Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

“PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI DAN UMKM”


(Bagian 1)

Oleh :

Kelompok 4

Luh Deviana Angi Nurfayani 1807521028

Eliatika Vatmala 1807521030

Dimaz Rizal Saputra 1807521031

PROGRAM STUDI S1 REGULER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
KATA PENGANTAR

Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat beliau sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Perangkan Organisasi Koperasi dan UMKM (Bagian 1).

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang Perangkan Organisasi Koperasi dan UMKM (Bagian 1) ini dapat bermanfaat di
lingkungan masyarakat.

Denpasar, 19 Oktober

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I ..................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah. ......................................................................................................... 1

1.3. Tujuan ........................................................................................................................... 2

1.4. Manfaat ......................................................................................................................... 2

BAB II.................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3

2.1. Asas, Prinsip, dan Tujuan Koperasi ................................................................................... 3

2.2. Kriteria-Kriteria Koperasi.................................................................................................. 4

2.3. Aspek-Aspek Dalam Koperasi........................................................................................... 5

2.4. Asas, Prinsip, dan Tujuan Pemberdayaan UMKM .............................................................. 6

2.5. Kriteria-Kriteria UMKM ................................................................................................... 7

2.6. Aspek-Aspek UMKM ....................................................................................................... 8

2.7. Aspek-Aspek Pengaruh Pada UMKM ...............................................................................12

BAB III .................................................................................................................................13

PENUTUP ........................................................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan merupakan salah satu pilar ekonomi,
selayaknya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Di sisi lain, salah satu upaya
pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan dilakukan
melalui program-program pemberdayaan ekonomi rakyat. Dengan demikian, melalui
pemberdayaan koperasi diharapkan akan mendukung upaya pemerintah tersebut. Dalam
upayanya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dituntut untuk dapat menghasilkan program dan kebijakan yang dapat
mendukung tumbuh dan berkembangnya koperasi.
Walaupun hambatan senantiasa menghadang, namun koperasi sebagai pilar ekonomi
yang berbasis masyarakat ekonomi skala kecil dan mikro terus diupayakan
pengembangannya. Komitmen dan statmen nasional yang sudah kita baca dan kita dengar di
mass media, bahwa peranan ekonomi skala kecil dan mikro ternyata patut diperhitungkan
karena penyerapan tenaga kerja dan ketahanan menghadapi krisis sektor ini menunjukkan
hal yang sangat positif. Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dunia usaha
nasional, mempunyai kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis
dalam mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi serta memecahkan masalah ekonomi
pada khususnya.
1.2. Rumusan Masalah
2. Apa saja asas, prinsip dan tujuan koperasi?
3. Apa saja kriteria-kriteria koperasi?
4. Apa saja aspek-aspek dalam koperasi?
5. Apa saja asas, prinsip dan tujuan pemberdayaan UMKM?
6. Apa saja kriteria-kriteria UMKM?
7. Apa saja aspek-aspek UMKM?
8. Apa saja aspek-aspek pengaruh pada UMKM?

1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui asas, prinsip dan tujuan koperasi
2. Untuk mengetahui kriteria-kriteria koperasi
3. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam koperasi
4. Untuk mengetahui asas, prinsip dan tujuan pemberdayaan UMKM
5. Untuk mengetahui kriteria-kriteria UMKM
6. Untuk mengetahui aspek-aspek UMKM
7. Untuk mengetahui aspek-aspek pengaruh pada UMKM
1.4. Manfaat
1. Dapat mengetahui asas, prinsip dan tujuan koperasi
2. Dapat mengetahui kriteria-kriteria koperasi
3. Dapat mengetahui aspek-aspek dalam koperasi
4. Dapat mengetahui asas, prinsip dan tujuan pemberdayaan UMKM
5. Dapat mengetahui kriteria-kriteria UMKM
6. Dapat mengetahui aspek-aspek UMKM
7. Dapat mengetahui aspek-aspek pengaruh pada UMKM

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Asas, Prinsip, dan Tujuan Koperasi


2.1.1. Asas Koperasi
Asas Koperasi adalah kekeluargaan, dimana kegiatan koperasi harus selalu bertumpu
pada pendekatan kekeluargaan sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia yang semata-mata
tidak hanya memandang kebutuhan materi sebagai tujuan aktivitas ekonominya.

2.1.2. Prinsip Koperasi


A. Prinsip Koperasi Indonesia
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing-
masing anggota
4. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antar koperasi
B. Prinsip - prinsip Koperasi :
1. Keanggotaan bersifat Sukarela, artinya seorang anggota dapat mendaftarkan /
mengundurkan diri dari koperasinya.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis, artinya melalui rapat-rapat anggota
untuk menetapkan dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi,
kekuasaan ditentukan dari hasil keputusan yang diambil berdasarkan
musyawarah mufakat diantara para anggota.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil, artinya sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Pembagian Sisa Hasil Usaha tidak
semata-mata berdasar pada modal yang disertakan, tetapi juga berdasar
perimbangan jasa usaha ( transaksi ) yang telah diberikan anggota terhadap
koperasi.

3
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, artinya pemberian imbalan
jasa melalui wadah koperasi tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya modal,
tetapi yang lebih diutamakan dale sejauh mana pertisipasi anggota dalam
mengembangkan usaha tersebut.
5. Kemandirian, artinya bahwa koperasi harus mampu berdiri sendiri tanpa selalu
bergantung pada pihak lain, sehingga pada hakikatnya merupakan factor
pendorong ( motifator ) bagi anggota koperasi untuk meningkatkan keyakinan
akan kekuatan sendiri dalam mencapaitujuan, oleh karena itu agar koperasi
mampu mencapai kemadiriannya, peran serta anggota sebagai pemilik sekaligus
pengguna jasa.
2.1.3. Tujuan Koperasi
Tujuan Utama Koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota
padakhususnya, dan masarakat pada umumnya.
Keanggotaan koperasi adalah bersifat sukarela dan didasarkan ataskepentingan
bersama sebagai pelaku ekonomi.
2.2. Kriteria-Kriteria Koperasi
a. Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b. Koperasi Primer:
Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang. Anggota koperasi ini
paling sedikit 20 orang. Koperasi ini bukan kumpulan modal, melainkan kumpulan orang
dengan kepentingan ekonomi yang sama.
c. Koperasi Sekunder:
Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan-badan hukum koperasi. koperasi
sekunder terdiri dari beberapa tingkatan yakni:
a) Pusat Koperasi
Pusat koperasi beranggotakan sedikitnya 5 orang koperasi primer. Pusat
koperasi biasanya dibentuk atas dasar sifat dan bidang usaha yang sama.
b) Gabungan Koperasi

4
Gabungan koerasi beranggotakan sedkitnya tiga pusat koperasi.
anggotanya adalah pusat koperasi yang sejenis. Tugasnya menyediakan
informasi bagi upaya pengembangan usaha koperasi-koperasi anggotanya. Tugas
lainnya yakni menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengurus, pegawa, dan mereka yang ingin mengelola kegiatan usaha koperasi.
c) Induk Koperasi
Induk koperasi beranggotakan paling sedikit tiga gabungan koperasi. anggotanya
biasanya tidak harus memiliki jenis usaha yang sama. Wilayah kerjanya di
tingkat nasional. Induk koperasi sering juga disebut pusat koperasi nasional.
Induk koperasi bertugas sebagai penyambung koperasi yang menjadi anggota
dalam berhubungan dengan lembaga nasional maupun lembaga internasional.
2.3. Aspek-Aspek Dalam Koperasi
a. Aspek fungsi perencanaannya
Koperasi setia budi wanita Malang juga mempunyai rancangan atau program
usaha lain yang di lakukannya selain usaha utama (Waserda dan Simpan Pinjam) dalam
koperasi tersebut diantaranya rental mobil, dan koperasi ini pun juga terdapat program
atau pelatihan oleh anggota, pengurus dan pengawas diantaranya untuk anggota yaitu
SHU dan fasilitas kredit ( Pinjaman berupa uang dan belanja kredit ), Ketrampilan ( Tata
Boga, Tata Rias Wajah–Manten, Menjahit, Daur Ulang, Membatik, dan lainlain) sesuai
kebutuhan untuk pengembangan usaha anggota,
Sedangkan untuk pengurus dan pengawas juga terdapat pelatihan manajemen,
kewirausahaan, leadership, dan lain-lain
b. Aspek fungsi organisasi
Di koperasi ini yang mana dalam organisasi tersebut tentunya terdapat peraturan
di dalam pembagian tugas serta kewenangannya dan di koperasi ini terdapat unsur
kebersamaan, karena keputusan tidak hanya di ambil di satu orang tetapi bersama.
c. Aspek pelaksanaannya
Di dalam setiap manajemen di koperasi ini sudah mempunyai tugas-tugasnya,
yaitu berdasarkan pengurus yang menentukan job description dan juga ADART nya,
dalam aspek pelaksanaan ini tentunya yang terpenting dalam pelaksanaan rencana-

5
rencana koperasi ini tidak hanya pengurus saja, tetapi setiap anggota juga memiliki
peranan penting dalam proses penerapan rencana-rencana koperasi tersebut.
d. Aspek pengawasan
Di dalam koperasi ini pengurus melakukan pengawasan terhadap anggotanya
melalui PPL. Dan dalam pengembangan usaha apa saja yang di lakukan oleh koperasi
wanita SU “Setia Budi Wanita” Jawa Timur. Koperasi ini dalam pengembangan
usahanya menjalankan usaha Simpan pinjam dan Waserda yang mana kedua usaha
tersebut yakni waserda dan simpan pinjam telah menjadi usaha utama, selain usaha
sampingannya yaitu rental mobil. Di samping itu seorang anggota juga dapat berperan
langsung dalam dalam mengembangkan usahanya.
2.4. Asas, Prinsip, dan Tujuan Pemberdayaan UMKM
2.4.1. Asas UMKM
Dalam UU No. 20 tahun 2008 asas UMKM meliputi:

1. Asas kekeluargaan.

2. Asas demokrasi ekonomi.

3. Asas kebersamaan.

4. Asas efisiensi berkeadilan.

5. Asas keberlanjutan.

6. Asas berwawasan lingkungan.

7. Assas kemandirian.

8. Asas keseimbangan kemajuan .

9. Asas kesatuan ekonomi nasional.

2.4.2. Prinsip UMKM

1. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan UMKM untuk


berkarya dengan prakarsa sendiri;

2. Mewujudkan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan

3. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai


dengan kompetensi UMKM.

6
4. Peningkatan daya saing UMKM.

5. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu

2.4.3. Tujuan Pemberdayaan UMKM

1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan


berkeadilan.

2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang


tangguh dan mandiri, dan

3. Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan


kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat
dan kemiskinan.

2.5. Kriteria-kriteria UMKM

Dalam Pasal 6 UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM menyebutkan kriteria-kriteria


UMKM, yaitu:

1. Kriteria Usaha Mikro

2. Kriteria Usaha Kecil

3. Kriteria Usaha Menengah

 Kekayaan Bersih: hasil pengurangan total nilai kekayaan usaha (aset) dg total nilai
kewajiban tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha.

7
 Hasil penjualan tahunan: hasil penjualan bersih (netto) yang berasal dari penjualan
barang & atau jasa usahanya dalam 1 tahun buku.

2.6. Aspek-aspek UMKM

Aspek-aspek dalam UMKM telah diatur dalam UU No. 20 tahun 2008 pasal 7.

a. Aspek Pendanaan dan Pembiayaan UMKM


Aspek pendanaan dan pembiayaan UMKM telah dijelaskan dalam UU No. 20 tahun
2008 pasal 8, yang ditujukan untuk:
1) Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan
bank;
2) Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya sehingga dapat
diakses oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
3) Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat, murah,
dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
4) Membantu para pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk mendapatkan
pembiayaan dan jasa/produk keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan dan
lembaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem konvensional
maupun sistem syariah dengan jaminan yang disediakan oleh Pemerintah.

Aspek pembiayaan UMKM terdiri dari 2 sumber yaitu sumber pembiayaan formal
dan sumber pembiayaan non-formal. Sumber pembiayaan formal meliputi bank umum,
BPR, modal ventura, leasing, KSP, pegadaian, PKBL BUMN. Sementara sumber
pembiayaan non-formal meliputi keluarga, teman atau rentenir. Seperti yang dijelaskan
dalam UU. No 20 tahun 2008 pasal 22, yang berbunyi:

Dalam rangka meningkatkan sumber pembiayaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil,
Pemerintah melakukan upaya:

1) Pengembangan sumber pembiayaan dari kredit perbankan dan lembaga keuangan


bukan bank;
2) Pengembangan lembaga modal ventura;
3) Pelembagaan terhadap transaksi anjak piutang;

8
4) Peningkatan kerjasama antara Usaha Mikro dan Usaha Kecil melalui koperasi
simpan pinjam dan koperasi jasa keuangan konvensional dan syariah; dan
5) Pengembangan sumber pembiayaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Aspek Sarana dan Prasarana UMKM

Aspek sarana dan prasarana UMKM telah diatur dalam UU No. 20 tahun 2008
pasal 9. Aspek ini ditujukan untuk:

1) Mengadakan prasarana umum yang dapat mendorong dan mengembangkan


pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil; dan
2) Memberikan keringanan tarif prasarana tertentu bagi Usaha Mikro dan Kecil.
c. Aspek Perizinan UMKM

Aspek perizinan usaha diatur dalam UU No. 20 tahun 2008 pasal 12, ditujukan untuk:

1) Menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan usaha dengan sistem pelayanan
terpadu satu pintu; dan
2) Membebaskan biaya perizinan bagi Usaha Mikro dan memberikan keringanan biaya
perizinan bagi Usaha Kecil. Kemudian Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan
dan tata cara permohonan izin usaha diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Selain itu juga perizinan UMKM diatur juga dalam Perpres No.98 Tahun 2014.
d. Aspek Kesempatan Berusaha UMKM

Aspek kesempatan berusaha diatur dalam UU No. 20 tahun 2008 pasal 13, yang
ditujukan untuk:

1) Menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi pemberian lokasi di pasar,


ruang pertokoan, lokasi sentra industri, lokasi pertanian rakyat, lokasi pertambangan
rakyat, lokasi yang wajar bagi pedagang kaki lima, serta lokasi lainnya
2) Menetapkan alokasi waktu berusaha untuk Usaha Mikro dan Kecil di subsektor
perdagangan retail
3) Mencadangkan bidang dan jenis kegiatan usaha yang memiliki kekhususan proses,
bersifat padat karya, serta mempunyai warisan budaya yang bersifat khusus dan
turun-temurun

9
4) Menetapkan bidang usaha yang dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah serta bidang usaha yang terbuka untuk Usaha Besar dengan syarat harus
bekerja sama dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
5) Melindungi usaha tertentu yang strategis untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
6) Mengutamakan penggunaan produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro dan Kecil
melalui pengadaan secara langsung
7) Memprioritaskan pengadaan barang atau jasa dan pemborongan kerja Pemerintah
dan Pemerintah Daerah; dan
8) Memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan.

Kemudian pelaksanaan ketentuannya dilakukan pengawasan dan pengendalian oleh


Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

e. Aspek Promosi Dagang dan Pemasaran UMKM


Aspek promosi dagang dan pemasaran diatur dalam UU. No 20 tahun 2008 pasal 14,
yang ditujukan untuk:

1) Meningkatkan promosi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di dalam dan di
luar negeri
2) Memperluas sumber pendanaan untuk promosi produk Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah di dalam dan di luar negeri
3) Memberikan insentif dan tata cara pemberian insentif untuk Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah yang mampu menyediakan pendanaan secara mandiri dalam kegiatan
promosi produk di dalam dan di luar negeri; dan
4) Memfasilitasi pemilikan hak atas kekayaan intelektual atas produk dan desain Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah dalam kegiatan usaha dalam negeri dan ekspor.
f. Aspek Dukungan dan Kelembagaan UMKM

Dan untuk aspek dukungan kelembagaan diatur dalam pasal 15, yang ditujukan
untuk mengembangkan dan meningkatkan fungsi inkubator, lembaga layanan
pengembangan usaha, konsultan keuangan mitra bank, dan lembaga profesi sejenis
lainnya sebagai lembaga pendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.

10
g. Aspek Pengembangan UMKM

Aspek pengembangan diatur dalam UU. No 20 tahun 2008 BAB VI pasal 16, yang
isinya yaitu:

1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitasi pengembangan usaha dalam


bidang.
a) Produksi dan pengolahan
b) Pemasaran;
c) Sumber daya manusia; dan
d) desain dan teknologi.
2) Dunia usaha dan masyarakat berperan serta secara aktif melakukan pengembangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengembangan, prioritas, intensitas, dan
jangka waktu pengembangan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
h. Aspek Pengembangan SDM UMKM.

Pengembangan dalam bidang sumber daya manusia diatur dalam Pasal 19,
pengembangan ini dilakukan dengan cara:

1) Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan;


2) Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial; dan
3) Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk
melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis, dan
penciptaan wirausaha baru.

Dari jumlah tenaga kerjanya berdasarkan BPS, maka Usaha Mikro terdiri dari 1-4
orang, Usaha Kecil 5-20 orang, dan Usaha Menengah sd 100 orang.

i. Aspek Perjanjian, Kemitraan, dan Pola Kemitraan.

Aspek kemitraan dalam UU No. 20 tahun 2008 pasal 11, ditujukan untuk:

1) Mewujudkan kemitraan antar-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;


2) Mewujudkan kemitraan antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Usaha Besar;
3) Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam pelaksanaan
transaksi usaha antar-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

11
4) Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam pelaksanaan
transaksi usaha antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Usaha Besar;
5) Mengembangkan kerjasama untuk meningkatkan posisi tawar Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah;
6) Mendorong terbentuknya struktur pasar yang menjamin tumbuhnya persaingan
usaha yang sehat dan melindungi konsumen; dan
7) Mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh orang perorangan
atau kelompok tertentu yang merugikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Pola kemitraan sendiri diatur dalam UU. No. 20 tahun 2008 pasal 26, dimana pola
kemitaraan terdiri dari

1) Inti-plasma;
2) Subkontrak;
3) Waralaba;
4) Perdagangan umum;
5) Distribusi dan keagenan; dan
6) Bentuk-bentuk kemitraan lain, seperti: bagi hasil, kerjasama operasional, usaha
patungan (joint venture), dan penyumberluaran (outsourcing).
2.7. Aspek-Aspek Pengaruh pada UMKM
a. Kepribadian, dipengaruhi:
Sikap & tingkah laku, Latar belakang pendidikan, Kondisi lingkungan, Bakat &
bawaan, iman sesorang, dll.
b. Motivasi, dipengaruhi:
tingkat pendidikan, tingkat kemampuan ekonomi, gaya hidup & niai-nilai yang
dianut, tekanan dari pihak-pihak eksternal, persepsi individu, dll.
c. Fasilitas dan Pertumbuhan ditunjang oleh:
tingkat kemajuan kehidupan, trend kebutuhan yang ada, peluang & keterbatasan
sumber, kepercayaan pihak ekternal, subsidi pemerintah, faktor lain.

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Asas Koperasi adalah kekeluargaan, dimana kegiatan koperasi harus selalu bertumpu
pada pendekatan kekeluargaan sebagai falsafah hidup. Prinsip-prinsip koperasi diantaranya
adalah keanggotaan bersifat sukarela, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa
hasil usaha dilakukan secara adil, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, dan
kemandirian. Tujuan Utama Koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota
padakhususnya, dan masarakat pada umumnya. Terdapat kriteria-kriteria koperasi diantaranya
koperasi, koperasi primer, dan koperasi primer. Adapun aspek-aspek dalam koperasi adalah
aspek fungsi perencanaannya, aspek fungsi organisasi, aspek fungsi pelaksanaannya, dan aspek
pengawasan.

Asas UMKM diantaranya adalah asas kekeluargaan, asas demokrasi ekonomi, asas
kebersamaan, asas efisensi berkeadilan, asas keberlanjutan, asas berwawasan lingkungan, asas
kemandirian, asas keseimbangan kemajuan, dan asas kesatuan ekonomi nasional. Adapun
prinsip-prinsip dari UMKM adalah penumbuhan kemandirian, mewujudkan kebijakan publik
yang transparan, pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai
dengan kompetensi UMKM, peningkatan daya saing, dan penyelenggaraan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu. Tujuan UMKM diantaranya adalah mewujudkan
struktur perekonomian nasional yang seimbang, Menumbuhkan dan mengembangkan
kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri dan lain sebagainya. Dalam Pasal
6 UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM menyebutkan kriteria-kriteria UMKM, yaitu: Kriteria
Usaha Mikro, Kriteria Usaha Kecil dan Kriteria Usaha Menengah.

Aspek-aspek UMKM telah diatur dan dijelaskan dalam UU No. 20 tahun 2008 pasal 7
tentang Usaha Mikro, Kecil, Menengah. Dimana aspek-aspek UMKM terdiri dari aspek
pendanaan dan pembiayaan UMKM, aspek sarana dan prasarana UMKM, aspek perizinan
UMKM, aspek kesempatan berusaha UMKM, aspek promosi dagang dan pemasaran, aspek
dukungan dan kelembagaan UMKM, aspek pengembangan UMKM, aspek pengembangan SDM
UMKM dan aspek perjanjian, kemitraan dan pola kemitraan. Terdapat pula aspek-aspek
pengaruh pada UMKM yaitu kepribadian, motivasi, dan fasilitas & pertumbuhan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Agus Sumantri, E. P. (2017). Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM). Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Stargazing0506.blogspot.com. (2019, 07 September). Pendanaan dan Sumber-Sumber


Pendanaan Koperasi dan UMKM. Diakses pada 15 Oktober 2020, dari
https://stargazing0506.blogspot.com/2019/07/pendanaan-dan-sumber-sumber-pendanaan.html

Siwitaufiqrachman. (2008, 17 Juli). Pembiayaan UMKM. Diakses pada 16 Oktober 2020, dari
https://007umkm.wordpress.com/2008/07/17/pembiayaan-umkm/

LDj (2010). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH. Diakses
pada 16 Oktober 2020, dari https://ngada.org/uu20-2008.htm

Anda mungkin juga menyukai