Anda di halaman 1dari 14

Assalamualaikum Wr.

Wb

Kelompok 2 :
1. Yulia Setiya M(201702058)
2. Della Mutiara Z (201702059)
3. Dimas Septyan P(201702060)
4. Diyah Ayu Retno (201702061)
5. Dwi Wahyuningrum
(201702062)
DEFINISI

• Dislokasi sendi atau luksasio adalah tergesernya


permukaan tulang yang membentuk persendian
terhadap tulang lain. (Sjamsuhidajat,2011. Buku
Ajar lImu Bedah, edisi 3,Halaman 1046)
• Jadi, Dislokasi adalah terlepasnya kompresi
jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini
dapat hanya komponen tulangnya saja yang
bergeser atau terlepasnya seluruh komponen
tulang dari tempat yang seharusnya (dari
mangkuk sendi).
ETIOLOGI

1. Cedera
Olahrga
2. Trauma yang tidak berhubungan dengan
olahraga

3. Terjatuh

4. Patologis
PATOFISIOL
OGI
• Penyebab terjadinya dislokasi sendi karena
kelainan congenital yang mengakibatkan
kekenduran pada ligamen sehingga terjadi
penurunan stabilitas sendi. Dari adanya traumatic
akibat dari gerakan yang berlebih pada sendi dan
dari patologik karena adanya penyakit yang
akhirnya terjadi perubahan struktur sendi.
• Dislokasi mengakibatkan timbulnya trauma
jaringan dan tulang, penyempitan pembuluh
darah, perubahan panjang ekstremitas sehingga
terjadi perubahan struktur. Dan yang terakhir
terjadi kekakuan pada sendi.
MANIFESTASI
KLINIS

• Nyeri akut
• Perubahan kontur sendi
• Perubahan panjang ekstremitas
• Kehilangan mobilitas normal
• Perubahan sumbu tulang yang mengalami
dislokasi
• Gangguan gerakan
• Kekakuan
• Pembengkakan
• Deformitas pada persendian
Penatalaksanaan

1. Medis
• Farmakologi : pemberian obat-obatan analgesik non
narkotik
• Pembedahan : operasi ortopedi
2. Non Medis
• Dislokasi reduksi : di kembalikan ketempat semula
dengan menggunakan anastesi jika dislokasi berat
• RICE : R :Rest (area), I : Ice (kompres dengan es),C:
Compression(kompresi/pemasangan pembalut tekan),
E : Elevasi(meninggikan bagian dislokasi)
Pemeriksaan
Penunjang

1. Sinar X (Rontgen)
pada pasien dislokasi sendi ditemukan adanya
pergeseran sendi dari mangkuk sendi dmana tulang
dan sendi berwarna putih.
2. CT Scan
pada pasien dislokasi ditemukan gambar 3
dimensi dimana sendi tidak berada pada
tempatnya.
3. MRI
Pada pasien dislokasi di temukan adanya
pergeseran sendi dari mangkuk sendi
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DISLOKASI
1. Pemeriksaan Fisik
• Tampak adanya perubahan kontur sendi pada
ekstremitas yang mengalami dislokasi.
• Tampak perubahan panjang ekstremitas pada
daerah yang mengalami dislokasi.
• Adanya nyeri tekan pada daerah dislokasi.
• Tampak adanya lebam pada dislokasi sendi
2. Kaji 14 kebutuhan dasar Henderson. Untuk
dislokasi dapat difokuskan kebutuhan dasar
manusia yang terganggu adalah :
• Rasa nyaman (nyeri) : pasien dengan dislokasi
biasanya mengeluhkan nyeri pada bagian
dislokasi yang dapat mengganggu kenyamanan
klien.
• Gerak dan aktivitas: pasien dengan dislokasi
dimana sendi tidak berada pada tempatnya
semula harus diimobilisasi. Klien dengan dislokasi
pada ekstremitas dapat mengganggu gerak dan
aktivitas klien.
• Makan minum: pasien yang mengalami dislokasi
terutama pada rahang sehingga klien mengalami
kesulitan mengunyah dan menelan. Efeknya bagi
tubuh yaitu ketidakseimbangan  nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
3. Pemeriksaan Diagnostik
• Pemeriksaan rontgen untuk melihat lokasi dari
dislokasi.
• Pemeriksaan CT-Scan digunakan untuk melihat
ukuran dan lokasi tumor dengan gambar 3
dimensi.
• Pemeriksaan MRI untuk pemeriksaan persendian
dengan menggunakan gelombang magnet dan
gelombang frekuensi radio sehingga didapatkan
gambar yang lebih detail.
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN 
• Nyeri akut berhubungan dengan agen penyebab
cedera (fisik).
• Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
gangguan muskuloskletal.
• Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan panjang ekstremitas ditandai dengan
perubahan postur tubuh.
• Ansietas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit.
CONTOH KASUS
An K usia 10 tahun dirawat di RSUD Madiun dengan
post jatuh dari tangga, klien mengeluh tangan
kanan sakit dan sulit digerakan. Klien segera
dibawa ke IGD satu jam setelah jatuh dari tangga.
Klien tidak merasakan mual, muntah maupun
pusing. Pengkajian fisik menunjukkan ada bengkak
pada area bahu berwarna merah kebirua. Klien
merasa kesakitan saat menggerakkan tangan kanan
dengan skala nyeri 6. Klien merasakan sendinya
keluar dan tidak mampu menggerakkan lengannya,
lengan yang cedera ditopang oleh tangan sebelah
lain. Pundak terasa sakit sekali, bentuk pundak
asimetris, posisi badan pendeita miring ke arah sisi
yang sakit. Tekanan darah 130/80 mmHg nadi
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai