OLEH KELOMPOK 1 :
Komunikasi merupakan aktivitas yang sangat penting dan esensial dalam kehidupan
manusia, karena manusia berinteraksi antar sesama dengan cara melakukan komunikasi.
Dalam bisnis, komunikasi merupakan sarana langsung bagi pimpinan untuk
mempengaruhi karyawan. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa komunikasi kekuatan
utama yang dapat menentukan berkembang atau tidaknya suatu organisasi bisnis. Tanpa
adanya komunikasi yang baik dan efektif antara pimpinan dan karyawan maka organisasi
perusahaan tidak akan berjalan dengan baik, dan bisa dikatakan bahwa pimpinanlah yang
mempunyai peran penting untuk mempengaruhi karyawan, melalui hubungan komunikasi
yang baik.
Secara garis besar komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari
seseorang kepada orang lain. Dan komunikasi akan berhasil baik apabila sekiranya timbul
saling pengertian yakni kedua belah pihak antara si pengirim dan penerima informasi dapat
memahami serta menyetujui suatu gagasan tersebut. Di dalam dunia usaha (bisnis)
komunikasi memiliki peranan yang sangat penting yakni:
Sebelum membahas tentang bentuk dasar komunikasi, terlebih dahulu kita perlu memahami
tentang apa yang dimaksud dengan komunikasi dan komunikasi bisnis itu sendiri. Menurut William
C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty dalam Bussines Communications: Principles and Methods,
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa
(lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk
komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Menurut Djoko Purwanto ada 2 bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia
bisnis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Masing-masing bentuk komunikasi tersebut dapat
dijelaskan secara singkat sebagai berikut.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi Verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain melalui tulisan maupun lisan.
Dalam dunia bisnis dapat dijumpai berbagai macam contoh komunikasi verbal, misalnya:
1. Membuat dan mengirim surat teguran kepada nasabah yang menunggak pembayarannya.
2. Membuat dan mengirim surat penawaran harga barang kepada pihak lain.
3. Membuat dan mengirim surat konfirmasi barang kepada pelanggan.
4. Membuat dan mengirim surat pemesanan barang (order) kepada pihak lain.
5. Membuat dan mengirim surat aduan (claim ) kepada pihak lain.
6. Membuat dan mengirim surat permintaan barang kepada pihak lain.
7. Membuat dan mengirim surat penolakan kerja.
8. Membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain.
Melalui komunikasi lisan atau tulisan, diharapkan orang dapat memahami apa yang
disampaikan oleh pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan melalui tulisan dan lisan
memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang dikatakan
pihak lain dengan baik dan benar.
Komunikasi bisnis yang efektif sangat tergantung pada keterampilan seseorang dalam
mengirim maupun menerima pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis,
seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan.
Berbagai macam bentuk komunikasi verbal yang digunakan dalam dunia bisnis:
Pada umumnya, untuk mengirim kan pesan-pesan bisnis, orang lebih senang berbicara
(speaking) daripada menulis (writing) suatu pesan. Alasannya, komunikasi lisan relatif lebih
mudah, praktis (efisien), dan cepat dalam penyampaian pesan-pesan bisnis. Pada umumnya,
bagi para pelaku bisnis, penyampaian pesan-pesan bisnis dengan tulisan relatif jarang
dilakukan. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa komunikasi lewat tulisan tidak penting.
Hal ini karena tidak semua hal bisa disampaikan secara lisan.
Pesan yang sangat penting dan kompleks, lebih tepat disampaikan dengan menggunakan
tulisan. Adapun bentuk-bentuk komunikasi tertulis dalam dunia bisnis mencakup antar lain
surat (macam-macam surat bisnis), memo, dan laporan.
Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi dua arah. Orang-orang yang terlibat dalam
dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi daripada
menyampaikan informasi. Untuk melakukan hal tersebut, mereka memerlukan keterampilan
mendengar (listening) dan membaca (reading).
Sayangnya, kebanyakan orang dalam dunia bisnis memiliki kemampuan yang relatif
lemah(kurang baik). Sebagai contoh sederhana, ketika seseorang mengikuti seminar bisnis,
maka informasi yang dapat diserap dalam benak pikiran mungkin hanya setengah dari yang
diucapkan (itupun masih lumayan).
