Anda di halaman 1dari 11

CIRI DAN KETERAMPILAN PEMIMPIN

KELOMPOK 4
Oleh :

I MADE BAYU SUTA BRAHMANDA 1807521155


MADE DENI PRAMANTA 1807521166
I PUTU ADITYA MAHARDIKA 1807521168
IDA BAGUS PARAMADI 1807521180
MUHAMAD DENY IKSHAN 1807521181

Dosen Pangampu :
I Gusti Made Suwandana, S.E., M.M.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2020
PEMBAHASAN

1.1 KEPRIBADIAN KEPEMIMPIAN YANG EFEKTIF


Kepribadian Kepemimpinan Kepribadian Kepemimpinan Adalah suatu proses yang
memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerja sama dan dihasilkan dengan kemauan
untuk memimpin dalam mencapai tujuan. Pemimpin dengan sifat-sifat di dalam
kepribadiannya harus menyesuaikan diri dengan kepribadian kelompok/organisasinya Namun
dalam kepemimpinan yang dimaksud adalah perilaku dan sikap yang diperlihatkan pemimpin
pada orang lain dalam menghadapi segala sesuatu, terutama dalam berkomunikasi dengan
orang-orang yang dipimpinnya. Sikap dan perilaku itu merupakan sifat-sifat khas, watak,
keterampilan, kecenderungan minat dan perhatian seseorang sebagai individu.

A. MENGUKUR KEEFEKTIFAN KEPEMIMPINAN

NO. TINDAKAN PEMIMPIN DAMPAK


1. Menemukan motivator rahasia yang Mendapat kekuasaan dan penguasaan
menggerakkan orang lain : kebutuhan, mutlak atas orang lain; menghemat
harapan, keinginan. banyak waktu, tenaga, dan uang; bisa
mempengaruhi, mengendalikan dan
mendapat kekuasaan penuh dan
penguasaan mutlak atas setiap orang;
menjadi orang dengan kepribadian yang
menarik dan kuat.
2. Membuat orang menaruh Anda tidak mendapat kesulitan sama
perhatian dengan cara mengetahui sekali dalam membujuk orang lain
dengan tepat siapa orang-orang yang menerima gagasan, usul, dan pandangan
ada di sekeliling, menemukan apa yang Anda, produk atau jasa Anda; Anda
diinginkannya di atas segala-galanya, dipandang memiliki kepribadian yang
dan menetapkan secara tepat menarik, positif, dan menyenangkan
bagaimana bisa membantunya sehingga keyakinan dan kemampuan
mendapatkan apa yang diinginkan. Anda sendiri juga meningkat; Anda bisa
membuat orang lain berpikir dan
bertindak yang menyenangkan terhadap
diri Anda; anda akan mendapatkan
kekuasaan dan penguasaan atas orang lain
sehingga mereka selalu melakukan apa
yang Anda inginkan.
3. Miliki kemampuan untuk melakukan Orang lain akan mempercayai Anda,
pekerjaan tertentu dan keyakinan pada mengikuti bimbingan Anda, Anda bisa
diri sendiri (Jadilah orang profesional) membuat segala hal selesai dilakukan,
Anda dikenal sebagai orang yang bisa
melakukan sesuatu (bisa bekerja)

NO. TINDAKAN PEMIMPIN DAMPAK

4. Memberikan perintah yang jelas dan Orang akan cepat menanggapi perintah.
lugas, yang akan mudah dipahami; Orang akan bekerja lebih baik.
mengetahui standar pelaksanaan Menyingkirkan pemborosan, kebingung-
pekerjaan dan hasilnya; menggunakan an, dan usaha sia-sia.
pujian, pengakuan akan upaya orang-
orang, dan meyakinkan akan nilainya;
menerangkan bahwa pekerjaan
dipandang penting; membuat orang
merasakan tenteram dan aman atau
tidak takut kehilangan pekerjaan.
5. Menerapkan manajemen partisipatif Membuat orang merasa dirinya penting,
atau peran serta : meminta gagasan berharga, bangga, sehingga merasa lebih
kepada orang lain dan cara terbaik kuat dan lebih produktif, lebih kreatif.
untuk menyelesaikan pekerjaan.
6. Menggunakan teknik penyangga : mau Bawahan mendukung sepenuhnya,
menerima tanggungjawab untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan
kesalahan bawahan (bertindak selaku tepat waktu.
penyangga mereka).
7. Membuat rencana yang mantap, Orang/organisasi donor memberikan
cermat, dan rasional. bantuan, meloloskan proposal bantuan.
8. Menguasai seni berbicara dan menulis Menguasai orang lain, sehingga mereka
(berbahasa) akan melakukan keinginan Anda,
mendengarkan perintah Anda,
menghormati Anda

B. HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN MOTIVASI HIDUP


Hubungan Kepribadian dengan Motivasi Hidup dan kehidupan manusia dimuka bumi
ini pada dasarnya berisi kesibukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing, agar dapat hidup layak secara manusiawi. Dalam hubungan ini
bahkan tidur sekalipun merupakan kegiatan memenuhi kebutuhan. Demikian pula dalam
kegiatan kepemimpinan, baik pemimpin maupun orang yang dipimpin masing-masing
memiliki motivasi dalam berbuat sesuatu, yang mungkin berbeda atau sama. dari uraian diatas
dapat disimpulkan hubungan motivasi dengan kepribadian adalah:

1. Motivasi merupakan motor penggerak atau sebagai energi yang menggerakkan. Sedang
kepribadian merupakan pengatur arah dan penentu kualitas kegiatan yang dilakukan,
dalam upaya memenuhi suatu kebutuhan tertentu.
2. Motivasi merupakan penentu tujuan dari kegiatan yang dilakukan. Sedang kepribadian
menjadi pembatas atau pengatur keseimbangan antara kebutuhan dan tujuan,
berpengaruh pada intensitas dan kualitas kegiatan yang motivasinya merupakan daya
pendorong yang kuat. 3. Motivasi merupakan penyeleksi jenis kegiatan yang akan
dilakukan. Sedang kepribadian dengan berbagai aspeknya akan menjadi penguat dalam
melakukan kegiatan yang terpilih berdasarkan motivasi tersebut.

Sehubungan dengan itu para pemimpin setidak-tidaknya perlu mengetahui dua jenis motivasi
yang bersifat umum, dan dapat dimanfaatkan dalam menggerakkan dan mempengaruhi anggota
kelompok/organisasinya. Kedua jenis motivasi itu adalah: 1. Motivasi Instrinsik. Motivasi ini
adalah kondisi yang mendorong terjadinya suatu perbuatan/kegiatan yang berada di dalam
kegiatan itu sendiri. 2. Motivasi Ekstinsik. Motivasi ini adalah kondisi yang mendorong
terjadinya suatu perbuatan/kegiatan yang berada diluar kegiatan itu sendiri
C. ASPEK KEPRIBADIAN PEMIMPIN

Aspek-Aspek Kepribadian Pemimpin Kepribadian sebagai totalitas itu tampak berupa


sikap dan perilaku, tidak terkecuali pada pemimpin. Sehubungan dengan itu proses
kepemimpinan akan berlangsung efektif, bilamana kepribadian pemimpin memiliki aspek-
aspek sebagai berikut :

1. Mencintai kebenaran dan beriman pada tuhan Yang Maha Esa. Pemimpin yang
mencintai kebenaran berarti selalu berpihak pada obyektivitas, sehingga dalam
mengambil keputusan selalu didasarkan pada kepentingan kelompok/organisasi dan
terarah pada pencapaian tujuan.
2. Dapat dipercaya dan mampu mempercayai orang lain. Sifat adil dan jujur akan
menumbuhkan kepercayaan orang-orang yang dipimpin pada pemimpinnya. Pemimpin
yang dipercaya dan yang mampu mempercayai orang lain, akan berkembang menjadi
percaya diri. Setiap pemimpin harus selalu yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan
memimpin.
3. Mampu bekeja sama dengan orang lain Pemimpin yang mampu menenmpatkan diri
sebagai anggota atau bagian kelompoknya, bukan berdiri di luar kelompok, akan selalu
ikut merasakan suka duka, senang susah, puas, dan tidak puas. Untuk mampu bekerja
sama berarti seorang pemimpin harus bersedia mengurangi dan bahkan meninggalkan
kepentingan-kepentingan pribadi dan menaruh perhatian pada kepentingan bersama.
4. Ahli dibidangnya dan berpandangan luas didasari oleh kecerdasan (intelegensi) yang
memadai. Seseorang pemimpin harus mengetahui seluk-beluk bidang yang dijelajahi
atau menjadi garapan kelompok/organisasinya.
5. Senang bergaul, ramah tamah, suka menolong, dan memberikan petunjuk serta terbuka
pada kritik orang lain. Dalam saling keterhubungan itulah pemimpin sebagai tokoh
utama di dalam organisasinya, menjadi tempat tumpuan harapan bagi semua
anggotanya, baik dalam menghadapi masalah-masalah organisasi maupun masalah
pribadi.
6. Memiliki semangat untuk maju, pengabdian dan kesetiaan yang tinggi, serta kreatif,
dan penuh inisiatif, pemimpin yang aktif merupakan pengabdi bagi kelompok/
organisasinya, biasa bekerja penuh dedikasi dan loyalitas, tanpa membatasi dirinya
dengan waktu.
7. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan, konsekuen, berdisiplin, dan bijaksana
Pemimpin merupakan penggerak roda organisasi, yang dilaksanakan oleh anggota
organisasi yang taat pada keputusan dan perintahnya. Oleh karena itu pemimpin harus
berani menetapkan keputusan dan memerintahkan pelaksanaanya.
8. Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani Pemimpin harus aktif memelihara
kesehatan jasmaninya, karena selalu ada kegiatan-kegiatan yang memerlukan fisiknya
dalam keadaan segar. Dan memelihara kesehatan mental (rohani) agar tidak stress
berusaha meningkatkan efisiensinya dan efektif setiap saat.

1.2 KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF


Seorang pemimpin tidak didefinisikan dengan memiliki banyak pengikut, tetapi sebaliknya
dengan tindakan dan keterampilannya, seperti memiliki visi dan keterampilan kepemimpinan
yang efektif, menjadi berani, berpikir dan bertindak sebagai seorang pemimpin, mengarahkan
kegiatan para pengikutnya dan mengambil tanggung jawab. Jika tujuan Anda adalah kemajuan
profesional dalam pekerjaan Anda maka cepat atau lambat Anda harus mengembangkan
keterampilan kepemimpinan yang efektif dan mengetahui bagaimana menjadi pemimpin yang
karismatik untuk mengelola tugas-tugas Anda dengan benar. Dari beberapa sumber
kepemimpinan didefinisikan berbeda-beda. Misalnya Chung dan Megginson (1981, 280)
mengatakan bahwa :

1. Kepemimpinan adalah suatu alat manajemen. Para manajer melakukan kepemimpinan


untuk mempengaruhi para pegawai guna mencapai tujuan-tujuan organisasi.
2. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang-orang lain dengan maksud
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
3. Kepemimpinan adalah suatu fenomena sosial yang komplek yang dipengaruhi oleh
sejumlah faktor personal, interpersonal, dan organisasional yang meliputi sifat-sifat
personal pemimpin, perilaku pemimpin, dan faktor-faktor situasional.
4. Keterampilan adalah kemampuan untuk menyelesaikan satu pekerjaan dalam satu cara
yang efisien dan kompeten. Davis dan Newstrom (1991), menuliskan
bahwa kepemimpinan yang berhasil bergantung pada perilaku, keterampilan, dan
tindakan yang tepat, bukan pada ciri pribadi.

Ada 3 keterampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu:

1. Keterampilan Teknis (technical skill), yaitu keterampilan yang mengacu pada


pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam salah satu jenis proses atau teknik.
Contohnya adalah keterampilan yang dimiliki para akuntan, insinyur, mengoperasikan
komputer, dan lain sebagainya. Keterampilan ini tidak selalu digunakan oleh seorang
pemimpin dalam kesehariannya melaksanakan pekerjaan, sebab ada khusus karyawan
yang bertugas untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat teknis, seperti
mengoperasikan komputer, membuat laporan keuangan, membuat design, membuat
program akuntansi, dan lain sebaginya.

2. Keterampilan Manusiawi (human skill) adalah kemampuan bekerja secara efektif


dengan orang-orang dan membina kerja tim. Keterampilan ini berkaitan dengan
emosional seorang pemimpin, artinya bagaimana seorang pemimpin dapat bekerja
sama baik dengan karyawan dan rekan kerja lainnya. Keterampilan manusiawi dapat
menghasilkan nilai-nilai kepribadian yang positif dari seorang pemimpin, misalnya
kejujuran, kepedulian, keteladan, ketegasan, mampu memotivasi, percaya diri,
komunikatif, dan mampu menciptakan kehidupan organisasi yang lebih baik.

3. Keterampilan Konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan untuk berpikir dalam


kaitannya dengan model, kerangka, hubungan yang luas, seperti rencana jangka
panjang. Dengan keterampilan konseptual, pemimpin akan mampu memikirkan visi
dan tujuan perkembangan organisasi di masa mendatang, menjalin kerja sama yang
baik dengan rekan kerja dari luar organisasi untuk mewujudkan visi dan tujuan
tersebut. Keterampilan ini akan membantu pemimpin dalam melakukan perencanaan
strategis sehingga meminimalkan kegagalan yang akan mungkin terjadi.

Cara mengembangkan keterampilan kepemimpinan :

1. Diperlukan Patokan
Dikatakan bahwa seorang pemimpin belajar menjadi pemimpin. Artinya, seseorang harus
diberi waktu agar ia bisa menjadi pemimpin. Sebelumnya, sebuah divisi harus memiliki
rencana untuk menemukan prospek yang terbaik. Pemilihan acak jarang memberi hasil yang
terbaik karena jika seseorang memang tidak berpotensi, tentu akan sia-sia. Prospek itu harus
menunjukkan perilaku positif terhadap organisasi dan memberikan bukti yang kuat bahwa ia
akan mampu untuk belajar hal baru yang memerlukan keterampilan yang lebih. Pengenalan
kemampuan kepemimpinan itu penting.
Hal lain yang harus dilihat adalah karakter. Etika yang diperlihatkan seseorang adalah ukuran
yang baik untuk menilai karakter seseorang. Karakter meliputi kemampuan untuk membuat
keputusan yang tepat, untuk mengetahui apakah sebuah tindakan itu benar secara moral atau
tidak. Kepribadian juga penting. Seseorang yang dicari untuk memimpin harus sanggup untuk
bergaul dengan orang lain dan bersedia bekerja sama.

Kedekatan akan menyingkap orang-orang yang tampaknya membawa sikap itu sejak ia bayi.
Ketika menemukan orang seperti itu, akan bijaksana untuk menugasi mereka dengan tugas-
tugas yang tak terlalu penting. Ketika mereka berkembang, ukuran tanggung jawab mereka
juga akan lebih besar. Jika sepertinya ia sanggup mengikutinya, itu berarti ia berpotensi dan
sanggup mengambil inisiatif saat sebuah keputusan diperlukan. Inisiatif sering kali
menunjukkan potensi kepemimpinan karena sikap seperti itu menyingkap motivasi; artinya, ia
memahami situasi dan kemudian memilih tindakan yang paling tepat.

2. Diperlukan Ujian
Mengabaikan pengetahuan itu adalah kebodohan karena pengetahuan tidak hanya
mengungkapkan faktor personal, namun juga sikap. Lebih daripada keterampilan, sikap sering
kali akan menentukan sebuah efektivitas. Sikap adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan, dan
banyak orang tidak sadar bahwa masalah dalam hubungan mereka dengan organisasi adalah
karena faktor sikap. Pengujian dapat mengindikasi masalah seperti itu.

Beberapa tes psikologi juga mengungkapkan kelemahan dan minat. Hal itu membantu
seseorang dan pelatih untuk mengetahui dengan tepat bidang apa yang seharusnya menjadi
fokus. Tes yang bisa membantu dikembangkan oleh Craig dan Charters; tes ini dapat dipakai
dalam segala situasi untuk memberi suatu indikasi akan kelemahan dan kelebihan seseorang.
Di World Vision, kami sering menggunakan apa yang disebut tes Worthington-Hurst guna
membantu menentukan kelemahan dan kelebihan dalam kepemimpinan

3. Membantu agar Pelatihan Efektif


Pengalaman adalah hal yang penting. Banyak situasi yang dapat dijadikan alat untuk memberi
seseorang pengalaman dalam memimpin; saat kepala departemen sedang cuti misalnya,
seorang asisten harus melakukan tanggung jawabnya sementara. Pelatihan seperti ini tiada
duanya.Peningkatan kepemimpinan mungkin terencana atau terjadi karena rutinitas, seperti
asisten yang naik posisi karena atasannya pensiun. Jika orang itu disukai, kesempatannya besar
untuk bisa sukses. Namun, metode rutinitas seperti itu tidak menjamin sebuah kepemimpinan
yang baik sebab posisi itu didapat lebih banyak karena kesempatan. Dengan perencanaan dan
evaluasi yang terstruktur, prospek adanya kepemimpinan yang kuat akan lebih bagus.

4. Percobaan
Kerja magang adalah metode yang dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan dengan mudah.
Metode ini sering digunakan di toko besar, bank, dan organisasi industri; gereja menganggap
metode ini sebagai metode yang baik sekali untuk mendapatkan seorang pemimpin. Metode ini
memerlukan pengetahuan akan sejarah dan misi organisasi. Setelah itu, ada percobaan selama
beberapa waktu. Jika ia menjalaninya dengan baik, ia akan naik tingkat saat ada peluang

5. Mengukur Perkembangan
Perkembangan itu penting dan perkembangan itu harus diukur. Jika pemimpin potensial tidak
belajar menggunakan materi yang diajarkan pada mereka dengan efektif, program pelatihan
harus direvisi. Beberapa kriteria dapat mengukur faktor ini, meski memang tidak mudah.Dalam
analisa akhir, perkembangan keterampilan memimpin dinilai dari performa. Bukan hanya pada
hal yang telah dilakukan pemimpin, tapi juga dalam hal kepuasan kerja, semangat dan usaha
gigih yang ditunjukkan para bawahan, dan tingkat kesetiaan dan sikap yang diperlihatkan
bawahan.

1.3 KOMPETENSI MANAJERIAL


Kompetensi manajerial harus didahulukan dibanding kompetensi yang lain, walaupun
kompetensi manajerial masih dalam standar kompetensi pengelola PAUD. Sebab, kompetensi
manajerial ini sangat strategis, signifikan, dan krusial dalam pengelolaan sebuah lembaga,
termasuk diantaranya PAUD. Di dalam sebuah lembaga pendidikan, baik formal maupun non
formal sama-sama memiliki pengelola program yang bertindak sebagai administrator dan
manajer. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pengelola didefinisikan adalah orang
yang mengelola, sedangkan mengelola adalah mengendalikan, menyelenggarakan,
menjalankan, dan mengurus. Kepemimpinan mengubah suatu yang potensial menjadi
kenyataan. Ini adalah kegiatan pokok yang mensukseskan bagi semua hal yang potensial, yaitu
suatu organisasi dan anggota-anggotanya. Keterampilan-keterampilan manajerial yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas secara efektif serta harus dimiliki oleh seorang manajer
sebagai berikut:
1. Keterampilan konsep
Keterampilan konsep adalah kemampuan analisis umum, berfikir, nalar,
kepandaiandalam membentuk konsep, kreatifitas dalam mengembangkan ide,
pemechan masalah, kemampuan untuk menganalisis peristiwa-peristiwa dan
kecenderungan yang dirasakan, mengantisipasi perubahan- perubahan dan melihat
peluang serta masalah yang potensial.
2. .Keterampilan hubungan manusia
Keterampilan hubungan manusia adalah keterampilan atau kemampuan untuk mengerti
perasaan orang lain, kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara jelas dan efektif,
serta kemampuan unuk membuat hubungan yang efektif dan kooperatif.
3. Keterampilan Teknik
Keterampilan teknik adalah kemampuan dalam menggunakan alat-alat prosedur, dan
teknik suatu bidang khusus. Pidarta (2004) mengatakan bahwa keterampilan tenik
merupakan teknik yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dan teknik
ketatausahaan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/ndull/54f718d8a333110c248b47e5/apa-itu-kompetensi-
manajerial
https://www.duniakuliner.info/2020/03/keterampilan-kepemimpinan-yang-efektif.html
https://kidangijo06.blogspot.com/2019/07/jenis-dan-keterampilan-kepemimpinan.html
http://yohannes-suraja.blogspot.com/2012/08/kepemimpinan-yang-efektif.html

Anda mungkin juga menyukai