pengidentifikasi untuk host tertentu
atau antarmuka jaringan.
1. Subnet Mask
Subnet Mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris
yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk
membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host
(apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar). Apa subnet itu :
- Jaringan fisik independent
- Berbagi alamat jaringan dengan bagian-bagian lain dari jaringan
yang lebih besar
- Menggunakan bit dari bagian host dari alamat ip/ip address
cadangan mereka untuk mendefinisikan alamat subnet/no subnet.
- Mengapa menggunakan subnet :
a) Mengontrol trafik jaringan lebih baik
b) Memungkinkan aliran lalu lintas jaringan antara host yang
akan dipisahkan, berdasarkan konfigurasi jaringan.
c) Untuk mengatur lalu lintas ip
d) Untuk meningkatkan keamanan jaringan dan kinerjanya
dengan mengatur host ke dalam kelompok.
- Bagaimana menggunakan subnet :
a) Router digunakan antara subnet jaringan yang berbeda atau
untuk mengontrol aliran data atau paket
b) Router tidak lain hanyalah jaringan perangkat keras yang
mentransmisikan data berdasarkan kondisi preset
transmisi dan keamanan.
• Tujuan Subnetting
Tujuan dari subnetting adalah sebagai berikut:
- Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang
hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja
terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).Membagi satu
kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu
kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau
tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan
atau tidak.
- Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi
fisik jaringan.
- Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan
supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
- Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang
digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat
mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang
berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
- Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat
terlalu banyaknya host dalam suatu network.
• Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting antara lain :
- Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan
tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
- Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
- Pengelolaan yang disederhanakan.
- Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak
geografis yang menjauh.
C. Routing IP
Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke
host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui
bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur
terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Table routing adalah table yang
memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga
router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Routing table hanya
memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur
routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet
yang terubung langsung dengan router tersebut.
Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga:
1. Static Routing
2. Default Routing
3. Dynamic Routing
1. Static Routing
Routing Statik adalah salah satu jenis routing manual, dimana hampir
sama seperti default routing akan tetapi ia memiliki tujuan ip yang jelas. Tidak
seperti default routing yang langsung mencangkup keseluruhan ip address.
Routing statik ini biasa digunakan untuk jaringan lokal, karena memang cara
mengkonfigurasinya yang cukup memakan waktu. Dimana kita harus
menyetting setiap router yang ada dan saling membalas routing. Berikut ini
kelebihan dan kekurangan dari routing statik:
• Kelebihan dari routing statik :
- Tidak membutuhkan waktu dalam pemrosesan routing saat dikirimkan
ke router lawan.
- Tidak membebankan bandwidth pada router, sehingga kinerja router
tidak terganggu dengan routing yang sedang dijalankan.
- Memudahkan kita dalam pemetaan jaringan dan memberikan
keamamanan yang lebih. Karena tadi routing statik ini dibuat dengan
manual yang mana kita bisa menyesuaikan siapa saja yang akan kita
hubungkan.
• Kekurangan dari statik routing :
- Routing statik ini memerlukan tingkat perhatian lebih dalam penyetingan.
Karena itulah administrator harus sudah memiliki rancangan ataupun
topologi yang jelas sebelum penyetinggan.
- Jika ada user baru ataupun device yang baru, maka memerlukan settingan
tambahan secara manual kembali. Tentunya ini juga akan memakan waktu
yang sangat lama kembali, karena harus menambahkan settingan di setiap
router yang ada.
- Seperti yang tadi saya bilang routing statik ini memerlukan perhatian lebih.
Maka dari itu routing ini sangat tidak cocok untuk jaringan berskala besar.
2. Default Routing adalah teknik di mana router dikonfigurasi untuk mengirim
semua paket ke perangkat hop yang sama, dan tidak peduli apakah itu milik
jaringan tertentu atau tidak. Paket ditransmisikan ke perangkat yang
telah dikonfigurasi. Default Routing digunakan ketika jaringan berurusan
dengan titik keluar tunggal (single exit point). Jenis routing ini juga berguna
ketika sebagian besar jaringan transmisi harus mengirimkan data ke perangkat
hop yang sama. Ketika rute tertentu disebutkan dalam tabel routing, router akan
memilih rute tersebut daripada rute default. Rute default dipilih hanya ketika
rute tertentu tidak disebutkan dalam tabel routing.
- Kelebihan :
a) Paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tetapi
tidak terdapat table routing pada router yang dilewati tersebut,
maka paket tersebut akan mengikuti rute default yang telah
ditetapkan.
b) Irit resource karena tidak perlu entri data dan tidak perlu
updating.
- Kekurangan :
a) Keamanan kurang karena router yang di tuju belum tentu
terperccaya.
b) Ketergantungan terhadap router lain.
3. Dynamic Routing adalah teknik routing di mana router menambahkan rute baru
di tabel routing untuk setiap paket sebagai respons terhadap perubahan kondisi
atau topologi jaringan. Protokol dinamis digunakan untuk menemukan rute baru
ke titik tujuan. Dalam Dynamic Routing, RIP dan OSPF adalah protokol yang
digunakan untuk menemukan rute baru. Jika ada rute yang turun, maka otomatis
akan dilakukan penyesuaian untuk mencapai node tujuan. Dynamic Routing
biasa disebut juga sebagai algoritma routing adaptif (Adaptive Routing).
• Kelebihan
- Lebih mudah untuk dikonfigurasi.
- Lebih efektif dalam memilih rute terbaik ketika terjadi perubahan
kondisi atau topologi.
• Kekurangan
- Lebih mahal dalam hal penggunaan CPU dan bandwidth dari router.
- Cenderung kurang aman dibandingkan dengan Default Routing
dan Static Routing

Anda mungkin juga menyukai