2. Komunikasi Non verbal
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi
nonverbal. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku yang menunjukan komunikasi
nonverbal:
Pada umumnya, bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur yang
membuat komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari. Sebagai contoh, seseorang akan
mengalami kesulitan bila menyuruh orang lain untuk mengambil buku kerja di suatu tempat
yang terdapat beragam warna maupun judul bukunya dengan menggunakan bahasa nonverbal.
1. Menyediakan/memberikan informasi.
2. Mengatura alur suatu percakapan.
3. Mengekspresikan emosi.
4. Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal.
5. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.
6. Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya bagaimana mengayunkan tongkat golf
dengan baik dan benar.
Dan menurut Poerwanto dan Zakaria Lantang Sukirno ada 2 bentuk komunikasi bisnis lagi
selain komunikasi verbal dan nonverbal yaitu Komunikasi visual dan audiovisual.
a. Komunikasi visual
1. Menarik perhatian.
2. Memfokuskan pembahasan.
3. Mempercepat dan memudahkan pemahaman tentang pesan yang disampaikan.
4. Mempermudah akses masukan dari para partisipan atau penerima pesan.
b. Komunikasi Audio visual
Komunikasi audio visual merupakan kegiatan pengiriman pesan yang tidak secara
langsung. Komunikasi audio visual disampaikan sudah dibuat atau dikemas lebih dahulu,
sehingga bisa dievaluasi lebih dahulu agar tampilannya bisa mengurangi risiko
kesalahpahaman interprestasi penerima pesan. Dalam kegiatan bisnis komunikasi audio
visual banyak digunakan untuk kegiatan pemasaran, terutama periklanan.
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi
dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi informatif
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap
fungsi regulatif ini, yaitu:
a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang
memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi
atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka
ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk
menjalankan perintah banyak bergantung pada:
- Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
- Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
- Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus
sebagai pribadi.
- Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
b. Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-
peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan
kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan
dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
1. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan merupakan bentuk komunikasi yang paling banyak dilakukan oleh
seluruh anggota organisasi misalnya diskusi kelompok atau selentingan.
2. Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang isi pesannya disampaikan secara tertulis.
Contoh komunikasi tertulis di antaranya adalah memo, proposal, surat, petunjuk pelatihan,
dan kebijakan operasional organisasi.
3. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi hanya bisa terjadi bila didukung unsur-unsur komunikasi, dan komunikasi
memerlukan proses. Penjelasan mengenai proses komunikasi akan dijelaskan melalui
beberapa model komunikasi.
Aristoteles dalam bukunya berpendapat bahwa setiap komunikasi terdiri atas 3 unsur
penting, yaitu:
Unsur unsur utama komunikasi terdiri atas SMCR, yakni Source (sumber atau
pengiriman), Message (pesan atau informasi), Channel (saluran atau media), dan Receiver
(penerima), Disamping itu, terdapat tiga unsur lain, yaitu Feedback (tanggapan balik),
efek, dan lingkungan.
Komunikasi akan efektif untuk mewujudkan pemahaman yang sama dan merangsang
pihak lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Kemampuan yang tidak terbayangkan
secara efektif akan mendukung individu atau organisasi. Komunikasi yang efektif akan
membantu mengantisipasi masalab-masalah, membuat keputusan yang tepat,
mengoordinasikan aliran kerja, berbagi orang lain, dan mengembangkan berbagai
hubungan. Sehubungan dengan komunikasi yang efektif, komunikasi yang menjadi dua,
yakni komunikasi individu dan komunikasi massa. Dalam komunikasi individu, suatu
komunikasi dikatakan efektif apabila komunikan (audience) mampu memahamm pesan
sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim atau komunikator. Sementara dalam
komunikasi massa, komunikasi dikatakan efektnt apabila mampu menjangkau komunikan
secara lehih luas.
Secara sederhana, komunikasi terdın atas tiga unsur, yaitu komunikator, pesan, dan
komunikan. Dengan demikian, apabila dirunut dan proses komunikasi, maka faktor-faktor
yang memengaruhi komunikasi yang efektif adalah: